Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LARUTAN ELEKTROLIT

NAMA KELOMPOK:

1. RAODATUL JANATI
2. RISMA ZULVIA
3. ROFI PUDIA WANI
4. REZA REZITA
5. RISMAYA PUTRI
6. NENI MAYANI
7. PUTRI MAULIDIA A.

PROGRAM STUDIS1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
TAHUN 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang

larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat bermanfaat untuk menambah

ilmu dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………..4

1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………5

2.1 Pengertian Larutan …………………………………………………………... 5-6

2.2 Sifat – sifat dari larutan elektrolit ………………………................................. 6-7

2.3 Pentingnya larutan elektrolit ………………………………………………… 7-10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………...11

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


            Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan
biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen
atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan
berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit? Pernahkah kita menguji
daya hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik tersebut dapat dilihat dari menyala atau
tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada pengujian tersebut ternyata lampunya
menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat elektrolit.

1.2. Tujuan Penulisan


Berdasarkan Latar Belakang Diatas tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk
Mengatahui tentang Larutan Elektrolit

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogenyang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi
(campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas
zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan
dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Sifat elektrolit dan non elektrolit didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang
akan mengalirkan arus listrik. Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat
elektrolit. Jika dalam larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non
elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran listrik
melalui larutan dapat dtunjukkan dengan alat uji elektrolit seperti pada Gambar. Jika larutan
menghantarkan arus listrik, maka lampu dalam rangkaian tersebut akan menyala dan timbul
gas atau endapan pada salah satu atau kedua elektroda.

5
Contoh lain adalah, bila NaCl dilarutan dalam air akan terurai menjadi ion positif dan
ion negatif. Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan
dinamakan anion. Larutan NaCl adalah contoh larutan elektrolit. Perhatikan reaksi berikut.
NaCl + H2O --> Na + + Cl-
Bila gula dilarutkan dalam air, molekul-molekul gula tersebut tidak terurai menjadi ion tetapi
hanya berubah wujud dari padat menjadi larutan. Larutan gula adalah contoh dari larutan non
elektrolit. Perhatikan reaksi berikut:
C12H22O11+ H2O  C12H22O11
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan contoh larutan elektrolit maupun non
elektrolit. Contoh larutan elektrolit: larutan garam dapur, larutan cuka makan, larutan asam
sulfat, larutan tawas, air sungai, air laut. Contoh larutan non elektrolit adalah larutan gula,
larutan urea, larutan alkohol, larutan glukosa.

2.2  Sifat – sifat dari larutan elektrolit


1.      Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
         Menghasilkan banyak ion Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada
sama sekali
         Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
         Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak,
lampu menyala
         Penghantar listrik yang baik
         Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
         Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF); basa kuat
(NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, LiOH), garam NaCl

2.      Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


         Menghasilkan sedikit ion
         Molekul netral dalam larutan banyak
         Terionisasi hanya sebagian kecil
         Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit,
lampu tidak menyala
         Penghantar listrik yang buruk
         Derajat ionisasi mendekati 0

6
         Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah
(Al(OH)3, NH4OH), garam NH4CN
Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:
         Tidak menghasilkan ion
         Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
         Tidak terionisasi Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan
gelembung, dan lampu tidak menyala
         Derajat ionisasi = 0 Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan
urea.
2.3 Pentingnya larutan elektrolit
Dalam tubuh manusia, elektrolit sangat vital keberadaannya, karena terkait dengan
segala mekanisme tubuh termasuk metabolism yaitu sebagai ion pengaktif enzim, pembentuk
hormon, melancarkan implus pada syaraf, serta mekanik pada sel2 tubuh, seperti aktivitas
permeabilitas membran sel. selain dibutuhkan untuk tubuh, larutan elektrolit juga umum
digunakan untuk elektrokimia sperti pengisi pada ACCU, baterai, ataupun jembatan garam.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi
dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
( pelarut) dan zat tertentu (zatterlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan
didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairandan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolitsaling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah
satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dancairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah
cairan yang berda di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan
yang berada di luarsel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma),
cairaninterstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam
sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairanserebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna.

7
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non
elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak  bermuatan listrik, seperti :
protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida danasam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh
mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-),
bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).Konsenterasi elektrolit dalam cairan
tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi
ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-
muatannegatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
Contoh larutan yang termasuk kedalam larutan elektrolit
1. Berdasarkan jenis larutan
a.Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
  Asam klorida/asam lambung : HCl
  Asam florida : HF
  Asam sulfat/air aki : H2SO4
  Asam asetat/cuka : CH3COOH
  Asam sianida : HCN
  Asam nitrat : HNO3
  Asam posfat : H3PO4
  Asam askorbat/Vit C
b. Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
  Natrium hidroksida/soda kaustik : NaOH
  Calcium hidroksida : Ca(OH)2
  Litium hidroksida : LiOH
  Kalium hidroksida : KOH
  Barium hidroksida : Ba(OH) 2
  Magnesium hidroksida : Mg(OH)2
  Aluminium hidroksida : Al(OH)3
  Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2
  Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3
  Amonium hirdoksida : NH4OH
c.Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya
adalah:
  Natrium klorida/garam dapur : NaCl
  Ammonium clorida : NH4Cl
  Ammonium sulfat : (NH4)2SO4
  Calcium diklorida : CaCl2
2. Berdasarkan jenis ikatan:
Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl,
CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH,
H2SO4, H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa)

8
Larutan elektrolit
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan
teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa
jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi
dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis
yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Contoh larutan elektrolit kuat :
Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida
(Ba(OH)2)
Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri

9
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun
tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan
tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya
ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion)
atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah :
1.      Larutan adalah campuran homogen (serbasama) terdiri dari zat terlarut (jumlahnya
sedikit) dan zat pelarut (jumlahnya banyak). solute (zat terlarut): zat yang berperan
sebagai terlarut dalam jumlah sedikit solvent (zat pelarut): zat yang berperan sebagai
pelarut dalam jumlah banyak
2.      Berdasarkan daya hantar listrik, ditandai dengan lampu nyala, redup dan tidak menyala
dan didapatkan gelembung gas pada elektroda disebut larutan elektrolit. Sedangkan
larutan non elektrolit akan didapatkan lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
3.      Larutan elektrolit dapat menghantarkanlistrik karena terjadi proses ionisasi sedangkan
larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi (proses ionisasi atau reaksi kimia :
proses terbentuknya ion positif dan negatif dari suatu zat yang dilarutkan ke dalam air).
4.      Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Adanya
larutan elektrolit kuat ditandai dengan gelembung gas banyak dan lampu nyala terang.
Sedangkan elektrolit lemah gelembung sedikit dan lampu nyala redup atau bahkan tidak
menyala. Kelompok larutan elektrolit : larutan garam, cuka dapur, asam klorida, air accu,
air hujan, air kali dan air sumur. Kelompok larutan non elektrolit : larutan urea, larutan
gula, larutan alkohol.
5.      Elektrolit ditinjau dari jenis ikatan, didapatkan senyawa ion, yang berikatan dan senyawa
kovalen polar yang berikatan kovalen polar.

11
DAFTAR PUSTAKA

(Indonesia) Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip Kimia
Modern. Edisi ke-4. Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.

Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, FifthEdition, Addison Wsley
Nursing, California, 1995Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For
NCLEK-RN, SixteenthEdition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.Sylvia Anderson Price,
Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep KlinisProses-proses Penyakit, Edisi kedua,
EGC, Jakarta, 1995

12

Anda mungkin juga menyukai