I. Tujuan
1. Menentukan panjang gelombang maksimum larutan yang mengandung anion fosfat
2. Menentukan kadar anion fosfat dalam cuplikan sampel
II. Teori Dasar
Dalam suasana asam, ion fosfat bereaksi dengan asam molibdat membentuk suatu
kompleks asam heteropoli yang biasanya dirumuskan sebagai H3[P(Mo3O10)4]. Asam
heteropoli ini berwarna kuning bila dilarutkan dalam air sehingga dapat digunakan sebagai
dasar penetapan fosfat secara kolorimetri. Asam heteropoli ini dapat pula direduksi
menghasilkan larutan biru heteropoli atau biru molibdat.
Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan
intensitas warna larutan dengan warna larutan standarnya. Variasi warna suatu sistem
berubah dengan berubahnya konsentrasi suatu komponen, membentuk dasar apa yang
lazim disebut analisis kolorimetri. Metode ini merupakan bagian dari analisis fotometri.
(Khopkar, 1990).
Besarnya intensitas sinar yang diemisikan sebanding dengan banyaknya atom di dalam
nyala sehingga sebanding dengan konsentrasi unsur tersebut dalam cuplikan. Intensitas
sinar terukur dalam bentuk absorbansi larutan. Aluran nilai absorbansi dengan konsentrasi
larutan standar dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur dalam larutan. Hal ini
sesuai dengan persamaan Lambert-Beer, yaitu:
𝐼
𝐴 = log ( ) =∈ 𝑏 𝑐
𝐼𝑜
Dengan A adalah absorbansi, I adalah intensitas sinar setelah melewati larutan, Io
adalah intensitas sinar awal, ∈ adalah absorptivitas molar yang bernilai berbeda tiap zat, b
adalah lebar kuvet, dan c adalah konsentrasi larutan.
V. Data Pengamatan
Tabel 5.1 Data absorbansi larutan 2 ppm
λ (nm) Absorbansi λ (nm) Absorbansi
Kurva Kalibrasi
2
A 1.8
b 1.6
s 1.4
o 1.2
r 1 y = 0.176x + 0.1005
0.8 R² = 0.9755
b
a 0.6
n 0.4
0.2
s
0
i
0 2 4 6 8 10 12
[PO43-]
y = 0,176x + 0,1005
x = 2,5373 ppm
VII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, ditentukan kadar anion fosfat dalam sampel melalui
metoda kurva kalibrasi, pengukuran dilakukan menggunakan spektrofotometer spectronic-
20 B&L. Prinsip dari percobaan ini adalah kolorimetri yaitu teknik analisis kuantitatif
untuk sampel berwarna, yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat
berdasarkan intensitas cahaya warna larutan. Jadi jika analit yang akan dianalisis tidak
berwarna, harus diberikan zat pewarna yang “stabil” yaitu tidak mengubah analit menjadi
sesuatu lain yang tidak diinginkan.
Ditentukan konsentrasi larutan standar PO43- dengan membuat lima larutan
standar dengan rentang 2 ppm – 10 ppm. Kemudian masing-masing larutan standar tersebut
ditambahkan dengan larutan ammonium molibdat yang bereaksi membentuk asam
heteropoli berwarna kuning.
Setelah itu ditambahkan larutan SnCl2 yang akan membentuk warna biru molibdat. Warna
biru ini muncul karena asam heteropoli direduksi oleh SnCl2 membentuk warna biru.
Namun reaksi ini berjalan lambat, untuk membentuk warna biru molibdat ini dibutuhkan
waktu 10-15 menit sejak ditambahkannya SnCl2. Akan tetapi warna biru tersebut tidak
stabil dan intensitasnya akan berkurang karena adanya reaksi tambahan. Maka dari itu
pengukuran absorbansi larutan dilakukan pada menit ke-11. Larutan biru molibdat hanya
peka terhadap ion-ion ortofosfat (PO43-) dan tidak peka terhadap ion-ion fosfat ganda
seperti P2O72- (pirofosfat). Pengukuran tidak dilakukan pada larutan warna kuning karena
intensitasnya kurang tinggi untuk metoda kolorimetri.
Setelah kedua reagen tersebut tercampur, larutan ditandabataskan dengan
aquabidest. Aquabidest adalah air yang telah didistilasi dua kali sehingga lebih murni. Jika
menggunakan air biasa maupun aquadest, akan terdapat ion tambahan pada larutan
termasuk ion fosfat sehingga kadar ion tersebut dalam larutan akan lebih dari yang
seharusnya. Lalu tidak dilakukan pengocokan larutan seperti membuat larutan hasil
pengenceran pada umumnya karena labu takar terbuat dari gelas yang tersusun atas ion-ion
SiO42- yang nantinya akan bereaksi positif dengan larutan membentuk biru molibdat.
Ammonium molibdat dapat diganti yaitu dengan ammonium tungstat.
Dilakukan perlakuan yang sama pada larutan sampel yaitu ditambahkan larutan
ammonium molibdat, SnCl2, dan ditandabataskan dengan aquabidest. Diukur pula
absorbansinya dengan spektrofotometer. Lalu didapatkan absorbansi maksimum dari
masing-masing konsentrasi larutan standar. Dicari kurva yang memiliki r2 paling
mendekati 1, didapatkan panjang gelombang maksimum pada 703 nm yang menghasilkan
persamaan y = 0,176x + 0,1005. Kemudian disubstitusi absorbansi larutan sampel pada 703
nm ke dalam persamaan dan didapatkan konsentrasi anion fosfat dalam larutan sampel.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan panjang gelombang maksimum sebesar 703 nm dan
didapatkan pula persamaan kurva kalibrasi y = 0,176x + 0,1005 sehingga dapat ditentunkan
konsentrasi sampel yaitu sebesar 2,5373 ppm.