Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2014/2015 - 1

Substitusi Elektrofilik
Pembuatan Asam Pikrat

Rizki Triana Sari*, Athifah Aferna, Recilia Gunawan, M Zhafran Raihan

Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia


Kampus UI Depok, 16424, Depok, Jawa Barat, Indonesia

E-mail : rizkitrianas@gmail.com

Abstrak

Asam pikrat merupakan produk hasil reaksi substitusi elektrofilik dan reaksi nitrasi yang bersifat
eksplosif sehingga sering dikenal dan digunakan sebagai bahan dasar peledak. Asam pikrat disintesis
dengan menggunaka reagen utama fenol dan asam nitrat, dibantu oleh katalis asam, ketika keduanya
dicampurkan akan terjadi reaksi nitrasi. Tetapi terlebih dahulu fenol harus ditambahkan asam sulfat
pekat yang berperan sebagai katalis sekaligus masking agent yang akan membentuk senyawa
fenolsulfonat. Asam pekat ini juga berguna untuk mengubah nitrat menjadi ion nitronium. Selain sebagai
bahan peledak, asam pikrat juga berguna dalam bidang kesehatan yaitu untuk pengujian urin,
mengurangi iritasi pada tubuh yang terkena asam sulfat pekat, dan sebagai antiseptikum. Hasil produk
asam pikrat pada percobaan ini sebesar 4,05 gram dengan persentase kesalahan relatif sebesar 66,05%
dan persentase yield reaksi sebesar 33,948%.

Kata kunci: reaksi substitusi elektrofilik, ion nitronium, gas merah, baha peledak, reaksi nitrasi &
sulfonasi, masking agent

..............................................................................................................................................................

1. PENDAHULUAN
Asam pikrat adalah suatu senyawa aromatik turunan dan fenol yang mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari, selain fungsinya yang sudah sangat terkenal sebagai bahan utama dalam pembuatab
bahan peledak, asam pikrat juga dapat menjadi antisepticum, karena asam pikrat adalah senyawa kimia yang
bersifat eksplosive yang terbentuk karena reaksi antara fenol dan asam nitrat hingga menghasilkan 2,4,6-
trinitrofenol atau pickric asam kuat yang sifatnya lebih kuat dari peledak untuk penggunaan militer. Asam pikrat
adalah keristal putih kekuningan.
Dalam reaksi pembentukan asam pikrat dari fenol, asam pikrat tidak dapat diperoleh secara langsung dari
asam nitrat dengan fenol, karena fenol terlalu sensitif terhadap reaksi oksidasi. Untuk memperoleh hasil yang
baik, maka dalam prosesnya fenol harus terlebih dahulu disulfonasi untuk pembentukkan asam, 2,4-disulfonat
dan kemudian ditambahkan asam nitrat untuk reaksi campuranya. Karena gugus asam sulfonat dapat
melindungi fenol dan oksidasi dari asam nitrat dan baru kemudian gugus-gugus asam tersebut akan pelan-pelan
digantikan oleh gugus nitro. Hasil yang mungkin diperoleh melalui pratikum dilaboratorium sekitar 65-70 %.
Oleh karena itu, pada praktikum ini akan dilakukan percobaan pembuatan asam pikrat sesuai prosedur yang
benar sehingga kita dapat mendapatkan produk asam pikrat, dapat memahami mekanisme-mekanisme yang
terjadi selama proses sintesis, dan dapat mengetahui perubahan-perubahan fisika dan kimia yang terjadi
didalamnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki sifat-sifat yang miripdengan sifat-sifat
kimia dan benzena. Senyawa hidrokarbon aromatik bila mengalami reaksi, maka reaksi yang akan dijalaninya
cenderung merupakan reaksi substitusi elekrofilik.
2

Untuk mensintesis asam pikrat, fenol harus disulfonasi terlebih dahulu agar dapat terbentuk asam 2,4-
disulfonat karena gugus asam sulfonat dapat melindungi fenol dan oksidasi dari asam nitrat. Sulfonasi adalah
reaksi kimia yang melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat, -SO3H, ke dalam suatu molekul ataupun ion.
Pada saat penambahan anilin ke dalam asam sulfat terjadi reaksi sulfonasi yaitu suatu reaksi substitusi yang
mensubstitusikan atom hidrogen dengan gugus asam sulfonat (SO3H) pada molekul organik melalui ikatan
kimia pada atom karbonnya. Reaksinya adalah:

[gambar1: reaksi sulfonasi, sumber: http://www.ilmukimia.org/2013/05/reaksi-terhadap-


benzena.html]
Dalam pembentukan asam pikrat, reaksi yang berlangsung adalah substitusi elektrofilik, substitusi
elektrofilik terjadi ketika reagen yang berperan bersifat elektrofilik. Reaksi ini terjadi pada senyawa aromatis,
tidak hanya pada senyawa yang monosiklis seperti benzena, tetapi juga bisa pada senyawa yang polisiklis
seperti naftalena, dan senyawa heteroatomik seperti furan, pirol, dan tiofena. Selanjutnya terjadi reaksi nitrasi
pada substitusi elektrofilik, dimana reaksi tersebut terjadi pada benzena dan asam nitrat dengan bantuan katalis
asam sulfat pekat. Dari reaksi ini dihasilkan nitrobenzena dan air, berikut adalah reaksinya:

[gambar2: reaksi nitrasi, sumber: http://www.ilmukimia.org/2013/05/reaksi-terhadap-


benzena.html]

3. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada percobaan sintesis asam pikrat ini, alat yang dibutuhkan antara lain labu bulat 100 ml, erlenmeyer
hisap, corong Buchner, penjepit tabung, kertas saring, penangas air atau water bath, dan
kondensor/refluks. Sedangkan untuk bahan-bahan yang digunakan adalah 3,75 gram fenol, 10 ml H 2SO4
pekat, 11 ml HNO3, 25 ml aquades, dan campuran etanol-air dengan perbandingan 2:1.

3.2 Pembuatan Asam Pikrat


Dalam sintesis asam pikrat, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, kemudian menimbang padatan fenol sebanyak 3,75 gr dan menyiapkan 10 ml H2SO4
pekat, lalu memasukkan ke dalam labu bulat agar tercampur dengan fenol yang mengakibatkan larutan di
dalam labu bulat berwarna sedikit orange (setelah dilakukan sedikit pengocokan). Selanjutnya
memanaskan labu bulat berisi campuran tersebut di dalam penganas air selama 30 menit sampai warna
larutan menjadi bening. Jika larutan sudah menjadi bening, mengeluarkan labu bulat dari penganas air
lalu mendinginkan selama kurang lebih dua menit dengan dialirkan air dari kran dan dimasukkan ke
dalam icebath, kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan 11 ml HNO3 dan larutan di dalam labu
3

berubah menjadi berwarna orange kecoklatan, kocok labu agar larutan tercampur secara merata,
kemudian timbul asap merah akibat pencampuran dan pengocokan tadi. Memanaskan kembali labu bulat
dalam penganas air selama satu jam hingga asap merah yang terbentuk hilang, larutan akan berubah
warna menjadi kuning dan membentuk endapan di dasar labu bulat. Jika proses pemanasan selesai,
dinginkan labu pada suhu kamar lalu meletakan dakam icebath sebentar. Menyaring endapan berwarna
kuning tersebut menggunakan corong Buchner. Endapan yang sudah disaring dikeringkan semalam
sebelum dilakukan proses rekristalisasi.

3.4 Proses Rekristalisasi Asam Pikrat


Menyiapkan etanol-air dengan perbandingan 2:1, pada percobaan kali ini etanol yang digunakan
sebanyak 30 ml dan air 15 ml. Etanol-air ini berguna untuk melarutkan endapan kuning yang merupakan
asam pikrat dan untuk mencuci endapan dari pengotor polar dan non polar Endapan kuning yang sudah
dikeringkan selama semalam, dipindahkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan etanol-air yang sudah
dibuat kemudian beaker glass dimasukkan ke dalam icebath. Setelah dilakukan pelarutan dan
penyaringan, endapan tersebut dikeringkan dan ditimbang dengan neraca timbang untuk mengetahui
berat endapan tersebut.

3.5 Perhitungan dan Pengolahan Data


Massa fenol = 3,75 gram
Mr fenol = 94 gr/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol fenol =
𝑀𝑟
3,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
94 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

= 0,0399 mol
Volume H2SO4 = 10 ml
ρ H2SO4 = 1,84 gr/ml
Mr H2SO4 = 98 gr/mol
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Mol H2SO4 =
𝑀𝑟

1,84 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
𝑥 10𝑚𝑙
=
98 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙

= 0,1957 mol
Volume HNO3 65% = 11 ml
ρ HNO3 = 1,42 gr/ml
Mr HNO3 = 63 gr/mol
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Mol HNO3 =
𝑀𝑟

𝑔𝑟𝑎𝑚
1,42 𝑚𝑜 𝑥 11 𝑚𝑙
=
63 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
= 0,2479 mol
Reaksi yang terjadi:

HNO3 + H2SO4 NO2+ + HSO4- + H2O

M: 0,2479 mol 0,1957 mol


R: 0,1957 mol 0,1957 mol 0,1957 mol 0,1957 mol
4

S: 0,0522 mol 0 mol 0,1957 mol 0,1957 mol

M: 0,0399 mol 0,1957 mol


R: 0,0399 mol 0,0399 mol 0,0399 mol

S: 0 mol 0,0760 mol 0,0399 mol

Massa asam pikrat = mol asam pikrat x mr asam pikrat


= 0,0399 mol x 299 gr/mol
= 11,93 gram

Massa kertas saring + endapan = 4,53 gram


Massa kertas saring = 0,48 gram
Massa endapan = 4,05 gram

3.6 Kesalahan Relatif dan Yield Reaksi

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


%Kesalahan Relatif = x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
4,05 𝑔𝑟𝑎𝑚−11,93 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100%
11,93 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 66,05%

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
%Yield Reaksi = x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
4,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100%
11,93 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 33,948%

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan pembuatan asam pikrat ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan asam pikrat,
dapat memahami mekanisme reaksi yang terjadi di dalamnya dan dapat memahami prinsip dasar proses sintesis
asam pikrat. Asam pikrat pertama kali disintesis oleh Woulff pada tahun 1771 untuk dipakai sebagai zat warna
kuning pada wool dan sutra. Pada tahun 1885 seorang ilmuwan berkebangsaan Prancis mengembangkan asam
pikrat sebagai bahan peledak dengan nama melinit namun oleh bangsa Inggris dikenal dengan lyddit. Asam
pikrat merupakan bahan peledak modern yang digunakan dalam dinamit.
Dalam percobaan ini, asam pikrat disintesis dengan cara mereaksikan fenol dengan asam nitrat. Prinsip
kerja dari reaksi yang berlangsung adalah fenol akan dioksidasi oleh asam nitrat atau HNO3 dalam suasana
asam. Dimana yang bertindak sebagai reagen utamanya adalah fenol, sedangkan asam sulfat pekat memiliki dua
5

fungsi pada percobaan ini, yaitu sebagai katalis dan masking agent. Masking agent berfungsi untuk melindungi
fenol yang memiliki gugus –OH yang merupakan gugus pengaktif cicin benzena penunjuk ortho-para, agar pada
saat bereaksi dengan HNO3, ion nitronium yang masuk tidak akan mengisi posisi meta (karena kecenderungan
HNO3 menempati posisi meta). Selain itu dalam sintesis asam pikrat juga terjadi reaksi nitrasi dimana pereaksi
HNO3 dengan katalis asam sulfat pekat membentuk senyawa nitro benzena. Nitrasi ini merupakan reaksi
substitusi elektrofilik dimana terjadi reaksi substitusi atom H pada benzen oleh gugus nitro. Mekanisme yang
terjadi adalah:

Dalam sintesis asam pikrat, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, kemudian menimbang padatan fenol sebanyak 3,75 gr dan menyiapkan 10 ml H2SO4 pekat, lalu
memasukkan ke dalam labu bulat agar tercampur dengan fenol. Dalam langkah ini terjadi perubahan warna
campuran menjadi orange setelah dilakukan pengocokan, padatan fenol berfungsi sebagai reagen utama yang
mengandung gugus –OH sedangkan H2SO4 pekat berfungsi sebagaimana yang sudah disebutkan diatas yaitu
sebagai katalis dan masking agent. Saat reaksi ini berlangsung akan terbentuk ion nitronium yang nantinya
berfungsi sebagai spesi elektrofilik, reaksinya adalah:

HNO3 + H2SO4 NO2+ + HSO4- + H 2O

Selain terbentuknya ion nitronium, reaksi antara padatan fenol dan asam sulfat pekat akan membentuk
fenolsulfonat, terbentuknya fenolsulfonat ditandai perubahan warna saat pencampuran keduanya dari bening
menjadi orange.
Selanjutnya memanaskan labu bulat berisi campuran tersebut di dalam penganas air selama 30 menit
sampai warna larutan menjadi bening. Pemanasan dilakukan agar campuran padatan fenol dan katalis asam
sulfat pekat dapat bereaksi dengan lebih cepat, jika fenol dan asam sulfat pekat sudah selesai berekasi ditandai
dengan perubahan warna campuran dari orange menjadi bening.

Langkah berikutnya adalah mengeluarkan labu bulat dari penganas air lalu mendinginkan selama
kurang lebih dua menit dengan mengalirkan air dari kran dan memasukkan labu bulat tersebut ke dalam
icebath, karena reaksi yang terjadi bersifat eksoterm. Kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan 11 ml
HNO3, lalu dikocok agar larutan tercampur secara merata. Penambahan HNO3 bertujuan untuk mengoksidasi
fenol, ketika penambahan asam nitrat ke dalam labu bulat secara sedikit demi sedikit campuran yang terdapat di
6

dalam labu bulat akan mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan kemudian merah dan menghasilkan gas
merah yang cukup pekat dan banyak, gas tersebut merupakan gas NO2 hasil reaksi antara fenolsulfonat dengan
asam nitrat tersebut. Selanjutnya memanaskan kembali labu bulat dalam penganas air selama satu jam hingga
asap merah yang terbentuk hilang atau dengan kata lain reaksi antara fenolsulfonat dan asam nitrat sudah
bereaksi seluruhnya, larutan akan berubah warna menjadi kuning dan membentuk endapan di dasar labu bulat.
Endapan tersebut merupakan produk akhir yang merupakan asam pikrat. Mekanisme yang terjadi adalah:

Jika proses pemanasan selesai, dinginkan labu pada suhu kamar lalu meletakan dakam icebath sebentar.
Menyaring endapan berwarna kuning tersebut menggunakan corong Buchner. Endapan yang sudah disaring
dikeringkan semalam sebelum dilakukan proses rekristalisasi. Proses rekristalisasi dilakukan dengan melarutkan
kembali endapan asam pikrat yang sudah dikeringkan dengan etanol:air 2:1 atau 30 ml:15ml kemudian
dilakukan penyaringan kembali dengan menggunakan penyaring buchner. Rekristalisasi dilakukan bertujuan
untuk menghasilkan produk yang lebih murni, etanol:air berfungsi sebagai pencuci endapan dari pengotor-
pengotor yang bersifat polar dan nonpolar yang mungkin masih terdapat dalam endapan asam pikrat sebelum
dilakukan rekristalisasi. Selanjutnya endapan kembali dikeringkan dan kemudian dilakukan penimbangan untuk
memperoleh berat asam pikrat yang didapatkan dari percobaan. Asam pikrat yang dihasilkan dari percobaan ini
adalah 4,05 gram dengan persentase kesalahan relatif sebesar 66,05% dan persentase yield reaksi sebesar
33,948%. Terdapat persentase kesalahan relatif yang cukup tinggi karena adanya kesalahan relatif selama proses
sintesis. Kesalahan relatif tersebut diantaranya:
1. Kurangnya ketelitian dalam menimbang, menakar, dan mengukur volume reagen-reagen yang
digunakan.
2. Kurangnya kehati-hatian dalam menyaring campuran dan endapan asam pikrat sehingga masih
terdapat asam pikrat yang tertinggal atau ikut terbuang atau tersaring.
3. Reagen-reagen yang mungkin sudah terkontaminasi zat asing.

5. KESIMPULAN
Pembuatan asam pikrat dilakukan dengan metode substitusi elektrofilik dan reaksi nitrasi. Reagen
utama yang digunakan adalah padatan fenol, dan asam sulfat pekat sebagai katalis asam dan masking agent.
Selain itu asam nitrat juga diperlukan sebagai senyawa yang akan mengoksidasi fenol. Reaksi yang terjadi
adalah ion nitronium yang terbentuk akan masuk ke dalam fenolsulfonat yang sudah tereduksi pada posisi
ortho dan para, tetapi tidak pada posisi meta karena sudah dilindungi oleh adanya masking agent asam sulfat
pekat. Reaksi berlangsung secara eksoterm, dan dilakukan rekristalisasi pada prosuk yang dihasilkan dengan
etanol-air 2:1 sebagai pencuci pengotor yang bersifat polar dan nonpolar. Asam pikrat yang dihasilkan
sebesar 4,05 gram dengan persentase kesalahan relatif sebesar 66,05% dan persentase yield reaksi sebesar
33,948%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
praktikum dan laporan ini, terima kasih kepada orang tua dan keluarga, terima kasih kepada assisten
laboratorium Ka Virda dan Ka yang telah membimbing praktikum dan terima kasih kepada rekan kerja yang
telah membantu proses praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

A. I. Vogel. 1989. Textbook of Practical Organic Chemistry, Fifth Edition.


Fessenden, Fessenden.1982. Organic Chemistry 3rd ed. Jakarta: Erlangga
http://www.ilmukimia.org/2013/05/reaksi-terhadap-benzena.html (diakses pada tanggal 12 November 2015
pukul 19.18 WIB)
Riswiyanto.,2009,‘Kimia organik’.,Jakarta, Erlangga
Smith, Janice Gorzynski. 2011. ‘Organic Chemistry 3rd ed’. Manoa: University of Hawaii
7

Tim KBI Organik. 2015. ‘Diktat Penuntun Sintesis Kimia Organik’. Depok: FMIPA UI
8

LAMPIRAN
9

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

1. FENOL

 Nama Lain : Benzenol Hidroksibenzen, fenil alcohol

 Rumus Molekul : C6H5OH

 Data Fisik :

 Kristal tidak berwarna

 Titik Leleh : 40 – 42 ˚C

 Titik Didih : 182 ˚C

 Titik Nyala : 79 ˚C

 Toksisitas : Beracun dan sangat berbahaya, korosif

 Stabilitas : Stabil, hindari dari oksidator kuat, mudah terbakar

2. ASAM SULFAT

 Nama Lain : Minyak Vitriol

 Rumus Molekul : H2SO4

 Data Fisik : Cairan bening, tak berwarna, tak berbau

 Bahaya : Korosif

 Massa Molar : 98 gr / mol

 Densitas : 1,84 gr / ml

 Stabilitas : Stabil

3. ASAM NITRAT

 Nama Lain : Asam Azotat

 Rumus Molekul : HNO3

 Data Fisik :

 Liquid tidak berwarna

 Titik Leleh : – 42 ˚C

 Titik Didih : 83 ˚C

 Toksisitas : Korosif, iritasi jika kontak terhadap bagian tubuh

 Stabilitas : Stabil
10

4. ASAM PIKRAT

 Nama Lain : 2,4,6 - trinitrofenol

 Rumus Molekul : C6H2(NO3)3OH

 Data Fisik :

 Cairan Kuning dan tidak berbau

 Titik Leleh : 122,5 ˚C

 Titik Nyala : 150 ˚C

 Densitas : 1,763 gr / ml

 Toksisitas : Iritasi pada bagian yang menjalin kontak

 Stabilitas : Stabil dan reaktif terhadap logam.

Anda mungkin juga menyukai