Anda di halaman 1dari 6

TUGAS V

MATA KULIAH: PPBA (KIMIA)

Revisi Kalimat
Dosen Pengampu: Dr. Florida Doloksaribu, M.Si

KELOMPOK III
1. Tiras Balyo
2. Penike Rerei
3. Anna K. Yeninar

A. Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit

Istilah larutan tentunya tidak asing lagi bagi anda. Ketika Anda melarutkan gula. Namun,
tahukah anda bahwa ada larutan yang bersifat menghantar listrik? larutan seperti ini disebut
larutan Elektrolit. Seperti apakah larutan elektrolit itu?

Tidak perlu jauh-jauh untuk mencari contoh larutan elektrolit. Karena larutan elektrolit
ada di dalam tubuh kita sendiri. Darah dan cairan sel di tubuh manusia membentuk system
larutan elektrolit yang sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh. Buktinya, keringat yang
keluar dari tubuh manusia mengandung garam hasil ekskresi. Larutan garam tersebut
merupakan larutan elektrolit. Itu lah sebabnya kita sering mendengar ada orang yang
tersengat aliran listrik. Hal itu terjadi akibat adanya larutan elektrolit dalam tubuh manusia.

Apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik? Apa saja manfaat larutan
elektrolit dalam kehidupan? Anda dapat mengetahuinya dalam bab ini.

Berdasarkan kemampuanya menghantarkan arus listrik, larutan dibedakan menjadi larutan


elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Sementara itu, berdasarkan kekuatan menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dibagi menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai kemampuan menghantarkan listrik lebih tinggi
dari pada elektrolit lemah.
B. Pengantar Mengenai Daya Hantar Listrik

Larutan merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi setiap orang. Namun demikian,
faktor-faktor yang menentukan sifat-sifat khas yang membedakan antara satu larutan
dengan larutan dengan larutan yang lain belum banyak dipahami. Dengan memahami sifat-
sifat khas larutan, peranan dan manfaat larutan dalam berbagai aspek dapat dimengerti.
Sebagai contoh, metabolisme dalam sel-sel tubuh terjadi dalam cairan tubuh yang
mengandung ion-ion. Tubuh memerlukan asupan cairan isotonic setelah kegiatan-kegiatan
fisik yang banyak mengeluarkan cairan tubuh. Aki memerlukan larutan elektrolit H₂SO₄
sebagai sumber ion-ion dalam larutan agar reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik
dapat terjadi.

Apa yang dimaksud dengan larutan? Partikel-partikel apa yang terkandung dalam
larutan? Larutan adalah campuran homogen (serbasama) antara partikel-partikel zat
terlarut (solutes) dan partikel-partikel pelarut (solvents) dengan ukuran dari 1 nm (10-9 m.
solutes adalah komponen senyawa yang dilarutkan dan solvent adalah komponen yang
melarutkan. Dalam larutan aqueous, air sebagai komponen pelarut. Untuk selanjutnya,
larutan aqueous disebut sebagai larutan saja. Dalam larutan, partikel-partikel zat terlarut
dan pelarut bercampur secara merata di segala ruang sehingga kedua jenis partikel ini tidak
terpisah dan tidak dapat dibedakan. Campuran antara partikel-partikel zat terlarut dan
pelarut tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Sebagai contoh, jika gula
dilarutkan kedalam air membentuk larutan gula, campuran gula dan air dalam larutan gula
tidak dapat dipisahkan lagi menjadi gula dan air dengan cara penyaringan.

Perbedaan sifat-sifat larutan ditentukan oleh perbedaan jenis zat terlarut. Salah satu sifat
fisik yang membedakan antara satu larutan dengan larutan yang lain adalah daya hantar
listrik. Berdasarkan daya hantar listrik larutan, dikenal adanya larutan elektrolit dan non
elektrolit. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan non elektrolit? Apa yang
menentukan kuat atau lemahnya daya hantar listrik larutan?

Daya hantar listrik larutan terkait dengan adanya partikel-partikel bermuatan (ion-ion)
yang tersebar dalam larutan. Adapun kuat atau lemahnya daya hantar listrik ditentukan oleh
jumlah partikel bermuatan (ion) yang tersebar dalam larutan. Makin banyak ion dalam
larutan, makin tinggi daya hantar listrik larutan. Ion-ion dalam dalam larutan, makin tinggi
daya hantar listrik larutan. Ion-ion dalam larutan berasal dari zat terlarut yang terurai
(terdisosiasi/terionisasi) dalam pelarut air. Tingkat keteruraian zat terlarut dalam pelarut air
dinyatakan dengan derajat disosiasi/ionisasi.

Dalam bab ini anda akan mempelajari secara khusus hal-hal yang terkait dengan daya
hantar listrik larutan dan percobaan untuk menentukan daya hantar listrik larutan.

C. Sifat hantar listrik larutan elektrolit


Pada saat senyawa-senyawa seperti NaCl, HCL, dan H2SO4 dilarutkan dalam air, senyawa-
senyawa tersebut akan terionisasi membentuk ion-ion. Adanya ion-ion yang bergerak bebas
dalam larutan itulah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.

Semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam larutan elektrolit, maka akan
semakin tinggi pila daya hantar listriknya. Sumber larutan elektrolit adalah senyawa ion dan
senyawa kovalen polar.

Bagaimana reaksi ionisasi dari senyawa-senyawa elektrolit tersebut?

1. Reaksi ionisasi pada senyawa ion


Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion
positif (kation) dan ion negative (anion). Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya ketika
dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut akan bergerak bebas. Amati contoh-contoh reaksi
ionisasi!
K2Cl (s) -> 2K+ (aq) + SO42-(aq)

Ion-ion tidak selalu bebas sama sekali ketika senyawa ion terdisosiasi dalam air. Ion-ion
tersebut akan dihalangi oleh molekul-molekul air sehingga dikatakan akan terhidrasi. Hal
tersebut ditandai dengan tulisan (aq) dibelakan lambing ion-ion tersebut. Misalnya, ionisasi
padatan natrium klorida dalam air dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut

NaCl (s) -> Na+ (aq) + Cl- (aq)

Selain dalam bentuk larutan, senyawa ion dalam bentuk lelehan juga dapat
menghantarkan listrik pada saat meleleh, senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya yang
bergerak bebas. Adapun padatan senyawa ion tidak dapat menghatrakn listrik karena ion-ion
yang menyusunnya tidak dapat terurai. Dalam bentuk padatan, ion-ion tidak dapat bergerak
bebas.
2. Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen
Ionisasi atau terbentuknya ion-ion dalam larutan tidak tidak terbatas untuk senyawa ion
saja. Zat yang merupakan molekul kovalen yang bereaksi dengan air juga akan menghasilkan
ion-ion sehingga senyawa kovalen juga merupakan suatu elektrolit, contohnya adalah HCl.
Jika gas HCl dilarutkan dalam air, akan terjadi reaksi sebagai berikut.

HCl (aq) + H 2 O (aq) -> H3O+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen terjadi karena adanya perpindahan proton atau ion
hydrogen (H+) molekul HCl ke molekul air sehingga menghasilkan ion hidronium (H3O+)
dan ion klorida (Cl-). Jika HCl dilarutkan dalam air, akan menjadi reaksi kimia dan terurai
menjadi ion-ion walaupun HCl merupakan molekul netral. Berikut contoh contoh reaksi
ionisasi senyawa kovalen lainya:

H3PO4 -> 3H+ + PO43-

H2SO4 -> 2H+ SO42-

3. Kekuatan larutan elektrolit


Kekuatan ionisasi suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi atau
derajat disosiasi (a). Nilai derajat ionisasi merupakan perbandingan antara jumlah mol yang
terionisasi dengan jumlah mol yang dilarutkan.

Derajat ionisasi elektrolit kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi elektrolit
lemah antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi non elektrolit adalah 0. Nilai tersebut
menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi. Pada elektrolit kuat, ion-ion
akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian, sedangkan non
elektrolit tidak terionisasi.

Sebagai contoh, larutan asam asetat merupakan elektrolit lemah. Hanya sebagian kecil
dari molekul asam asetat yang terurai membentuk ion. Misalnya, dalam larutan CH 3COOH
1,0 mhanya sekitar 0,42% yang bereaksi. Sisanya masih tetap berbentuk molekul yang tidak
bermuatan.

CH3COOH (aq)+ H2O (aq) -> H3O+(aq) = CH3COO- (aq)


Pada larutan asam asetat, molekul-molekul CH3COOH akan berpindah ke molekul air
dan menghasilkan H3O+ serta CH3COO- akan tetapi, dalam larutan tersebut terjadi pertemuan
antara ion asetat (CH3COO-0ndan ion hidronium (H3O+). Jika kedua ion tersebut bertemu,
kemungkinan besar dari ion H3O+ akan melepaskan protonnya ke ion CH 3COO- untuk
membentuk kembali molekul-molekul CH3COOH dan H2o sehingga dalam larutan tersebut
ada dua reaksi yang berjalan bersamaan.

Nilai ionisasi dapat menjelaskan kekuatan nyala dan banyaknya gelembung pada uji
daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit. Elektrolit kuat akan
memberikan daya hantar terbesar Karena mempunyai derajat ionisasi (a) sama dengan 1 atau
mendekati 1.

Bagaimana jika ada dua atau lebih elektrolit kuat yang a-nya sama, larutan manakah
yang daya hantarnya terbesar? Ternyata, daya hantar listrik larutan elektrolitjuga dipengaruhi
oleh konsentrasi larutan elektrolit dan jumblah ion dalam larutan elektrolit tersebut. Semakin
besar hasilnya kali konsentrasi dan jumblah ion, maka daya hantar akan semakin besar.

Bagaimana menentukan jumlah ion dari suatu molekul elektrolit yang terionisasi?
Sebagai contoh, jumlah ion dari molekul K2SO4 yang terionisasi adalah sebagai berikut.

K2SO4 -> 2K+ + SO42-

Jimblah ion K+ adalah 2 dan jumlah ion SO42- adalah 1. Jadi, sebuah molekul K2SO4
yang terionisasi akan menghasilkan 3 ion. Elektrolit yang pada saat molekulnya terionisasi
menghasilkan 3 ion disebut elektrolit terner. Semnetara itu jika menghasilkan 2 ion disebut
elektrolit biner, dan jika menghasilkan 4 ion disebut elektrolit kuartener.

4. Bagaimana larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik


Pada saat electrode yang terhubung dengan rangkaian listrik dicelupkan kedalam larutan
elektrolit, ion-ion yang bergerak bebas akan menuju elektrode bermuatan. ion-ion positif
akan menuju electrode negative (katode) dan ion-ion negative akan menuju electrode positif
(anode).

Sebagai contoh, jika larutan dalam bejana diatas adalah larutan CuCl2, maka dalam
larutan akan terbentuk ion Cu2+ dan ion Cl- dengan reaksi sebagai berikut.

CuCl2 (aq) -> Cu2+(aq) + 2Cl-(aq)


Ion-ion Cu2+ akan menuju katode, sedangkan ion-ion Cl- menuju kadoe. Pada anode, ion-
ion Cl- akan melepaskan elektron sehingga terbentuk gelembung gas Cl2. Reaksinya disebut
reaksi oksidasi yang dapat kita tulis sebagai berikut.

2Cl- (aq) -> Cl2(g) + 2e_

Elektron yang dilepaskan dianode akan mengalir melalui kawat penghantar menuju
katode pada katode, electron-elektron akan ditangkap oleh ion-ion Cu2+ sehingga ion Cu2+
berubah menjadi atom Cu. Reaksinya disebut reaksi reduksi yang dapat kita tulis sebagai
berikut.

Cu2+(aq) + 2e_ -> Cu(s)

Proses di atas akan terus berjalan sehingga terbentuk aliran elektron (arus listrik) dari
anoda ke katoda. Aliran listrik ini akan terhenti jika semua ion dalam larutan telah berubah
menjadi partikel netral. Artinya, tidak ada lagi ion negatif yang dapat memberikan elektron
dan ion positif yang dapat menerima elektron.

Anda mungkin juga menyukai