Berdasarkan daya hantar listriknya, sifat larutan dapat dipengaruhi oleh jenis zat
yang terlarut dalam suatu larutan. Zat yang dapat larut dalam air dibedakan menjadi
elektrolit dan non-elektrolit. Perbedaan ini berdasarkan adanya daya hantar listrik pada
larutan. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat non-elektrolit
dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.
Konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit, pertama kali dijelaskan oleh kimiawan
asal Swedia, Svante August Arrhenius pada tahu 1884. Menurut Arrhenius, senyawa
elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus
atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. lon-ion dari senyawa elektrolit itulah
yang selalu bergerak bebas dan dapat menghantarkan arus listrik melalui larutannya.
Sedangkan senyawa nonelektrolit, ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-
ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat membentuk ion-ion dalam
pelarutnya, sehingga larutan tidak dapat mengantarkan listrik. Ciri dari larutan ini
dalam suatu percobaan adalah tidak dapat menyalakan lampu dan tidak
menghasilkan gas pada kedua elektrodenya. Larutan yang demikian disebut larutan
non-elektrolit. Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula
(glukosa atau sukrosa), alcohol dan senyawa-senyawa kovalen non polar. ( Rananda
Vinsiah, 2020 )
Gambar 2. Ilustrasi larutan non elektrolit pada glukosa atau gula
(Maryono, 2019)
Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion yang
terbentuk pada proses ionisasi. Makin banyak ion yang terbentuk maka makin kuat daya
hantar listriknya.
1. Senyawa Ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk dari ion melalui ikatan
ionik. ion-ion penyusun senyawa ionik terdiri atas ion positif yang disebut kation
dan ion negatif yang disebut anion. jika senyawa ionik dilarutkan dalam air ion-
ion tersebut akan terurai dan bergerak bebas sehingga larutan ini digolongkan ke
dalam larutan elektrolit kuat.
Senyawa ionik yang berwujud padat ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas
seperti dalam bentuk larutan. Akibatnya senyawa ionik dalam bentuk padatan
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam bentuk lelehannya, ion ion pada
senyawa ionik dapat bergerak sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Hal yang sama terjadi pada larutan NaCl (NaCl padat yang dilarutkan
dalam air). Oleh karena pengaruh air, garam dapur (NaCl) akan terurai menjadi
kation Na+ dan anion Cl- yang bebas bergerak. Proses penguraian ini disebut
dengan disosiasi.
−¿( aq)¿
2. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas atom atom atau bukan
ion yang berikatan secara kovalen. Padatan dan lelehan senyawa kovalen tidak
dapat menghantarkan arus listrik karena molekul kovalen tidak mengandung ion-
ion. Namun dalam bentuk larutannya ada senyawa kovalen yang dapat
menghantarkan arus listrik yaitu larutan asam. Beberapa senyawa asam seperti
asam asetat pada cuka dapur mengalami ionisasi sebagian. Ionisasi asam asetat
dinyatakan sebagai berikut:
a. Kovalen Polar
b. Kovalen Nonpolar
(Setiyana, 2015)
SOAL
10. Sifat elektrolit larutan H2SO4 0,1 M lebih kuat daripada larutan HCl 0,1 M, sebab ....
A. Konsentrasi ion-ion dalam larutan H2SO4 = konsentrasi ion-ion dalam larutan HCl
B. Konsentrasi ion-ion dalam larutan H2SO4 > konsentrasi ion-ion dalam larutan HCl
C. H2SO4 terionisasi sempurna, sedangkan HCl terionisasi sebagian
D. H2SO4 senyawa ionik, sendangkan HCl senyawa kovalen
E. H2SO4 senyawa kovalen polar, sedangkan HCl senyawa kovalen nonpolar
11. Dari pengamatan daya hantar listrik diperoleh data sebagai berikut.
Larutan Lampu Gelembung Gas
Glukosa (C6H12O6) Tidak Nyala Tidak Ada
Asam Cuka (CH3COOH) Tidak Nyala Ada
Garam (NaCl) Nyala Ada
Urutan kekuatan elektrolit dari yang terendah adalah ....
A. CH3COOH < C6H12O6 < NaCl
B. C6H12O6 < CH3COOH < NaCl
C. CH3COOH < NaCl < C6H12O6
D. NaCl < CH3COOH < C6H12O6
E. NaCl < C6H12O6 < CH3COOH
12. Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dapat dibuat dengan cara ....
A. Melarutkan senyawa ionik ke dalam air
B. Melarutkan senyawa ionik ke dalam minyak tanah
C. Melarutkan gula ke dalam air
D. Melarutkan urea ke dalam minyak goreng
E. Melarutkan garam dapur ke dalam minyak tanah
13. Di antara larutan-larutan berikut, yang tergolong larutan elektrolit lemah adalah ....
A. KCl
B. HNO3
C. NH4OH
D. NaOH
E. CO(NH2)2
14. Senyawa yang tergolong nonelektrolit adalah ....
A. CO(NH2)2
B. KCl
C. Mg(OH) 2
D. H3PO4
E. CaCl2
15. Jika dilakukan pengujian daya hantar listrik, larutan yang dapat menyebabkan lampu
menyala terang dan menimbulkan gas adalah ....
A. Glukosa
B. HNO3
C. Asam asetat
D. Urea
E. Garam dapur
18. Pada larutan A, bola lampu menyala dan terjadi gelembung gas. Pada larutan B, bola
lampu tidak menyala tetapi ada gelembung-gelembung gas pada larutannya. Kesimpulan
yang dapat ditarik dari eksperimen ini adalah ....
A. Larutan A adalah elektrolit kuat dan larutan B non-elektrolit.
B. Larutan A elektrolit kuat dan larutan B elektrolit lemah.
C. Larutan A dan B adalah elektrolit kuat.
D. Larutan A dan B adalah non-elektrolit.
E. Larutan A bersifat non-elektrolit dan larutan B elektrolit kuat.
19. NaCl padat tidak menghantarkan listrik, sedangkan larutan NaCl dapat menghantarkan
listrik. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa ….
A. Adanya air mengubah NaCl yang semula berikatan kovalen menjadi berikatan ion.
B. NaCl padat tidak terionisasi, tetapi bila dilarutkan dalam air akan terionisasi.
C. HCl cair berikatan ion, tetapi HCl merupakan senyawa berikatan ion.
D. Air menimbulkan perubahan pada kekuatan arus.
E. Arus listrik akan mengalir bila ada air sebagai mediumnya.
20. Pasangan larutan berikut yang tergolong elektrolit lemah adalah ....
A. Urea dan air minum
B. Urea dan gula
C. Asam asetat dan amoniak
D. Garam dapur dan asam sulfat
E. Air laut dan garam dapur
KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. B
4. A
5. A
6. B
7. B
8. E
9. A
10. B
11. E
12. A
13. C
14. A
15. E
16. D
17. D
18. B
19. B
20. C
21. B
Essay :
1. Bandingkan senyawa ionik padatan, lelehan, dan larutan. Jelaskan mana yang
bersifat konduktor?
Jawaban : Air suling dapat menghantarkan arus listrik akan tetapi kekuatannya
lemah, karena air murni merupakan salah satu elektrolit lemah.
2. Apakah air suling dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!
Jawaban: Padatan senyawa ionik tidak dapat menghantarkan arus listrik karena
ion-ion dalam bentuk padatan tidak dapat bergerak bebas. Berbeda dengan lelehan
senyawa ionik dan larutan senyawa ionik, yang partikel ionnya dapat bergerak
bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Karena dapat menghantarkan
arus listrik, maka lelehan dan larutan senyawa ionik bersifat konduktor.
3. Mengapa jika diare dianjurkan unutk meminum oralit?
Jawaban: kandungan oralit adlah larutan garam NaCl, garam KCl, dan Glukosa,
garam-garam di dalam larutannya akan terurai menjadi ion K +, Cl-, dan juga Na+.
Ion-ion tersebut akan menggantikan ion-ion tubuh yang hilang akibat diare.
GLOSARIUM :
Derajat Ionisasi : perbandingan jumlah mol dari zat yang terionisasi dengan zat mula-mula.
Larutan : sistem homogen yang terdiri dari sebuah zat terlarut dan satu atau lebih zat terlarut.
Senyawa Kovalen Polar : senyawa di mana atom-atomnya berikatan secara kovalen dan
SUMBER :
Hidayat, Riandi; dkk. 2013. Panduan Belajar Kimia 1A SMA Kelas X. Jakarta :
Yudhistira.
Vinsiah, Rananda. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas X. Palembang : SMA
Negeri Sumatera Selatan
Sutresna, Nana dkk. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah kelas X Peminatan Matematika dan lmu-Ilmu Alam. Bandung : Grafindo
Media Pratama.
Setiyana. 2015. My Dream In Chemistry, Kelas X MIPA Semester 2. Bandung : Tinta Emas
Publishing
Mawarnis, Elvy Rahmi 2021. Kimia Dasar II. Yogyakarta: CV Budi Utami.
Maryono. 2019. Kimia 1 Untuk SMA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam. Quadra : Jakarta.