Anda di halaman 1dari 12

Pemurnian Garam Dapur (NaCl) Dengan Metode Rekristalisasi

Oleh :
Malikah Safitri

AKA14026

Marsela EriMasda R

AKA14028

Ovalia Iga P

AKA14032

Nadia Tri M

AKA14030

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


PUTRA INDONESIA MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang
Rekritalisasi adalah pengkristalan kembali dari Kristal zat yang sudah terlarut oleh
pelarut dalam suatu campuran larutan dengan cara pemanasan dan penguapan. Salah satu metode
pemurnian suatu zat terbentuk Kristal adalah rekristalisasi. Metode ini didasarkan pada
perbedaan daya larut antar zat yang dimurnikan dengan kotoran lain dalam suatu pelarut tertentu.
Beberapa persyaratan suatu pelarut dapat dipakai dengan proses rekristalisasi antara lain :
Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat
pengotor, Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal , Mudah dipisahkan dari Kristal,
Bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan Kristal. Dalam percobaan ini dipelajari dengan cara
memurnikan natrium klorida dari garam dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya.
Natrium klorida (NaCl) merupakan komponen utama dalam garam dapur. Komponen lain yang
bersifat pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I- dan Br-. Agar daya
larut antara NaCl dengan pengotor cukup besar, maka perlu dilakukan penambahan zat-zat
tertentu. Zat-zat penambahan tersebut akan membentuk senyawa terutama garam yang sukar
larut dalam air. Selain itu kristalisasi dapat dilakukan dengan cara membuat larutan jenuh dengan
menambahkan ion sejenis ke dalam larutan zat yang akan dipisahkan
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui cara pemurnian garam dapur (NaCl) dengan metode rekristalisasi
BAB II
DASAR TEORI

2.1.

Rekristaliasai

Rekristalisasi berasal dari kata re dan kristalisasi. Re atinya kembali sedangkan


kristalisasi berarti proses mengkristalisasi. Jadi Rekritalisasi adalah pengkristalan kembali dari
Kristal zat yang sudah terlarut oleh pelarut dalam suatu campuran larutan dengan cara
pemanasan dan penguapan. Dengan kata lain kristalisasi merupakan salah satu cara pemisahan
atau pemurnian kristalisasi yang larut dalam suatu larutan atau pemurnian suatu zat padat dari
campuran atau pengotor dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah di larutkan
dengan pelarut yang cocok. Dalam proses rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan dalam pelarut
pada suhu tertentu dalam proses yang sederhana, pemisahan zat ini hanya cukup dengan
penguapan larutan sampai kering dan terbentuk Kristal baru yang mempunyai sifat fisika yang
sedikit berbeda dari Kristal semula.
2.2.

Pelarut
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau gas, yang

menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah air Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung
karbon ) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan
lebih mudah menguap. Pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses rekristalisasi adalah
pelarut cair, karena tidak mahal, tidak reaktif, dan setelah melarutkan zat padat organik bila
dilakukan penguapan akan lebih mudah memperolehnya kembali. Syarat pelarut dalam
rekristalisasi adalah :
a. Mempunyai daya melarutkan tinggi pada suhu tinggi dan mempunyai daya melarutkan
rendah pada suhu rendah.
b. Pelarut tidak bereaksi dengan zat yang dimurnikan.
c. Mudah dipisahkan dengan zat yang akan dipisahkan.

d. Mengikuti kaidah kaidah senyawa polar larut di dalam senyawa polar dan senyawa non
polar larut di dalam senyawa non polar.
e. bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan Kristal).
f. Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat
pengotor.
g. Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal

Pelarut yang digunakan pada praktikum pemurnian NaCl dengan metode rekristalisasi ini adalah
air . air termasuk golongan polar

Nama sistematis
Nama alternatif
Rumus molekul
Massa molar
Densitas dan fase
Titik lebur
Titik didih
Kalor jenis

2.3.

Informasi dan sifat-sifat


Air
aqua, dihidrogen monoksida,
Hidrogen hidroksida
H2O
18.0153 g/mol
0.998 g/cm (cariran pada 20 C)
0.92 g/cm (padatan)
0 C (273.15 K) (32 F)
100 C (373.15 K) (212 F)
4184 J/(kgK) (cairan pada 20 C)

NaCl
Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur adalah senyawa kimia dengan rumus

molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstra selular pada banyak organism multiselular. Sebagai kompenen utama pada garam dapur
(natrium klorida) sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Garam merupakan
salah satu kebutuhan pokok yang mengandung ion natrium dan ion klorida sehingga digunakan
sebagai bahan makanan terpenting karena merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.

Kandungan utama dalam garam dapur adalah NaCl, disamping itu juga terdapat ion pengotor,
antara lain: ion Ca2+, ion Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I-, Br-.Bahan pengikat pengotor yang digunakan
adalah CaO, Ba(OH)2 dan Na2 CO3. Prinsip dasar metode ini adalah zat-zat pengotor dalam air
garam diikat oleh zat pengikat yang ditambahkan pada air garam tersebut pada proses
pemurniannya.
Sifat NaCl

Rumus molekul
Massa molar
Penampilan
Densitas
Titik lebur
Titik didih
Kelarutan dalam air

RumusRendamen =
2.4.

NaCl
58.44 g/mol
Tidak berwarna/berbentuk kristal putih
2.16 g/cm3
801 C (1074 K)
1465 C (1738 K)
35.9 g/100 mL (25 C)

berat pemurnian
berat NaCl gerabah

x 100

Metode

Untuk memperoleh NaCl dengan kemurnian tinggi dari garam dapur maka dapat ditempuh
dengan metode rekristalisasi dengan pelarut air . namun untuk melenyapkan atau mengurangi
kehadiran ion-ion pengotor perlu ditambahkan ion ion tertentu yang mampu mengikat ion-ion
pengotor menjadi senyawa-senyawa yang kelarutannya dalam air menjadi sangat rendah yaitu
menggunkan ion sebagai berikut :
1. Penambahan Ba(OH)2 bertujuan agar garam berada dalam suasana basa dan supaya terbentuk
endapan.
2. Penambahan (NH4)2CO3 bertujuan agar terbentuk Na2CO3
3. Sifat basa garam berasal dari Ba(OH)2
4. Netralisasi menggunakan larutan HCl agar terbentuk kristal (murni) NaCl

Metode rekristalisasi adalah metode pengkristalan kembali dari Kristal zat yang sudah terlarut
oleh pelarut dalam suatu campuran larutan dengan cara pemanasan dan penguapan.
Kelemahan dan kelebihan metode rekristalisasi :
Kelemahan :
Pelarutnya bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan Kristal).

Kelebihan :
Dapat memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan pengotornya, tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal dan mudah dipisahkan dari
Kristal.
Reaksi :
2 NaCl + CaO

CaCl2 + Na2O

CaCl2 + Na2O + Ba(OH)2

2NaOH+ BaCl2 + CaO + (NH4)2CO3

NaCl+ Ba(OH)2 +CaCO3 + NH4Cl

NaCl + Ba(OH)2 +2 NH4Cl + 2HCl

BaCl2+ NaCl + 2 NH3 + Cl2 +H2O

NaCl + CaO

Na2O + CaCl2

Al3+ + Ba(OH)2

Al(OH)3 + Ba2+

Mg2+ + Ba(OH)2

Mg(OH) 2 + Ba2+

Fe3++ Ba(OH)2
(NH4)2CO3 + SO42(NH4)2CO3 + Br-

Fe(OH) 3 + Ba2+

(NH4)2 SO4 + CO3


NH4Br + CO3

BAB III
METODELOGI

3.1.
Alat :

2NaOH + BaCl2 + CaO

Alat dan bahan


Bahan :

1. beaker glass
2. gelas arloji
3. kertas saring
4. corong
5. pipet tetes
6. pemanas listrik atau spritus
7. pengaduk gelas
8. neraca analitik
9. botol semprot
10. Cawan penguap
3.2.

1. Garam dapur
2. aquades
3. Ba(OH)2
4. MgO
5. (NH4)2CO3
6. HCl encer

Prinsip kerja
Keberhasilan proses kristalisasi tergantung pada perbedaan yang cukup besar dari
kelarutan bahan dalam pelarut panas dan kelarutan pada pelarut yang sama dalam keadaan
dingin. Jika pengotor dalam bahan mempunyai kelarutan yang sama dalam pelarut pada
kondisi panas ataupun dingin, maka proses pemurnian dengan cara kristalisasi kurang efektif.
Bahan yang dapat dimurnikan melalui kristalisasi jika pengotor yang ada dan zat yang
diinginkan mempunyai kelarutan yang sama, tetapi hanya jika pengotornya ada dalam jumlah
yang kecil dibandingkan zat yang akan dimurnikan.zat yang diinginkan akan dikristalkan
pada saat pendinginan, tetapi pengotornya tidak.

3.3.

Prosedur kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persiapan Alat dan Bahan


Masukkan aquades 100 mL ke dalam beaker glass dipanaskan sampai mendidih
Timbang 10 gram garam dapur dimasukkan kedalam air panas sambil di aduk-aduk
Panaskan sampai mendidih lalu saring sampai menjadi larutan garam
Timbang 0,03 gram MgO
Masukkan MgO 0,03 gram kedalam larutan garam sambil diaduk-aduk
Tambahkan larutan Ba(OH)21 M add 10 mL tetes demi tetes, sampai terbentuknya

endapan
8. Tambahkan (NH4)2CO3 add 10 mL tetes demi tetes sampai tetesan terakhir membentuk
endapan kemudian disaring
9. Larutan garam dinetralkan dengan menambahkan larutan HCl encer sebanyak 20 tetes
10. Ukur pHnya menggunakan kertas indikator universal

11. Uapkan larutan sampai kering hingga terbentuk kristal NaCl murrni
12. Ditimbang lalu dihitung hasil rendamen

Penetapan kadar NaCl


Penetapan kadar timbang seksama lebih kurang 250 mg, masukkan kedalam wadah porselen,
tambahkan air 140 ml air dan 1 mL diklorofluoresein LP, campur titrasi dengan perak nitrat 0,1
LV sampai perak klorida menggumpal dan campuran berwarna merah muda lemah
1 mL perak nitrat 0,1 N setara dengan 5,844 mg NaCl. ( FI IV 585

BAB IV
PENUTUP

4.1.

Hasil dan Pembahasan


1. Timbang (NH4)2CO3 1 M 10 mL
mol
M=
Volume

2. Timbang Ba(OH)2 1M 10mL


mol
M=
Volume

mol = M x volume
= 1 M x 10 mL

mol = M x volume
= 1 M x 10 mL

= 0,01 mol
Massa = mol x Mr
= 0,01 mol x 114,10 gram/mol
= 1,141 gram

= 0,01 mol
Massa = mol x Mr
= 0,01 mol x 325,47 gram/mol
= 3,154 gram

Tertimbang 1,141 gram

Tertimbang 3,162 gram

Hasil :
1. Tertimbang 10 gram garam dapur (NaCl)
2. Tertimbang cawang penguap kosong 80 gram
3. Tertimbang cawang penguap + isi 160 gram
Diperoleh rendemen :
Botol kosong
= 20,465 gram
Botol + isi
= 29,155 gram
Berat Kristal yang dimurnikan
= 8,69 gram
b erat pemurnian
Randemen=
berat garam dapur x 100 %

8,69 gram
X 100
10 gram

= 86,9 %

No

Perlakuan

Hasil Pengamatan

Larutan garam + CaO

Terdapat kapur (endapan)

Larutan garam + CaO + larutan

Endapan

Ba(OH)2
3

Larutan disaring

Endapan hilang menjadi larutan

Larutan garam + CaO + larutan

Endapan

Ba(OH)2 + (NH4)2CO3
5

-Larutan disaring
-filternya dinetralkan + HCL
encer

Larutan Bening

Larutan diuapkan sampai kering

Diperoleh Kristal NaCL yang


lebih putih dari garam dapur
semula.

Kristal ditimbang dan dihitung

Diperoleh rendemen 86,9%

rendemennya
Praktikum pemurnian bahan melalui rekristalisasi bahan yang akan dimurnikan yakni
garam dapur, atau NaCl (Natrium Klorida) menggunakan air sebagai pelarutnya. NaCl
merupakan komponen utama penyusun garam dapur. Komponen lainnya merupakan pengotor
biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, SO42-, I- dan Br. Agar daya larut antar NaCl
dengan zat pengotor cukup besar maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Pada
rekristalisasi melalui penguapan, untuk mendapatkan larutan garam yang murni yang terbebas
dari pengotor-pengotornya harus diberikan zat yang dapat menarik zat pengotor tersebut, dalam
hal ini untuk membantu menarik zat pengotor digunakan MgO, Ba(OH) 2 dan (NH4)2CO3.
Natrium klorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0%. Dari
praktikum berat kristal yang diperoleh yaitu 8,69 gram, dan rendemennya

86,9 %. Dari

rendemen yang diperoleh tidak memenuhi kandungan natrium klorida karena Kecilnya nilai
rendemen yang diperoleh disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya yakni banyaknya
Kristal garam yang tertempel pada gelas dan kertas saring walaupun telah dikerok.
4.2.

Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa garam dapur yang dimurnikan pada percobaan

ini, menggunakan prinsip rekristalisasi dengan penguapan, rekristalisasi adalah metode


pemurnian bahan dalam hal ini adalah garam dapur dengan pembentukan kristal kembali guna
menghilangkan zat pengotor, daya larut dari zat yang akan dimurnikan dengan pelarutnya akan

mempengaruhi proses rekristalisasi ketika suhu dinaikkan atau ditambahkan kalor/panas, garam
dapur yang direkristalisasi menghasilkan kristal yang berwarna putih bersih dan strukturnya
lebih halus/lembut dari semula, garam dapur hasil rekristalisasi yang diperoleh sebesar 8,69
gram dan rendemennya sebesar 86,9%.

Daftar pustaka
1. http://www.mengejarasa.com/2014/08/makalah-kimia-rekristalisasi_33.html
2. https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDoQFjADahUK
Ewjnss7MkLfIAhVBJ5QKHa2ZBGM&url=https%3A%2F
%2F1stmujahidah.files.wordpress.com%2F2011%2F05%2Fpemurnian-secararekristalisasi.docx&usg=AFQjCNGQRf2b2atlFrydyjILdYvcKh2ig&bvm=bv.104819420,d.dGo

Anda mungkin juga menyukai