Anda di halaman 1dari 6

Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

Rangkuman Materi lipid

 Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meiputi sejumlah senyawa yang terdapat di
alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut
dalam air. Untuk memudahkan pengkajian, lipid diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Lipid Sederhana
Lipid sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan
asam atau basa dalam air. Terdiri dari subkelompok-subkelompok :
a. Steroid

b. Prostaglandin

c. Terpana

2. Lipid Kompleks
Lipid kompleks meliputi subkelompok-subkelompok yang mudah terhidrolisis menjadi
zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu :
a. Lilin (Waxes) adalah senyawa ester yang dibentuk oleh alkohol berantai panjang
dan asam lemak berantai panjang.

Lilin spermaceti
b. Gliserida adalah senyawa ester yang terbentuk dari gliserol dan berbagai asam
karboksilat.

Gliserol
 Minyak dan Lemak
Persamaan : merupakan senyawa ester yang terbentuk dari gliserol dan berbagai asam karboksilat.
Ester-ester gliserol ini menurut tatanama disebut gliserida
Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

Perbedaan
MINYAK LEMAK
Berasal dari tumbuhan (contohnya minyak Berasal dari hewan (contohnya mentega dan
kedelai, minyak jagung, minyak kacang lemak babi)
tanah)
Pada suhu kamar berwujud cairan Pada suhu kamar berwujud padat
Tersusun dari asam lemak tidak jenuh Tersusun dari asam lemak jenuh
Titik leleh lebih rendah daripada lemak Titik leleh lebih tinggi daripada minyak
 Minyak Jenuh dan Minyak Tidak Jenuh
a. Minyak jenuh adalah lemak yang terdiri dari trigliserida dengan hanya asam lemak jenuh,
asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rantai ganda di antara atom-atom karbonnya
sehingga disebut penuh dengan hidrogen (H).
b. Lemak tak jenuh adalah lemak yang terdiri dari asam lemak yang memiliki 1 atau lebih
ikatan rangkap.
 Reaksi Hidrolisis, Reaksi Penyabunan, dan Reaksi Transesterifikasi
a. Reaksi hidrolisis terjadi pada minyak dan lemak menghasilkan asam lemak dan gliserol
CH2 - O - C - R
R- COOH
O CH2- OH
CH - O - C - R' + H2O CH- OH + R'-COOH
O CH2- OH
- - - R"-COOH
CH2 O C R"
gliserol asam lemak
O
triasilgliserol
b. Reaksi penyabunan

c. Reaksi transesterifikasi

 Sabun dan Detergen


a. Sabun adalah garam yang dihasilkan oleh asam karboksilat berantai panjang. Logam yang
terdapat dalam sabun lazimnya adalah natrium, namun dikenal pula mengandung logam
aluminium, kalsium timbal, atau seng yang tidak larut dalam air. Molekul-molekul sabun
merupakan molekul surfaktan yang memiliki bagian kepala dan ekor. Bagian ekor merupakan
Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

rantai panjang hidrokarbon yang bersifat hidrofobik atau bersifat non polar sedangkan bagian
kepala bersifat hidrofilik atau polar.

Sabun bekerja berdasarkan prinsip “Like Disolves Like” bagian ekor sabun dapat mengikat
minyak yang bersifat non polar dan menghasilkan srtuktur “misela” (molekul minyak yang
telah siikat seluruh permukaanya oleh sisi non polar surfaktan). Dalam misela ini, minyak
terjebak ditengah-tengah bagian hidrofonbik. Bagian kepala molekul sabun yang bersifat
hidrofilik membuat molekul-molekul sabun tetap dapat terikat dengan air.

Dalam air sadah, sabun tidak dapat berfungsi sebagaimana dalam air biasa karena garam-garam
kalsium dan magnesium dalam air sadah tersebut bereaksi dengan sabun dan membentuk garam
magnesium/kalsium karboksilat yang mengendap dalam air.
-
2CH3 (CH2 )14CO 2 Na+ + Ca2+ [CH3 (CH2 )14CO 2- ]2Ca2+ + 2Na+

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan detergen.


b. Detergen merupakan bahan pembersih yang daya kerjanya seperti sabun tetapi bukan
merupakan garam karboksilat tetapi garam-garam natrium alkil silfat, natrium alkana sulfonat,
dan natrium alkil benzena sulfonat.
 Karakterisasi Minyak
a. Bilangan asam menunjukkan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam
lemak bebes yang terdapat dalam 1 gram minyak/lemak. Dengan mengetahui harga bilangan
asam ini dapat diketahui banyaknya asam bebas yang terdapat dalam minyak/lemak.
b. Bilangan penyabunan menunjukkan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan dengan sempurna 1 gram minyak/lemak.
c. Bilangan iodin menunjukkan jumlah gram iodin (I2) yang dapat diikat oleh 100 gram
minyak/lemak. Dengan mengetahui bilangan iodin ini dapat diketahui derajat ketidakjenuhan
asam yang terkandung dalam minyak/lemak.
 Lilin
Lilin adalah senyawa ester yang dibentuk oleh alkohol berantai panjang dan asam lemak
berantai panjang. Contohnya adalah :

a. Lilin Spermaceti : terdapat pada bagian kepala ikan paus, berfungsi sebagai pengatur
kemampuan mengapung ikan paus bila menyelam pada perairan yang dalam.
Strukturnya :
Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

b. Lilin Lebah (beeswax) : senyawa dengan BM tinggi yang berfungsi sebagai bahan
pembangun sarang lebah. Strukturnya :

c. Lilin carnauba : dihasilkan oleh tanaman carnauba dan berfungsi sebagai pelindung
daunnya dalam upaya pencegahan penguapan air yang berlebihan. Struktunya :

 Fosfolipid, Lesitin, dan Sefalin


a. Fosfolipid merupakan turunan dari gliserol yang dikenal dengan nama asam fosfatidat.

b. Lesitin
CH2 - O - C - R
O
CH - O - C - R'
O
O-
CH2 - O - P - O- CH2- CH2N + (CH3)3
O
R = rantai hidrokarbon jenuh; R’ = rantai hidrokarbon tidak jenuh
c. Sefalin

CH2 - O - C - R
O
CH - O - C - R'
O
O-
CH2 - -
O P - O- CH2CH2 NH3+
O
Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

Soal Latihan Hal 85


1. Tulislah rumus struktur senyawa yang dihasilkan jika senyawa –senyawa berikut dihidrolisis:
a. Setil palmitat
b. Gliseril tristearat
c. α-kefalin
Jawab:
a.

Setil palmitat Asam palmitat heksadekan-1-ol

b.

Gliserol Asam stearat


Gliseril tristearat

c.

α-kefalin Gliserol Alkohol

2. Mengapa titik leleh asam lemak tak jenuh lebih rendah daripada asam lemak jenuh?
Jawab:
Pada asam lemah tak jenuh terdapat ikatan rangkap pada rumus strukturnya, sedangkan pada
asam lemak jenuh tidak terdapat ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap menyebabkan asam
lemah tak jenuh memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada asam lemah jenuh
sehingga titik lelehnya lebih rendah dari titik leleh asam lemak jenuh.
3. Tulislah rumus struktur natrium stearat. Tandai bagian molekul yang bersifat hidrofilik dan
bagian hidrofobik!
Jawab:
Annisah Puteri Epriella – 180332616563 – J

Hidrofobik
Hidrofilik
4. Jelaskan mekanisme kerja sabun pada proses pencucian!
Jawab:
Partikel-partikel kotoran tersebut pada umumnya dikelilingi oleh lapisan minyak atau lemak.
Bila digunakan sabun, partikel-partikel kotoran akan terlepas dari permukaan kain atau kuliat
tubuh karena misel sabun dapat melarutkan minyak atau lemak ataupun senyawa nonpolar
lainnya yang tidak larut dalam air.
5. Deterjen lebih unggul daripada sabun jika digunakan untuk mencuci dengan air sadah.
Mengapa demikian?
Jawab:
Dalam air sadah, sabun tidak dapat berfungsi sebagimana dalam air biasa karena garam-garam
kalsium dan magnesium dalam air tersebut bereaksi dengan sabun membentuk garam
magnesium atau kalsium karboksilat yang mengendap dalam air. Untuk mengatasi hal tersebut
digunakan deterjen sintetik, yaitu bahan pembersih yang daya kerjanya seperti sabun tetapi
bukan merupakan garam karboksilat. Deterjen ini tetap berfungsi dengan baik sebagai
pembersih walaupun dalam air sadah. Deterjen merupakan garam-garam natrium alkil sulfat,
natrium alkana sulfonat, dan natrium alkil benzena sulfonate. Dalam air sadah tidak
mengendap, karena anionnya bukan anion karboksilat.
6. Tulislah langkah-langkah pembuatan deterjen natrium setil benzenasulfonat dari benzena!
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai