0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan20 halaman
1. Dokumen membahas tentang jenis-jenis larutan berdasarkan sifat elektrolitnya, yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
2. Elektrolit kuat akan terionisasi sempurna dan menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian dan menghantarkan arus lebih lemah. Non-elektrolit tidak akan terionisasi dan tid
1. Dokumen membahas tentang jenis-jenis larutan berdasarkan sifat elektrolitnya, yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
2. Elektrolit kuat akan terionisasi sempurna dan menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian dan menghantarkan arus lebih lemah. Non-elektrolit tidak akan terionisasi dan tid
1. Dokumen membahas tentang jenis-jenis larutan berdasarkan sifat elektrolitnya, yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
2. Elektrolit kuat akan terionisasi sempurna dan menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian dan menghantarkan arus lebih lemah. Non-elektrolit tidak akan terionisasi dan tid
2.Anggraeni Kusumaratih 3.Arinii Aprilia Pramudita 4.Hilda M Z 5.Ismadi Arif Prudnto 6.Mitha Yasela 7.Tyas Siami 8.Tiara Dewi Misalnya ada larutan gula, larutan garam, larutan teh. Tapi bagaimana dengan air kopi?
Apakah kita menganggapnya sebagai sebuah
larutan????? Suatu campuran terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari contoh di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi, sedangkan zat pelarutnya adalah air. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya (gula, kopi, maupun teh). Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik.
Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan
listrik? Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik. Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
Asam klorida : HCl
Asam florida : HF Asam sulfat : H2SO4 Asam asetat/cuka : CH3COOH Asam sianida : HCN Asam nitrat : HNO3 Asam fospat : H3PO4 Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
Natrium hidroksida : NaOH
Calcium hidroksida : Ca(OH)2 Litium hidroksida : LiOH Kalium hidroksida : KOH Barium hidroksida : Ba(OH)2 Magnesium hidroksida : Mg(OH)2 Aluminium hidroksida : Al(OH)3 Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2 Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3 Amonium hirdoksida : NH4OH Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya adalah:
Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut: Menghasilkan banyak ion Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu menyala Penghantar listrik yang baik Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1 Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut: Menghasilkan sedikit ion Molekul netral dalam larutan banyak Terionisasi hanya sebagian kecil Jika dilakukan uji daya hantar listrik:
gelembung gas yang dihasilkan sedikit,
lampu tidak menyala Penghantar listrik yang buruk Derajat ionisasi mendekati 0 larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut: Tidak menghasilkan ion Semua dalam bentuk molekul netral dalam
larutannya Tidak terionisasi Jika dilakukan uji daya
hantar listrik: tidak menghasilkan
gelembung, dan lampu tidak menyala 1. Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
2. Senyawa kovalen polar (senyawa melalui
ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4, H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa) Kekuatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi. Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut: - + + -
- + SIFAT DAN LARUTAN CONTOH SENYAWA REAKSI IONISASI PENGAMATAN
- terionisasi NaCl, HCl, NaCl Na+ + Cl-
sempurna NaOH, NaOH Na+ + OH-
- menghantarkan H2SO4, dan KCl H2SO4 H+ + SO4-
KCl K+ + Cl- arus Elektrolit listrik Kuat - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas - terionisasi sebagian CH3COOH, NH4OH, CH3COOH H+ + - menghantarkan arus HCN, dan Al(OH)3 CH3COO- Elektrolit listrik HCN H+ + CN- - lampu menyala redup Al(OH)3 Al3+ + Lemah - terdapat gelembung 3OH- gas
- tidak terionisasi C6H12O6, C12H22O11, C6H12O6
- tidak menghantarkan CO(NH2)2, dan C2H5OH C12H22O11 arus listrik CO(NH2)2 Non - lampu tidak menyala C2H5OH Elektrolit - tidak terdapat gelembung gas