Cr2O73- (aq) + AsO 33- (aq) → Cr3+ (aq) + AsO 43- (aq)
Setelah reaksi disetarakan, perbandingan antara mol ion Cr2O73- dengan AsO 33- dalam reaksi
tersebut adalah …
a. 1 : 3 d. 2 : 3
b. 1 : 4 e. 3 : 2
c. 1: 8
Jawab: A. 1 dan 3
Cr2O73- (aq) + AsO 33- (aq) → Cr3+ (aq) + AsO 43- (aq)
+6 +3 +3 +5
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana asam.
---------------------------------------------------------------
E0 = E0 katoda – E0 anoda
E0 = -0,40 – (-0,74)
E0 = 0,34 V
3. Diketahui pada kedua elektrode sel volta terdapat larutan asam yang menghasilkan gas
hidrogen pada anode dan katode. Aliran elektron mengalir dari konsentrasi 0,05 M ke
konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 0,5 M. Jika batang pada anode dan katode yang digunakan
adalah platina (Pt), maka potensial sel volta yang terukur pada voltmeter adalah …
A. 0,1184 V
B. 0,0592 V
C. 0,1776 V
D. 0,5092 V
Jawab : B. 0,0592 V
E sel =0 − ( 0,0592
2 )𝑙𝑜𝑔 0, 01
E sel =0 − ( 0,0592
2 )𝑙𝑜𝑔 (0, 01)
E sel = 0,0592 V (B)
Jawab: D. 0,011 V
E0 sel = E0 katoda – E0 anoda
= E0 Ag+/Ag - E0 Fe3+/Fe2+
= 0,800 V - 0,771 V
= + 0,029 V
[𝐹𝑒3+]
0
𝐸 𝑠𝑒𝑙 = 𝐸 𝑠𝑒𝑙 − ( 0,0592 𝑉
1 )𝑙𝑜𝑔 [𝐹𝑒2+][𝐴𝑔+]
𝐸 𝑠𝑒𝑙 = 0, 011 𝑉
A. 2,2,3,4
B. 2,3,4,4
C. 2,4,3,6
D. 2,3,4,6
E. 2,4,6,3
Jawab: D. 2,3,4,6
MnO₄⁻(aq) + C₂O₄²⁻(aq)--> MnO₂(s) + CO₃²⁻(aq)
Metode Setengah Reaksi
MnO₄⁻ + 4H⁺ + 3e → MnO₂ + 2H₂O | x 2
C₂O₄²⁻ + 2H₂O → 2CO₃²⁻ + 4H⁺ + 2e |x3
---------------------------------------------------------
2MnO₄⁻ + 8H⁺ → 2MnO₂ + 4H₂O
3C₂O₄²⁻ + 6H₂O → 6CO₃²⁻ + 12H⁺
------------------------------------------------
2MnO₄⁻ + 3C₂O₄²⁻ + 2H₂O → 2MnO₂ + 6CO₃²⁻ + 4H⁺
Dalam suasana basa, tambahkan OH⁻ sebanyak jumlah H⁺ di kedua ruas
2MnO₄⁻ + 3C₂O₄²⁻ + 2H₂O + 4OH⁻ → 2MnO₂ + 6CO₃²⁻ + 4H⁺ + 4OH⁻
2MnO₄⁻ + 3C₂O₄²⁻ + 2H₂O + 4OH⁻ → 2MnO₂ + 6CO₃²⁻ + 4H₂O
2MnO₄⁻ + 3C₂O₄²⁻ + 4OH⁻ → 2MnO₂ + 6CO₃²⁻ + 2H₂O
6. Diketahui Ion Al 3+, Sn2+, Sn4+ memiliki konsentrasi secara berturut-turut 0,1;0,01M;0,5M.
Ketiga ion itu dirangkai pada susunan sel volta (diagram volta) dengan jembatan garam berisi
garam halit. Jika diketahui Eº Al | Al 3+ = -1,66 V dan Eº Sn4+ | Sn2+ = +0,154 V, nilai potensial sel
volta pada rangkain tersebut adalah … (log 8 = 0,9)
A. 1,814 V
B. 3,699 V
C. 1,885 V
D. 0,071 V
E. 3,628 V
Jawab : C. 1,885 V
Reaksi yang terjadi
Anode : Al → Al 3+ + 3e- (× 2)
Katode :Sn4+ + 2e →Sn2+ (× 3)
--------------------------------------------------------------
Redoks : 2Al + 3Sn4+ →2Al3+ + 3Sn2+
Maka E0selnya
E0sel = E0katode - E0anode
= 0,154 V - (-1,66)V
= + 1,814 V
0,0592
E sel = E0sel - 𝑛
log Qc
3+ 2 2+ 3
0,0592 [𝐴𝑙 ] [𝑆𝑛 ]
= 1,814 - 𝑛
log 4+ 3
[𝑆𝑛 ]
2 3
−3 [0,1] [0,01 ]
= 1,814 - 9,87 × 10 log 3
[0,5]
−3 −8
= 1,814 - 9,87 × 10 log 8 × 10
−3
= 1,814 - 9,87 × 10 (-8) log 8
= 1,814 + 0,071
= 1,885 V (c)
ΔG0 = -nFE0sel
= - 2 (96485 c/mol.e-)(0,43V)
= - 82.9711,1 J
= - 83kJ spontan
Jika ΔG bernilai positif maka reaksi tidak spontan atau tidak dapat terjadi. Tetapi jika tanda ΔG
reaksi adalah negatif, maka reaksi dapat berlangsung dengan spontan.
Berdasarkan gambar, kita mengetahui gambar tersebut merupakan salah satu jenis fuel cell
yang menggunakan reaksi kimia paling sederhana. Pernyataan yang benar mengenai informasi
dari gambar tersebut adalah…
a. Beroperasi pada suhu 80-2500 C
1
b. Memiliki reaksi di anoda H2 → 2H+ +2e- dan reaksi di katoda 2H+ + 2
O2 + 2e- → H2O
c. Memiliki efisiensi 20-40%
d. Beroperasi pada suhu 0-400C
1
e. Memiliki reaksi di anoda H2 + O2- → H2O +2e- dan reaksi di katoda 2
O2+ 2e- → O2-
1
Jawab: B. Memiliki reaksi di anoda H2→2H+ +2e- dan reaksi di katoda 2H+ + 2
O2 +
2e-→H2O
Gambar diatas menunjukkan gambar fuel cell yaitu PEMFC sehingga memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1
1. Memiliki reaksi di anoda H2 → 2H+ +2e- dan reaksi di katoda 2H+ + 2
O2 + 2e- → H2O
2. Memiliki efisiensi sebesar 35-40%
3. Beroperasi pada suhu 80-1000C
9. Seorang siswa melakukan sebuah percobaan. Siswa tersebut menyiapkan 3 gelas kimia yang
masing masing secara berurutan berisi 2 potong logam, tembaga dan zink dengan larutan asam
sulfat 1 M. Tentukan keadaan yang benar dari pernyataan berikut….
a. Tembaga akan larut menghasilkan gas H2
b. Logam zink akan larut menghasilkan gas H2
c. Bila kedua logam dihubungkan dengan kawat, maka tembaga akan larut
d. Kedua logam akan larut
e. Logam zink dan tembaga tidak larut
Jawab : B. Logam zink akan larut menghasilkan gas H2
Potensial sel Zn bertanda negatif sementara potensial sel Cu bertanda positif.
Artinya, Cu mengalami reduksi (katode) dan Zn mengalami oksidasi (anode). Artinya
logam Cu mengendap karena tidak bereaksi, sedangkan logam Zn bereaksi spontan.
e. H2 + Cl2→ 2HCl
Konsep yg digunakan adalah perubahan bilangan oksidasi. Dimana reaksi redoks ditandai
dengan terjadinya kenaikan biloks dan penurunan biloks secara bersamaan dalam satu tahap
reaksi. Maka pada reaksi CuO + HCl → CuCl2 + H2O tidak terdapat perubahan bilangan
oksidasi. Sebab bilangan oksidasi kedua spesies adalah sama sebelum dan sesudah reaksi.
Biloks Cu sebelum reaksi adalah +2 dan sesudah bereaksi tetap yaitu +2. Biloks Cl sebelum
reaksi adalah -1 dan sesudah reaksi adalah -1. Adapaun cara mencari biloks nya adalah
Biloks Cu + Biloks O =0
Biloks Cu + (-2) =0
Biloks Cu = +2
Biloks Cu + 2 (-1) =0
Biloks Cu + (-2) =0
Biloks Cu = +2
Biloks H + Biloks H =0
+1 + Biloks Cl =0
Biloks Cl = -1
11. Beberapa bakteri anaerob menggunakan oksidator selain O2 sebagai sumber energi; misalnya,
SO42-, NO3-, dan Fe3+. Setengah reaksi yang dapat digunakan yaitu : FeO(OH)(s) + HCO3–(aq) +
2H+(aq) + e– → FeCO3(s) + 2H2O(l), reaksi tersebut memiliki nilai E° = +1,67 V. Berapa massa
besi yang memberikan energi Gibbs reaksi standar yang sama dengan 1,00 g oksigen?
A. 10,26 g
B. 5,13 g
C. 2,565 g
D. 1,282 g
Jawab : B. 5,13 g
Setengah reaksi standar untuk reduksi oksigen dalam kondisi asam adalah:
1,00 g oksigen = 0,03125 mol, yang akan menghasilkan 0,125 mol elektron. Jadi, energi Gibbs
adalah:
Untuk memperoleh energi bebas yang sama dari reaksi besi akan membutuhkan :
n = G°/FE° = (14800)/(96485)(1,67) = 0,0919 mol elektron
Karena rasio mol antara besi dan elektron adalah 1, ini juga merupakan jumlah mol besi yang
dibutuhkan, atau massa besi yaitu sebesar 5,13 g.
Dari data yang diatas urutan kekuatan ketiga logam tersebut sebagai reduktor dari yang
paling tinggi ke yang paling rendah :
a. Cu, Pb, Ag
b. Cu, Ag, Pb
c. Pb, Ag, Cu
d. Pb, Cu, Ag
e. Ag, Pb, Cu
Dari data diatas juga antara Pb, Cu dan Ag dilihat deret sel volta Pb lebih mudah
teroksidasi sehingga menjadi reduktor. Dan Dari urutan itu Pb lebih mudah teroksidasi
dibandingkan Cu dan Ag sehingga membuat urutan reduktor tertinggi ke paling rendah
yaitu diawali dari Pb, Cu, Ag
13. Diketahui diagram Latimer Mn dalam suasana asam sebagai berikut:
A. +1,60 V
B. +1,70 V
C. +1,80 V
D. -1,60 V
E. -1,70 V
Jawab : B. +1,70 V
Dengan menggunakan data diagram Latimer diatas dapat dihitung potensial reduksi dari
MnO4– yang biloksnya +7 menjadi MnO2 yang biloksnya +4.
0 Σ𝑛𝑖𝐸𝑖
𝐸 = Σ𝑛𝑖
0 1(0,564)+1(0,274)+1(4,27)
𝐸 = 3
0
𝐸 = + 1, 70 𝑉
C. NH4+, HNO2
Diagram di atas adalah diagram frost spesi Mn dalam larutan asam, pada panah nomor
berapakah yang menunjukkan spesi yang stabil?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawab : B. 2
● Spesi dengan nilai nE° paling rendah untuk biloks tertentu merupakan spesi relatif lebih
stabil dibanding yang lain
● Semakin rendah nilai nE° semakin stabil spesi dengan biloks tersebut
Jadi, pada tabel tersebut dalam suasana asam Mn2+ merupakan spesi dengan nilai nE° paling
rendah yaitu pada nomor 2 untuk biloks Mn = +2. Mn2+ merupakan spesi relatif lebih stabil
dibanding yang lain. Sedangkan dalam suasana basa stabil bila biloksnya +3 (Mn2O3), posisinya
berada pada posisi nE° paling rendah.