Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOKIMIA

Lipid

Disusun oleh:
Kelompok 1
Elizabeth Cristina Sitorus 230210160061
Rifqi Ananda T 230210160086
Raka Arlianda 230210160020
Hafiva 230210160036
Alya Nida 230210160055
Bagdja Hersandi 230210160075
Bachtiar 230210160026

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik
nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil eter,dan karbon tetraklorida.Dengan pelarut-pelarut
tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi
zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-
komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan
dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen-
komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
a) Apakah yang dimaksud dengan lipid ?
b) Apa saja klasifikasi dari lipid ?
c) Apakah fungsi dari lipid ?
1.3 Manfaat
Manfaat dari Praktikum ini yaitu :
a) Apakah yang dimaksud dengan lipid ?
b) Apa saja klasifikasi dari lipid ?
c) Apakah fungsi dari lipid ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lipid secara Umum


Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak, monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

2.2 Fungsi Lipid


Fungsi lipid adalah sebagai berikut :

1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan
ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi
lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :
Lipid 9,5 kkal/g
Protein 5,6 kkal/g
Karbohidrat 4,1 kkal/g
Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat
berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan oil)
dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi
metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan monogastrik.
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid yang
termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang
mengandung fosfolipid dan ester sterol.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid
sebagai agen pengemulsi).
5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen, estrogen.
6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang
penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan membran,
untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan, adrenal dan
kortikosteroid).
8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk
pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan
makanan.
2.3 Sifat Fisika dan Kimia
Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa; berat
jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada
pembuatan parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadirancidity (tengik);
dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut
dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene,
heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang
menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut
dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran,
lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul
lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset
biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai
struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional sebagai dinamik dan
suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan
berbagai komponen biologi yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular
terhadap rangsang luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau
dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .
Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan
karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam.
Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam-
adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan
memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22
karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya,
sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-
kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh paling melimpah
memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenoat dan dienoat);
namun, asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan ganda juga
ditemukan secara alamiah.
2.4 Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh
1. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu
sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Misalnya, Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H.

2.5 Asam lemak tidak jenuh


Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak
lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak
jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh
cenderung berbentuk lemak. Misalnya :

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)

CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)

CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)

CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat).

Pada hakekatnya, asam lemak tidak jenuh memiliki titik lebur yang lebih rendah
dibandingkan asam lemak jenuh. Contohnya, asam lemak jenuh C 18 (asam stearat) memiliki
titih didih 70 oC; suatu bentuk monoenoat (asam oleat) melebur pada 13 oC dan suatu bentuk
dienoat (asam linoleat) pada -5 oC.

Triasilgliserol tumbuhan (minyak tumbuh-tumbuhan) adalah cair pada suhu ruang,


karena mereka memiliki proporsi asam lemak tidak jenuh yang lebih besar
daripada triasilgliserol hewan(contohnya, lemak babi), yang padat atau semi-padat pada suhu
yang sama.
Perbedaan dalam kandungan asam lemak tidak jenuh ini mendapat banyak perhatian,
karena pengertian bahwa asupan harian yang berlebihan dari asam lemah jenuh dan kolesterol
berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung.
Sebagai akibatnya, penasehat medis dan gizi menyarankan suatu penurunan dari
lemah hewan (dan kolesterol) dalam diet, dengan proporsi yang lebih tinggi dari asupan
lemak berupa triasilgliserol yang tinggi dalam asam lemak polyunsaturated, yaitu asam lemak
yang mengandung dua atau lebih ikatan ganda).
Lemak merupakan komponen utama dari membrane sistem kehidupan, Dua tipe
lemak yang dapat tersaponifikasi dalam membrane memiliki suatu gugusan fosfat dalam
strukturnya dan dengan demikian disebut fosfolipid.
Salah satu jenis memiliki gliserol sebagai senyawa induk (fosfogliserida) dan yang
lain memiliki sfingosin (sfingolipid). Dua komponen lemak lain yang penting dari membrane
adalah glikolipid yang mengandung karbohidrat dan steroid kolesterol, yang disebut terakhir
ini merupakan suatu lemak non-saponifikasi yang berasal dari eukariotik yang ditemukan
dalam membrane seluler hewan.

2.6 Klasifikasi Lipid


Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada
beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar,
yaitu:
1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau
gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya
fosfolipid, cerebrosida.
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam
lemak, gliserol dan sterol.

Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan
basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika
dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid
tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida
adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila
terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida.
Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam
bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh
darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel
otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang
sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi
pencernaan ).

2.7 Reaksi Kimia


Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:
1. Hidrolisis
Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan lipase,
menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat dimanfaatkan yang
lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2. Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol dan garam
alkali asam lemak yang disebut sabun.
3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak.
Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri. Oksigen udara
dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk membentuk ikatan peroksida.
Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun sedikit asam lemak bebas dan gliserol
dilepaskan. Timbal atau tembaga mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan oksigen atau
menambah zat antioksidan menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan
dihasilkan selama pembentukan peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup
kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi radikal-radikal
bebas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air.
Fungsi lipid adalah sebagai berikut :
1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP.
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid
sebagai agen pengemulsi).
5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen,
estrogen.
6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang
penting.
8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk
pellet.

Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa; berat jenis
lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada
pembuatan parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadirancidity (tengik);
dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya.

Klasifikasi Lipid :
1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak
atau gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya
fosfolipid, cerebrosida.
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya
asam lemak, gliserol dan sterol.
Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa,
contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.

Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:


1. Hidrolisis
Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan lipase,
menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat dimanfaatkan yang
lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2. Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol dan garam
alkali asam lemak yang disebut sabun.
3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak.

Anda mungkin juga menyukai