Anda di halaman 1dari 2

8.

Karena cairan amonia, cairan sulfur dioksida, dan hidrogen sulfida merupakan contoh
umum pelarut anorganik. Pelarut anorganik adalah pelarut selain air yang bukan
merupakan senyawa organik. Pelarut anorganik biasanya adalah molekul polar yang
dapat mensolvasi ion-ion menjadi interaksi ion dipole dan melemahkan daya tarik
antar ion yang ada dalam kristal padatan.
Pelarut anorganik dapat melarutkan zat ionik dan zat polar lain. Pelarut anorganik
dapat melarutkan senyawa polar dengan baik, yang dapat dikatakan dengan like
dissolved like dimana senyawa polar dapat larut dalam senyawa polar lain. Namun
terdapat perbedaan pada pelarutan senyawa ionik, pelarut anorganik memiliki
konstanta dielektrikum lebih rendah dibandingkan dengan air, sehingga pelarut
anorganik ini kurang mampu melarutkan senyawa-senyawa ionik. Sebagai contohnya
adalah KCl, senyawa ionik KCl hanya terdisosiasi 30% pada pelarut ammonia,
sedangkan pada pelarut air akan terdisosiasi secara sempurna yaitu 100%.
Walaupun tidak sesempurna pelarut air dalam hal sifat dan karakteristik, tetapi
pelarut-pelarut ini sering digunakan dalam penelitian kimia dan industri untuk reaksi
yang tidak dapat terjadi dalam larutan air. Dibandingkan dengan air, pelarut anorganik
memiliki kemampuan lebih rendah untuk memprotonasi solute.
10. Ketika asam asetat dalam bentuk glasial, asam asetat tidak dapat menghantarkan
listrik. Hal ini dikarenakan asam asetat tidak mengandung air dan tidak dapat
berdisosiasi menjadi ion hidronium dan ion asetat. Akan tetapi jika asam asetat dalam
bentuk cair/larutan, maka asam asetat dapat menghantarkan listrik meskipun hanya
dapat menghantarkan listrik dengan lemah, karena hanya terdapat sebagian yang
berdisosiasi menjadi ion hidronium dan asetat. Persamaan reaksinya:
CH3COOH (aq) + H2O CH3COO-(aq) + H+(aq)
Larutan Asam Asetat tergolong sebagai elektrolit lemah dikarenakan hanya mampu
terionisasi sebagian atau sedikit terionisasi dengan nilai derajat ionisasi 0 < α < 1
sehingga larutan asam asetat hanya menghasilkan sedikit ion. Hal ini disebabkan
karena tidak semua molekul dari zat terlarut terurai menjadi ion-ion atau mengalami
reaksi ionisasi yang tidak sempurna, sehingga dalam larutan hanya terdapat sedikit
ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.

Ion adalah faktor penting dalam larutan elektrolit yang berfungsi sebagai pembawa
muatan listrik dari satu kutub ke kutub lainnya, sehingga semakin banyak ion yang
dihasilkan maka semakin banyak muatan listrik yang mampu dibawa artinya semakin
kuat arus listriknya.

Anda mungkin juga menyukai