Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN KALIUM

NITRAT (KNO3)
Laboratorium Rekayasa Proses,
Produk Industri Kimia
Tentang Kalium Nitrat
Senyawa garam
yang bersifat
elektrolit kuat
(KNO3)

• Kelarutan kalium nitrat semakin tinggi seiring bertambahnya suhu air 


karena adanya energi kisi dari senyawa garam tersebut.
berwujud padat
dalam suhu kamar, memiliki 2 buah • Reaksi pelarutanya bersifat endoterm  suhu air akan turun saat senyawa
berbentuk kristal ion yang terdiri
metalik bewarna KNO3 dari ion NO3-
ini dilarutkan kedalamnya.
putih dan tidak dan ion K+
berbau • pH dari larutan KNO3 berkisar antara 6,2-7, hal ini menunjukkan bahwa

KNO3 bersifat netral tidak seperti senyawa NaOH, senyawa kalium nitrat
tidak memiliki sifat yang higroskopik.
• Kalium Nitrat dapat digunakan sebagai pupuk, oksidator, pasta gigi anti

Memiliki tingkat sensitif, bahan pengawetan dan pembuatan makanan, bahan dalam dunia
kelarutan di dalam
air yang cukup farmakologi, dan bahan dalam roket.
baik
• Pembuatan garam kalium nitrat dapat dilakukan dengan cara:
1) Mereaksikan antara KCl dengan NaNO3
2) Mereaksikan antara NH4NO3 dengan KOH

• Prinsip dalam percobaan sintesis garam kalium nitrat ini  perbedaan kelarutan dari masing-masing pereaksi.
• Metode yang digunakan  kristalisasi dan rekristalisasi
 Kristalisasi  metode pemisahan dengan cara pembentukan kristal sehingga campuran dapat dipisahkan
 Rekristalisasi  pemurnian endapan yang dihasilkan dari hasil kristalisasi.
Proses Pembuatan KNO3

1. Proses pelarutan dengan aquades menghasilkan reaksi penguraian:


KCl + H2O  K+(aq) + Cl-(aq)  KCl(aq)

NaNO3 + H2O  Na+(aq) + NO3-(aq)  NaNO3(aq)


2. Proses Pencampuran larutan menyebabkan terjadinya pertukaran ion:
 ion K+ dari KCl akan berikatan dengan ion NO3- dari NaNO3 membentuk larutan KNO3
 ion Na+ akan berikatan dengan ion Cl- membentuk NaCl.
Reaksi yang terjadi :
KCl(aq) + NaNO3(aq) KNO3(aq) + NaCl(aq)

3. Proses pendinginan secara tiba-tiba untuk menghasilkan Kristal KNO3


didinginkan
KNO3(aq) KNO3(s)
4. Proses penyaringan dengan kertas saring
5. Proses pemanasan (rekristalisasi)  suatu metode pemurnian padatan dengan tujuan untuk memekatkan
endapan
Diagram kelarutan untuk garam NaCl, KCl, NaNO3, dan
KNO3.
“Kristalisasi

Syarat
Kristalisasi
Larutan
1
Kristalisasi  dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari
larutan multi komponen sehingga didapat produk dalam bentuk
harus
jenuh
kristal.
Larutan
Operasi kristalisasi terbagi menjadi:
harus
homogen
1. Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
2. Pembuatan inti kristal Adanya
3. Pertumbuhan Kristal perubahan
suhu
Macam-Macam Bentuk Kristalisasi

Kristalisasi Kristalisasi Pemanasan dan Penambahan


Reaksi Kimia
Penguapan pendinginan Pendingingan zat lain
• dilakukan jika zat • Saat suhu larutan • Gabungan metode • Misalnya • Pembentukan
yang akan turun, komponen penguapan dan pemisahan Kristal
dipisahkan tahan zat yang memiliki pendinginan dengan berdasarkan titik
terhadap panas titik beku lebih penambahan jenuh larutan
dan titik bekunya tinggi membeku garam  sifat
lebih tinggi terlebih dahulu kelarutan garam
daripada titik yang baik
didih pelarut.
Faktor yang Mempengaruhi
Kristalisasi
Faktor yang Mempercepat
a. Laju pembentukan inti (nukleous) Kristalisasi
 dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk
dalam satuan waktu. a. Derajat Lewat Jenuh
 Jika laju pembentukan inti tinggi, maka banyak
b. Jumlah Inti yang Ada atau Luas Permukaan Total
sekali kristal yang terbentuk, tetapi tak satupun
c. Pergerakan antara Larutan dan Kristal
akan tumbuh menjadi besar, jadi yang terbentuk
d. Banyaknya Pengotor
berupa partikel-partikel koloid.
b. Laju pertumbuhan kristal e. Kondisi lewat dingin larutan
 Jika laju tinggi kristal yang besar akan f. Suhu
terbentuk, laju pertumbuhan kristal juga g. Sumber Inti Kristal
dipengaruhi derajat lewat jenuh. h. Viskositas
i. Kecepatan Pendinginan
j. Kecepatan Agitasi
Metode Operasi

1. Membuat Larutan Lewat Jenuh 2. Pembentukan Inti Kristal

Derajat supersaturasi larutan merupakan faktor terpenting dalam Pembantukan inti Kristal secara sistematis:
mengontrol operasi kristalisasi karena bila larutan telah mencapai a. Primary Nucleus
derajat saturasi tertentu, maka di dalam larutan akan terbentuk zat  Homogen Nukleus
padat kristaline  Heterogen Nukleus
Cara mencapai supersaturasi: b. Secondary Nucleus (Contact Nucleation)  Pembentukan inti
a. Pendinginan Kristal karena:
b. Penguapan Solvent  Tumbukan antarkristal induk
c. Evaporasi Adiabatis  Tumbukan antarkristal dengan katalisator
d. Penambahan zat lain yang dapat menurunkan kelarutan yang akan
dikristalisasi
Neraca Massa Teoritis Variasi KCl : NaNO3 = 1 : 2 Tabel Hasil Pengamatan
Material Input (gram) Output (gram)
KCl Hasil Praktek Variasi Mol Bahan Baku
NaNO3 Hasil (gr)
Variasi KCl : NaNO3
Material
1:1 1:2
KNO3
NaCl
KNO3
Total
NaCl
Neraca Massa Hasil Praktek Variasi KCl : NaNO3 = 1 : 2
KCl(aq) + NaNO3(aq)  KNO3(aq) + NaCl(aq)
Material Input (gram) Output (gram)
KCl M:
NaNO3

B :

KNO3
  Yield Mol   KNO 3  produk   praktek  
%  S :   KNO 3 =   x  100 %
NaCl Mol   KNO 3  produk   teori
Total
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai