Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

PERCOBAAN VIII

ARANG AKTIF SEBAGAI ADSORBEN

OLEH

NAMA : FITRIANI

STAMBUK : F1C1 19 070

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : UKI SETIAWAN LABAU

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri di Indonesia terus berkembang pesat, maka semakin banyak

limbah yang dihasilkan dari industri tersebut. Limbah industri apabila dibiarkan

akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang berakibat fatal bagi

kelangsungan mahluk hidup. Limbah yang beracun dapat menganggu kesehatan

manusia dan mahluk hidup lain bahkan bisa mengakibatkan kematian. salah satu

limbah yang beracun dan berbahaya adalah limbah fenol. Fenol bersifat korosif

dan iritatif terhadap kulit. Upaya untuk menanggulangi limbah fenol adalah

dengan proses adsorpsi.

Adsorpsi atau penyerapan adalah pembentukan lapisan gas pada

permukaan padatan atau kadang-kadang cairan. Dalam proses adsorpsi ada zat

yang terserap pada suatu permukaan zat lain yang disebut adsorbat, sedangkan zat

yang permukaannya dapat menyerap zat lain disebut adsorben. Adsorpsi berbeda

dengan absorpsi, sebab pada proses absorpsi zat yang terserap menembus ke

dalam zat penyerap. Peristiwa adsorpsi terjadi jika berada pada permukaan dua

fasa yang bersih ditambahkan komponen ketiga, maka komponen ketiga ini akan

sangat mempengaruhi sifat permukaan. Komponen yang ditambahkan adalah

molekul yang teradsorpsi pada permukaan (karbon aktif).

Karbon aktif adalah arang yang konfigurasi atom karbonnya dibebaskan

dari ikatan dengan unsure lain, serta pori dibersihkan dari senyawa lain sehingga

permukaan dan pusat aktif menjadi luas yang mengakibatkan daya adsorpsi

terhadap cairan atau gas akan meningkat. Karbon aktif adalah istilah umum yang
digunakan untuk mendeskripsikan material berbasis karbon material yang

memiliki luas permukaan yang besar, pori internal yang memiliki struktur yang

sangat berkembang (terdiri dari pori-pori yang memiliki sebaran ukuran beragam)

serta berbagai kelompok fungsional teroksigenasi hadir di permukaan. Karena

karakteristiknya yang sangat baik, arang aktif telah dimanfaatkan secara luas

berbagai aplikasi terutama dalam pengolahan air dan air limbah. Berdasarkan

uraian diatas maka dilakukan percobaan arang aktif sebagai adsorben.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji pada percobaan arang aktif sebagai

adsorben adalah mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah untuk mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan arang aktif sebagai

adsorben adalah dapat mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Zat Warna

Salah satu yang termasuk zat warna ialah zat warna buatan (sintetis).

Pewarna sintetis banyak digunakan dan lebih dari 100.000 pewarna sintetis yang

berbeda saat ini tersedia di pasaran. Produksi tahunan total pewarna ini hampir 7 x

105 – 1 x 106 ton dan hampir 10-15% pewarna yang terbuang melalui air limbah

dari tekstil, plastik, kosmetik, percetakan, kertas, kulit, karet, peptisida, makanan,

minyak bumi, pelarut dan industri lainnya. Pewarna sintetis memiliki struktur

aromatik yang kompleks dan tidak effektif setelah terpapar cahaya, panas,

serangan mikroba atau bahan kimia seperti agen pengoksidasi. Berdasarkan

struktur dan sifatnya, pewarna dapat dikategorikan sebagai pewarna kationik

(pewarna dasar), anionik (pewarna langsung, reaksi, asam) dan non-ionik

(pewarna dispersif) (Baidya dan Upendra K., 2021).

B. Adsorpsi

Adsorpsi adalah proses perpindahan massa pada permukaan pori-pori

dalam butiran adsorben. Perpindahan massa yang terjadi melalui batas antara dua

fasa yaitu gas-padat dan cair-padat. Adsorpsi dapat terjadi karena adanya energi

permukaan dan gaya tarik-menarik permukaan. Sifat dari masing-masing

permukaan berbeda, tergantung pada susunan dalam molekul-molekul zat. Setiap

molekul dalam interior dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya, sehingga gaya

tarik menarik antar molekul akan sama besar, setimbang ke segala bagian.
Sedangkan untuk molekul dipermukaan hanya mempunyai gaya tarik kearah

dalam (Al-Ghouti dan Dana, 2020).

C. Adsorben dan Adsorbant

Adsorbant atau adsorben adalah bahan padat dengan luas permukaan

dalam yang sangat besar. Permukaan yang luas ini terbentuk karena banyaknya

pori pori yang halus pada padatan tersebut. Semakin besar luas permukaan maka

semakin besar pula daya adsorpsinya, karena proses adsorpsi terjadi pada

permukaan adsorben..Disamping luas spesifik dan diameter pori, maka kerapatan

dari adsorben juga sangat mempengaruhi. Tidak adanya perubahan volume yang

berarti dari adsorben selama proses adsorpsi dan desorpsi, dapat menghasilkan

adsorbansi yang tinggi. Adsorben yang umumnya digunakan dalam proses

adsorpsi permukaan adsorbat atau proses penjerapan dapat berupa arang aktif,

lempung aktif, silica gel maupaun zeolit. (Shabir dkk., 2020).

D. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu instrument yang digunakan untuk

mengukur absorban suatu sampel pada panjang gelombang tertentu. Spektrometri

UV-Vis tidak memerlukan preparasi sampel khusus, menggunakan metode

sederhana dan universal yang cocok untuk memantau konsentrasi dan perubahan

struktural berbagai jenis zat dalam larutan berair. Pengukuran spektrometri UV-

Vis telah dilakukan untuk menganalisis solusi massal dari umpan atau air

permeasi untuk memahami dampak komposisi larutan pada kinerja membran,

Salah satu solusi yang mungkin untuk mengatasi masalah ini dan untuk membuat

pengukuran lebih relevan dengan pengotoran membran adalah dengan


menggunakan reflektansi spektrofotometri UV-Vis yang mampu menganalisis

kuantitatif sampel padat yang diendapkan pada penyangga. Pengukuran langsung

dari analit pada permukaan (non-membran) telah terbukti sensitive dan cepat.

Oleh karena itu, spektrometri refleksi UV-Vis juga dapat digunakan untuk

karakterisasi in-situ, real-time dan kuantitatif dari dinamika pengotoran membrane

(Gao dkk., 2020)

E. Arang Aktif

Arang aktif adalah zat penyerap karbon yang sangat berpori yang memiliki

matriks karbon yang memliki struktur yang kaku dengan luas permukaan tinggi.

Arang aktif dapat diproduksi suhu tinggi dan bahan kimia aktivasi limbah

biomassa. Pori-pori dalam jaringan kisi arang aktif memungkinkan penghilangan

pengotor dari media gas dan cair melalui adsorpsi. Arang aktif dapat diaktivasi

dengan dua metode yakni secara fisika melalui pemanasan dan secara kimia

melalui penambahan senyawa lain yang dapat mengaktivasi (Reza dkk., 2020).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan arang aktif sebagai adsorben dilaksanakan pada hari Rabu 2

Juni 2021, pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah spektrofotometri UV-Vis, erlenmeyer, pipet tetes, gelas kimia, batang

pengaduk, gelas ukur, corong dan labu takar.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah karbon aktif, plastic wrap, aluminium foil, kertas saring, methylene

orange, tissue dan aquades (H2O)


C. Prosedur Kerja

1. Penentuan Konsentrasi Zat Warna secara Spektrofotometer

Larutan methylene orange

ditentukan panjang gelombang maksimum


zat warna menggunakan alat
spektrofotometer UV-Vis

MO 2 ppm MO 2 ppm MO 2 ppm MO 2 ppm

ditentukan panjang gelombang


maksimumnya menggunakan alat
spektrofotometer UV-Vis
dibuat kurva kalibrasi larutan standar zat
warna
ditentukan konsentrasi zat warna sebelum
dan sesudah adsorpsi menggunakan metode
kurva kalibrasi

Hasil pengamatan
2. Adsorpsi Zat Warna

Arang aktif

 ditimbang 0,2 gram


 dimasukkan kedalam gelas kimia 50
mL
 dilarutkan dalam 25 mL larutan
methylne orange 10 ppm
 diaduk selama 20 menit
 disaring

Filtrat Residu

diukur adsorbansinya menggunakan


spektrofotometer UV-Vis

% arang aktif = 22,09 %


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

Sebelum Sesudah
Konsentrasi
Konsentrasi zat Adsorban
zat warna, Adsorban
warna, ppm Arang Aktif
ppm
2 0,1698 2 0,125

5 0,4481 5 0,435

10 0,9910 10 0,886

15 1,2660 15 0,985

2. Analisis Data

a. Grafik Konsentrasi Methylen Orange dengan Adsorbannya

Hubungan Konsentrasi Zat Warna


Terhadap Adsorban
1.2
1 f(x) = 0.07 x + 0.07
0.8 Adsorban
Adsorban

R² = 0.92
0.6 Linear (Adsorban)
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Konsentrasi Zat Warna

Dimana nilai y = 0,067 x + 0, 068


Dimana x = konsentrasi zat warna

Sehingga :

y = 0,067 x + 0, 068

0,886 = 0, 067 x + 0,068

0, 067 x = 0,886 - 0, 068

0, 067 x = 0, 818

0, 818
x =
0, 067

= 12, 209 ppm

a. Berat Zat Warna

Dik : [Zat warna] sebelum teradsorpsi = 10 ppm

[Zat warna] sesudah teradsorpsi = 12,209 ppm

[Zat warna] teradsorpsi = 12,209 ppm – 10 ppm

= 2,209 ppm

Dit : Berat zat yang teradsorpsi = ...?

Peny :

methylen orange teradsorpsi


Berat zat yang teradsorpsi = ×V
1

2 , 209 mg/L × 0,025 L


=
1

= 0, 055 mg
b. Persen Arang Aktif

[methylen orange teradsorpsi]


Arang aktif = × 100 %
[methylen orange sebelum teradsorpsi]

2 , 209 ppm
= × 100 %
10 ppm

= 22 , 09 %

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Berat
Methylen
Methylen Methylen
X orange % Arang
orange orange yang
(ppm) teradsorpsi Aktif
(ppm) teradsorpsi
(ppm)
(mg)
2 0,850 -1,149 -0,028 -57,462
5 5,478 0,478 0,011 9,552
10 12,209 2,209 0,055 22,09
15 13,687 -1,313 -0,032 -8,757

B. Pembahasan

Adsorben merupakan bahan padat dengan luas permukaan dalam yang

sangat besar. Permukaan yang luas ini terbentuk karena banyaknya pori-pori yang

halus pada padatan tersebut. Adsorben yang umum digunakan dalam pengolahan

air ialah karbon aktif. Karbon aktif dibuat dari material padat yang mengandung

banyak unsure karbon seperti sabut dan tempurung kelapa, bambu, arang hasil

pembakaran kayu dan lignit (battu bara cokelat) yang kemudian diaktivasi baik

secara fisik maupun kimia yang bertujuan untuk memperbesar permukaan

adsorben.
Percobaan kali ini yaitu arang aktif sebagai adsorben. Adsorben adalah

bahan yang sangat berpori dan adsorpsinya berlangsung terutama pada dinding

pori atau pada letak-letak tertentu di dalam parikel itu. Sampel yang digunakan

pada percobaan ini yaitu arang aktif. Arang aktif merupakan material amorf

berkarbon yang memiliki luas permukaan yang besar yang dibangun oleh struktur

pori internalnya melalui proses karbonisasi dan aktivasi. Karbon aktif

mengandung 85-95% karbon, arang aktif yang telah halus akan digunakan untuk

menyerap zat warna yang terdapat pada larutan. Perlakuan awal dilakukan dengan

menentukan panjang maksimum gelombang zat warna menggunakan alat

spektrofotometer UV-Vis. Zat warna yang akan diukur panjang gelombangnya

adalah methyl orange. Masing-masng methyl orange dengan jumlah ppm yang

berbeda diukur panjang gelombangnya dengan alat spektrofotometer. Setelah

pengukuran dilakukan langkah selanjutnya kalibrasi larutan standar zat warna.

Setelah itu menentukan konsentrasi zat warna sebelum dan sesudah adsorpsi.

Perlakuan kedua yaitu adsorpsi warna. Prinsip kerja pada perobaan ini yaitu arang

aktif sebagai adsorben dan methyl orange sebagai adsorbat. Arang aktif sebagai

adsorben adalah banyaknya zat yang terserap didasarkan atas banyak atau

sedikitnya konsentrasi yang digunakan dan tidak tergantung pada suhunya.

Faktor-faktor juga dapat berpengaruh terhadap proses absorpsi diantaranya

struktur molekul, ionitas, solubilitas, suhu, pH, waktu kontak, ukuran partikel,

luas permukaan dan distribusi ukuran pori. Arang aktif yang digunakan pada

perlakuan ini yaitu arang aktif yang telah halus atau dalam bentuk serbuk.

Penggunaan arang aktif halus bertujuan untuk memperluas permukaan arang aktif
sehingga daya serapnya lebih tinggi. Daya serap yang lebih tinggi akan lebih

mudah menyerap zat warna.

Arang aktif kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan

dalam larutan methylene orange kemudian diaduk. Pengadukan ini bertujuan

menjadikan larutan homogen dan untuk lebih mengaktifkan arang aktif sehingga

pori-pori arang menjadi lebih besar dan meluas sehingga memudahkan proses

adsorbsi. Kemudian dilakukan proses penyaringan menggunakan kertas saring.

Filtrat yang diperoleh diukur adsorbannya menggunakan spektrofotometer UV-

Vis.

Hasil yang didapatkan berdasarkan perlakuan dari percobaan arang aktif

sebagai adsorben yaitu konsentrasi methyl orange secara spektrofotometer adalah

12,209 ppm. Serta % arang aktif dari 2, 5, 10 dan 15 ppm berturut-turut adalah

-57,462, 9,552, 22,09 dan -8757 %. Berdasarkan data dan grafik diperoleh bahwa

semakin tinggi konsentrasi suatu sampel maka semakin tinggi pula hasil

absorbansi yang diperoleh.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada Lempung Aktif dan Arang

Aktif sebagai adsorben dapat ditarik kesimpulan bahwa proses adsorpsi

menggunakan arang aktif dilakukan dengan melarutkan zat warna methylene

orange dengan arang aktif yang telah diaktivasi melalui perendaman dalam

larutan asam kuat dan pemanasan, yang kemudian diperoleh filtrat bening dan

diukur adsorbansinya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Konsentrasi

dari larutan methylene orange yang paling baik dnegan adsorpsi menggunakan

arang katif adalah 10 ppm dengan berat methylene orange yang terjerap sebesar

0,055 mg dengan konsentrasi 2,209 ppm serta penggunaan arang aktif sebagai

adsorben sebesar 22,09 %.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghouti, M.A. dan Dana A.D., 2020, Guidelines for the Use and Interpretation
of Adsorption Isotherm Models: A Review, Journal of Hazardous
Materials, Vol 393.

Baidya, S. K. dan Upendra K., 2021, Adsorption of Briliant Green Dye from
Aqueous Solution Onto Chemically Modified Areca Nut Husk, South
African Journal Of Chemical Engineering, 35 : 33-43.
Gao, F., Li W., Hongwei Z., Jie W. 2020. Realtime and in-situ monitoring of
membrane fouling with fiber-optic reflectance UV-vis spectrophotometry
(FORUS). Chemical Engineering Journal Advances 4. DOI :
10.1016/j.ceja.2020.100058
Reza, Md.S., Kamrul ABM.H., Shammya A., Muhammad S.A.B., Juntakan T.
Dan Abdul K.A., Analysis on Preparation, Application, and Recycling
of Activated Carbon to Aid in COVID-19 Protection, International
Journal of Integrated Engineering, 12(5).
Shabir, F., Muhammad S., Dr. Eng., Takahiko M., Bidyut B.S., Ahmed A., Imran
A., Yuguang Z., Riaz A., Redmond R.S., 2020, Recent Updates on the
Adsorption Capacities of Adsorbent-Adsorbate Pairs for Heat
Transformation Applications, Renewable and Sustainable Energy Reviews,
Vol 119.

Anda mungkin juga menyukai