04/14/21 Rahmayeni
Mengapa mempelajari mekanisme reaksi?
• Menguji bagaimana mekanisme proses
substitusi dan redoks dalam kompleks logam
transisi
• Memberikan wawasan tentang bagaimana
mekanisme dipelajari
• Memberikan pemahaman yang dapat digunakan
untuk merancang jalur sintetis ke senyawa baru
• Memberikan pemahaman yang dapat digunakan
untuk mengoptimalkan kinerja katalis dll.
04/14/21 Rahmayeni
Reaksi senyawa koordinasi dalam
beberapa karakter sama dengan reaksi
molekul lain, baik organik maupun
anorganik, sehingga pemahaman
tentang reaksi senyawa koordinasi
dapat memakai beberapa konsep yang
sudah dikenal.
04/14/21 Rahmayeni
- Kimia senyawa koordinasi memiliki
beberapa fitur tambahan karena molekul
memiliki geometri yang lebih kompleks
dan lebih banyak kemungkinan untuk
penataan ulang.
- Atom logam memperlihatkan lebih banyak
variabilitas dalam reaksi-reaksinya, dan
faktor yang berbeda dapat mempengaruhi
jalannya reaksi.
04/14/21 Rahmayeni
• Tujuan dari mempelajari kinetika
reaksi dan mekanisme adalah
untuk memahami struktur
elektronik dari senyawa kompleks
koordinasi dan interaksinya.
04/14/21 Rahmayeni
Jenis-jenis reaksi senyawa kompleks
koordinasi
1. Reaksi substitusi:
- dissociative substitution (SN 1)
- associative substitution (SN 2)
- interchange
2. Reaksi redoks
- inner sphere (ruang dalam)
- outer sphere (ruang luar)
04/14/21 Rahmayeni
1. Dissociative reaction (D):
Reaksi yang dimulai dengan hilangnya ligan untuk
membentuk senyawa intermediet dengan bilangan
koordinasi yang lebih rendah diikuti dengan
penambahan ligan baru ke intermediet
2. Associative reaction (A):
Reaksi dimulai dengan masuk nya ligan baru pada
kompleks awal membentuk senyawa intermediet
dengan bilangan koordinasi yang lebih tinggi dari
senyawa awal, kemudian diikuti oleh reaksi yang lebih
cepat di mana ligan lama keluar dari kompleks.
04/14/21 Rahmayeni
• Interchange reaction (I): ligan yang masuk
dianggap membantu dalam reaksi tetapi
tidak ada intermediet yang dapat dideteksi
• Dissociative Interchange (Id): reaksinya
terutama adalah disosiasi dan tingkat
keberadaannya kecil
• Associative Interchange (Ia): ketika ligan
yang masuk mulai membentuk ikatan ke
atom pusat sebelum ligan yang akan lepas
melemah
04/14/21 Rahmayeni
Mekanisme reaksi pertukaran ligan dalam
kompleks oktahedral
MLn X + Y MLn Y + X
X MLn Y Y X
MLn XY
Interchange (I)
MLn X MLn Y
Y X
[MLn]°
Ia if association X Y
Id if dissociation
is more important is more important
04/14/21 Rahmayeni
04/14/21 Rahmayeni
04/14/21 Rahmayeni
L
L
L M
L fast
w L
L slo +Y
L
-X L L
L L Trigonal bipyramidal, 5 CN
M
M
L L
L L slow
L t
-X fas Y
X
L L +Y
octahedral M
L L
Square pyramidal, 5 CN
Intermediet
04/14/21 Rahmayeni
Kinetika Reaksi
disosiatif
04/14/21 Rahmayeni
04/14/21 Rahmayeni
Reaksi asosiatif (A) untuk oktahedral:
X Y
X Y
L L L L L L
M slow M fast
M
L L +Y L L -X L L
L L Intermediate, 7 CN L
04/14/21 Rahmayeni
Mekanisme utama pertukaran ligan dalam kompleks oktahedral
Dissociative
k1
ML5 X ML5 + X
slow k2 r = k 1 [ML5X]
+Y
ML5 Y
fast
Associative
k1
ML5 X + Y ML5 XY
slow r = k 1 [ML5X][Y]
-X k2
ML5 Y
fast
04/14/21 Rahmayeni
Dissociative pathway
(5-coordinated intermediate)
Lebih umum
Associative pathway
(7-coordinated intermediate)
04/14/21 Rahmayeni
Reaction Profiles
04/14/21 Rahmayeni
Kinetics
of interchange reactions Fast equilibrium
K1 = k1/k-1
k2 << k-1
04/14/21 Rahmayeni
Bukti eksperimental untuk mekanisme disosiatif