PERCOBAAN VIII
OLEH
NAMA : FITRIANI
KELOMPOK : II (DUA)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi didalam zat hidup (sel, makhluk
menyusui dan manusia. Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang
berkaitan baik secara aktual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari
lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung
lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam
mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan
akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis
berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen akan rendah yang akan
lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan
sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak susu
(milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan
lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan
(Anonim, 2008).
Otak sapi merupakan bahan yang mengandung banya jenis-jenis lipid baik
lipid sederhana maupun lipid kompleks Oleh sebab itu pada percobaan ini
Lipid Kompleks.
B. Rumusan Masalah
pada fraksi I,II dan III yang terdapat dalam otak ayam dengan cara ekstraksi ?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan Lipid
Kompleks adalah untuk mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I,II dan III
D. Manfaat
Lipid Komplek sadalah dapat mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I,II
dan III yang terdapat dalam otak ayam dengan cara ekstraksi
II. TINJAUAN PUSTAKA
makanan dan kira-kira 40% dari yang manusia makan setiap hari. Suatu lipid
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon
atau dietil-eter. Sifat dari lipid antara lain, lipid mudah larut dalam pelarut non
polar seperti kloroform, karbon disulfida dan lainnya, karena semakin panjang
rantai asam lemak kelarutan dalam air akan berkurang (Fitriana dkk., 2019).
banyak bisa berbahaya. Oleh karena itu, beberapa lapisan mekanisme interwo-ven
yang rumit telah berevolusi untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.
Kolesterol sangat penting sebagai prekursor untuk hormon steroid, asam empedu,
dan oksisterol dan sebagai komponen penting dari membran sel dan organel.
lipid, yang dapat berfungsi sebagai pusat sinyal. Namun, kelebihan kolesterol
tetapi juga semakin diakui berperan dalam beberapa jenis kanker dan penyakit
kadar yang memadai tetapi tidak berlebihan sangat penting (Sharpe dkk.,2020).
pembangun yang sifatnya khas untuk setiap lemak. Ikatan antara karbon yang satu
dengan yang lainnya pada asam lemak dapat berupa ikatan jenuh dan dapat pula
berupa ikatan tidak jenuh/rangkap. Asam lemak disebut juga asam alkanoat atau
asam karboksilat. Secara umum rumus molekulnya adalah CnH2nO2 dan rumus
fungsi R-C-OH. Klasifikasi asam lemak terdiri dari 2 bagian: yaitu asam lemak
jenuh (saturated) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated). Asam lemak jenuh
adalah asam lemak yang atom karbonnya memiliki ikatan jenuh (ikatan tunggal)
dan asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang atom karbonnya memiliki
tanaman untuk persiapan sampel dan pemulihan senyawa bioaktif dari jaringan
membutuhkan waktu lama dan konsumsi volume pelarut yang lebih tinggi. Teknik
ekstraksi non konvensional memiliki perolehan produk yang lebih tinggi dan lebih
cairan superkritis, cairan bertekanan tinggi, medan listrik berdenyut dan teknik
bahan baku yang baik. Sebagai sejenis senyawa organik yang mudah menguap
(VOC), aseton dapat dengan mudah menguap dan dapat menyebabkan kerusakan
pada hidung, mata, dan sistem saraf pusat bila konsentrasinya melebihi 450 mg
(sekitar 173 ppm). Kanker merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas
berdasarkan World Cancer Report dari World Health Organization (WHO) tahun
2014. Selain itu, aseton merupakan salah satu jenis biomarker penting dalam nafas
untuk kanker paru dan penanda nafas spesifik untuk tipe-1. diabetes. Dalam tubuh
manusia yang sehat, kisaran konsentrasi aseton adalah dari 3 hingga 9 ppm.
Namun konsentrasi aseton pada penderita diabetes lebih dari 18 ppm. Oleh karena
itu, berdasarkan deteksi aseton yang sensitif, baik lingkungan maupun status
yg rendah di dlm air, larut dalam pelarut organik (eter, kloroform), Terdiri dari C,
H, O. Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi
larut di dalam pelarut-pelarut organik. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu Asam
lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh, Gliserida, terdiri
atas gliserida netral dan fosfogliserida, Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein
dan glikolipid, Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam Telah
disebutkan bahwa lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang
mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti eter,
mengekstraksi lipid dari otak ayam digunakan tiga pelarut berbeda yaitu aseton,
eter dan alkohol (etanol). Pada otak ayam kebanyakan terdapat lipid kompleks
berupa kolesterol. Lipid kompleks terdiri atas lipid dan beberapa molekul lain
misalnya protein atau karbohidrat jadi jika ingin diekstraksi harus digunakan
awal, otak ayam diblender dengan pelarut aseton, lalu didiamkan. Otak ayam
diblender sebanyak dua kali agar komponennya dapat terekstraksi semua.
Suspensi lalu disaring. Residu disimpan untuk fraksi II. Sementara filtratnya
polar. Jika aseton dalam filtrat dipisahkan, maka akan diperoleh filtrat sebanyak
Penentuan fraksi II, residu dari fraksi I diekstraksi dengan dietil eter
Tujuan pelarutan residu komponen otak ayam dalam campuran pelarut kloroform
: metanol = 3 : 1 adalah untuk melindungi lipid agar tidak mudah teroksidasi pada
udara terbuka. Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila memiliki
polaritas yang sama. Senyawa nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar,
sedangkan senyawa polar akan larut dalam pelarut polar. Kloroform bersifat lebih
nonpolar daripada metanol. Komponen lipid yang bersifat nonpolar akan larut
dalam pelarut kloroform, sedangkan yang bersifat polar akan larut dalam pelarut
metanol. Jika jenis lipidnya adalah kolesterol, maka bagian perut dari kolesterol
yang merupakan gugus OH akan larut dalam pelarut metanol, sedangkan bagian
kepalanya akan larut dalam pelarut kloroform. Dalam dalam fraksi II ini
sampelnya, maka demikian pula pada fraksi III, menggunakan residu dari frasi II
sebagai sampel. Namun, berbeda dengan fraksi sebelumnya, pada fraksi III ini
pelarut ini digunakan bertujuan agar apabila ada senyawa yang belum dapat larut
diharapkan tidak ada lagi senyawa-senyawa yang tertinggal dalam lipid tersebut.
kembali dengan kloroform : metanol (3 : 1). Dari percobaan ini maka diperoleh
berat kolesterol yakni 0,11 gram. Dan persentasi kadar kolesterolnya adalah
0,44%.
V. KESIMPULAN
pemisahan lipid kompleks dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen lipid yang
bersifat nonpolar akan larut dalam pelarut kloroform, sedangkan yang bersifat
polar akan larut dalam pelarut metanol. Jika jenis lipidnya adalah kolesterol, maka
bagian perut ayam dari kolesterol yang merupakan gugus OH akan larut dalam
kloroform. Dari hasil percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks yang
adalah 0,88%, 0,76% dan 0,44%. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya lipid
Belwal, T., Farid C., Petras R.V., Giancarlo C., Durgesh K.J., Indra D.B., Hari
P.D., danZisheng L., 2020, Recent Advances in Scaling-up of Non-
conventional Extraction Techniques: Learning from Successes and
Failures, Trends In Analytical Chemistry, 127.
Fitriana, Y.A.N., Ardhista S.F., 2019, Uji Lipid Pada Minyak Kelapa, Margarin
Dan Gliserol, Sainteks, 16 (1).
Maulinda, H., Nasrul Z.A., Nurbaity, 2017, Hidrolisis Asam Lemak Dari Buah
Sawit Sisa Sartiran, Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 6 (2).
Sharpe, L.J., Hudson W.C., Andrew J.B., 2020, Post Translation Control Of The
Long And Winding Road To Cholesterol, Jbc Review, 295 (51).
Zhang, C., Li L., Lin H. dan Chen W., 2019, Fabrication of Co3O4 Nanowires
Assembled on The Surface of Hollow Carbon Spheres for Acetone Gas
Sensing. Sensors and Actuators B: Chemical, 291.