Anda di halaman 1dari 6

Diagram Latimer dan Penentuan

Potensial Reduksi Standar


JUMAT, 25 NOVEMBER 2016

Beberapa soal terkait penentuan potensial reduksi standar dapat ditentukan


dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah menggunakan diagram
Latimer.
Berikut ini adalah diagram Latimer Mn dalam suasana asam.

+0,56 +0,27 +4,2 +0,9 +1,5


4 4 7 5 1 1,18
MnO
4
MnO MnO Mn
2
4
O Mn Mn M
3
4
n 2
3+ 2+

+7 +6 +5 +4 +3 +2 0

Eo=niEini
ni= elektron pada reaksi kei (perubahan biloks unsur yang
ditanya)Ei= potensial reduksi standar pada reaksi kei
Contoh Soal Nomor 1:
Dengan menggunakan diagram Latimer, hitunglah potensial reduksi dari
MnO4 (aq) MnO2 (s)
Penyelesaian Soal Nomor 1:
Dengan menggunakan data diagaram Latimer itu dapat dihitung potensial
reduksi dari MnO4yang biloksnya +7 menjadi MnO2 yang biloksnya +4.
Eo=1(0,564)+1(0,274)+1(4,27)3=+1,70V

Contoh Soal Nomor 2:


Dengan menggunakan diagram Latimer, hitunglah potensial reduksi dari
MnO4 (aq) Mn2+ (aq)

Penyelesaian Soal Nomor 2:


Dengan menggunakan data diagaram Latimer itu dapat dihitung potensial
reduksi dari MnO4yang biloksnya +7 menjadi Mn2+ yang biloksnya +2.
Eo=1(0,564)+1(0,274)+1(4,27)+1(0,95)+1(1,51)5=+1,51V

Contoh Soal Nomor 3:


Diketahui potensial reduksi untuk beberapa spesi mangan sebagai berikut:
MnO4 (aq) MnO2 (s) Eo = +1,70 V
MnO4 (aq) Mn2+ (aq) Eo = +1,51 V
Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan potensial reduksi standar untuk
setengah sel MnO2(s) | Mn2+ (aq) adalah....

Penyelesaian Soal Nomor 3:

MnO4(aq) + 3e MnO2(s) Eo = +1,70 V nEo = 3(+1,70 V)


MnO2(s) + 2e Mn2+(aq) Eo = x nEo = 2x +
MnO4(aq) + 5e Mn2+(aq) Eo = +1,51 V nEo = 5(+1,51 V)
3(+1,70 V) + 2x = 5(+1,51 V)
5,10 V + 2x = 7,55 V
2x = 7,55 V 5,10 V
2x = 2,45 V
x = 1,225 v

Jadi MnO2(s) | Mn2+ (aq) Eo = +1,225 V

Skema lain dapat dibuat untuk menentukan Eo reaksi tersebut adalah


sebagai berikut:

Mungkin ada yang menjadi pertanyaan dalam perhitungan di atas, mengapa


dalam perhitungan E sel biasa berapapun jumlah elektronnya maka
nilai E tidak perlu dikalikan dengan jumlah elektron (dalam hal ini E sel adalah
besaran intensif, besaran yang tidak ditentukan oleh faktor lain, seperti suhu,
konsentrasi, massa jenis). Dalam perhitungan di atas jumlah elektron turut
diperhitungkan. Asal muasal rumus di atas berasal
dari Go(a+b)=Goa+Gob dan Go=nFEo. Diketahui besaran Go

ini merupakan jenis besaran ekstensi yang ditentukan berdasarkan variabel


jumlahnya elektron.
Go(a+b)=Goa+Gob
karena
Go=nFEo
maka
(na+nb)FEo(a+b)(na+nb)Eo(a+b)Eo(a+b)=naFEoa+
(nbFEob)=naEoa+nbEob=naEoa+nbEobna+nb

Secara matematis dari persamaan seperti di atas juga akan berlaku:


GobnbEobEob=Go(a+b)Goa=(na+nb)Eo(a+b)
naEoa=(na+nb)Eo(a+b)naEoanb

Ok dilanjutkan beberapa soal lagi.

Contoh Soal Nomor 4:


Diketahui potensial reduksi untuk beberapa spesi besi (dalam larutan) sebagai
berikut:
Fe2+ + 2e Fe Eo = 0,44 V
Fe3+ + e Fe2+ Eo = +0,77 V
Hitunglah potensial reduksi standar untuk setengah sel Fe3+ + 3e Fe2+ !
Penyelesaian Soal Nomor 4:
Potensial reduksi standar Fe3+ | Fe2+
Eo=2(0,44)+1(0,77)3=0,113=0,037 V

Contoh Soal Nomor 5:


Diketahui potensial reduksi untuk beberapa spesi Cl (dalam larutan suasana
asam) sebagai berikut:
ClO3 | Cl2 Eo = +1,67 V
ClO3 | HClO2 Eo = +1,18 V
Hitunglah potensial reduksi standar untuk setengah sel HClO2 | Cl2 !

Penyelesaian Soal Nomor 5:


Potensial reduksi standar HClO2 | Cl2
Perubahan biloks dari ClO3 ke Cl2 = +5 ke 0 = 5 dengan Eo = +1,67 V
Perubahan biloks dari ClO3 ke HClO2 = +5 ke +3 = 2 dengan Eo = +1,18 V
Perubahan biloks dari HClO2 ke Cl2 = +3 ke 0 = 3 dengan Eo = .....?

Potensial reduksi standar HClO2 | Cl2


Eo=5(1,67)2(1,18)3=8,352,363=5,993=+2,00 V

Diagram Latimer untuk klor dalam suasana asam

+1,20 +1,18 +1,65 +1,67 +1,36


ClO4 ClO3 HClO2 HClO Cl2 Cl
+7 +5 +3 +1 0 1
Diagram Latimer untuk klor dalam suasana basa

+0,37 +0,30 +0,68 +0,42 +1,36


ClO4 ClO3 ClO2 ClO Cl2 Cl
+7 +5 +3 +1 0 1
Contoh Soal Nomor 6
Dengan menggunakan diagram Latimer Cl dalam lingkungan basa, hitunglah
Eo ClO2 | Cl

Penyelesaian Soal Nomor 6:


Perubahan biloks dari ClO2 ke Cl adalah 4
Eo=2(0,68)+1(0,42)+1(1,364=1,36+0,42+1,364=3,144=+0,785 V

Baterai Perak Oksida


Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode), Ag2O (sebagai katode),
dan pasta KOH sebagai elektrolit.reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2e
Katode :Ag2O + H2O + 2e 2Ag + 2OH-
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) " Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam
waktu yang lama.Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji,kalkulator dan
berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai