Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BOKIMIA UMUM

PERCOBAAN VIII

EKSTRAKSI DAN PEMISAHAN LIPID KOMPLEKS

OLEH

NAMA : FITRIANI

STAMBUK : F1C1 19 070

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : ADINDA NUR FADILLAH

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi didalam zat hidup (sel, makhluk

hidup), baik itu mikroorganisme, tanaman, invertebrata, avertebrata, hewan

menyusui dan manusia. Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang

berkaitan baik secara aktual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari

lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung

lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam

mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan

akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis

berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen akan rendah yang akan

menyebabkan organisme aerobik akan mati

Komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid),

lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan

sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak susu

(milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk

karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan

lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan

(Anonim, 2008).

Otak sapi merupakan bahan yang mengandung banya jenis-jenis lipid baik

lipid sederhana maupun lipid kompleks Oleh sebab itu pada percobaan ini

dilakukan penentuan kandungan lipid pada otak sapi berdasarkan fraksi-fraksinya


dan pemisahan lipid kompleks dengan cara ekstraksi . Agar dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam mengkonsumsi makanan dalam rangka menjaga kesehatan.

Berdasarkan uraian diataa maka dilakukanlah percobaan Ekstraksi dan Pemisahan

Lipid Kompleks.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan

Lipid Kompleks adalah bagaimana cara untuk mengetahui kandungan kolesterol

pada fraksi I,II dan III yang terdapat dalam otak ayam dengan cara ekstraksi ?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan Lipid

Kompleks adalah untuk mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I,II dan III

yang terdapat dalam otak ayam dengan cara ekstraksi

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan

Lipid Komplek sadalah dapat mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I,II

dan III yang terdapat dalam otak ayam dengan cara ekstraksi
II. TINJAUAN PUSTAKA

Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber

makanan dan kira-kira 40% dari yang manusia makan setiap hari. Suatu lipid

didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut

dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon

atau dietil-eter. Sifat dari lipid antara lain, lipid mudah larut dalam pelarut non

polar seperti kloroform, karbon disulfida dan lainnya, karena semakin panjang

rantai asam lemak kelarutan dalam air akan berkurang (Fitriana dkk., 2019).

Kebanyakan hewan, manusia membutuhkan kolesterol, tetapi terlalu

banyak bisa berbahaya. Oleh karena itu, beberapa lapisan mekanisme interwo-ven

yang rumit telah berevolusi untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.

Kolesterol sangat penting sebagai prekursor untuk hormon steroid, asam empedu,

dan oksisterol dan sebagai komponen penting dari membran sel dan organel.

Memberikan kekuatan dan fluiditas pada membran, kolesterol bertindak sebagai

penghalang permeabilitas dan pengatur domain membran khusus, terutama rakit

lipid, yang dapat berfungsi sebagai pusat sinyal. Namun, kelebihan kolesterol

berkontribusi terhadap penyakit, terutama penyakit kardiovaskular aterosklerotik,

tetapi juga semakin diakui berperan dalam beberapa jenis kanker dan penyakit

neuro-degeneratif. Oleh karena itu, keseimbangan kolesterol untuk memastikan

kadar yang memadai tetapi tidak berlebihan sangat penting (Sharpe dkk.,2020).

Asam lemak disusun oleh rangkaian karbon dan merupakan unit

pembangun yang sifatnya khas untuk setiap lemak. Ikatan antara karbon yang satu

dengan yang lainnya pada asam lemak dapat berupa ikatan jenuh dan dapat pula
berupa ikatan tidak jenuh/rangkap. Asam lemak disebut juga asam alkanoat atau

asam karboksilat. Secara umum rumus molekulnya adalah CnH2nO2 dan rumus

umumnya adalah R-COOH dan rumus bangunnya adalah mempunyai gugus

fungsi R-C-OH. Klasifikasi asam lemak terdiri dari 2 bagian: yaitu asam lemak

jenuh (saturated) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated). Asam lemak jenuh

adalah asam lemak yang atom karbonnya memiliki ikatan jenuh (ikatan tunggal)

dan asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang atom karbonnya memiliki

ikatan rangkap (Maulinda dkk., 2017).

Ekstraksi merupakan langkah penting dalam analisis kimia sampel

tanaman untuk persiapan sampel dan pemulihan senyawa bioaktif dari jaringan

tanaman. Beberapa ekstraksi konvensional metode, seperti perkolasi, maserasi dan

soxhlet, telah dibuat penggunaan teknik sederhana untuk ekstraksi senyawa

tertentu dan persiapan ekstrak utuh. Teknik ekstraksi konvensional, umumnya

membutuhkan waktu lama dan konsumsi volume pelarut yang lebih tinggi. Teknik

ekstraksi non konvensional memiliki perolehan produk yang lebih tinggi dan lebih

selektif. Teknik non konvensional ini meliputi, gelombang mikro, ultrasound,

cairan superkritis, cairan bertekanan tinggi, medan listrik berdenyut dan teknik

ekstraksi dengan bantuan enzim (Belwal dkk.,2019).

Aseton banyak digunakan dalam sintesis organik sebagai pelarut dan

bahan baku yang baik. Sebagai sejenis senyawa organik yang mudah menguap

(VOC), aseton dapat dengan mudah menguap dan dapat menyebabkan kerusakan

pada hidung, mata, dan sistem saraf pusat bila konsentrasinya melebihi 450 mg

(sekitar 173 ppm). Kanker merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas
berdasarkan World Cancer Report dari World Health Organization (WHO) tahun

2014. Selain itu, aseton merupakan salah satu jenis biomarker penting dalam nafas

untuk kanker paru dan penanda nafas spesifik untuk tipe-1. diabetes. Dalam tubuh

manusia yang sehat, kisaran konsentrasi aseton adalah dari 3 hingga 9 ppm.

Namun konsentrasi aseton pada penderita diabetes lebih dari 18 ppm. Oleh karena

itu, berdasarkan deteksi aseton yang sensitif, baik lingkungan maupun status

kesehatan individu dapat dipantau secara efektif (Zhang dkk., 2019).


B. Pembahasan

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu

polimer. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena : mempunyai kelarutan

yg rendah di dlm air, larut dalam pelarut organik (eter, kloroform), Terdiri dari C,

H, O. Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi

larut di dalam pelarut-pelarut organik. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu Asam

lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh, Gliserida, terdiri

atas gliserida netral dan fosfogliserida, Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein

dan glikolipid, Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam Telah

disebutkan bahwa lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang

mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti eter,

kloroform dan benzena, sehingga untuk mengekstraksi lipid digunakan pelarut-

pelarut tersebut. Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang

menyusun membran plasma.

Pada percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks untuk

mengekstraksi lipid dari otak ayam digunakan tiga pelarut berbeda yaitu aseton,

eter dan alkohol (etanol). Pada otak ayam kebanyakan terdapat lipid kompleks

berupa kolesterol. Lipid kompleks terdiri atas lipid dan beberapa molekul lain

misalnya protein atau karbohidrat jadi jika ingin diekstraksi harus digunakan

beberapa pelarut organik sehingga lipid kompleks betul-betul terekstrak secara

sempurna. Kemudian Pada percobaan ini dibuat 3 fraksi untuk menentukan

kelarutan komponen-komponen otak ayam dalam pelarut organik. Pada tahap

awal, otak ayam diblender dengan pelarut aseton, lalu didiamkan. Otak ayam
diblender sebanyak dua kali agar komponennya dapat terekstraksi semua.

Suspensi lalu disaring. Residu disimpan untuk fraksi II. Sementara filtratnya

(fraksi I) didestilasi untuk menghilangkan asetonnya. Aseton memiliki

kemampuan untuk melarutkan komponen-komponen otak ayam yang bersifat

polar. Jika aseton dalam filtrat dipisahkan, maka akan diperoleh filtrat sebanyak

0,22g dengan persentase sebesar 0,88%.

Penentuan fraksi II, residu dari fraksi I diekstraksi dengan dietil eter

untuk komponen-komponen otak ayam yang bersifat nonpolar. Sementara hasil

ekstraksi dilarutkan dalam aseton, untuk melarutkan komponen polarnya. Ekstrak

diendapkan lalu dimasukkan ke dalam campuran kloroform : metanol = 3 : 1.

Tujuan pelarutan residu komponen otak ayam dalam campuran pelarut kloroform

: metanol = 3 : 1 adalah untuk melindungi lipid agar tidak mudah teroksidasi pada

udara terbuka. Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila memiliki

polaritas yang sama. Senyawa nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar,

sedangkan senyawa polar akan larut dalam pelarut polar. Kloroform bersifat lebih

nonpolar daripada metanol. Komponen lipid yang bersifat nonpolar akan larut

dalam pelarut kloroform, sedangkan yang bersifat polar akan larut dalam pelarut

metanol. Jika jenis lipidnya adalah kolesterol, maka bagian perut dari kolesterol

yang merupakan gugus OH akan larut dalam pelarut metanol, sedangkan bagian

kepalanya akan larut dalam pelarut kloroform. Dalam dalam fraksi II ini

diperoleh filtrat 0,19 gram dengan persentase sebesar 0,76%.

Sebagaimana pada fraksi II yang menggunakan residu fraksi I sebagai

sampelnya, maka demikian pula pada fraksi III, menggunakan residu dari frasi II
sebagai sampel. Namun, berbeda dengan fraksi sebelumnya, pada fraksi III ini

menggunakan tiga macam pelarut. Dalam prosesnya, sampel diekstraksi dengan

menggunakan etanol yang telah dididihkan. Etanol merupakan senyawa polar,

pelarut ini digunakan bertujuan agar apabila ada senyawa yang belum dapat larut

dengan pelarut-pelarut sebelumnya dapat diekstrak dengan etanol. Sehingga

diharapkan tidak ada lagi senyawa-senyawa yang tertinggal dalam lipid tersebut.

Untuk mendapatkan suspensinya maka larutan difiltrat dengan kertas saring.

Suspensi yang telah diperoleh tersebut dikeringkan di ruang terbuka guna

menghilangkan sisa-sisa pelarut yang masih tertinggal. Dan endapan dilarutkan

kembali dengan kloroform : metanol (3 : 1). Dari percobaan ini maka diperoleh

berat kolesterol yakni 0,11 gram. Dan persentasi kadar kolesterolnya adalah

0,44%.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan ekstraksi dan

pemisahan lipid kompleks dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen lipid yang

bersifat nonpolar akan larut dalam pelarut kloroform, sedangkan yang bersifat

polar akan larut dalam pelarut metanol. Jika jenis lipidnya adalah kolesterol, maka

bagian perut ayam dari kolesterol yang merupakan gugus OH akan larut dalam

pelarut metanol, sedangkan bagian kepalanya akan larut dalam pelarut

kloroform. Dari hasil percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks yang

dilakukan diketahui persentase masing-masing fraksi I, II dan III berturut-turut

adalah 0,88%, 0,76% dan 0,44%. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya lipid

yang terkandung dalam sampel otak ayam.


DAFTAR PUSTAKA

Belwal, T., Farid C., Petras R.V., Giancarlo C., Durgesh K.J., Indra D.B., Hari
P.D., danZisheng L., 2020, Recent Advances in Scaling-up of Non-
conventional Extraction Techniques: Learning from Successes and
Failures, Trends In Analytical Chemistry, 127.
Fitriana, Y.A.N., Ardhista S.F., 2019, Uji Lipid Pada Minyak Kelapa, Margarin
Dan Gliserol, Sainteks, 16 (1).
Maulinda, H., Nasrul Z.A., Nurbaity, 2017, Hidrolisis Asam Lemak Dari Buah
Sawit Sisa Sartiran, Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 6 (2).
Sharpe, L.J., Hudson W.C., Andrew J.B., 2020, Post Translation Control Of The
Long And Winding Road To Cholesterol, Jbc Review, 295 (51).
Zhang, C., Li L., Lin H. dan Chen W., 2019, Fabrication of Co3O4 Nanowires
Assembled on The Surface of Hollow Carbon Spheres for Acetone Gas
Sensing. Sensors and Actuators B: Chemical, 291.

Anda mungkin juga menyukai