KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukurr kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, , yang senantiasa telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat
walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Harapan saya , semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua,
setidaknya untuk membuka cara berpikir kita tentang pengetahuan analisis
titrimetri ini.
Kediri,
Penyusun
2
Daftar Isi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisa Titrimetri ..................................................................................... 5
2.2 Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk analisis volumetri......................5
2.3 klasifikasi analisa titrimetri atau volumetric...............................................6
2.4 Cara Melakukan Titrasi Asam Basa ..........................................................8
2.5 Perhitungan.................................................................................................10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan analisa titrimetri atau
volumetric
2) Dapat mengetahui prinsip dasar pada pembagian analisa volumetric
3) Agar dapat mengetahui cara titrasi asam basa
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Alat-alat yang digunakan pada analisa titrimetri ini adalah sebagai berikut :
Alat pengukur volume kuantitatif seperti buret, labu tentukur, dan pipet volume
yang telah di kalibrasi.Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya secara
teliti atau baku primer dan sekunder dengan kemurnian tinggi.Indikator atau alat
lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai.
2. Reduksimetri adalah titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan bersifat
sebagai reduktor.Yang termasuk titrasi reduksimetri adalah :
Iodometri, larutan bakunya : Na2S2O3 . 5H2O
6
Yang terjadi adalah reaksi penggabungan ion yang menghasilkan endapan/
senyawa yang praktis tidak terionisasi.Yang termasuk titrasi pengendapan
adalah :
A. Argentometri, larutan bakunya : AgNO3
B. Merkurimetri, larutan bakunya : Hg(NO3)2/ logam raksa itu sendiri.
C. Reaksi pembentukan kompleks
D. Titrasi kompleksometri digunakan untuk menetapkan kadar ion-ion alkali
dan alkali tanah/ ion-ion logam. Larutan bakunya : EDTA Berdasarkan cara
titrasi
4. Titrasi langsung
Titrasi kembali (titrasi balik/residual titration)
Berdasarkan jumlah sampel
a. Titrasi makro :
Jumlah sampel : 100 – 1000 mg
Volume titran : 10 – 20 mL
Ketelitian buret : 0,02 mL.
b. Titrasi semi mikro :
Volume titran : 1 – 10 mL
Volume titran : 0,1 – 1 mL
Ketelitian buret : 0,001 mL
c. Pembagian Analisa Volumetri
d. Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar, maka
analisis volumetri dibagi atas :
1. titrasi asam-basa
2. titrasi pengendapan titrasi redoks
3. titasi pembentukan kompleks (kompleksometri)
7
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit
sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat
habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita
mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa
menghitung kadar titrant. sebelum melakukan titrasi, ada Cara Mengetahui Titik
Ekuivalen,Studi kuantitatif mengenai reaksi penetralan asam-basa paling nyaman apabila
dilakukan dengan mengunakan prosedur yang disebut titrasi. dalam percobaan titrasi,
suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, disebut dengan larutan standar
(standard solution),
8
a. Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat
tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat.
Larutan ini disebut larutan standar primer, sedangkan zat yang kita gunakan
disebut standar primer.
b. Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat
kemudian melarutkannya untuk memperoleh volum tertentu, tetapi dapat
distandartkan dengan larutan standar primer, disebut larutan standar skunder.
Zat yang dapat digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi
persyaratan dibawah ini :
1. Mudah diperoleh dalam bentuk murni ataupun dalam keadaan yang diketahui
kemurniannya. Pengotoran tidak melebihi 0,01 sampai 0,02 %
2. Harus stabil
3. Zat ini mudah dikeringkan tidak higrokopis, sehingga tidak menyerap uap air,
tidak meyerap CO2 pada waktu penimbangan.
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
a. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk
memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah
“titik ekuivalent”.
a. Memakai indicator asam basa.indikator sendiri adalah zat yang memiliki
perbedaan warna mencolok pada asam atau basa.
1. Indikator dalam Titrasi Asam – Basa
Indikator yang digunakan dalam titrasi asam – basa dinamakan indikator asam – basa.
9
PERHITUNGAN:
A. ACIDIMETRI
B. ALKALIMETRI
BM H2C204 = 126,07
BM Na2co3 = 105,99
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis volumetric tebagi atas beberapa macam yaitu sebagai berikut :
1. Titrasi asam basa adalah titrasi yang melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan
bereaksi dengan basa dalam jumlah yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi
asam basa selalu asam kuat atau basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan
membuat kurva titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran
yang ditambahkan.
2. titrasi pengendapan merupakan suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan
terbentuknya endapan dari zat-zat yang saling bereaksi (analit dan titran ).
3. Titrasi Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau
oksidator berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi dimana redoktur akan
teroksidasi dan oksidator akan tereduksi.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar penulisan makalah
selanjutnya bias lebih baik lagi.
11