Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

ISOBUTYL ALDEHID

Disusun Oleh :

Nama : Aliffasyach Syarif Seftiaji

NIM : 21118010

Kelas : R1/A1

Hari/tanggal praktikum : Kamis, 18 Juni 2020

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2020

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Tujuan ................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pengertian Aldehid .............................................................................................3
2.2 Alkohol...............................................................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................6
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................6
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................8
4.1 Data Hasil Pengamatan ......................................................................................8
4.2 Pembahasan ......................................................................................................13
BAB V KESIMPULAN .........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16
LAMPIRAN DOKUMENTASI PENELITIAN ....................................................17

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.1 Data Pengamatan ..................................................................................8

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Aldehid ..................................................................................................3
Gambar 2. Memipet 26 mL larutan isobutyl alkohol kedalam labu leher tiga ......17
Gambar 3. Menimbang 16 gram K2Cr2O4 .............................................................17
Gambar 4. Memipet 12 mL H2SO4 kedalam gelas beaker yang sudah terisi
aquades 85 mL .....................................................................................................17
Gambar 5. Mencampurkan K2Cr2O4 dengan aquades 85 mL dan 12 mL H2SO4
kedalam gelas beaker ...........................................................................................17
Gambar 6. Melarutkan K2Cr2O4 ............................................................................18
Gambar 7. Mendinginkan larutan campuran K2Cr2O4 dengan es batu ..................18
Gambar 8. Memasukkan larutan campuran kedalam labu leher tiga yang berisi
isobutyl alkohol ......................................................................................................18
Gambar 9. Proses destilasi isobutyl aldehid dengan suhu 75-80 ºC .....................18
Gambar 10. Hasil destilasi isobutyl aldehid dalam erlenmeyer ............................19
Gambar 11. Memindahkan isobutyl aldehid kedalam gelas ukur .........................19
Gambar 12. Diperoleh volume isobutyl aldehid sebesar 4 mL ..............................19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari kita sering dihadapkan dengan
senyawa-senyawa yang berasal dari alam dan diantara senyawa-senyawa
tersebut biasanya memiliki bentuk fisik yang sama akan tetapi sifat
kimianya sangat berbeda. Seperti halnya dengan senyawa alkohol, dan
aldehid. Alkohol merupakan senyawa hidrokarbon dengan satu atau lebih
atom hidrogen (H) disubstitusi oleh gugus hidroksil (OH). Sedangkan
Aldehid merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik
yang mengandung gugus karbonil. Suatu aldehid menghasilkan dua gugus
alkil yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida mempunyai
sekurangnya satu atom hydrogen yang terikat pada karbon karbonilnya.
Gugus lain dalam suatu aldehida (R dalam rumus di bawah ini ) dapat
berupa alkil, aril atau H.
Banyak aldehida yang mempunyai bau khas yang membedakannya
umumnya adalah aldehida berbau merangsang, misalnya trans-
sinamaldehida adalah komponen utama minyak kayu manis dan
enantiomer- enantiomer yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan
permen. Selain itu, pengertian aldehid lainnya adalah senyawa organik yang
mengandung CHO-radikal, dimana sebuah atom karbon membentuk ikatan
rangkap dengan atom oksigen dan juga terikat pada atom hydrogen den
kelompok lain dikembangkan dengan R, yang bisa menjadi atom hydrogen
kedua.
Gugus juga dapat dibuat dari oksidasi alkohol, alkohol primer bisa
dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat, tergantung pada
kondisi-kondisi reaksi. Untuk pembentukan asam karboksilat, alkohol
pertama-tama dioksidasi menjadi sebuah aldehid yang selanjutnya
dioksidasi lebih lanjut menjadi asam.

1
1.2 Tujuan
Mengetahui proses pembuatan aldehid dengan cara oksidasi alkohol primer.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aldehid
Aldehida adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus
karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Aldehid
memiliki sifat lebih reaktif daripada alkohol, dapat mengalami reaksi adisi,
dapat mengalami reaksi oksidasi, aldehid dapat dioksidasi menjadi asam,
dapat mengalami reaksi poli-merisasi. Karakteristik dari aldehid ini adalah
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak, berwujud cair pada
suhu kamar dengan bau sedap, senyawa polar sehinggan titik didihnya
tinggi dan tidak berwarna. Struktur aldehid yaitu mengandung unsur C, H,
dan O dengan rumus R-CHO, dimana R =adalah alkil dan –CHO adalah
Gugus fungsi aldehida. (Vela, 2014)

Gambar 1. Aldehid
Salah satu reaksi pembuatan aldehida adalah oksidasi alcohol
primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi
aldehidanya menjadi asam karboksilat. Oksida khrompiridin kompleks
seperti porodiniumkhlor kromat adalah oksidator kuat yang dapat
mengubah alcohol primer menjadi aldehida tanpa merubahnya terus
menjadi asam karboksilat.
Kebanyakan oksidator merubah alkohol primer menjadi asam
karboksilat :
[O] [O]
RCH2OH→ RCOH → RCOOH

3
2.2 Alkohol
Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang
juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung
alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai
bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi.
Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu
kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat
pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom
karbon lain. Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung
gugus –OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana “R” merupakan
gugus alkil. Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu CnH2n+2O.
Alkohol dapat dibagi berdasarkan dimana gugus –OH terikat pada
atom karbon, yaitu:
1. Alkohol Primer
Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada
atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain). Contoh:
H3C-CH2-OH (etanol) Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi
Aldehid dan kemudian dioksidasi lagi menjadi asam karboksilat.
2. Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH terikat
pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom C yang lain).
Contoh: (H3C)2CH-OH (2-metil-etenol).
3. Alkohol Tersier
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada
atom C tersier (atom C yang mengikat 3 atom C yang lain). Contoh
: (CH3)C-OH (2,2-dimetil-etanol)

4
Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
• Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih
lanjut membentuk asam karboksilat.
• Alkohol sekunder membentuk keton.
• Alkohol tersier tidak teroksidasi.

(Maruli, 2015)

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Beaker glass
2. Pengaduk
3. Peralatan destilasi
4. Gelas ukur 100 mL
5. Erlenmeyer
6. Corong pemisah
7. Thermometer
8. Hot plate
3.1.2 Bahan
1. Isobutyl alkohol
2. Kalium kromat/Kalium dikromat/
3. Kalium Permanganat
4. Asam sulfat pekat
5. Aquadest
6. Es

6
3.2 Prosedur Percobaan

Masukkan 26 mL isobutyl alkohol dalam sebuah labu


leher tiga

Siapkan campuran dalam beaker glass yang berisi 16


gram oksidator kuat, 85 mL aquadest dan 12 mL asam
sulfat pekat (terlebih dahulu aquadest, asam sulfat
kemudian oksidator kuat kemudian dinginkan.

Setelah dingin campurkan larutan tersebut ke dalam labu


leher tiga

Siapkan peralatan destilasi, kemudian lakukan proses


destilasi, suhu uap dijaga 75-80ºC.

Destilat yang keluar ditampung dalam Erlenmeyer yang


didingikan dengan es. Tentukan volume dan beratnya.

Gas yang timbul ditampung dalam air melewati selang


plastik

Tentukan volume beratnya

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Data Pengamatan
Tabel 4.1.1 Data Pengamatan
No Perlakuan
1 Memasukkan 26 mL Larutan bening
isobutil alkohol kedalam
labu leher tiga
2 Membuat larutan berisi • Larutan awal hitam
H2SO4 pekat 12 mL + kecoklatan
aquades 85 mL + padatan • Setelah ditambah K2Cr2O4
oksidator kuat (K2Cr2O4) larutan berwarna jingga
dan dinginkan
3 Mencampurkan larutan • Larutan berwarna hitam
oksidator kuat dengan kecoklatan
larutan isobutil aldehid • Mengeluarkan berbau
pada labu leher tiga menyengat dan terdapat buih
4 Memasang labur leher Uap keluar dan ditampung di
tiga ke alat destilasi erlenmeyer
5 Setelah destilasi Larutan berwarna hijau tua (hijau
pekat)
6 Volume yang didapat v = 4 mL dan massa = 3.208000836
dan menghitung massa gr
7 Produk destilasi Isobutil aldehid berwarna jernih

8
4.1.2 Data Perhitungan
1. Perhitungan mol K2Cr2O4
Massa K2Cr2O4 = 16,0288 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 16,0288 𝑔𝑟
Mol K2Cr2O4 = = = 0,055 mol
𝑚𝑟 294 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

2. Perhitungan massa H2SO4


Massa H2SO4 = ρ x V
= 1,83 gr/mL x 12 mL
= 21,96 gr
3. Perhitungan massa isobutyl aldehid
Volume isobutyl aldehid = 4 mL
Massa = ρ x V
= 0,802 gr/mL x 4 mL
= 3.208000836 gr
4. Perhitungan %Yield
a) Secara Teori
• Mol Isobutyl alkohol
𝜌𝑥𝑣
Mol =
𝑚𝑟

𝑔𝑟
0,802𝑚𝐿𝑥 26 𝑚𝐿
Mol =
74,14 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Mol = 0,2813 mol

• Mol H2SO4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol =
𝑚𝑟
21,96 𝑔𝑟
Mol =
98,08 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Mol = 0,22390 mol

9
Reaksi :

K2Cr2O7 + H2SO4 → H2Cr2O4 + K2SO4 + 3/2O2

M : 0,055 0,22390
Rx: 0,055 0,055 0,055 0,055 0,0825
S: 0 0,1689 0,055 0,055 0,055

Reaksi :

CH3(CH2)3OH + ½ O2 → (CH3)2CHCHO + H2O

M : 0,2813 0,0825
Rx: 0,1632 0,0825 0,1632 0,1632
S : 0, 1180 0 0,1632 0,1632

• %Konversi dan %Yield


Massa produk = mol x Mr
Massa produk = 0,1632 mol x 72,11
gr/mol
Massa produk = 11,768352 gr

Mass reaktan = mol x Mr


Massa reaktan = 0,2813 mol x 74,12
gr/mol
Massa reaktan = 20,8450 gr

% Konversi
𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%Konversi mol = x 100%
𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
0,1632
%Konversi mol = x 100%
0,2813
%Konversi mol = 58,01 %

10
%Yield
𝑀 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%Yield massa = x 100%
𝑀 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
11,768352
%Yield massa = x 100%
20,8450
%Yield massa = 56,45%

b) Secara Praktik
Volume isobutyl aldehid = 4 mL
𝜌𝑥𝑣
Mol =
𝑚𝑟
𝑔𝑟
0,802𝑚𝐿𝑥 4𝑚𝐿
Mol =
72,11 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Mol = 0,0444876 mol

Reaksi :

CH3(CH2)3OH + ½ O2 → (CH3)2CHCHO + H2O

M : 0,2813 0,0825
Rx : 0,0444876 0,0825 0,0444876 0,0444876
S : 0,2368124 0 0,0444876 0,0444876

• %Konversi dan %Yield


Massa produk = mol x Mr
Massa produk = 0,0444876 mol x 72,11
gr/mol
Massa produk = 3.208000836 gr

Massa reaktan = mol x Mr


Massa reaktan = 0,2813 mol x 74,12
gr/mol
Massa reaktan = 20,8450 gr

11
% Konversi
𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
% Konversi mol = x 100%
𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
0,0444876
% Konversi mol = x 100%
0,2813
% Konversi mol = 15.81 %

%Yield
𝑀 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
%Yield massa = x 100%
𝑀 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
3.208000836
%Yield massa = x 100%
20,8450
%Yield massa = 15,38 %

c) % Error konversi
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠−𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Error = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
0,1632 −0,0444876
% Error = x 100%
0,1632
% Error = 72,74%

d) % Error Yield
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠−𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Error = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
11,768352 −3.208000836
% Error = x 100%
11,768352
% Error = 72,74%

12
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa
bahwa percobaan pembuatan isobutyl aldehid ini dilakukan dengan cara
oksidasi alkohol primer. dengan mereaksikan kalium dikromat dan asam
sulfat pekat yang akan menghasilkan oksigen. Bahan yang digunakan
berupa C4H9OH (isobutyl aldehid) sebagai alkohol primer, H2SO4 pekat
sebagai katalis dan K2Cr2O7 sebagai pengoksidator.
Ketika melakukan pencampuran larutan K2Cr2O7 dengan
aquades dan H2SO4 larutan menjadi warna jingga, reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
K2Cr2O7+ H2SO4 → H2Cr2O4 + K2SO4 + 3/2O2 (1)
Pencampuran akan menimbulkan panas, maka dari itu tujuan
ditambahkan es batu pada dinding gelas kimia untuk mengurangi panas
yang ditimbulkan. Tujuan reaksi ini untuk menghasilkan oksigen yang akan
direaksikan dengan isobutyl alkohol.
Setelah larutan oksidator kuat dibuat dan dinginkan, lalu
dicampurkan dengan larutan isobutyl alkohol pada labu leher tiga dan
larutan berubah menjadi warna hitam kecoklatan serta menimbulkan bau
yang menyengat.
Selanjutnya melakukan destilasi. Pada proses destilasi suhu
dijaga pada temperatur 75-80 ºC dan uap keluar dan ditampung di
erlenmeyer. Reaksi yang terjadi antara isobutyl alkohol dan O2 yang
dihasilkan dari agen oksidasi menghasilkan isobutyl aldehid. Reaksi yang
terjadi antara isobutyl alkohol dan oksigen sebagai berikut :
CH3(CH2)3OH + ½ O2 → (CH3)2CHCHO + H2O (2)
Setelah proses destilasi selesai ±2 jam menghasilkan destilat dan
residu. Destilat yang dihasilkan berupa isobutyl aldehid murni yang tidak
bercampur dengan air dan sisanya residu berwarna hijau pekat. Volume
destilat yang didapat sebanyak 4 ml. Aroma yang ditimbulkan dari destilat
sangat menyengat. Hal itu sesuai dengan salah satu sifat aldehid yaitu
mempunyai sifat beraroma menyengat.

13
Selain itu dihitung juga nilai dari konversi dan yield. Dari teori
didapat konversi sebesar 58,01% dan yield sebesar 56,45%. Sedangkan dari
praktikum ini didapat konversi sebesar 15,81% dan yield 15,38% dan
persen error konversi dan yield sebesar 72,74 %.
Persen error yang diperoleh menunjukan besarnya kesalahan
dalam praktikum oleh praktikan. Hal ini terjadi mungkin proses pelepasan
oksigennya kurang maksimal karena berkurangnya efektifitas bahan dan
ketidakmurnian bahan, atau disebabkan oleh suhu destilasi melewati suhu
penguapan maksimum air, sehingga dihasilkan produk isobutyl aldehid
yang tidak maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang murni berupa isobutyl
aldehid maka perlu dilakukan proses pemisahan kembali.

14
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan :
1) Pembuatan isobutyl aldehid dengan reaksi oksidasi alkohol primer.
2) Diperoleh volume isobutyl aldehid 4 mL dan massa 3.208000836 gr
3) Dari teori didapat konversi sebesar 58,01% dan yield sebesar 56,45%.
4) Dari praktikum ini didapat konversi sebesar 15,81% dan yield 15,38%
5) Persen error konversi dan yield sebesar 72,74 %.
6) Faktor kesalahan praktikum yaitu proses pelepasan oksigennya kurang
maksimal karena berkurangnya efektifitas bahan dan ketidakmurnian
bahan, atau disebabkan oleh suhu destilasi melewati suhu penguapan
maksimum air, sehingga dihasilkan produk isobutyl aldehid yang tidak
maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang murni berupa isobutyl aldehid
maka perlu dilakukan proses pemisahan kembali.

15
DAFTAR PUSTAKA
Rianita, Teuku Ade Hasballah U. 2011. Laporan Tetap Pembuatan Isobutyl Aldehid.
https://id.scribd.com/doc/187866331/Laporan-Tetap-Pembuatan-Isobutil-
Aldehid (Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 15:20).
Kintani, Dhea Isra Atmika, Muhammad Ridho Putra, Puspita Anggraini, Salma
Isnaini, Septiani Wulandari, Nyimas Jannatu Adnin. 2014. Laporan Tetap
Praktikum Satuan Proses. https://vdocuments.mx/amp/laporan-tetap-
pembuatan-isobutyl-aldehid.html (Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul
15:22).
Rizkyh, Alifah. 2016. Pembuatan Isobutyl Aldehid.
https://www.academia.edu/27075857/PEMBUATAN_ISOBUTYL_ALDE
HID (Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 15:23).
Anonim. 2016. Laporan Tetap pembuatan Isobutyl Aldehid.
https://id.scribd.com/doc/315551867/Laporan-Tetap-Pembuatan-Isobutil-
Aldehid (Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 15:25).
Melinda, Ayu. Pembuatan Isobutyl Aldehid.
https://www.slideshare.net/mobile/ayhumelinda9/2-aldehid-dan-keton
(Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 15:27).
Anonim. Pembuatan Isobutyl Aldehid.
https://fdokumen.com/amp/document/pembuatan-isobutyl-aldehidmel2.html
(Diakses pada tanggal 18 Juni 2020 pukul 15:30).

16
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Gambar 2. Memipet 26 mL larutan Gambar 3. Menimbang 16


isobutyl alkohol kedalam labu leher gram K2Cr2O4
tiga

Gambar 4. Memipet 12 mL Gambar 5. Mencampurkan K2Cr2O7


H2SO4 kedalam gelas beaker dengan aquades 85 mL dan H2SO4
yang sudah terisi aquades 85 mL 12 mL kedalam gelas beaker

17
Gambar 6. Melarutkan K2Cr2O4 Gambar 7. Mendinginkan larutan
campuran K2Cr2O4 dengan es batu

Gambar 8. Memasukkan larutan Gambar 9. Proses destilasi isobutyl


campuran kedalam labu leher tiga aldehid dengan suhu 75-80 ºC
yang berisi isobutyl alkohol

18
Gambar 10. Hasil destilasi isobutyl Gambar 11. Memindahkan isobutyl
aldehid dalam erlenmeyer aldehid kedalam gelas ukur

Gambar 12. Diperoleh volume isobutyl


aldehid sebesar 4 mL

19

Anda mungkin juga menyukai