Anda di halaman 1dari 5

Nama :Taufik Ali Ibrahm

Nim : 4213131037

A. LARUTAN ELEKTROLIT

1. Larutan Elektrolit Kuat  


Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, maka daya
hantarnya juga kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam.
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat
 Penghantar arus listrik kuat atau baik
 Terionisasi dengan sempurna
 Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1
 Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan muncul gelembung gas
yang banyak
Contohnya :
 Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3),
 Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan
 Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)
Reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah tunggal ke kanan. Contoh
reaksi elektrolit kuat :
 NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
 H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)
 NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)
2. Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak
sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah
 Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah
 Terionisasi sebagian
 Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1
 Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul gelembung gas yang
sedikit.
Contoh Larutan Elektrolit Lemah
 Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
 Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3),
 dan Fe(OH)3).
3. Larutan Non Elektrolit 
Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Larutan-
larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut dalam air namun tidak terurai menjadi ion
(tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan
listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit
 Tidak dapat terionisasi
 Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator
 Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0
 Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas.
Contoh Larutan Non Elektrolit
 Urea = CO (NH2)2
 Glukosa = C6H12O6
 Sukrosa = C12H22O11
 Etanol = C2H2OH
Contoh reaksi larutan non-elektrolit
C6H12O6 (s)   C6H12O6 (aq)
B. SENYAWA OKSIDA

1. OKSIDA ASAM
Oksida asam adalah oksida nonlogam yang dapat menghasilkan asam bila direaksikan dengan
air. Contoh oksida asam antara lain CO2, SO2, SO3, P2O3, P2O5, N2O3, N2O5.

Apabila oksida asam direaksikan dengan air akan menghasilkan asam :

CO2    +  H2O  --> H2CO3
SO2     +  H2O  --> H2SO3
SO3     +  H2O  --> H2SO4
P2O3   + 3H2O --> H3PO3
P2O5   + H2O   --> H3PO4
N2O3  + H2O   --> HNO2
N2O5  + H2O   --> HNO3

Berikut disajikan tabel oksida asam dan asamnya


DAFTAR SENYAWA ASAM OKSI
2.OKSIDA BASA
Oksida basa adalah suatu oksida logam yang dapat menghasilkan basa hidroksida apabila oksida
tersebut direaksikan dengan air.

Contoh oksida basa adalah oksida logam : Na 2O, K2O, CaO, Fe2O3, CuO, ZnO.

Jika senyawa oksida basa direaksikan dengan air akan dihasilkan basa:

Na2O   +  H2O  --> 2NaOH
K2O     +  H2O  --> 2KOH
CaO     +  H2O  --> Ca(OH)2

Meskipun dari semua oksida basa ada hidroksidanya, namun yang dapat bereaksi langsung dengan air
hanyalah Na2O, K2O, CaO, SrO, dan BaO. Berikut disajikan tabel oksida basa.

DAFTAR SENYAWA BASA OKSI

Anda mungkin juga menyukai