MANSA MEMPAWAH
2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan biologis terjadi
dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan dapat didefinisikan
sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan
yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. Apa yang kita lakukan untuk membedakan
larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan?
Daya hantar listrik tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji.
Jika pada pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat
elektrolit.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian dari larutan elektrolit ?
2.Bagaimana sejarah dari larutan elektrolit ?
3.Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan terbagi atas apakah larutan elektrolit ?
4.Apa yang dimaksud dengan larutan non elektrolit dan apa saja yang termasuk didalamnya?
5.Bagaimana cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik ?
6.Bagaimana sifat daya hantar listrik dalam larutan ?
7.Apakah manfaat dari larutan elektrolit dan larutan non elektrolit ?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari larutan dan hal yang berkaitan dengan larutan
2.Untuk mengetahui sejarah dari larutan elektrolit
3.Mengetahui maksud dari larutan elektrolit dan pembagian pada larutan elektrolit
4.Mengetahui maksud dari larutan non elektrolit dan yang termasuk didalamnya
5.Untuk mengetahui cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
6.Untuk megetahui sifat daya hantar listrik dalam larutan
7.Mengetahui manfaat dari larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam
larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan
dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain,
sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam)
dan mineral tertentu.
C.Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan
gejala - gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit
1.Larutan Elektrolit Kuat Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan,
dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah : ~Asam
kuat,antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. ~Basa kuat, yaitu basa-basa
golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-
lain.Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :
~ Nyala lampu terang
~Menghasilkan banyak ion
~Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
3.Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus
listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi
saat dilarutkan dalam air.
*Senyawa ion Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. Ion-ion penyusun
senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl, KCl, NaOH dan KOH.
*Senyawa kovalen polar Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi
ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut
air dan menghasilkan ion-ion. Contohnya asam klorida (HCl),Amonia (NH3)
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang
menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit. Setelah
semua alat (kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu) disusun, dan kemudian
dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini membuktikan bahwa pada gambar tidak
mengalir melalui larutan non elektrolit. Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat
non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai
dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler
Daya hantar listrik pada larutan elektrolit kuat, lemah dan non elektrolit merupakan kekuatan elektrolit
yang dinyatakan dengan derajat ionisasi (α). Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut
α = mol zat yang terionisasi mol zat mula-mula. Berdasarkan persamaan diatas dan kegiatan sebelumnya:
Jika α = 1, maka zat terionisasi sempurna dan merupakan latutan elektrolit kuat.
Jika 0< α <1, maka zat terionisasi sebagian dan merupakan larutan elektrolit lemah.
Jika α = 0, maka zat tidak terionisasi dan merupakan larutan non elektrolit
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil
N Larutan Lampu Gelembung
O
1 Air biasa Menyala redup Tidak ada gelembung
2 Air garam TIDAK Menyala Tidak ada gelembung
3 Cuka TIDAK Menyala Tidak ada gelembung
4 Air gula TIDAK Menyala Tidak ada gelembung
BAB IV
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena terbentuknya
muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara berlawanan. Larutan elektrolit
lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena muatan-muatan kurang
sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara berlawanan. Larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat
tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik. Denngan mengetahui daya
hantar larutan beserta gejala-gejala hantaran listrik dalam larutan, kita dapat mengelompokkan larutan
menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit