GAN
Oleh:
BUKU 1
BUKU
A. HarisWatoni
Dini KurniaWati
Meta Juniastri
PENERBIT: YRAMA WIDYA
Menurut pakar kimia dari swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927), karena larutan
mengandung ion-ion (sebagai partikel pengembang muatan listrik) yang bergerak bebas,
maka larutan dapat menghantar arus listrik (larutan elektrolit). Jika larutan ini di
hubungkan dengan dengan sumber listrik dan lampu melalui kawat penghantar, maka
lampu akan menyala. Timbulnya nyala lampu menunjukan adanya aliran arus lsistrik yang
diibawa oleh ion-ion dalam larutan dan dipindahkan melalui kawat penghantar yang
menghubungkan larutan dengan lampu. Sifat elektolit larutan juga dapat diuji dengan
mengukur daya hantar listrik mengunakan konduktometer.
Berdasarkan besar-kecilnya daya hantar listrik larutan, larutan elektrolit digolongkan jadi dua,
yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Dalam uji daya hantar listrik, larutan elektrolit kuat
dapat menimbulkan nyala lampu yang terang, sedangkan elektrolit lemah hanya menghasilkan
nyala lampu yang redup. Hal ini terkait dengan jumlah ion-ion yang terdapat dalam larutan. Selain
itu, dengan jumlah mol zat terlarut yang sama, ada kemungkinan larutan elektrolit kuat akan
menghasilkan gas yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan larutan elektrolit lemah ketika
arus listrik dialirkan menuju kedua jenis larutan ini.
Larutan elektrolit kuat diperoleh dengan melarutkan zat-zat terlarut ionic atau kovalen polar
yang dapat terdisosiasi dan terionisasi sempurna dalam air sempurna dalam air. Zat-zat yang
demikian memiliki derajat disosiasi ͌ 1. Adapun elektrolit lemah mengandung zat-zat terlarut yang
hanya terurai sebagian kecil menjadi ion-ionnya sehingga derajat disosiasinya jauh lebih rendah
dari 1.
Buku 3
Oleh:
Muchtaridi
PENERBIT: YUDHISTIRA