PERCOBAAN 3
NIM : 10517096
Kelompok :6
2018
PERCOBAAN 3
PENENTUAN KADAR NIKEL
I. Tujuan
1.1. Menentukan kadar NiCl2 menggunakan metoda gravimetri
1.2. Menentukan kadar NiCl2 menggunakan metoda volumetri
1.3. Menentukan perbandingan kadar NiCl2 dalam sampel berdasarkan metoda
gravimetri dan volumetric
Struktur H2DMG
Volumetri
Pembakuan larutan Hg(NO3)2
Dipipet 10 mL larutan NiCl2 ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan hingga
tanda batas (per orang). Lalu dipipet 25,00 mL larutan ini ke dalam labu titrasi, kemudian
ditambahkan 1 mL HNO3 2 M, 25 mL aqua dm dan beberapa tetes difenil karbazon.
Dilanjutkan dititrasi dengan larutan Hg(NO3)2 hingga warna larutan berubah menjadi
ungu. Dilakukan titrasi duplo. Kemudian ditentukan konsentrasi ion klorida yang dititrasi.
IV. Data Pengamatan
4.1. Gravimetri
Massa endapan Ni(HDMG)2 : 0,2360 gram
4.2. Volumetri
Volume titran pada pembakuan larutan Hg(NO3)2: (1) 24,1 mL; (2) 24,1 mL
Volume titran pada penentuan kadar klorida pada sampel: (1) 11,9 mL; (2) 11,8
mL
V. Pengolahan Data
5.1. Gravimetri
𝑁𝑖 2+ + 2𝐻2 DMG Ni(HDMG)2 + 2𝐻 +
mol 𝑁𝑖 2+ ≈ mol NiC𝑙 2 ≈ mol Ni(HDMG)2
Mr NiC𝑙
2
massa NiC𝑙2 = 𝑀𝑟 𝑁𝑖(𝐻𝐷𝑀𝐺) x massa Ni(HDMG)2 x faktor pengendapan
2
129,59 250
= 290,933 x 0,2360 gram x 25
= 1,051 gram
1,051
% kadar 𝑁𝑖𝐶𝑙2 dalam sampel = x 100%
3.0027
= 35,008%
5.2. Volumetri
5.2.1. Pembakuan Larutan Hg(NO3)2
2C𝑙 − + 𝐻𝑔2+ 𝐻𝑔𝐶𝑙2
1
1 mol 𝐻𝑔2+ ≈ 2 mol 𝐶𝑙 −
= 0.0107 M
5.2.2. Penentuan Kadar Klorida dalam Sampel
𝑁𝑖𝐶𝑙2 + 𝐻𝑔(𝑁𝑂3 )2 𝐻𝑔𝐶𝑙2 + 𝑁𝑖(𝑁𝑂3 )2
11,85
= 0.0107 M x L x 100
1000
= 0.0127 mol
1
1 mol 𝐶𝑙 − ≈ 2 mol 𝑁𝑖𝐶𝑙2
1 1000
[𝐶𝑙 − ] = 2 x mol 𝑁𝑖𝐶𝑙2 x 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛
1 1000
= 2 x 0.0127 mol x 11,85 𝐿
= 0,5358 M
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑖𝐶𝑙
2
% kadar 𝑁𝑖𝐶𝑙2 dalam sampel = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
1,6457
= 3.0027 x 100%
= 54,807 %
VI. Pembahasan
Dimetilglioksim atau disingkat H2DMG adalah senyawa organik padat bewarna putih
yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik pada umumnya seperti
alkohol dan aseton.
Gambar 6.1 Struktur H2DMG
Ni(HDMG)2 larut dalam suasan asam, juga larut dalam alkohol. Garam kompleks
ini sukar larut dalam amonia encer atau larutan garam amonia tapi NH4OH yang berlebih
dapat memperlambat pengendapan.
Larutan H2DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan merah dengan ini
2+
Ni dalam suasana basa amonia atau buffer amonium hidroksida asetat. NH4OH
berfungsi untuk menetralkan dan membasaan larutan karena Ni(HDMG)2 mengendap
sempurna dalam suasana basa. Penambahan NH4OH setetes demi setetes sambil diaduk
dan langsung dari ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk
menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga
agar pH larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung
secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar.
Dari hasil percobaan diperoleh berat endapan 0,2360 gram sehingga setelah
dilakukan perhitungan diperoleh massa NiCl2 dalam sampel adalah 1,051 gram dengan
kadar sebesar 35,008% dalam sampel. Perolehan kadar yang didapat berbeda jauh dengan
perolehan kadar NiCl2 dalam sampel yang diperoleh oleh analis sebesar 40%. Hal ini
disebabkan oleh pengadukan yang terlalu sering mengakibatkan endapan yang diperoleh
kurang maksimal (terlalu kecil) sehingga sulit untuk mengendap dan kurang
sempurnanya proses pencucian.
Pengerjaan titrasi pada penentuan kadar dalam sampel dilakukan sama dengan
langkah-langkah pada pembakuan larutan Hg(NO3)2. Setelah dilakukan titrasi pada
sampel, diketahui volume Hg(NO3)2 0,0107 M yang digunakan untuk menitrasi larutan
sampel adalah sebesar 11,9 mL pada percobaan pertama dan 11,8 mL pada percobaan
kedua sehingga didapat rata-rata volume Hg(NO3)2 adalah 11,85 mL yang kemudian
volume rata-rata tersebut yang digunakan dalam perhitungan. Dari perhitungan,
didapatkan massa NiCl2 dalam sampel adalah sebesar 1,6457 gram. Setelah mendapat
besar massa NiCl2 dalam sampel, dihitung kadar NiCl2 dalam sampel dengan
perbandingan massa NiCl2 dengan massa sampel dan didapat kadar NiCl2 dalam sampel
yang didapat berdasarkan metode volumetri adalah sebesar 54,807 %. Perolehan kadar
masih jauh jika dibandingkan dengan analis, hal ini disebabkan oleh pada saat titrasi
masih ada gelembung udara di ujung buret sehingga volume titran tidak tepat / akurat.
Melalui hasil percobaan diperoleh kadar NiCl2 pada gravimetri jauh lebih bagus
daripada volumetri hal ini disebabkan pada metoda volumetri dilakukan dengan dua tahap
yaitu pertama-tama dibakukan larutan Hg(NO3)2, setelah itu larutan Hg(NO3)2 menitrasi
larutan NaCl dan HNO3 sehingga error yang dihasilkan menjadi semakin banyak.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh
7.1. Kadar NiCl2 melalui metoda gravimetri adalah 35,008%
7.2. Kadar NiCl2 melalui metoda volumetri adalah 54,807 %
7.3. Perbandingan hasil kadar 𝑁𝑖𝐶𝑙2 dalam sampel berdasarkan metoda gravimetri
dengan metoda volumetri adalah 1 : 0,638
VIII. Daftar Pustaka
8.1. J. Bassett dkk. Vogel’S Textbook of Quantitative Inorganic Analysis. edisi ke-4,
Longman, 1978, London, hal. 346, 447
8.2. J. H. Kennedy. Analytical Chemistry : Practice. edisi ke-2, Saunders College
Publishing, 1990, Orlando
8.3. JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif . edisi
ke-6. Jakarta: Erlangga. Hal. 67-70.