Anda di halaman 1dari 7

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Peta Konsep

Larutan

Berdasarkan daya hantar listrik

Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit

Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah

A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan contoh larutan, misalnya larutan
gula dan larutan garam.

Gambar 1. Larutan Garam Gambar 2. Larutan Gula

Apakah yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan non elektrolit? Ditinjau
dari katanya, elektrolit berarti “penghantar listrik”. Jadi larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. Mengapa larutan elektrolit
mampu menghantarkan listrik?
Larutan elektrolit akan terurai menjadi ion-ionnya. Berdasarkan penjelasan ini,
kita dapat mengetahui bahwa larutan elektrolit mengandung ion. Apakah hubungan
antara ion-ion yang terkandung dalam larutan elektrolit dengan kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan arus listrik? Ion-ion dalam larutan elektrolit selalu bergerak
bebas dalam larutan. Gerakan ion-ion yang bebas tersebut memungkinkan adanya
daya hantar listrik. Hal ini dikemukakan oleh seorang ahli kimia bernama Svante
August Arrhenius.
Arrhenius menemukan dalam percobaan yang dilakukannya, zat-zat tertentu
dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air. Berdasarkan percobaan
tersebut, Arrhenius membuat kesimpulan bahwa penyebab zat-zat tertentu
menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion dalam larutan.

B. Kekuatan Elektrolit Suatu Larutan


Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui tentang pengertian
larutan elektrolit serta mengapa larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik.
Bagaimana cara kita mengetahui apakah suatu larutan dapat menghantarkan listrik
atau tidak? Kita dapat membedakan larutan yang dapat menghantarkan listrik atau
tidak dengan melakukan percobaan seperti pada gambar 3.

Keterangan :
a. Lampu
b. elektroda
c. saklar

Gambar 3. Rangkaian Alat Pengujian Larutan

Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang
dapat diperoleh, yaitu :
1. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik
yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya
berubah menjadi ion-ion ( α = 1).
Lampu
terang

Gelembung
gas banyak

Gambar 4. Uji Elektrolit Kuat


Adanya gelembung gas yang banyak dan nyala lampu yang terang merupakan
gejala larutan tersebut mempunyai daya hantar yang kuat disebut juga
elektrolit kuat.
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (
terionisasi sempurna ) yang ditandai dengan saru arah panah ke kanan pada
persamaan reaksinya. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat.

Senyawa yang termasuk elektrolit kuat

Asam Basa Garam


Asam Halogen (HCl, Basa Alkali Hampir semua
HBr) (LiOH, KOH, NaOH) senyawa kecuali
garam merkuri
Asam Nitrat (HNO₃) Basa Alkali Tanah
(Ba(OH)₂, Sn(OH)₂)
Asam Sulfat (H₂SO₄)

Peristiwa terurainya molekul menjadi ion-ion disebut ionisasi.


Contoh reaksi ionisasi elektrolit kuat :
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)

2. Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar: 0 < α < 1.
Lampu
redup

Gambar 5. Uji Elektrolit Lemah


Ada tidaknya gelembung gas dan nyala lampu yang redup merupakan gejala
larutan tersebut mempunyai daya hantar yang lemah disebut elektrolit lemah.
Pada larutan elektrolit lemah, tidak semua molekul terurai menjadi ion – ion
(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya sedikit ion – ion yang
dapat menghantarkan arus listrik. Pada persamaan reaksinya ditandai dengan
arah panah bolak balik.
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Contoh reaksi ionisasi elektrolit lemah :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO-(aq) + H+(aq)

3. Larutan Non Elektrolit


Lampu tidak
menyala

Tidak ada
gelembung

Gambar 6. Uji Larutan Non Elektrolit


Tidak adanya gelembung gas dan tidak adanya nyala lampu merupakan gejala
larutan tersebut tidak mempunyai daya hantar disebut juga non elektrolit.
Pada larutan non elektrollit molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh larutan non elektrolit : * Larutan urea , larutan sukrosa, larutan
glukosa,
larutan alkohol dan lain-lain
Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat dan Lemah

C. Pengelompokan Larutan Elektrolit Berdasarkan Ikatannya


Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ionnya. Larutan
lain yang dapat menghantarkan listrik yaitu larutan yang terdiri atas senyawa kovalen polar atau
senyawa ion. Mengapa kedua senyawa itu dapat menghantarkan arus listrik? Untuk mengetahui
jawabannya, pahamilah penjelasan berikut.
1. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan elektron antara
dua atom non-logam yang memiliki keelektronegatifan yang besar. Molekul-molekul
senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air membentuk ion positif dan ion negatif yang
bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit jenis ini meliputi
senyawa-senyawa asam, antara lain: Asam klorida (HCl), Asam sulfat (H2SO4), asam fosfat
(H3PO4).
Reaksi terionisasinya sebagai berikut:
−¿(aq) ¿

HCl ( aq ) → H +¿(aq)+Cl ¿

2−¿(aq) ¿

H 2 S O 4 ( aq ) →2 H +¿(aq)+ S O 4 ¿

3−¿( aq)¿
+¿(aq)+P O 4 ¿
H 3 P O 4 ( aq ) →3 H
Berdasarkan uraian di atas, kalian dapat mengambil kesimpulan bahwa senyawa kovalen
polar dapat menghantarkan listrik. Lalu, bagaimana dengan lelehan senyawa kovalen polar?
Ternyata, setelah diuji coba, diketahui bahwa lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat
menghantarkan listrik, karena molekul-molekulnya bersifat netral.
2. Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas atom logam dan non-logam. Jika dilarutkan dalam air, ion-ion yang
terikat kuat dalam zat padat akan lepas dan dapat bergerak bebas satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya ion-ion bebas inilah, maka larutan dapat menghantarkan listrik. Kristal
senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, karena ion-ion tersebut tidak dapat bergerak
bebas. Sementara itu, jika senyawa ion dipanaskan hingga meleleh, ion-ion tersebut dapat
bergerak bebas sehingga lelehan senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik. Larutan
elektrolit jenis ini meliputi beberapa senyawa berikut, antara lain:
−¿(aq )¿

 Natrium klorida terionisasi sesuai reaksi berikut: N aCl ( aq ) → Na+¿(aq)+ Cl ¿

 Magnesium hidroksida [Mg(OH)2] : M g ¿

Perbandingan daya hantar listrik senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Jenis Senyawa Padatan Lelehan Larutan

Senyawa Ion Tidak dapat menghantar Dapat menghantar Dapat menghantar


listrik karena dalam listrik karena dalam listrik karena
padatan ion-ionnya tidak lelehan ion-ionnya dalamlarutan ion-
dapat bergerak bebas dapat bergerak bebas ionnya dapat
dibandingkan ion-ion bergerak bebas.
zat padat.

Senyawa Tidak dapat menghantar Tidak dapat Dapat menghantar


Kovalen polar listrik karena padatannya menghantar listrik listrik karena dalam
terdiri dari molekul- karena lelehannya larutan molekul-
molekul netral meski terdiri dari molekul molekulnya dapat
bersifat polar molekul netral meski terhidrolisis menjadi
dapat bergerak bebas ion-ion yang dapat
bergerak bebas

Perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen polar tentang dapat atau tidak
menghantarkan listrik dapat dituliskan sebagai berikut (lihat tabel 1).
Tabel 1. Daya Hantar Listrik Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Daya hantar
Padatan Lelehan Larutan
Jenis
Senyawa Ion Tidak dapat dapat dapat
Senyawa Kovalen Tidak dapat Tidak dapat dapat
Polar

Anda mungkin juga menyukai