Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA ANALISIS

ANALISIS VOLUMETRI

(ASAM BASA)

Mata Kuliah : Kimia Analisis II

Dosen Pembimbing : Meilynda Pomeistia, M.Pd

Oleh Kelompok 2 :

1. Risma Zulvia (4820121046)


2. Maya Desi Arisandi (4820121050)
3. Lisa Karisma Citra Dewi (4820121067)
4. Suli Indah Martiani (4820121048)
5. Baiq Witari Suherni(4820121047)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN

PROGRAM STUDI SI FARMASI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis memanjatkan ke hadirat Allah,


Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkah, rahmat, tufik, dan inayah-Nya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Solawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammdad
SAW, sebagai suri tauladan bagi umat Islam.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kimia Analisis II. Makalah yang berjudul Analisis Volumetri Asam
Basa. Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak mengalami
hambatan karena sedikitnya ilmu pengetahuan, namun berkat bimbingan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan
walaupun masih banyak terdapat kekurangan.

Kami menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya


belum seberapa dan masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa
makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna bagi pembaca.

Harapan kami makalah yang sedehana ini dapat memberikan


manfaat bagi pembaca.

Bagu, 24-09-2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................
Belakang..................................................................................
1.2..................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................
1.3..................................................................................................
Tujuan Penulis.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1..................................................................................................
ertian Analisis Titrimetri atau Volumetri.................................
2.2..................................................................................................
t-Syarat Yang Harus Dipenuhi Untuk Dapat Dilakukan
Analisa Volumetri....................................................................
2.3..................................................................................................
m-Macam Analisis Volumetri.................................................
2.4..................................................................................................
fikasi Analisis Titrimetri atau Volumetri.................................
2.5..................................................................................................
t-Syarat Titrasi.........................................................................
2.6..................................................................................................
agian Analisis Volumetri.........................................................
2.7..................................................................................................
k Mengetahui Titrasi Asam Basa.............................................
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................11

iii
3.2 Saran........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang komposisi, struktur dan


sifat kimia atau materi berdasarkan perubahan yang menyertai terjadinya
reaksi kimia serta dapat menjelaskan proses atau reaksi yang ditimbulkan
dari kejadian tersebut misalnya terjadi perubahan materi dan
energi.Dalam percobaan laboratorium kita sebagai mahasiswa jurusan
kimia sering dipertemukan dengan suatu paraktek yang disebut dengan
titrasi, Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat
di dalam proses titrasi.

Proses titrasi juga sering disebut dengan analisa volumetri.Pada


percobaan volumetri, penentuan dilakukan dengan jalan titrasi yaitu,
suatu proses dimana larutan baku (dalam bentuk larutan yang diketahui
konsentrasinya) ditambahkan sedikit demi sedikit dari sebuah buret pada
larutan yang ditentukan atau yang dititrasi sampai keduanya bereaksi
secara sempurna dan mencapai jumlah equivalen larutan baku sama
dengan nol equivalen larutan yang dititrasi dan titik titrasi ini dinamakan
titik equivalen atau titik akhir titrasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Analisa titrimetri atau volumetri
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis
volumetri
3. Macam-macam analisis volumetri
4. Klasifikasi analisa titrimetri atau volumetri
5. Syarat-Syarat Titrasi
6. Pembagian Analisa dalam Volumetri
7. Prinsip Titrasi Asam Basa

1
1.3. Tujuan Penulis
1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan analisa titrimetri
atau volumetri
2. Agar dapat mengetahui pembagian analisa titrimetri
3. Agar dapat mengetahui macam-macam analisa volumetri
4. Agar dapat mengetahui klasifikasi pada pembagian analisa volumetri
5. Agar dapat mengetahui syarat-syarat titrasi
6. reaksi kimia pada analisa dalam volumetric
7. Untuk mengetahui titrasi asam basa

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengertian Titrasi Pengendapan

Titrasi pengendapan adalah salah satu golongan titrasi dimana hasil


reaksi titrasinyamerupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip
dasarnya ialah reaksi pengendapanyang cepat mencapai kesetimbangan
pada setiap penambahan titran, tidak ada pengotor yang mengganggu
serta diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Hanya reaksi
pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. (Khopkar, 1990)

2.2. Pengertian Argentometri

Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin argentum,yang


berarti perak. Jadiargentometri merupakan salah satu cara untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yangdilakukan dengan titrasi
berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.Pada titrasiargentometri,
zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan
standargaram perak nitrat AgNO3.Dengan mengukur volume larutan
standar yang digunakan sehinggaseluruh ion Ag+ dapat tepat
diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapatditentukan.
(Underwood, 1992)

2.3. Cara Mohr

Pada metode ini, titrasi halide dengan AgNO3 dilakukan dengan


K2CrO4. Pada titrasi ini akanterbentuk endapan baru yang berwarna.
Pada titik akhir titrasi, ionAg+ yang berlebih diendapkansebagai
Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. Larutan harus bersifat netral atau
sedikit bas, tetapitidak boleh terlalu basa sebab Ag akan diendapkan
sebagai Ag(OH)2. Jika larutan terlalu asammaka titik akhir titrasi tidak
terlihat sebab konsentrasi CrO4- berkurang.

3
Pada kondisi yang cocok, metode mohr cukup akurat dan dapat
digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah. Pada jenis titrasi ini,
endapan indikator berwarna harus lebih larutdisbanding endapan utama
yang terbentuk selama titrasi. Indikator tersebut biasanya digunakan pada
titrasi sulfat dengan BaCl2, dengan titik akhir akhir terbentuknya
endapan garam Ba yang berwarna merah. (Khopkar, 1990)

2.4. Cara Volhard

Titrasi Ag dengan NH4SCN dengan garam Fe(III) sebagai indikator


adalah contoh metodevolhard, yaitu pembentukan zat berwarna didalam
larutan. Selama titrasi, AgSCN terbentuksedangkan titik akhir tercapai
bila NH4SCN yang berlebih bereaksi dengan Fe(III) membentukwarna
merah gelap [FeSCN]2+. Pada metode volhard, untuk menentukan ion
klorida suasana haruslah asam karena padasuasana basa Fe3+ akan
terhidrolisis. AgNO3 berlebih yang ditambahkan ke larutan
kloridatentunya tidak bereaksi. Larutan Ag+ tersebut kemudian dititrasi
balik dengan menggunakanFe(III) sebagai indikator. (Khopkar, 1990)

2.5. Cara Fajans


Dalam titrasi fajans digunakan indikator adsorpsi. Indikator adsorpsi
ialah zat yang dapatdiserap pada permukaan endapan dan menyebabkan
timbulnya warna. Penyerapan ini dapatdiatur agar terjadi pada titik
ekuivalen, antara lain dengan memilih macam indikator yangdipakai dan
pH.

Indikator ini ialah asam lemah atau basa lemah organic yang dapat
membentuk endapandengan ion perak. Misalnya flouresein yang
digunakan dalam titrasi ion klorida. Dalam larutan,flouresein akan
mengion (untuk mudahnya ditulis HFI) :

HFI₌ H⁺ + FI ˉ

Ion FI- inilah yang diserap oleh endapan AgX dan menyebabkan endapan
berwarna merah muda.

4
Flouresein sendiri dalam larutan berwarna hijau kuning, sehingga
titik akhir dalam titrasi inidiketahui berdasar tiga macam perubahan,
yakni (i) endapan yang semula putih menjadi merahmuda dan endapan
terlihat menggumpal, (ii) larutan yang semula keruh menjadi lebih jernih,
dan(iii) larutan yang semula kuning hijau hampir tidak berwarna lagi.
(Harjadi, 1990)

2.6. Penetapan Titik Akhir Dalam Reaksi Pengendapan


A. Pembentukan suatu endapan berwarna
Ini dapat diilustrasikan dengan prosedur mohr untuk penetapan
klorida dan bromide. Padatitrasi suatu larutan netral dari ion klorida
dengan larutan perak nitrat, sedikit larutan kaliumkromat ditambahkan
untuk berfungsi sebagai indikator. Pada titik akhir, ion kromat ini
bergabung dengan ion perak untuk membentuk perak kromat merah yang
sangat sedikit sekalidapat larut. Titrasi ini hendaknya dilakukan dalam
suasana netral atau sangat sedikit sekali basa,yakni dalam jangkauan pH
6,59. (Bassett, 1994)

B. Pembentukan suatu senyawaan berwarna yang dapat larut


Contoh prosedur ini adalah metode volhard untuk titrasi perak
dengan adanya asam nitrat bebas dengan larutan kalium atau ammonium
tiosianat standar. Indikatornya adalah larutan besi(III) ammonium sulfat.
Penambahan larutan tiosianat menghasilkan mula-mula endapan perak
kloridaKelebihantiosianatyangpagarbenarakanmenghasilkanpewarnaanco
klatmerah, disebabkan oleh terbentuknya suatu ion kompleks.

Ag+ + SCN- AgSCN

Fe3+ + SCN- [FeSCN]2+

Metode ini dapat diterapkan untuk penetapan klorida, bromida dan


iodida dalam larutanasam. larutan perak nitrat standar yang ditambahkan

5
dan kelebihannya dititrasi balik denganlarutan tiosianat standar. (Bassett,
1994)

Ag+ +Cl- AgCl

Ag+ + SCN- AgSCNC.

C. Penggunaan indikator adsorpsi


Aksi dari indikator-indikator ini disebabkan oleh fakta bahwa pada
titik ekuivalen, indikatoritu diadsorpsi oleh deposito dan selama proses
adsorpsi terjadi suatu perubahan dalam indikatoryang menimbulkan
suatu zat dengan warna yang berbeda, sehingga menimbulkan indikator
adsorpsi.

Zat-zat yang digunakan adalah zat-zat warna asam, seperti warna


deret flouresein misalnyaflouresein an eosin yang digunakan sebagai
garam natriumnya.

Untuk titrasi klorida, boleh dipakai flouresein. Suatu larutan klorida


dititrasi denganlarutan perak nitrat, perak klorida yang mengendap
mengadsorpsi ion-ion klorida. Ion floureseinakan membentuk suatu
kompleks dari perak yang merah jambu. (Bassett, 1994)

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Standarisasi larutan AgNO3 dilakukan dengan metode mohr; larutan
standar primer yangyang digunakan adalah NaCl 0,1 N dan larutan
K2CrO4 sebagai indikator. konsentrasi yangdidapatkan adalah 0,0980
N.
2. Menentukan kadar Cl dalam air laut dan garam dapur dengan metode
mohr menggunakan larutan penisAgNO3standar dan indikator K 2CrO
3. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan adanyamerah bata. Kadar Cl
dalam air laut sebesar 1,82% dan garam dapur 55,78 %.3.Menentukan
kadar Cl dalam air laut dan garam dapur dengan metode fajans
menggunakanindikator adsorpsi yaitu indikator flouresein. Titik akhir
titrasi ditunjukkan dengan adanyamerah muda. Kadar Cl dalam air laut
sebesar 1,88% dan garam dapur 78,62 %

7
DAFTAR PUSTAKA

Bassett, J. 1994. Buku Ajar vogel kimia analisis kuantitatif


anorganik .buku kedokteran:EGC Jakarta.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia.
Jakarta.
Khopkar, SM 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik . Universitas
Indonesia. Jakarta.
Day, RA. Jr dan Al Underwood. 1992. Analisis Kimia
Kuantitatif edisi kelima. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai