Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG ANALISA TITRIMETRI

NAMA : RIZKY AINAYA AGUSTIN

PRODI : D3 FARMASI PROGSUS TK 1

MATKUL : KIMIA KUANTITATIF

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA


PROGRAM KEAHLIAN D3 FARMASI (PROGSUS TK 1)

KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukurr kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, , yang senantiasa telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat
walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari

Saya juga panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan


keridhoan-Nya makalah dengan judul “ANALISA TITRIMETRI” ini dapat
terselesaikan.

Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya tentang


analisa titrimetri ini , menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan
penjabaran yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Harapan saya , semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua,
setidaknya untuk membuka cara berpikir kita tentang pengetahuan analisis
titrimetri ini.

Kediri,

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................2


Daftar Isi..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisa Titrimetri ..................................................................................... 5
2.2 Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk analisis volumetri......................5
2.3 klasifikasi analisa titrimetri atau volumetric...............................................6
2.4 Cara Melakukan Titrasi Asam Basa ..........................................................8
2.5 Perhitungan.................................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..............................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisa titrimetri atau analisa volumetric adalah analisis kuantitatif dengan
mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui
konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar
tersebut berlangsung secara kuantitatif.
Dalam percobaan dalam laboratorium kita sebagai mahasiswa kimia sering
dipertemukan dengan yang disebutdengan titrasi. titrasi sendiri merupakan suatu metoda
untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di
dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut
sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi
oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi
kompleks dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1.Pengertian Analisa titrimetri atau volumetric
2.Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik\
3.Klasifikasi analisa titrimetri atau volumetric
4. cara melakukan titrasi asam basa

1.3 Tujuan
1) Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan analisa titrimetri atau
volumetric
2) Dapat mengetahui prinsip dasar pada pembagian analisa volumetric
3) Agar dapat mengetahui cara titrasi asam basa

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian analisa titrimetri atau volumetri

1. Beberapa Pengertian dan Istilah Titrimeti


Analisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan
mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah
diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan
standar tersebut berlangsung secara kuantitatif.
Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara
teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M
(molaritas).
Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah
di capai. Umumnya indicator yang digunakan adalah indicator azo dengan warna
yang spesifik pada berbagai perubahan pH.
Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri
antara zat yang dianalisis dan larutan standar.
Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indicator yang
menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yang di analisis dan larutan standar.
Umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan dengan titik akhir
titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat mempengaruhi hasil
analisis pada suatu senyawa. Pada kebanyakan titrasi titik ekuivalen ini tidak dapat
diamati, karena itu perlu bantuan senyawa lain yang dapat menunjukkan saat titrasi
harus dihentikan. Senyawa ini dinamakan indikator.
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik adalah
sebagai berikut :
a. Reaksinya harus berlangsung sangat cepat.
b. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang
kuantitatif/stokiometrik.
c. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara
kimia maupun secara fisika.
d. Harus ada indikator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika.
Indikator potensiometrik dapat pula digunakan.

5
Alat-alat yang digunakan pada analisa titrimetri ini adalah sebagai berikut :
Alat pengukur volume kuantitatif seperti buret, labu tentukur, dan pipet volume
yang telah di kalibrasi.Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya secara
teliti atau baku primer dan sekunder dengan kemurnian tinggi.Indikator atau alat
lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai.

3. klasifikasi analisa titrimetri atau volumetric


Penggolongan analisis titrimetri ini, berdasarkan ;
Reaksi Kimia :
a. Reaksi asam-basa (reaksi netralisasi)
jika larutan bakunya adalah larutan basa, maka zat yang akan ditentukan haruslah
bersifat asam dan sebaliknya.
Berdasarkan sifat larutan bakunya, titrasi dibagi atas :
1. Asidimetri adalah titrasi penetralan yang menggunakan larutan baku asam.
Contoh : HCl, H2SO4
2. Alkalimetri adalah titrasi penetralan yang menggunakan larutan baku basa.
Contoh : NaOH, NA2CO3

b. Reaksi oksidasi-reduksi (redoks)


Yang terjadi adalah reaksi antara senyawa/ ion yang bersifat sebagai oksidator
dengan senyawa/ ion yang bersifat sebagai reduktor dan sebaliknya.
Berdasarkan larutan bakunya, titrasi dibagi atas :
1. Oksidimetri adalah metode titrasi redoks yang dimana larutan baku yang
digunakan bersifat sebagai oksidator. Yang termasuk titrasi oksidimetri
adalah :
a. Permanganometri, larutan bakunya : KMnO4
b. Dikromatometri, larutan bakunya : K2Cr2O7
c. Serimetri, larutan bakunya : Ce(SO4)2, Ce(NH4)2SO4
d. Iodimetri, larutan bakunya : I2

2. Reduksimetri adalah titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan bersifat
sebagai reduktor.Yang termasuk titrasi reduksimetri adalah :
Iodometri, larutan bakunya : Na2S2O3 . 5H2O

3. Reaksi Pengendapan (presipitasi)

6
Yang terjadi adalah reaksi penggabungan ion yang menghasilkan endapan/
senyawa yang praktis tidak terionisasi.Yang termasuk titrasi pengendapan
adalah :
A. Argentometri, larutan bakunya : AgNO3
B. Merkurimetri, larutan bakunya : Hg(NO3)2/ logam raksa itu sendiri.
C. Reaksi pembentukan kompleks
D. Titrasi kompleksometri digunakan untuk menetapkan kadar ion-ion alkali
dan alkali tanah/ ion-ion logam. Larutan bakunya : EDTA Berdasarkan cara
titrasi

4. Titrasi langsung
Titrasi kembali (titrasi balik/residual titration)
Berdasarkan jumlah sampel
a. Titrasi makro :
Jumlah sampel : 100 – 1000 mg
Volume titran : 10 – 20 mL
Ketelitian buret : 0,02 mL.
b. Titrasi semi mikro :
Volume titran : 1 – 10 mL
Volume titran : 0,1 – 1 mL
Ketelitian buret : 0,001 mL
c. Pembagian Analisa Volumetri
d. Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar, maka
analisis volumetri dibagi atas :
1. titrasi asam-basa
2. titrasi pengendapan titrasi redoks
3. titasi pembentukan kompleks (kompleksometri)

1. Titrasi asam – basa


Teori Dasar Titrasi Asam – Basa
a. Teori Asam – Basa menurut Arhennius :
Asam adalah semua senyawa yang dalam bentuk larutan dapat menghasilkan ion
H+.Basa adalah semua senyawa yang dalam bentuk larutan dapat menghasilkan ion
OH-.
b. teori Asam – Basa menurut Brownsted Lowry :
Asam adalah pemberi/ donor proton.Basa adalah penerima/ akseptor proton.
c. Teori Asam – Basa menurut Lewis :
Asam adalah pemberi pasangan elektron.Basa adalah penerima pasangan elektron.
Prinsip Titrasi Asam basa

7
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit
sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat
habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita
mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa
menghitung kadar titrant. sebelum melakukan titrasi, ada Cara Mengetahui Titik
Ekuivalen,Studi kuantitatif mengenai reaksi penetralan asam-basa paling nyaman apabila
dilakukan dengan mengunakan prosedur yang disebut titrasi. dalam percobaan titrasi,
suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, disebut dengan larutan standar
(standard solution),

Ditambahkan secara bertahap ke larutan yang lain konsentrasinya tidak diketahui,


sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsun sampai sempurna jika kita
mengetahui volume larutan standard dan larutan tidak diketahui yang digunakan dalam
titrasi,maka kita dapat menghitung konsentrasi larutan tidak diketahui itu.
Titrasi asam basa melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan bereaksi dengan
basa dalam jumlah yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi asam basa selalu
asam kuat atau basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan membuat kurva
titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran yang ditambahkan
.
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa :
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang
telah diterapkan
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau
erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalienRangkai
alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung
buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat.
4. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai
larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir
titrasi. Hentikan titrasi !
5. Sebelum melakukan titrasi, biasanya suatu larutan akan distandarkan terlebih dahulu,
Proses penentuan konsentrasi larutan satandar disebut menstandarkan atau
membakukan. Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya, yang
akan digunakan pada analisis volumetri.
Ada dua cara menstandarkan larutan yaitu:

8
a. Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat
tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat.
Larutan ini disebut larutan standar primer, sedangkan zat yang kita gunakan
disebut standar primer.
b. Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat
kemudian melarutkannya untuk memperoleh volum tertentu, tetapi dapat
distandartkan dengan larutan standar primer, disebut larutan standar skunder.
Zat yang dapat digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi
persyaratan dibawah ini :
1. Mudah diperoleh dalam bentuk murni ataupun dalam keadaan yang diketahui
kemurniannya. Pengotoran tidak melebihi 0,01 sampai 0,02 %
2. Harus stabil
3. Zat ini mudah dikeringkan tidak higrokopis, sehingga tidak menyerap uap air,
tidak meyerap CO2 pada waktu penimbangan.

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
a. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk
memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah
“titik ekuivalent”.
a. Memakai indicator asam basa.indikator sendiri adalah zat yang memiliki
perbedaan warna mencolok pada asam atau basa.
1. Indikator dalam Titrasi Asam – Basa

Indikator yang digunakan dalam titrasi asam – basa dinamakan indikator asam – basa.

No. Nama Warna Trayek pH

Indikator Asam Basa

1. Metil Kuning Merah Kuning Jingga 2,9 – 4,0

2. Metil Jingga Merah Jingga Kuning 3,1 – 4,4

3. Bromo Fenol Blue Kuning Ungu 3,0 – 4,6

4. Merah Metil Merah Kuning 4,2 - 6,2

5. Fenol Merah Kuning Merah 6,4 – 8,0

6. Timol Blue Kuning Biru 8,0 – 9,6

7. Phenolphtalein Tidak Berwarna Merah Ungu 8,0 – 9,8

9
PERHITUNGAN:

A. ACIDIMETRI

1. STANDARISASI LARUTAN HCL DENGAN NA2CO3


(VXN) Lar. Baku sekunder = (VXN)Lar. Baku Primer
VHCL.NHCL = VNA2C03.N NA2C03
NHCL = VNA2C03.N NA2C03
VHCL
NHCL = … N

2. PENETAPAN KADAR NA2CO3


(VXN)SAMPEL = (VXN) HCL
NSAMPEL = VHCL.NHCL
VSAMPEL
NSAMPEL = …N
%B/V = NSAMPEL X BM NA2CO3
1O 2

B. ALKALIMETRI

1. STANDARISASI LARUTAN NAOH DENGAN H2C204


(VXN) Lar. Baku sekunder = (VXN)Lar. Baku Primer
VHCL.NAOH = V H2C2043.N H2C204
NNAOH= V H2C2043.N H2C204
VNAOH
NNAOH = … N

3. PENETAPAN KADAR H2C204


(VXN)SAMPEL = (VXN) NAOH
NSAMPEL = VHCL.NNAOH
VSAMPEL
NSAMPEL = …N
%B/V = NSAMPEL X BM H2C204
1O 2

BM H2C204 = 126,07
BM Na2co3 = 105,99

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis volumetric tebagi atas beberapa macam yaitu sebagai berikut :
1. Titrasi asam basa adalah titrasi yang melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan
bereaksi dengan basa dalam jumlah yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi
asam basa selalu asam kuat atau basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan
membuat kurva titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran
yang ditambahkan.
2. titrasi pengendapan merupakan suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan
terbentuknya endapan dari zat-zat yang saling bereaksi (analit dan titran ).
3. Titrasi Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau
oksidator berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi dimana redoktur akan
teroksidasi dan oksidator akan tereduksi.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar penulisan makalah
selanjutnya bias lebih baik lagi.

11

Anda mungkin juga menyukai