Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Kelompok 3
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

DISUSUN OLEH

Nurul T Halusa
Nurlia Samiden
Sri Wahyuni Katili
Rahmania ismail
Rafli S Ibrahim
Nurtin R.S Dukalang
Nurain A.A Denial
Riska Musa
Putri E.S Djenaan
Nur ulul A.T Mopangga
Sri Fahrin Katili
Rahmat Aditya Mujaraha
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan
biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan
dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih.
Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan
kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut
larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit?
Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan? Daya hantar listrik tersebut dapat
dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada pengujian
tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat elektrolit.

1.2. Tujuan Penulisan


Berdasarkan Latar Belakang Diatas tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk
Mengetahui tentang Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit agar pembaca juga dapat
mengerti tentang materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti
garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya
karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain,
sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam)
dan mineral tertentu. Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan
terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan
dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Sifat elektrolit dan non elektrolit didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan
yang akan mengalirkan arus listrik. Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat
elektrolit. Jika dalam larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran listrik melalui larutan
dapat dtunjukkan dengan alat uji elektrolit.

2.2. Pentingnya Larutan Elektrolit


Dalam tubuh manusia, elektrolit sangat vital keberadaannya, karena terkait dengan segala
mekanisme tubuh termasuk metabolism yaitu sebagai ion pengaktif enzim, pembentuk hormon,
melancarkan implus pada syaraf, serta mekanik pada sel-sel tubuh, seperti aktivitas
permeabilitas membran sel. selain dibutuhkan untuk tubuh, larutan elektrolit juga umum
digunakan untuk elektrokimia sperti pengisi pada ACCU, baterai, ataupun jembatan garam.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut)
dan zat tertentu (zatterlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairandan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah
satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dancairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah
cairan yang berda di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan
yang berada di luarsel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma),
cairaninterstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam
sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairanserebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna.
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non
elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti
: protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida danasam-asam organik. Sedangkan elektrolit
tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida
(Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).Konsenterasi elektrolit dalam cairan
tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion
pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-
muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif
akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral.
Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus
listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan
gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif
mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan
gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna).
Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Contoh larutan elektrolit kuat :
Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida
(Ba(OH)2) Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada
sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan
tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak
terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan
arus listrik.
Contoh : larutan gula, urea
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah :


• Larutan adalah campuran homogen (serbasama) terdiri dari zat terlarut (jumlahnya
sedikit) dan zat pelarut (jumlahnya banyak). Solute (zat terlarut): zat yang berperan sebagai
terlarut dalam jumlah sedikit solvent (zat pelarut): zat yang berperan sebagai pelarut dalam
jumlah banyak
• Berdasarkan daya hantar listrik, ditandai dengan lampu nyala, redup dan tidak menyala
dan didapatkan gelembung gas pada elektroda disebut larutan elektrolit. Sedangkan larutan non
elektrolit akan didapatkan lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
• Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terjadi proses ionisasi sedangkan
larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi (proses ionisasi atau reaksi kimia : proses
terbentuknya ion positif dan negatif dari suatu zat yang dilarutkan ke dalam air).
• Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Adanya
larutan elektrolit kuat ditandai dengan gelembung gas banyak dan lampu nyala terang.
Sedangkan elektrolit lemah gelembung sedikit dan lampu nyala redup atau bahkan tidak
menyala. Kelompok larutan elektrolit : larutan garam, cuka dapur, asam klorida, air accu, air
hujan, air kali dan air sumur. Kelompok larutan non elektrolit : larutan urea, larutan gula, larutan
alkohol.
• Elektrolit ditinjau dari jenis ikatan, didapatkan senyawa ion, yang berikatan dan senyawa
kovalen polar yang berikatan kovalen polar.

Anda mungkin juga menyukai