Anda di halaman 1dari 9

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari zat terlaru dan zat pelarut.
Berdaar!an daya hantar litri! larutan di"eda!an ata#
Larutan ele!trolit
Larutan ele!trolit adalah larutang yang dapat mengantar!an aru litri! !arena memili!i
electron yang "ergera! "e"a.
Larutan non ele!trolit
Larutan non ele!trolit adalah larutan yang tida! dapat mengantar!an aru litri!.
Larutan ele!trolit ter"agi ata $ yaitu#
Larutan ele!trolit !uat
%aitu larutan yang mengantar!an aru litri! dengan !uat
Larutan ele!trolit lemah
%aitu larutan yang mengantar!an aru litri! dengan lemah.
&eni larutan Nyala lampu 'elem"ung ga
Larutan ele!trolit !uat
+ +
Larutan ele!trolit lemah
+/- -/+
Larutan non ele!trolit
- -
Ket # + # ada
- # tida! ada
Note :
Larutan elektrolit elektrolit terdiri atas senyawa ion dan
senyawa kovalen polar
Larutan non elektrolit terdiri atas senyawa-senyawa
kovalen non polar
Pengertian Elektrolit
Elektrolit adalah senyawa yang dapat terdisosiasi ketika dilarutkan dalam air membentuk ion (anion
dan kation) dan bersifat menghantarkan listrik. Senyawa-senyawa seperti asam, basa, dan garam
dapat menghantarkan arus listrik karena proses disosiasi, maka disebut dengan larutan elektrolit.
Adanya ion dalam larutan menyebabkan peristiwa konduksi dan ketika arus listrik dilewatkan pada
larutan tersebut, maka elektron akan bergerak di antara ion-ion.
Elektrolit Kuat
Beberapa elektrolit seperti kalium klorida, natrium hidroksida, natrium nitrat terionisasi sempurna
menjadi ion-ionnya dalam larutan. Elektrolit yang terioniasi sempurna disebut dengan elektrolit kuat.
engan kata lain, elektrolit kuat terionisasi !""#.
$eaksi disosiasi elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah tunggal ke kanan. Se%ara umum
asam kuat seperti asam sulfat, asam nitrat, asam klorida, dan basa kuat seperti kalium hidroksida
dan garam adalah elektrolit kuat. Sebagai %ontoh&
'(l (aq) ) '
*
(aq) * (l
-
(aq)
+,-+./ (aq) ) +,-
*
(aq) * +./
-
(aq)
,+./ (aq) ) ,
*
(aq) * +./
-
(aq)
+a., (aq) ) +a
*
(aq) * .,
-
(aq)
Sebagai %ontoh, ketika natrium klorida dilarutkan dalam air, gaya interaksi elektrostatis antara ion-
ion memfasilitasi pergerakan ion. 0on bebas ini terstabilkan oleh proses sol1asi air. alam proses
pelarutan, ion natrium dan ion klorida dikelilingi oleh molekul air karena interaksi dipol-ion. 2elarutan
dengan molekul air disebut dengan proses reaksi hidrasi.
Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah adalah senyawa yang terdisosiasi sebagian dalam air. 2ada larutan elektrolit lemah,
ion-ion akan membentuk kesetimbangan dengan molekul yang tak terdisosiasi.
'arena hanya sebagian yang terdisosiasi, maka jumlah ion pada 1olume tertentu larutan akan sama
pada perubahan konsentrasi yang besar. 2ersamaan kimia ionisasi elektrolit lemah digunakan tanda
panah ganda (). Sebagai %ontoh, reaksi disosiasi asam asetat ditulis&
(,/(.., (aq) * ,3. (aq) ,/.
*
(l) * (,/(..
-
(aq)
Non-elektrolit
+on-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak adanya ion.
Biasanya senyawa non elektrolit adalah senyawa ko1alen polar dan non polar yang mana terlarut
dalam air sebagai molekul, bukan ion.
Senyawa ko1alen mempunyai ikatan ko1alen antara atom yang berikatan, dengan demikian tidak
dapat terionisasi pada larutan dan hanya membentuk molekul. Sebagai %ontoh, gula
dan alkoholdapat larut dalam air, tetapi hanya sebagai molekulnya saja.
Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
1. LARUTAN
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau sama. Jika anda melarutkan 2 sendok makan
gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan gula. Terdapat 2
larutan yaitu; larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit.
1.1 Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu
sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai
sempurna di dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit
Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit
Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
1.2 Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non
elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi
terurai dalam bentuk molekuler.
1.3 Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu penghantaran
Listrik.
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang
ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi
partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan
tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut
kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang
dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong
elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain
Contoh larutan elektrolit lemah :CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3
b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak
terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak
bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan
melalui eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH)2),
Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain
1.4 Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi ()
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga <1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : = 0 (tidak terionisasi)
1.5 Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat
= 1 (terurai senyawa), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah
satu arah ke kanan.Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak,
maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam
proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.
Contoh :
NaCl (aq)
KI (aq)
Ca(NO3)2(g) Na+(aq) + Cl-(aq)
K+(aq) + I-(aq)
Ca2+(aq) + NO3-(aq)
Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat.
Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32-, HCO32-
Cobalah Anda buatkan 5 macam garam lengkap dengan reaksi ionisasinya sesuai dengan kation
dan anion pembentuknya seperti di bawah ini.
No. Kation dan Anion Rumus Senyawa Reaksi Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
Mg2+Br-
Na+SO42-
Ca2+ClO4-
Ba2+NO32-
NH4+Cl-
Jawaban :
Mg2+
Br-
MgBr2
Mg2+ + 2Br-
Na+
SO42-
Na2SO4
2Na+ + SO42-
Ca2+
ClO4-
Ca(ClO4)4
Ca2+ + 2ClO4-
Ba2+
NO32-
Ba(NO3)2
Ba2+ + 2NO3-
NH4+
Cl-
NH4Cl
NH4+ + Cl-
1.6 Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah
Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat
gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya
buruh dan memiliki (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin
sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit
lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi
tidak sempurna)
Contoh:
CH3COOH(aq)
NH4OH(g) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4+(aq) + OH-(aq)
Di bawah ini diberikan beberapa larutaan elektrolit lemah, tuliskanlah reaksi ionisasinya.
a. H2S(aq)
b. H3PO4 (aq)
c. HF(g) d. HCOOH(aq)
e. HCN(aq)
Jawaban :
a. H2S(aq)
b. H3PO4 (aq)
c. HF(g)
d. HCOOH(aq)
e. HCN(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
3H+(aq) + PO43-(aq)
H+(aq) + F-(aq)
H+(aq) + HCOO+(aq)
H+(aq) + CN-(aq)
2. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit
yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar
doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius,
larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif
yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas
mengahantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam
larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini
terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh,
pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H2SO4, dan larutan elektrolit
lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S.
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Zat elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion :
HaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)
HCl (g) H+ (aq) + Cl- (aq)
H2SO4 (aq) 2H+ (aq) + SO4 2- (aq)
HaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq)
CH3COOH (l) CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul
C2H5OH (l) C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) CO(NH2)2 (aq)
Reaksi peruraian disebut elektrolisis
Reaksi reduksi : pada katode, electron ditangkap oleh ion
Reaksi oksidasi : pada anode, ion akan melepaskan electron
Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen
Reaksi oksidasi : reaksi pengikatan oksigen
Contoh : C6H1206 CO2 + 6H2O
3S + 2KClO3 2KCl + 3SO2
Reaksi Reduksi :Reaksi pelepasan oksigen
Contoh : Fe2O3 + 3CO 2Fe2 + 3CO2
CuO + H2 Cu + H2O
3. Hubungan Keelektrolitan dengan ikatan kimia
3.1 Senyawa Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit yang berikatan ion adalah
garam dapur.
Dapatkah Anda membedakan daya hantar listrik untuk garam pada saat kristal, lelehan dan larutan?
Cobalah perhatikan uraian berikut.
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat
satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal
(padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam yang berikatan ion
tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan bergerak bebas, sehingga
dapat menghantarkan listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik
oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidasi)
yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
Yang termasuk ke dalam senyawa ion adalah senyawa basa dan garam.
NaCl (s) + air Na+ (aq) + Cl-(aq)
Gambar 5. Proses pelarutan padatan kristal
3.2 Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2, Cl2, Br2, I2, CH4 dan
kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan, hanya senyawa yang berikatan kovalen polarlah yang dapat menghantarkan
arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan
elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga
pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.
Struktur lewis:
Reaksi ionisasi nya adalah sebagai berikut : HCL(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat
menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas.
HCl(g) + H2O(l)
HCl(g)
HCl(g) H3O+(aq) + Cl-(aq)
H3O+ + Cl-(g)
H+(aq) + Cl-(aq)
Apakah HCl dalam keadaan murni dapat menghantarkan arus listrik? Karena HCl dalam keadaan
murni berupa molekul-molekul tidak mengandung ion-ion, maka cairan HCl murni tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan
listrik apabila lrutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk
rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat
menghantarkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai