Anda di halaman 1dari 2

Bohrium (Bh)

Sifat fisik dan kimia

Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambang Bh dan
nomer atom 107 dan berat molekul 272 g/mol .Bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan
kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan.Struktur kristal heksagonal. Bohrium
termasuk dalam blok d. Bohrium adalah unsur sintetis yang dikenal mempunyai isotop  paling
stabil 270 Bh, memiliki  paruh 61 detik.

Proses Pembuatan

Bohrium adalah elemen sintetis yang tidak terdapat dialam sama sekali. Bohrium bersifat
radioaktif. Sumbernya berasal dari penembakan Bi204 dengan nuclei Cr54. Isotop bohrium yang
paling stabil adalah Bh-262 yang mempunyai waktu paruh 17detik.

Penggunaan Bohrium

Bohrium hanya digunakan untuk bahan penelitian ilmiah dasar karena hanya beberapa atom dari
Bohrium pernah dibuat, sehingga sampai saat ini Bohrium hanya digunakan sebagai bahan
penelitian ilmiah dasar.

Hassium (Hs)

Sifat fisik dan kimia :

Hassium merupakan golongan logam transisi dengan lambang Hs.Hassium berupa padatan
dengan massa atom Hs 269. Hs memiliki elektron 108, proton 108 dan neutron 161 dan massa
jenis 20oC.

Kegunaan

Hasium hanya digunakan untuk penelitian saja.

Proses pembuatan

Hassium adalah logam radioaktif sintetis yang dibuat melalui pemboman nuklir. Logam ini
hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Hassium diproduksi dengan cara membombardir 208Pb
dengan 58Fe
SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari-jari atom
Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah
kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar
semakin kuat.

2. Energi ionisasi
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena
makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.

3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalahgaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom. keelektronegatifan makin kekanan makin besar.
4. Sifat Logam
Sifat logam dalam satu periode yaitu makin ke kanan makin berkurang.
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah
makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem
periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron.
Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam
satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.
Golongan VIIA tidak rekatif. 
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima
elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dangaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga
afinitas elektron semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai