• Transmitansi
• Apabila suatu berkas sinar radiasi dengan intensitas Io dilewatkan
melalui suatu larutan dalam wadah transparan maka sebagian
radiasi akan diserap sehingga intensitas radiasi yang diteruskan It
menjadi lebih kecil dari Io.
• Transmitansi dengan simbol T dari larutan merupakan fraksi dari
radiasi yang diteruskan atau ditansmisikan oleh larutan, yaitu :
• T = It/Io. Transmitansi biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Absorbansi
Absorbansi dengan simbol A dari suatu larutan merupakan
logaritma dari 1/T atau logaritma Io/It.
A = log (1/T) = log (Io/It) = - log (T)
Contoh : Bila A = 0 artinya radiasi diteruskan 100%, bila A = 1
artinya radiasi diteruskan 10%. Nama lain dari absorbansi
adalah Optical Density (OD)
A=bc
I - dI
X
Io It
Y
db
b
S
V
b
cm 2 sehingga :
It k .n.b Io k .n.b
Ln atau Ln
Io V It V
n/V menunjukkan banyaknya partikel/cm3, jadi besaran ini dapat
dikonversi ke dalam konsentrasi dalam mol/l, yaitu :
c
n partikel
x
1000 cm 3 / l
6.02 x10 partikel / mol
23
V cm 3
23
c
1000n
mol / l n 6.02 x10 C
atau
23
6.02 x10 V V 1000
Sehingga:
Io
Jadi Log .b.c atau A .b.c
It
Penyimpangan thd Hk. Beer
• Plot konst. Vs. Abs. menurut Hk. Beer akan selalu berupa garis lrs melewati
titik 0, ttp hsl eksp menunjukkan bhw penyimpangan thd hkm ini srg terjadi.
• Peyebab penyimpangan Hk. Beer dpt dikelompokkan menjadi:
- Faktor sejati (real factor)
- Faktor Instrumental (instrumental factor) Penyimp. positif normal
- Faktor Kimia (chemical factor)
Absorbansi
Penyimp. negatif
Konsentrasi
• Real Factor
Terjadi akibat pengabaian perubahan indeks bias dalam medium:
dalam Hk. Beer sesungguhnya ada suku n/(n2+2)2, sehingga e hanya
konstan apabila n konstan. Kenyataan: indeks bias larutan naik dengan
naiknya konsentrasi sehingga nilai suku n/(n2+2)2 mengecil. Jadi
penyimpangan negatif akan terjadi dengan naiknya konsentrasi larutan
Instrumental Factor
• Hk. Beer berlaku hanya jika berkas sinar yang digunakan benar-benar
monokromatis (terdiri dari hanya satu l). Dalam praktek alat
monokromator tidak pernah dapat menghasilkan sinar yg benar-benar
monokromatis.
• Misal sinar yang dihasilkan monokromator terdiri dari 2 gelombang, yaitu l
dan l’, menurut Hk Beer, Absorbansi pada l1
A=log (Po/P) = e.b,c atau Po/P = 10e.b.c
Dan untuk l’: A=log (P’o/P’) = e’.b.c atau P’o/P’ = 10e’.b.c
Absorbansi total untuk 2 panjang gelombang:
At=log (Po+P’o)/(P+P’), atau
At=log (Po+P’o)/(Po. 10-e.b.c+P’o. 10-e’.b.c)
Jika e =e’, Sinar monokromatis, pers. diatas menjadi sama dg Hk. Beer
Jika e e’, sinar polikromatis, terjadi penyimpangan Hk. Beer, grafik tidak
benar-benar linear
e >e’: terjadi penyimpangan negatif, e < e’ = penyimpangan positif
Chemical Factor
• Biasanya diakibatkan proses dissosiasi, assosiasi, pembent. Kompleks,
polimerisasi atau solvolisis dalam larutan
• As. Benzoat dalam lar. Mrpkn campuran bentuk terionisasi dan tak
terionisasi:
C6H5COOH + H2O C6H5COO- + H3O+
(lmaks=273 nm, e=970) (lmaks=268 nm, e=560)
terlihat bahwa absorptivitas molar (e) pada 273 nm akan turun dengan jika
larutan diencerkan atau pH larutan semakin tinggi
• Dalam larutan murni (tidak ditambahkan buffer), K2Cr2O7 akan berada
sebagai ion dikromat dan kromat dalam kesetimbangan:
Cr2O72- + H2O 2CrO42- + 2 H+
Penyimpangan Hk. Beer akan teramati jika larutan diencerkan dengan air,
Konsentrasi spesies Cr2O72- dan CrO42- sangat dipengaruhi oleh pH larutan.
Penyimpangan Hk. Beer dapat dikontrol dengan menambahkan asam kuat
ke dalam larutan untuk mempertahankan spesies dikromat; atau larutan
dapat dibuat sedikit alkalis agar semua dikromat berubah menjadi kromat
sehingga dalam larutan hanya ada 1 spesies
Contoh Interferensi pada Spektroskopi Abosorpsi Atom
Dalam teknik analisis dengan spektroskopi absorpsi atom
dijumpai dua jenis interferensi yaitu, interfrensi spektra dan
interferensi kimia. Interferensi spektra terjadi bila spektra
absorpsi bahan pengganggu bertumpang tindih (overlap) atau
terletak dekat sekali dengan spektra analat yang tidak mungkin
dipisahkan dengan monokromator. Interferensi kimia disebab-
kan dari terbentuknya berbagai proses kimia.
Interferensi Spektra
Dalam Spektrokopi absorpsi atom sangat jarang terjadi
interferensi yang disebabkan tumpang tindihnya garis emisi
spektra karena garis emisi dari HCL sangat sempit. Interferensi
spektra akan terjadi jika selisih dua garis emisi kurang dari 0,1
A. Misal V pada 3082,11 A dengan Al pada 3082,15 A.
Interferensi ini dapat diatas dengan menggunakan panjang
gelombang yang lain seperti 3092,7 A untuk Al atau dengan
menghilangkan V terlebih dahulu. Interferensi spektra juga
dihasilkan oleh adanya produk pembakaran yang mempunyai
spektra absorpsi lebar atau produk yang radiasi terpencar.
Interferensi Kimia
Interferensi kimia lebih umum terjadi daripada interferensi
spektra.
Proses yang menyebabkan interferensi kimia adalah
(1) pembentukan senyawa dengan volatilitas rendah,
(2) kesetimbangan disosiasi, dan
(3) ionisasi dalam nyala.