Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zatterlarut
mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan
solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi )
komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih
banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent. Pelarut tidak harus cairan,
tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem
semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi
seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti
zat terlarut disebut denganzat terdispersi (dispersoid).
Beberapa larutan memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik. Larutan ada
yang dapat menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak. Contoh larutan yang
dikenal adalah larutan air garam, larutan air gula dab lain-lain.
Dari sinilah dilakukan penelitian terhadap beberapa larutan tersebut dan untuk
mengetahui kemampuan menghantarkan arus listrik. Dan larutan yang akan diuji
kali ini adalah Larutan

garam, larutan gula, alkohol, cuka, sabun mandi, shampo, perasan jeruk dan lain
lain.

B. Tujuan pengamatan

Adapun tujuan pengamatan adalah sebagai berikut

 Untuk menguji daya hantar listrik dari beberapa larutan.


 Mengidentifikasi zat yang tergolong kedalam larutan elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dan non elektrolit.

 Mengamati percobaan untuk menentukan larutan elektrolit dan non


elektrolit.
DASAR TEORI

A. Kajian Teori

a. Pengertian larutan

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara
fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam
larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran
zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau sovulasi.

b. Pengertia larutan elektrolit dan nonelektrolit

Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.


Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit
pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke
dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion
positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah
yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya


gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel
yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion
(senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang
mempunyai ikatan kovalen polar).

c. Awal mula larutan elektrolit

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua


yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifat elektrolit dan non elektrolit
didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang akan mengalirkan arus listrik.
Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat elektrolit. Jika dalam
larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan non
elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran
listrik melalui larutan dapat dtunjukkan dengan alat uji elektrolit . Jika larutan
menghantarkan arus listrik, maka lampu dalam rangkaian tersebut akan menyala
dan timbul gas atau endapan pada salah satu atau kedua elektroda.

pada tahun 1884, svante arrhennius mengajukan teorinya, bahwa


dalam larutan elektrolik yang berperan menghantar listrik adalah pertikel
partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas di dalam larutan. Biala kristal
NaCL akan terurai menjadi ion positif Na +( kation) dan ion negatif CL- (anion)
yang bebas bergerak .ion ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik
dan kedua ujung kawat ( kutub elektrode) alat uji elektrolit.Peristiwa pergerakan
ion negatif dan positif ke kutub elektrode dapat diperagakan dengan percobaan
sederhana. Kertas saring yang di basahi dengan larutan CuCrO 4 dijepit dengan
jepit buaya yang dihubungkan dengan sumber arus. Pada kutub yang bermuatan
positif akan berwarna kuning ( warna ion CrO 2-4 ) dan kutub negatif kertas saring
menjadi warna biru ( warna ion Cu2+)
Dari pengamatan itu dapat disimpulkan bahwa ion ion positif bergerak
menuju ke kutub negatif dan ion ion negatif akan bergerak ke kutub positif.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu zat dapat menjadi elektrolit bila di
dalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion ion yang bergerak.
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa
kovalen yang di dalam larutan dapat terurai menjadi ion ion.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus


listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna
(derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak
mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik,
maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
d. Sumber Ion Dalam Larutan Elektrolit
 Senyawa ion
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk
padat atau kering. Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikat dengan kuat, sehingga
ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial.
Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air,
maka senyawa ionik akan menjadi elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang
awalnya terikat kuat pada kisi terlepas kemudian segera masuk dan menyebar,
dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang dapat larut dalam
pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit.
Lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding
larutannya. Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik
lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih
mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda
potensial.

 Senyawa kovalen
Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam
keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa
kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut
yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang
sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu
membentuk ion di dalam air sehingga dapat menghantar arus listrik. HCl,
NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.

e. Jenis jenis larutan elektrolit


 Larutan elektrolit kuat
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion.
Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat.
Contohnya: NaCl

Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


1. Menghasilkan banyak ion
2. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak
ada sama sekali
3. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar
terionisasi sempurna
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan banyak, lampu menyala
5. Penghantar listrik yang baik
6. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
7. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4);
basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl

 Larutan elektrolit lemah


adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α <
1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal
ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna)
sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus
listrik. Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam
larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus
listrik. (derajat ionisasi = 0) Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan sedikit ion
2. Molekul netral dalam larutan banyak
3. Terionisasi hanya sebagian kecil
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
5. Penghantar listrik yang buruk
6. Derajat ionisasi mendekati 0
7. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut),
basa lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN

 Larutan non elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion (
tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan
sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.

B. Hipotesis
Larutan cuka,garam ,HCl merupakan larutan elektrolit kuat dan larutan gula
dan kapur merupakan larutan non-elektrolit.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan data dapat disimpulakan bahwa
larutan garam dan HCL merupakan larutan dengan tingkat hantaran
listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar
elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang.
Selain itu larutan cuka, gula, dan aporo merupakan larutan dengan
tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung
yang sedikit di sekitar elektroda.
B. Saran
Adapun saran dari kami yaitu kepada pembaca agar memanfaatkan
laporan ini sebagai media penambah wawasan dalam pelajaran kimia
tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, selain itu kami juga
berharap kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga laporan
percobaan atau hasil percobaan berikutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://jihanfadhilah10.blogspot.com/2014/01/larutan-elektrolit-dan-non-
elektrolit_3173.html?m=1

http://dahliasylvia.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-kimia-uji-
larutan.html?m=1

https://usaha321.net/sifat-elektrolit-dan-non-elektrolit.html

http://blogseribukarya.blogspot.com/2014/04/contoh-laporan-kimia-larutan-
elektrolit.html?m=1

https://hairulrachman.wordpress.com/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

http://nabilladwirestunurullah.blogspot.com/2017/01/?m=1

http://ardinlirnawati.blogspot.com/2015/05/makalah-kimia-larutan-elektrolit-
dan.html?m=1

http://ayuratnawati.blogspot.com/2013/10/identifikasi-sifat-larutan-
elektrolit.html?m=1

https://docplayer-info.cdn.ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/46112521-
Makalah-kimia-fisika-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html?
amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fdocplayer.info%2F46112521-Makalah-kimia-fisika-larutan-elektrolit-dan-
non-elektrolit.html

Anda mungkin juga menyukai