Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

METODE PEMISAHAN KIMIA


PERCOBAAN 6
DESTILASI UAP

Disusun oleh :
Nama : Tengku Khadijah Nurul Hanifah
NIM/Prodi : 20307141028/Kimia
Kelas : B
Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2021
Tanggal Pengumpulan : 11 Okober 2021

PROGRAM STUDI KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 6 DESTILASI UAP

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, diaharapkan praktikan terampil
memisahkan suatu senyawa organik dalam suatu sampel.

B. DASAR TEORI
Destilasi adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan destilasi untuk memperoleh senyawa murni.
Senyawa yang terdapat dalam campuran alan menguap saat mencapai titik
didih masing-masing (Walangare, 2013).
Destilasi uap dilakukan untuk memisahkan komponen campuran pada
temperatur lebih rendah dari titik normal komponen-komponennya. Dengan
cara ini pemisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen-komponen
yang hendak dipisahkan. Cara ini dapat dipilih jika komponen-komponen
yang dipisahkan sensitive terhadap panas dan harus dijaga (Wonorahardjo,
2016).
Cara destilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan :
a. Senyawa yang tidak mudah menguap atau senyawa yang tidak
dikehendaki
b. Campuran berair yang mengandung garam-garam organik terlarut
c. Senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam uap air, misalnya
orto nitrofenol dan paranitrofend
d. Hasil samping tertentu yang teruapkan oleh pengaruh uap air
Dalam destilai uap, uap yang keluar setelah kontak dengan bahan
yang didestilasi merupakan campuran uap dari masing-masing komponen
yang sebanding dengan volumenya (Soebagio, et.al., 2005).
Satuan uap bisa dihitung dengan menganggap bahwa akan mengikuti
hukum gas yakni jumlah molekul disetiap senyawa penyusun dalam uap
sebanding dengan tekanan uap parsial yakni terhadap tekanan uap cairan
murni pada suhu tersebut. Apabila PA dan PB merupakan tekanan uap dua
cairan A serta cairan B pada titik didih campuran, maka tekanan total P
adalah
P = PA + PB ........................................................................................................................................................ (2)
Dengan susunan uapnya adalah
𝑛𝐴 𝑃𝐴
= ……………………………………………………………………...(3)
𝑛𝐵 𝑃𝐵

nA serta nB merupakan jumlah mol senyawa A dan senyawa B pada volume


𝑊 𝑊
tertentudari fasa uap. Karena 𝑛 = 𝐴 dan 𝑛 = 𝐵, dengan W merupakan massa
𝐴 𝑀𝐴 𝐵 𝑀𝐵

senyawa pada volume tertendu serta M merupakan massa molekul relatifnya, maka
dapat dituliskan sebagai berikut.
𝑊𝐴 𝑊𝐴.𝑛𝐴 𝑊𝐴𝑃𝐴
= = ………………………………………………………...(4)
𝑊𝐵 𝑊𝐵 𝑛 𝐵 𝑊𝐵𝑃𝐵

(Tim Penyusun Kimia Analisis, 2015).


Salah satu contoh penggunaan destilasi uap adalah pembuatan
minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan zat cair yang mudah menguap yang
tercampur dengan senyawa padat yang berbeda dalam hal komposisi dan
titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik, serta kelarutan dalam air.
Minyak atsiri merupakan minyak yang mempunyai sifat mudah menguap
apabila dibiarkan pada udara terbuka, tidak larut dalam air namun larut
dalam pelarut organik, tidak mempunyai warna namun memiliki aroma yang
khas seperti tumbuhan aslinya. Karena sifat minyak atsiri yang mudah
menguap, maka minyak atsiri sering dijuluki sebagai minyak eteris (Faridarul
& Aulia, 2012).
Isolasi minyak atsiri merupakan upaya memisahkan minyak atsiri dari
bagian atau tanaman asal. Minyak atsiri dalam tumbuhan terdapat pada
bagian dalam rambut kelenjar dan sel kelenjar. Bila tanaman itu tetap utuh,
minyak atsiri tetap berada dalam kelenjar pada batang tumbuhan sehingga
sulit untuk dipisahkan. Minyak atsiri hanya dapat diisolasi dari sel tumbuhan
bila terdapat uap air atau pelarut lain yang sampai kepada tempat minyak
tersebut, yang kemudian akan membawa butir-butir minyak menguap secara
bersamaan. Agar proses pemisahan lebih baik, tumbuhan harus dipotong-
potong untuk meningkatkan kontak dengan pelarut penyari
(Koensoemardiyah, 2010). Pada dasarnya pemotogan bagian tumbuhan
adalah usaha untuk menjadikan bahan tumbuhan tersebut menjadi lebih kecil
sehingga minyak atsiri lebih mudah lepas setelahbahan tersebut ditembus
uap (Sostrohamidjojo, 2004).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat :
1. Corong kaca 2. Kaki tiga dan kassa 3. Statif dan klem

4. Labu 5. Selang penghubung 6. Pendingin spiral


pembangkit uap
7. Labu destilat 8. Heater 9. Erlenmeyer

10. Alat pemisah 11. Neraca Analitik


minyak

Bahan- bahan :

1. Daun sereh dapur basah

2. Akuades

RANGKAIAN ALAT
D. PROSEDUR KERJA

E. DATA PERCOBAAN
Data Massa (gram)
Batang sereh penimbangan 1 186,436
Batang sereh penimbangan 2 195,216
Batang sereh penimbangan 3 192,032
Batang sereh penimbangan 4 196,742
Batang sereh penimbangan 5 166,239
Batang sereh penimbangan 6 185,268
Batang sereh penimbangan 7 189,597
Batang sereh penimbangan 8 201,531
Batang sereh penimbangan 9 193,779
Batang sereh penimbangan 10 134,314
Total 1841,161
F. PERHITUNGAN
Massa minyak sereh
Massa minyak sereh = volume minyak sereh x berat jenis minyak sereh
= 0,5 mL x 0,85 gr/mL
= 0,425 gram
Rendemen
massa minyak sereh
Rendemen = x 100%
massa batang sereh
0,425 gram
= x 100%
1.841,161 gram

= 0,023%

G. PEMBAHASAN
Pada tanggal 06 Oktober 2021 telah dilakukan percobaan yang berjudul
‘Destilasi Uap’ secara daring Percobaan ini memiliki tujuan yakni menumbuhkan
keterampilan mahasiswa memisahkan suatu senyawa organik dalam suatu
sampel. Proses pemisahan yang dimaksud menggunakan metode destilasi uap.
Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan sampel. Sampel yang
digunakan adalah daun dan batang sereh dapur-basah. Sampel sereh dipotong
kecil-kecil untuk memaksimalkan proses destilasi. Sampel yang telah ditimbang
kemudian dimasukkan ke dalam labu destilat.

Kemudian dilakukan perangkaian alat distilasi uap dengan posisi labu


pembangit uap yang berisi akuades berada dibawah labu distilasi yang berisi daun
dan batang sereh. Pada bagian bawah labu pembangkit uap diletakkan pemanas
guna memanaskan air agar menguap. Labu distilat atas dihubungan dengan
pendingin. Pendingin akan terhubung dengan selang yang berfungsi sebagai jalan
keluar dan masuknya air. Kemudian pendingin juga dihubungkan dengan
erlenmeyer untuk menampung hasil destilasi. Agar tetap bisa berdiri kokoh maka
labu distilat dan labu pembangkit uap memerlukan statif dan klem begitu pula
pendingin.

Setelah semuanya siap, maka nyalakan pemanas dengan suhu 100-120°C,hal


ini dikarenakan titik didih akuades sebesar 100°C sehingga perlu suhu yang lebih
besar dari 100°C agar akuades dapat menguap. Selama proses destilasi akuades
akan menguap naik ke dalam labu destilasi kemudian membawa minyak sereh
yang terkandung dalam daun dan batang sereh dalam bentuk uap, kemudian kedua
uap akan mengalir ke pendingin, di dalam pendingin uap tersebut akan kembali
menjadi cairan karena terjadi penurunan suhu. Lalu larutan yang terbentuk akan
keluar melalui selang yang telah dihubungkan ke dalam erlenmeyer. Pemanasan
dihentikan setelah 5 jam.

Hasil dari pemisahan minyak sereh menggunakan destilasi uap ini


menampung dua macam larutan yang tidak Bersatu yakni akuades dan minyak
sereh. Dimana minyak sereh akan berwarna kuning kejinggaan. Diketahui bahwa
massa jenis minyak sereh sebesar kurang lebih 0,8 gram/ml yang berarti lebih
rendah dari pada air yakni sebesar 1 gram/ml. Maka dalam penampung, air akan
berada dibagian bawah, kemudian keduanya dipisahkan. Minyak sereh yang
didapat ditimbang dan dihitung rendemennya dengan rumus :
massa minyak sereh
Rendemen = x 100%
massa batang sereh
0,425 gram
= x 100%
1.841,161 gram

= 0,023%
Menurut Armando (2009), besarnya rendemen minyak atsiri sereh dapur
adalah 0,97%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Zaituni, 2016) mengatakan
bahwa kandungan minyak atsiri sereh pada bagian daun lebih banyak 10 kali lipat
dibanding pada batang.
Rendahnya rendemen yang didapatkan dalam praktek mungkin disebabkan
oleh :
1. Banyaknya presentase penggunaan bagian batang sereh daripada bagian
daunnya
2. Pemotongan kurang kecil
3. Durasi destilasi kurang
H. KESIMPULAN
Berdasarkan Praktikum Destilasi Uap, dapat disimpulkan bahwa
pembuatan minyak sereh dengan metode ini menghasilkan minyak sereh sebanyak
0,5 mL atau 0,425 gram dari daun sereh sebanyak 1.841,161 gram. Sehingga
diperoleh rendemen sebesar 0,023%.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Hitung rendemen minyak sereh hasil destilasi
➢ Massa minyak sereh
Massa minyak sereh = volume minyak sereh x berat jenis minyak sereh
= 0,5 mL x 0,85 gr/mL
= 0,425 gram
➢ Rendemen
massa minyak sereh
Rendemen = x 100%
massa batang sereh
0,425 gram
= x 100%
1.841,161 gram

= 0,023%

DAFTAR PUSTAKA
Armando, R. (2009). Memproduksi 15 Jenis Minyak Atsiri Berkualitas. Jakarta :
Penebar Swadaya.

Faridarul, & Aulia. (2012). Pembuatan Minyak Atsiri. Bandung: Pustaka Utama.

Koensoemardiyah. (2010). A to Z Minyak Atsiri untuk industri Makanan,Kosmetik


dan Aromaterapi. Yogyakarta : Andi.

Sastrohamidjojo, H. (2004). Kimia Minyak Astiri. Yogyakarta : UGM Press.

Soebagio, Budiasih, E., Ibnu, M. S., Widarti, H. R., & Munzil. (2005). Kimia
Analitik II. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).

Tim Penyusun Kimia Analisis. (2015). Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan


Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Walangare. (2013). Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Minum
dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. Jurnal
Nasional. Vol 2. No. 2

Wonorahardjo, Surjani. (2013). Metode-Metode Pemisahan Kimia sebuah


Pengantar. Jakarta : Akademia Permata.

Zaituni, Z., Khathir, R., & Agustina, R. (2016). Penyulingan minyak atsiri sereh
dapur (Cymbopogon citratus) dengan metode penyulingan air-uap. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(1), 1009-1016.

Anda mungkin juga menyukai