Anda di halaman 1dari 20

LaporanPraktikumKimia

PengujianLarutanElektrolitdanNon-elektrolit

DisusunOleh:
SabrianAgamN./XIA1/32

SMAN 1 Blora
Tahun2023/2024
A. TujuanPenelitian
Tujuanpenulisanlaporan praktikumini,antaralain:
1. Mengetahuiperbedaanlarutanelektrolitdannon-elektrolit.
2. Untukmengkajipenggolongan larutanberdasarkan dayahantarlistrik
3. Gunamenganalisispengaruhlarutanelektrolitdannon-elektrolitdalammenghantarkan
arus listrik
B. LandasanTeori
1. PengertianLarutan
Larutanadalahcampuranhomogendariduazatataulebih.Larutanmungkinberupa
gas(sepertiudara),padat(sepertikuningan),ataucair(sepertiairasin).Meskipuntidak
selaludapatdipakaisebagaipedoman,biasanyazatyanghadirdalamjumlahyanglebih
besardisebutsebagaipelarut(solvent)danzatyanghadirdalamjumlahyanglebihkecil
disebut sebagai zat terlarut (solute).
2. LarutanElektrolitdanNon-elektrolit
KataelektrolitberasaldaribahasaYunaniKuno,yakniήλεκτρο-(ēlectro-),sebuah
awalanyangberkaitandenganlistrik,danλυτός(lytos)yangberarti“dapatdilepaskan atau
dilonggarkan”. Secara definisi, larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat
menghantarkanlistrik sedangkanlarutannon-elektrolit merupakanlarutanyangtidak
dapat menghantarkan listrik. Konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit pertama kali
dijelaskan oleh ahli kimia asal Swedia, SvanteAugustArrhenius, pada tahun 1884.
a) LarutanElektrolit
MenurutArrhenius yang dikutip dariKimia DasarIIoleh ElvyRahmi Mawarnis,
senyawa elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom
ataugugusatombermuatanlistrikyangdinamakanion.Ion-iondarisenyawaelektrolit
itulah yang selalu bergerak bebas dan dapat menghantarkan arus listrik melalui
larutannya.Sementarasenyawanon-elektrolit,ketikadilarutkandalamairtidakterurai
menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Berdasarkan keterlarutan ion di dalamnya, larutan elektrolit dibagi menjadi dua
macam yakni larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat.

b) LarutanElektrolitKuat
Elektrolitkuatadalahzatyangbenar-benarterionisasiketikalarutdalamair.
Adatigakelompok elektrolit yang kuat:
a. garamyanglarut (soluble)dalam air,
b. asamkuat,dan
c. basakuat.
Garam terdiri dari kation dan anion yang tersusun rapi dalam fasa padat dan
kemudian terpisah menjadi ionion yang terhidrasi ketika garam tersebut larut
dalamair.Sebagaicontoh,ketikaNaCllarutdalamair,menghasilkanion𝑁𝑎+dan
𝐶𝑙−yangterhidrasidalamlarutansepertigambarberikut.
Di dalam larutan, tidak ada satupun NaCl yang hadir. Dengan demikian NaCl
adalah sebuah elektrolit yang kuat, artinya NaCl terionisasi dengan sempurna di
dalam air (pelarut).
Salah satu penemuan paling penting dari Arrhenius adalah berkenaan dengan
sifat asam. Keasaman pertama kali dikaitkan dengan rasa asam buah jeruk. Pada
kenyataannya, kata asam berasal langsung dari kata Latin acidus, yang berarti
"asam".Asamsulfat(H2SO4)danasamnitrat(HNO3),disebut asammineraldan
dinamakan demikian karena mereka awalnya diperoleh dari pengolahan mineral
yang ditemukan sekitar tahun 1300.
Meskipun asam dikenal selama ratusan tahun sebelum masa Arrhenius, tidak
adayangtelahmengenalisifatpentingmereka.Dalamstudinyamengenailarutan,
Arrhenius menemukan bahwa ketika zat HCl, HNO3 dan H2SO4 larut dalam air,
ketiganya berperilaku sebagai elektrolit yang kuat.Arrhenius berdalil bahwa hal
ini terjadi karena reaksi ionisasi dalam air, misalnya:

Jadi Arrhenius akhirnya menyimpulkan bahwa asam adalah zat yang


menghasilkan ion 𝐻+(proton) ketika terlarut dalam air.
StudikonduktivitasinimenunjukkanbahwaketikaHCl,𝐻𝑁𝑂3dan𝐻2𝑆𝑂4
ditempatkan dalam air, setiap molekul mengion atau terionisasi. Zat ini adalah
elektrolit yang kuat dan dengan demikian disebut asam kuat.
Kelompokpentinglainelektrolitkuatterdiridaribasakuat,senyawaionyang
terlarut yang mengandung ion hidroksida (𝑂𝐻_). Ketika senyawa ini dilarutkan
dalam air, kation dan ion 𝑂𝐻_terpisah dan masing-masing bergerak secara
independen. Larutan yang mengandung basa memiliki rasa pahit dan rasa licin.
Basa yang paling umum dikenal adalah padatan natrium hidroksida (NaOH) atau
kalium hidroksida (KOH) yang ketika dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion
sebagai berikut:

c) LarutanElektrolitLemah
Elektrolit lemah adalah zat yang terionisasi dalam air, tetapi jumlah ion yang
dihasilkanrelatifsedikit ketikadilarutkandalamair. Elektrolit lemahyang paling
umum berupa asam lemah dan basa lemah. Komponen utama cuka adalah asam
asetat (CH3COOH). Reaksi disosiasi untuk asam asetat dalam air dapat ditulis
sebagai berikut:
Asam asetat sangat berbeda dari asam yang kuat karena hanya sekitar 1% dari
molekul asam asetat yang terionisai dalam larutan pada konsentrasi tertentu.
Sebagai contoh, dalam larutan yang mengandung 0,1 mol 𝐶𝐻3COOH per liter
larutan, maka untuk setiap 100 molekul𝐶𝐻3COOH awal yang dilarutkan dalam
air,sekitar99molekul 𝐶𝐻3COOHtetaputuh.Hanyasatumolekuldarisetiap100 yang
terionisasi (untuk menghasilkan satu ion 𝐻+dan satu ion𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂−. Panah ganda
dalam persamaan reaksi menunjukkan reaksi dapat terjadi di kedua arah. Karena
asam asetat adalah elektrolit lemah, maka ia disebut asam lemah. Asam
lemahsepertiasamasetat,hanyasedikitmenghasilkaniondalamlarutansehingga
hanya menghantar listrik dengan lemah.
Basalemahyangpalingumumadalahamonia(𝑁𝐻3).Ketikaamoniadilarutkan
dalam air, ia bereaksi dengan air sebagai berikut:

Larutan amonia dalam air bersifat basa karena ion-ion 𝑂𝐻−yang dihasilkan
dalam larutan.Amonia disebut basa lemah karena larutan yang dihasilkan adalah
elektrolit lemah; yakni sangat sedikit ion yang dibentuk. Pada kenyataannya,
dalam larutan yang mengandung 0,1 mol NH3 per liter larutan, untuk setiap 100
molekul 𝑁𝐻3awalnya dilarutkan, hanya satu ion𝑁𝐻 +dan satu ion 𝑂𝐻−yang
4
diproduksi, 99 molekul 𝑁𝐻3tetap utuh. Panah ganda menunjukkan reaksi dapat
terjadi di kedua arah.

d) Non-elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat membentuk ion-ion
dalam pelarutnya, sehingga larutan tidak dapat mengantarkan listrik. Ciri dari
larutaninidalamsuatupercobaanadalahtidakdapatmenyalakanlampudantidak
menghasilkangaspadakeduaelektrodenya.Larutanyangdemikiandisebutlarutan
non-elektrolit. Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula
(glukosa atau sukrosa), alcohol, etanol, dan senyawa-senyawa kovalen non polar.
Ketika etanol larut dalam air, seluruh molekul 𝐶2𝐻5𝑂𝐻 tersebar di dalam air.
Karena molekul tidak pecah menjadi ion, larutan yang dihasilkan tidak
menghantarkanaruslistrik.Haliniterjadipadalarutannon-elektrolitlainnyapula.

3. SenyawaPembentukLarutanElektrolit
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion-ion
yang bergerak bebas. Ion-ion tersebut dapat dihasilkan oleh duajenis senyawa, yakni
senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
a) SenyawaIon
Senyawa ion merupakan zat elektrolit yang jika larut dalam air dapat
menghasilkan ion-ion, misalnya NaCl dan garam lainnya. Senyawa ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Padatannya tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebab, dalam padatan,
ion-ionnya tidak bergerak bebas.
- Lelehan: Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam lelehan, ion-ionnya
dapat bergerak relatif lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat.
- Larutan (dalam pelarut air): Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam
larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas.

b) SenyawaKovalenPolar
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung
melalui ikatan kovalen. Senyawa kovalen polar terbentuk karena dua atom
yang bergabung mempunyai perbedaan keelektronegatifan. Contoh senyawa
kovalen polar, di antaranya larutan asam klorida, larutan amonia, dan asam
cuka murni. Karakteristik dari senyawa ini, antara lain:
- Padatan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena padatannya terdiri atas
molekul-molekul netral meski bersifat polar.
- Lelehan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena lelehannya terdiri atas
molekul-molekul netral meski dapat bergerak bebas.
- Larutan (dalam air): Dapat menghantarkan listrik, karena dalam larutan
molekul-molekulnya dapat terhidrolisis menjadi ion-ion yang dapat bergerak
bebas.

4. DayaHantarListrikSuatuLarutan
Sesuai definisi sebelumnya, larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau
lebih.Salahsatusifatyangbergunauntukmendeskripsikansuatuarutanadalahdengan
mengukur daya hantar atau konduktivitas listrik larutan, yakni kemampuan suatu
larutan untuk menghantarkan arus listrik. Dayahantarlistrik suatu larutandapat diuji
dengan menggunakan alat seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

Jika larutan dalam wadah menghantarkan arus listrik, maka lampu bohlam
menyala. Air murni bukanlah konduktor listrik, namun beberapa larutan dalam air
dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat efisien dan lampu bohlam dalam alat
ujibersinarsangatcerah.Larutandemikianinidisebutelektrolitkuat.Larutanlainnya
hanyamenghantarkanaruslistrikyangkecildanlampubohlamdalamalatujibersinar
remang; larutan ini umumnya mengandung elektrolit yang lemah. Beberapa larutan
lainnya, tidak dapat menghantarkan arus listrik sama sekali dan lampu bohlam dalam
lat uji tetap tidak menyala; larutan ini mengandung zat non-elektrolit.
Sifat larutan yang dapat menghantar listrik pertama kali diidentifikasi dengan
benar oleh Arrhenius (1859-1927). Arrhenius percaya bahwa konduktivitas larutan
muncul karena adanya kehadiran ion-ion dalam larutan. Pada mulanya ideArrhenius
ini dicemooh oleh sebagian besar ilmuwan yang telah mapan pada saat itu. Namun,
padaakhirtahun1890ketikaatomditemukanmengandungpartikelbermuatan,maka teori
ionikArrhenius sangat masuk akal dan akhirnya diterima secara luas. Menurut yang
didalilkan oleh Arrhenius, kemampuan suatu larutan dapat menghantar arus
listriktergantungsecaralangsungpadajumlahionyanghadirdalamlarutan.Beberapa zat,
seperti natrium klorida, mudah menghasilkan ion dalam larutan dan dengan demikian
ia merupakan elektrolit kuat. Zat-zat lainnya, seperti asam asetat, memproduksi
relatif sedikit ion ketika dilarutkan dalam air dan merupakan elektrolit yang lemah.
Kelompok zat yang ketiga seperti gula, tidak mampu membentuk ion ketika
dilarutkan dalam air dan merupakan zat yang nonelektrolit.
Dalameksperimenhantaranlistriklarutanelektrolitdenganmenggunakansumber
aruslistriksearah,lampu,danduaelektroda,ion-ionbermuatanpositifakanbergerak ke
arah elektroda yang terhubung ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion-ion
bermuatan negatif akan bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub positif
(anoda).
Pada larutan non elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak dapat terurai
menjadiion-ion,sehinggatidakterdapation-ionbebasyangdapatmenghantarkanarus
listrik. Sebagai contoh, larutan gula sukrosa (C12H22O11) merupakan larutan non
elektrolit. Zat terlarut sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat terurai menjadi ion,
sehingga tidak terdapat ion bebas yang dapat menghantarkan listrik.

C. CaraKerja
a) Alat
1. 4buahbaterai1.5V
2. Kabel
3. Lampubohlammini
4. 2buah paku
5. Triplek
6. 5buahgelas plastik
7. 6buahgelas kimia
8. Lakban
9. Tempatbaterai
b) Bahan
1. Larutancukadapur (𝐶𝐻3COOH)
2. Larutangaram dapur(NaCl)
3. Larutansusu
4. Larutansabun(3NaOOCR)
5. Larutangulasukrosa( C₁₂H₂₂O₁₁)
6. Larutanamoniumklorida(𝑁𝐻4𝐶𝑙)
7. Larutanglukosa(𝐶6𝐻12𝑂6)
8. Larutannatriumhidroksida(NaOH)
9. Larutanamoniak(𝑁𝐻3)
10. Larutan asamsulfat (𝐻2𝑆𝑂4)
11. Larutanalkohol(𝐶2𝐻5𝑂𝐻)
c) ProsedurPelaksanaan
1. Menyiapkanalatdanbahan.
2. Menggabungkan 4 buah baterai 1.5 V menjadi sebuah rangkaian seri dengan
menggunakan lakban atau tempat baterai.
3. Menempelkan salah satu ujung kabel di salah satu ujung baterai yang telah
disatukan. Ujung lain dari kabel tersebut, dililitkan pada paku.
4. Menempelkan salah satu ujung kabel serupa di ujung baterai yang lain, Ujung
lain dari kabel tersebut dililitkan pada salah satu ujung lampu bohlam mini.
5. Melilitkan salah satu ujung kabel serupa di ujung lain dari lampu bohlam mini
dan ujung lain dari kabel tersebut dililitkan pada paku.
6. Menempelkan rangkaian yang telah dibuat ke sebuah triplek dengan
menggunakan lakban.
7. Menyiapkan larutan cuka, larutan garam, larutan susu, larutan sabun, larutan
gula masing-masing di dalam gelas plastik.
8. Menyiapkan larutan amonium klorida, larutan glukosa, larutan natrium
hidroksida, larutan amoniak, larutan asam sulfat, dan larutan alkohol masing-
masing di dalam gelas kimia.
9. Memasukkan kedua ujung paku dari rangkaian yang telah dibuat ke dalam
masing-masing larutan.
10. Mengamatiperubahanyangterjadi.

D. DataPengamatan
a) LarutanCukaDapur(𝑪𝑯𝟑COOH)

Gambar1.1 Gambar1.2

Gambar1.3
TabelPengamatanLarutanCukaDapur(𝑪𝑯𝟑COOH)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

b) LarutanGaramDapur(NaCl)

Gambar2.1 Gambar2.2

TabelPengamatanLarutanGaramDapur(NaCl)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

c) LarutanSusu

Gambar3.1 Gambar3.2
TabelPengamatanLarutanSusu
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

d) LarutanSabun(3NaOOCR)

Gambar4.1

Gambar4.2

TabelPengamatanLarutanSabun(3NaOOCR)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

e) LarutanGulaSukrosa(C₁₂H₂₂O₁₁)

Gambar5.1 Gambar5.2
TabelPengamatanLarutanGulaSukrosa(C₁₂H₂₂O₁₁)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung TidakadaGelembung Nyala TidakNyala
V V

f) LarutanAmoniumKlorida(𝑵𝑯𝟒𝑪𝒍)

Gambar6.1 Gambar6.2

TabelPengamatanLarutanAmoniumKlorida(𝑵𝑯𝟒𝑪𝒍)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

g) LarutanGlukosa(𝑪𝟔𝑯𝟏𝟐𝑶𝟔)

Gambar7.1 Gambar7.2
TabelPengamatanLarutanGlukosa(𝑪𝟔𝑯𝟏𝟐𝑶𝟔)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung TidakadaGelembung Nyala TidakNyala
V V

h) LarutanNatriumHidroksida(NaOH)

Gambar8.1

Gambar8.2

TabelPengamatanLarutanNatriumHidroksida(NaOH)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

i) LarutanAmoniak(𝑵𝑯𝟑)

Gambar9.1 Gambar9.2
Tabel PengamatanLarutanAmoniak( 𝑵𝑯𝟑)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

j) LarutanAsamSulfat(𝑯𝟐𝑺𝑶𝟒)

Gambar10.1 Gambar10.2

TabelPengamatanLarutanAsamSulfat(𝑯𝟐𝑺𝑶𝟒)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

k) Larutanalkohol(𝑪𝟐𝑯𝟓𝑶𝑯)

Gambar11.1 Gambar11.2
TabelPengamatanLarutanalkohol(𝑪𝟐𝑯𝟓𝑶𝑯)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Rekapitulasihasilpengamatanberbagailarutanterhadapnyalalampu

Elektroda Bolalampu
Ada Tidak ada
No. Jenis Larutan RumusKimia Gelembung Gelembung Nyala TidakNyala
1 Larutancukadapur 𝐶𝐻3COOH V V
2 Larutangaramdapur NaCl V V
3 Larutansusu V V
4 Larutansabun 3NaOOCR V V
5 Larutangulasukrosa C₁₂H₂₂O₁₁ V V
6 Larutanamoniumklorida 𝑁𝐻4𝐶𝑙 V V
7 Larutanglukosa 𝐶6𝐻12𝑂6 V V
Larutannatrium
8 hidroksida NaOH V V
9 Larutanamoniak 𝑁𝐻3 V V
10 Larutanasamsulfat 𝐻2𝑆𝑂4 V V
11 Larutanalkohol 𝐶2𝐻5𝑂𝐻 V V

E. Pembahasan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, larutan elektrolit adalah larutan yang
dapatmenghantakanlistrik.Sedangkanlarutannon-elektrolitadalahlarutanyangtidak
dapat menghantarkan listrik.
Senyawa elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa
atom atau gugus atom bermuatan listrik yang dinamakan ion.Ion-ion dari senyawa
elektrolit itulah yang selalu bergerak bebas dan dapat menghantarkan arus listrik
melalui larutannya. Sementara senyawa non-elektrolit, ketika dilarutkan dalam air
tidakteruraimenjadiion-ion,tetapitetapdalambentukmolekulyangtidakbermuatan
listrik.Berdasarkanketerlarutaniondidalamnya,larutanelektrolitdibagimenjadidua
macam yakni larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat.
Alat uji elektroda sederhana dapat digunakan untukmenguji suatu larutan
termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, maupun larutan
non-elektrolit dengan menerapkan prinsip hantaran listrik. Dalam eksperimen
hantaran listrik larutan elektrolit dengan menggunakan sumber arus listrik searah,
lampu, dan dua elektroda, ion-ion bermuatan positif akan bergerak ke arah elektroda
yang terhubung ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion-ion bermuatan negatif akan
bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub positif (anoda).
Jika larutan dalam wadah menghantarkan arus listrik, maka lampu bohlam
menyala.Airmurnibukanlahkonduktorlistrik,namunbeberapalarutandalamair
dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat efisien dan lampu bohlam dalam alat
uji bersinar sangat cerah serta terdapat gelembung-gelembung di sekitar elektroda.
Larutan demikian ini disebut elektrolit kuat. Larutan lainnya hanya menghantarkan
aruslistrikyangkecildanlampubohlamdalamalatujibersinarremang,sertaterdapat
gelembung-gelembung di sekitar elektroda, larutan ini umumnya mengandung
elektrolit yang lemah. Beberapa larutan lainnya, tidak dapat menghantarkan arus
listrik sama sekali dan lampu bohlam dalam alat uji tetap tidak menyala, serta tidak
ada gelembung di sekitar elektroda, larutan ini mengandung zat non-elektrolit.
Dari teori tersebut, kita dapat mengetahui kandungan elektrolit di dalam berbagai
larutan dengan menggunakan alat uji elektroda sederhana. Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
a. LarutanCukaDapur(𝑪𝑯𝟑COOH)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan cuka dapur


(𝐶𝐻3COOH) tidak dapat menyalakan bola lampu, namun terdapat gelembung di
sekitar paku. Hal ini terjadi karena di dalam larutan cuka dapur terdapat ion terlarut
sebagian. Apabila ion yang terlarut dalam larutan tersebut hanya sebagian, maka
larutan tersebut dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit lemah. Adapun reaksi
ionisasi cuka dapur adalah sebagai berikut.

Berdasarkanreaksitersebut,dapatdisimpulkanbahwalarutancukadapurtermasuk
kedalamlarutanasamkarenadidalamnyaterdapation𝐻+.Dengandemikianlarutan cuka
dapur termasuk dalam larutan asam lemah.
b. LarutanGaramDapur(NaCl )

Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V
Berdasarkanhasilpengujiantersebut,didapatbahwalarutangaramdapur(𝑁𝑎𝐶𝑙 )
dapat menyalakan bola lampu dan terdapat gelembung di sekitarpaku. Hal ini terjadi
karena di dalam larutan tersebut ion terlarut sempurna. Apabila di dalam sebuah
larutan, ion terlarut dengan sempurna, maka larutan tersebut dapat dikatakan sebagai
larutan elektrolit kuat. Adapun jumlah kandungan elektrolit di dalam garam
didasarkan pada kelarutannya terhadap air. Semakin mudah garam larut dalam air,
maka semakin kuat kandungan elektrolit yang terkandung di dalamnya. Dengan
adanyateoritersebut,dapatdisimpulkanbahwagaramdapur(NaCl)termasukdalam
garammudahterlarut.
c. LarutanSusu

Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan susu tidak dapat
menyalakan bola lampu dan tidak terdapat gelembung di sekitar paku. Hal ini terjadi
karena di dalam larutan susu tidak ada ion yang terlarut. Apabila tidak ada ion yang
terlarut dalam sebuah larutan, maka larutan tersebut dapat dikatakan sebagai larutan
non-elektrolit.
d. LarutanSabun(3NaOOCR)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan cuka dapur


(3NaOOCR)tidakdapat menyalakanbolalampu, namunterdapatgelembungdisekitar
paku. Hal ini terjadi karena di dalam larutan sabun terdapat ion terlarut sebagian.
Apabilaionyangterlarutdalamlarutantersebuthanyasebagian,makalarutantersebut
dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit lemah. Adapun reaksi saponifikasi dari
sabunyangmembuktikanterdapatnyakandunganbasadidalamsabunadalahsebagai
berikut.

Berdasarkan reaksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan sabun termasuk ke


dalam larutan asam karena di dalamnya terdapat ion 𝑂𝐻−. Dengan demikian larutan
sabun termasuk dalam larutan basa lemah.
e. LarutanGulaSukrosa(C₁₂H₂₂O₁₁)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung TidakadaGelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan gula sukrosa


(C₁₂H₂₂O₁₁)tidakdapatmenyalakanbolalampudantidakterdapatgelembungdisekitar
paku. Hal ini terjadi karena di dalam larutan gula sukrosa tidak ada ion yang terlarut.
Apabila tidak ada ion yang terlarut dalam sebuah larutan, maka larutan tersebut dapat
dikatakan sebagai larutan non-elektrolit.
f. LarutanAmoniumKlorida(𝑵𝑯𝟒𝑪𝒍)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa amonium klorida (𝑁𝐻4𝐶𝑙 )


dapat menyalakan bola lampu dan terdapat gelembung di sekitar paku. Hal ini terjadi
karena di dalam larutan tersebut ion terlarut sempurna. Apabila di dalam sebuah
larutan, ion terlarut dengan sempurna, maka larutan tersebut dapat dikatakan sebagai
larutan elektrolit kuat. Adapun reaksi ionisasi amonium klorida adalah sebagai
berikut.

Berdasarkan reaksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa amonium klorida


merupakan larutan garam asam yang terlarut sempurna.
g. LarutanGlukosa(𝑪𝟔𝑯𝟏𝟐𝑶𝟔)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan glukosa (𝐶6𝐻12𝑂6)


tidak dapat menyalakan bola lampu dan tidak terdapat gelembung di sekitar paku. Hal
ini terjadi karena di dalam larutan gula sukrosa tidak ada ion yang terlarut. Apabila
tidakadaionyangterlarutdalamsebuahlarutan,makalarutantersebutdapatdikatakan
sebagai larutan non-elektrolit.
h. LarutanNatrium Hidroksida( NaOH)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa natrium hidroksida (𝑁𝑎𝑂𝐻)


dapat menyalakan bola lampu dan terdapat gelembung di sekitar paku. Hal ini terjadi
karenadidalamlarutantersebutionterlarutsempurna.Apabiladidalamsebuahlarutan, ion
terlarut dengan sempurna, maka larutan tersebut dapat dikatakan sebagai larutan
elektrolit kuat. Adapun reaksi ionisasi amonium klorida adalah sebagai berikut.
Berdasarkan reaksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan natrium hidroksida
termasuk ke dalam larutan basa karena di dalamnya terdapat ion 𝑂𝐻−. Dengan
demikian larutan cuka dapur termasuk dalam larutan basa kuat.
i. LarutanAmonia(𝑵𝑯𝟑)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa larutan amonia (𝑁𝐻3) tidak
dapat menyalakan bola lampu, namun terdapat gelembung di sekitar paku. Hal ini
terjadi karena di dalam larutan sabun terdapat ion terlarut sebagian. Apabila ion yang
terlarut dalam larutan tersebut hanya sebagian, maka larutan tersebut dapat dikatakan
sebagai larutan elektrolit lemah. Adapun reaksi ionisasi dari amonia adalah sebagai
berikut.

Berdasarkanreaksitersebut,dapatdisimpulkanbahwalarutanamoniatermasukke
dalam larutan basa karena di dalamnya terdapat ion 𝑂𝐻−. Dengan demikian
amoniatermasuk dalam larutan basa lemah.
j. LarutanAsamSulfat(𝑯𝟐𝑺𝑶𝟒)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala

V V

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapat bahwa asam sulfat (𝑁𝑎𝑂𝐻) dapat
menyalakanbolalampu danterdapatgelembungdisekitarpaku.Haliniterjadikarena di
dalam larutan tersebut ion terlarut sempurna. Apabila di dalam sebuah larutan, ion
terlarut dengan sempurna, maka larutan tersebut dapat dikatakan sebagai larutan
elektrolit kuat. Adapun reaksi ionisasi asam sulfat adalah sebagai berikut.

Berdasarkanreaksitersebut,dapatdisimpulkanbahwalarutanasamsulfattermasuk
kedalam larutan asam karena di dalamnyaterdapat ion 𝐻+. Dengan demikian larutan
cuka dapur termasuk dalam larutan asam kuat.
k. LarutanAlkohol(𝑪𝟐𝑯𝟓𝑶𝑯)
Elektroda Bolalampu
AdaGelembung Tidakada Gelembung Nyala TidakNyala
V V
Berdasarkanhasilpengujiantersebut,didapatbahwalarutanalkohol (𝐶2𝐻5𝑂𝐻)tidak
dapat menyalakan bola lampu dan tidak terdapat gelembung di sekitar paku. Hal ini
terjadi karena di dalam larutan gula sukrosa tidak ada ion yang terlarut. Apabila tidak
ada ion yang terlarut dalam sebuah larutan, maka larutan tersebut dapat dikatakan
sebagai larutan non-elektrolit.
F. Kesimpulan
Berdasarkanpengamatan yang telahdilakukan,dapat disimpulkanbahwa:
1. Larutanelektrolitadalah larutanyangdapatmenghantarkanlistrik.
2. Larutannon-elektrolitadalahlarutanyangtidakdapatmenghantarkanlistrik.
3. Didalamlarutanelektrolitterdapation-iondarisenyawaterlarutyangdapatdigunakan
sebagai penghantar listrik.
4. Berdasarkanjumlahionyangterlarutdidalamnya,larutanelektrolitdapat
diklasifikasikan menjadi:
- Larutanelektrolitlemah
- Larutanelektrolitkuat
5. Dalam elektrolit lemah, jumlah ion dari senyawa yang terlarut hanya
sebagian/sebagiankecil.Elektrolitlemahdibagimenjadi2jenis,yakniasamlemah yang
mengandung ion 𝐻+dan basa lemah yang mengandung ion𝑂𝐻−.
6. Dalamelektrolitkuat,ion-iondarisenyawaterlarutdengansempurna.Elektrolit
kuat dibagi menjadi 3 jenis, yakni asam kuat yang mengandung ion 𝐻+, basa kuat
yang mengandung ion 𝑂𝐻−, serta garam yang terlarut dengan sempurna.
7. Pengujian larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit dapat dilakukan dengan
menggunakanalatujielektrodasederhanayangmeliputipaku,lampubohlamkecil,
kabel, serta baterai 1.5V.
8. Dalam pengujiannya, apabila paku dimasukkan ke dalam larutan tertentu
meununjukkan indikator kehadiran gelembung di sekitar paku, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwalarutan tersebut merupakan larutan elektrolit.Apabilaindikator
lampu menyala, maka larutan tersebut termasuk ke dalam elektrolit kuat.
9. Apabilapakudimasukkankedalamsebuahlarutan,danalatujitidakmenunjukkan
perubahan baik dari kehadiran gelembung di sekitar paku maupun nyalanya
indikator lampu, maka larutan tersebut merupakan larutan non-elektrolit.
10. Berdasarkanhasilpenelitianyangtelahdilakukan, dapatdisimpulkan:

Elektrolit/Non
No. JenisLarutan RumusKimia elektrolit Jenis
1 Larutancukadapur 𝐶𝐻3COOH Elektrolit Asamlemah
Garammudah
2 Larutangaramdapur NaCl Elektrolit terlarut
3 Larutansusu Non elektrolit
4 Larutansabun 3NaOOCR Elektrolit Basalemah
5 Larutangulasukrosa C₁₂H₂₂O₁₁ Non elektrolit
Larutanamonium Garam asam
6 klorida 𝑁𝐻4𝐶𝑙 Elektrolit mudahterlarut
7 Larutanglukosa 𝐶6𝐻12𝑂6 Non elektrolit
Larutannatrium
8 hidroksida NaOH Elektrolit Basakuat
9 Larutanamoniak 𝑁𝐻3 Elektrolit Basalemah
10 Larutanasamsulfat 𝐻2𝑆𝑂4 Elektrolit Asamkuat
11 Larutanalkohol 𝐶2𝐻5𝑂𝐻 Non elektrolit
DaftarPustaka
Burdge,Julia.,andOverby,Jason.2018.Chemistry3thedition.Mc.GrawHillHigher Education.
USA: New York
McMurry,JohnE.,Fay,RobertC.,andRobinson,JillK.2016.Chemistry7thedition.New York:
Prentice Hall International Inc.
Silberberg,MartinS.andAmateis,Patricia.2018.Chemistry:TheMolecularNatureof
MatterandChangewithadvancedtopics,8thedition.McGrawHillEducation.USA:New York.
Gramedia.com. (2022,18 Agustus). Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Beserta
Contohnya.Diakses5Maret2024,darihttps://www.gramedia.com/literasi/larutan-elektrolit-
dan-nonelektrolit/
Vinsiah,Rananda.(2020).DayaHantarListrikPadaLarutanKimiaKelasX.Jakarta: Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN.

Anda mungkin juga menyukai