PERCOBAAN II
KALIUM NITRAT
OLEH
NAMA : JESSI
JURUSAN KIMIA
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO 3. kalium nitrat Merupakan
nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama Kalium nitrat ialah deposit
yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organik yang
membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: amonia dari
dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk
memproduksi nitrat.
Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat.
Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu, untuk berbagai keperluan
natrium nitrat yang lebih murah itu diubah menjadi garam kalium. Kalium nitrat
dapat dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral silvit dan NaNO 3. Jika larutan
jenuh dari masing-masing pereaksi dicampur, NaCl yang kurang melarut akan
mengendap.
Prinsip dalam percobaan pembutan garam kalium nitrat ini adalah
rekristalisasi yaitu memisahkan atau memurnikan suatu zat padat yang dapat
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam percobaan ini yaitu bagaimanakah teknik dan
cara pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium
nitrat?
C. Tujuan
proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium
nitrat.
D. Manfaat
proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium
nitrat.
yang lebih tinggi lagi yang dapat menimbulkan henti jantung atau fibrilasi
jantung. Kalium dalam tubuh manusia penting dalam menghantarkan implus saraf
metabolisme. Kalium bergerak di dalam tubuh secara difusi, absorbs, dan sekresi
Kalium nitrat (KNO3) dalam bentuk larutan akan terurai menjadi K + dan
NO3- dimana K+ akan menuju sumbu embrio sehingga dapat mengaktifkan kerja
giberelin yang akhirnya mempengaruhi kerja beberapa enzim dalam biji sengon.
strukturnya berulang. Polanya dapat berupa atom atau molekul. Bagian terkecil
dari kristal adalah sel satuan. Kumpulan dari sel satuan tang teratur membentuk
padatan ionik. karna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali bilamana
dicirikan oleh titk leleh tinggi, oleh hantaran listrik lelehnya, dan kemudahannya
larut dalam air. Kadang-kadang terhidrasi bilamana ion-ion tersebut tidak cukup
untuk mengimbangi energi yang diperlukan untuk memperluas kisi (Cotton dan
wilkinson.,1989).
atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan pengotor pada kristal dan mudah
Kendari.
gelas kimia 250 mL, corong, batang pengaduk, neraca analitik, spatula, hot
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
(larutan A)
3. Pada gelas kimia lainnya 8,5 gram kristal natrium nitrat dengan 25
mengetahui rendamennya.
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
3. Analisis Data
Mr NaNO3 = 85 g/mol
Mol KCl =
g KCl 7,5 g
=
Mr ¿ KCl
¿ 74 , 5 g /mol
= 0,1 mol
Mol NaNO3 =
g NaNO3 8,5 g
=
Mr ¿ NaNO3
¿ 85 g/mol
= 0,1 mol
Berdasarkan reaksi diatas mol KCl = mol NaNO3
Sehingga berat teoritis KNO3 = mol KNO3 x Mr KNO3
= 0,1 mol x 101 g/mol
= 10,1 gram KNO3
Jadi % rendamen =
berat kristal
×100
berat teori
=
9, 37 g
×100
10 ,1 g
= 92,7 %
B. Pembahasan
karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk
yang jelas simetris, telah lama para ilmuan menduga bahwa atom, ion, maupun
molekul zat padat juga tersususn secara simetris. Garam nitrat terdapat di Chili
terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh
karena itu untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih mudah diubah
menjadi garam kalium. Kalium nitrat yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam
Pada asam nitrat dan garamnya merupakan senyawa okso dari nitrogen
yang sangat penting. Saat ini asam nitrit sebagian besar dibuat dari merubah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat garam kalium nitrat adalah
kalium klorida (KCl) dan natrium nitrat (NaNO3). Jadi, pada percobaan ini kita
membuat dan pemisahan garam kalium nitrat. Garam ini dibuat dengan
mereaksikan larutan jenuh KCl dengan larutan jenuh NaNO 3. Sebagian besar
garam-garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Beberapa
garam nitrat dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami
Larutan A berupa padatan kalium nitrat (KCl) dilarutkan dalam air panas.
Begitupun juga dengan larutan B yaitu Natrium nitrat (NaNO 3). Fungsi digunakan
air panas yaitu agar ion-ion K+ dan NO3- mudah larut terpisah menjadi ion-ionnya.
KCl direaksikan dengan NaNO3, lalu diaduk agar homogen. Campuran tersebut
diuapkan sampai volume larutan menjadi separuh dari campuran larutan tersebut
dan disaring. Hasil penyaringan dari larutan campuran akan menghasilkan filtrat
dan residu atau pengotor. Residu adalah endapan dan tidak digunakan dalam
percobaan ini. Sedangkan filtrat adalah cairan yang akan digunakan dalam proses
berikutnya untuk membentuk garam kalium nitrat. Lalu filtrat tersebut diuapkan.
Tujuan dilakukan penguapan adalah untuk mengurangi jumlah kandungan pelarut
sehingga larutan menjadi jenuh. Pada proses penguapan ini terdapat endapan di
dasar gelas. Berdasarkan reaksinya, dapat dilihat bahwa NaCl mengendap terlebih
dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa endapan yang terbentuk adalah NaCl.
Terbentuknya endapan NaCl ini menunjukkan bahwa Ksp NaCl telah lewat jenuh.
Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai Ksp NaCl lebih kecil dibandingkan Ksp
KNO3.
pengotor yang ada. Maka tidak lama kemudian kristal akan terbentuk. Kristal
NaNO3 dalam keadaan panas disaring kembali untuk memisahkan kristal dengan
cairan yang ada . Penyaringan dilakukan dalam keadaan panas karena kelarutan
NaCl kurang melarut dalam larutan jenuh antara KCl dan NaNO 3. Setelah itu,
proses ini, teknik reklistalisasi diperlukan, dimana zat padat sebagai hasil reaksi
biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan
zat-zat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini
adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil kristal Kalium Nitrat kita
lakukan pemurinian agar memperoleh hasil kristal yang murni. Hal ini dilakukan
bebas dari ion klorida yang mungkin masih terdapat dalam kristal kalium. Kristal
berat kristal sehingga dapat dihitung persen rendamen dari kristal KNO3. Berat
rendamen yang diperoleh adalah 92,7 % dan sisanya yaitu 7,3 % adalah zat
pengotor.
V. KESIMPULAN
bahwa Garam kalium nitrat dapat diperoleh dengan cara mereaksikan antara KCl
dan NaNO3, dimana larutan tersebut dijenuhkan dengan cara penguapan sehingga
rekristalisasi. Berat rendamen yang diperoleh pada percobaan ini adalah 92,7 %
Surdia, dan Noer, M., 1993, Ikatan dan Struktur Molekul, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan : Bandung.