Anda di halaman 1dari 4

b.

Reaksi Bromin
Hidrokarbon tek jenuh bereaksi cepat dengan bromine dalam larutan
CCl4. Reaksi yang terjadi adalah adisi bromin pada karbon ikatan rangkap.
Br Br

CH3-CH=CH-CH3 + Br2 CH3-CH-CH-CH3
Merah tidak berwarna

Br Br

CH3-C C-CH3 + 2 Br2 CH3-C C-CH3


merah
Br Br
Tidak berwarna

Larutan bromin berwarna merah kecoklatan, sedangkan hasil reaksinya


tidak berwarna. Sehingga terjadinya reaksi ini ditandai dengan hilangnnya
larutan bromin. Alkana yang tidak memiliki ikatan rangkap, tidak bereaksi
denga bromin (warna merah kecoklatan bromin tetap ada), sedangkan senyawa
aromatik dapat mengalami reaksi substitusi dengam bromin dengan adanya
katalis Fe atau AlCl3. Reaksi substitusi tersebut juga menghasilkan gas HBr.

c. Reaksi dengan H2SO4 pekat


Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4pekat
dingin. Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat yang larut dalam
H2SO4.
H OSO2OH

CH3-CH-CH-CH3 + HOSO2OH CH3-CH-CH-CH3
(H2SO4)
Hidrokarbon tak jenuh dengan H2SO4 pekat tidak bereaksi, sedangkan alkuna
dan senyawa aromatic bereaksi lambat.

d. Reaksi dengan KMnO4 (uji Baeyer)


Larutan KMnO4 mengoksidasi senyawa tak jenuh. Alkana dan senyawa
aromatik umumnya tidak reaktif dengan KMnO4. Terjadinya reaksi ini
ditandai dengan hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya
endapan coklat MnO4. Produk yang dihasilkan suatu glikol atau 1,2-diol.
OH OH

3 CH3-CH-CH-CH3 + 2 KMnO4 + 4 H2O 3 CH3-CH-CH-CH3 + 2
MnO4 + 2 KOH
Ungu coklat

1. Uji Lucas
Uji Lucas dalam alkohol adalah tes untuk membedakan antara alkohol
primer, sekunder dan tersier . Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari
tiga kelas alkohol dengan hidrogen halida . Alkohol tersier bereaksi dengan
reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan,
sementara alkohol sekunder melakukannya dengan pemanasan. Alkohol primer
tidak bereaksi dengan reagen Lucas. Reagen melarutkan alkohol,
menghilangkan gugus OH, membentuk karbokation. Kecepatan reaksi ini
sebanding dengan energi yang dibutuhkan untuk membentuk karbokation,
sehingga tersier, benzilik, dan karbokation allylic bereaksi cepat, sementara
yang lebih kecil, substitusi kurang, alkohol bereaksi lebih lambat. Hal ini
disebabkan oleh karbokation segera bereaksi dengan ion klorida yang mudah
larut dalam chloroalkane. Reagen Lucas merupakan campuran asam klorida
pekat dengan seng klorida.
2. Uji Asam Kromat
Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat dengan
adanya asam kromat. Bilangan oksidasi Cr +6 pada asam kromat, yang
berwarna merah kecoklatan, tereduksi menjadi Cr +3, yang berwarna hijau.
Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat. Alkohol tersier
tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat. Oleh karena itu reaksi ini di satu sisi
dapat membedakan alkohol primer dan sekunder, dan di sisi lain membedakan
alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier. Sedangkan fenol biasanya
teroksidasi menjadi tar berwarna coklat oleh asam kromat.
3. Keasaman Fenol
Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam
karboksilat dan asam yang lebih kuat daripada alkohol. Ketika fenol bereaksi
dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol
akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam fenoksida). Larutan natrium
hidroksida dan natrium karbonat merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat
melarutkan hampir ssemua fenol yang tak larut dalam air, tetapi larutan
natriumbikarbonat tidak dapat. Tidak satu pun basa basa tersebut yang cukup
kuat untuk mengubah sejumlah alkohol tersebut menjadi ion alkoksida (yang
akan dapat melarutkan alkohol yang tak larut dalam air dalam bentuk anion
alkoksida). Urutan kebasaan dari basa basa yang terdapat dalam persamaan
reaksi di atas, mulai dari yang paling kuat ke yang kurang kuat : natrium
hidroksida, NaOH > natrium karbonat > natrium bikarbonat.
4. Uji Besi (III) Klorida
Penambahan besi (III) klorida yang terlarut dalam kloroform
(triklorometana) ke dalam suatu larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan
suatu larutan berwarna ketika ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol,
warna produk yang dihasilkan dapat bervariasi mulai dari merah sampai ungu.
Adapun alkohol tidak menghasilkan warna apapun pada uji ini.

Uji Asam Kromat

Aldehid dapat dioksidasi oleh asam, sedangkan keton tidak dapat


dioksidasi oleh asam. Ketika aldehid teroksidasi menjadi asam
karboksilat, akan terjadi perubahan warna dari coklat menjadi hijau,
karena kromat tereduksi menjadi Cr+3.

Uji Tollens

Uji ni akan menyebabkan terjadinya oksidasi pada senyawa yang diuji


dengan adnya penambahan reagen Tollens yang ditandai dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding tabung reaksi. Uji ini akan
menunjukkan hasil positif pada aldehid dan menunjukkan hasil negatif
pada keton.

Uji Iodoform

Uji ini merupakan uji spesifik untuk menentukan keberadaan


asetaldehid dan metil keton. Metil keton akan teoksidasi oleh iodida
dalam larutan larutan hidroksida. Metil keton akan teroksidasi menjadi
asam karboksilat; juga akan terbentuk endapan berwarna kuning yang
menjadi indikasi uji yang positif. Asetaldehid juga akan menunjukkan
hasil positif, karena memiliki kemiripan dalam struktur dengan metil
keton.

Anda mungkin juga menyukai