Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

DEFENISI, FUNGSI, KLASIFIKASI, DAN TRANSPORTASI LIPID

OLEH:
HARDIANTI (211430751)
NUR AZIZAH (211430754)
SONIA SUMIARTI GURNING (211410737)
SRI NURUL HIDAYAHTULLAH (211420746)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah biokimia dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan para pembaca mengenai defenisi, klasifikasi, fungsi, dan
transportasi dari lipid.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu TRI MANIARTA SARI S.Pd., M.Pd
selaku Dosen Mata Kuliah Biokimia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

Kolaka, 03 November 2021.

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Definisi Lipid, Asam Lemak, dan Kolestrol ............................................................... 3
2.2 Klasifikasi Lipid ............................................................................................................. 3
2.3 Struktur dari klasifikasi lemak ..................................................................................... 4
2.4 Fungsi Lipid .................................................................................................................. 10
2.5 Transportasi Lipid ....................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 15
3.2 SARAN .......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita. Salah
satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber cadangan kalori
yang memiliki energi tinggi. Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam
kebutuhan makanan kita. Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan
asam lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai struktur
utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether, chloroform. Kolestrol merupakan
salah satu komponen lemak atau zat lipid seperti yang kita ketahui, lemak merupakan salah
satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energy yang memberikan
kalori paling tinggi. Selain sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh kita dan memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia.
Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu :
1. Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus alcohol
yaitu gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid Kompleks, Lipid kompleks berbeda dari lipid sederhana yaitu selain dibentuk
oleh ester dari asam-asam lemak dan alcohol, lipid kompleks juga mengandung gugus
molekul lain.
3. Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol, dan
sterol.
Ada juga beberapa fungsi dari lipid, diantaranya nya yaitu:
1. Sebagai Cadangan Energi
2. Sebagai Pelindung Tubuh dari Hawa Dingin
3. Sebagai Pelindung Organ Vital
4. Sebagai Komponen Penyusun Membran Sel dan Membran Organel Sel
5. Dapat Mengoptimalkan Fungsi Pencernaan
Pada jalur transport lipid, Terdapat 4 jalur transport lipid yaitu :
1. Pengangkutan lipid ke berbagai jaringan. Lipid harus diangkut ke berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan sebagai energi maupun di simpan sebagai cadangan
makanan.
2. Lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron).
Kilomikron berperan dalam pengangkutan seluruh lipid yang diperoleh dari makanan
ke dalam sirkulasi darah. Ketika jumlah trasigliserol yang diserap semakin besar maka
pembentukan kilomikron akan semakin meningkat.

1
3. Lipid yang disintesis dalam tubuh (Endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL dan
LDL).
4. Reverse transport kolesterol dan jaringan ekstra hepatik ke hati

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi dari lipid, asam lemak, dan kolestrol?
2. Apa- apa saja klasifikasi dari lipid?
3. Bagaiman klasifikasi dan struktur dari lipid?
4. Apa-apa saja fungsi dari lipid?
5. Bagaiman transportasi dari lipid?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui defenisi dari lipid, asam lemak, dan kolestrol
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari lipid
3. Untuk mengetahui bagaimana itu klasifikasi dan struktur dari lipid
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari lipid
5. Untuk mengetahui bagaimana transportasi dari lipid

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lipid, Asam Lemak, dan Kolestrol
Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak.
Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai struktur utama
tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether, chloroform. Asam lemak
merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu
ujungnya mempunyai gugus hidroksil (COOH) dan pada ujung lainnya memiliki gugus
metil (CH3). Asam lemak alami biasanya memiliki rantai dengan jumlah atom karbon
genap yang berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon (Almatsier 2006). Asam
lemak jenuh yang paling umum dijumpai pada ikan adalah miristat (14:0), palmitat (16:0),
dan stearat ( 18:0) yang bergantung pada spesiesnya (Guillaume et al., 1999). Asam lemak
dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhan, yaitu asam lemak jenuh (saturated fatty
acid/ SFA) dan asam lemak tak jenuh. Kolestrol merupakan salah satu komponen lemak
atau zat lipid seperti yang kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral.
Lipid mempunyai sifat umum sebagai berikut (Budimarwanti, 2010):
1. Tidak larut dalam air.
2. Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida.
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor.
4. Apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
5. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

1.2 Klasifikasi Lipid


Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu :
1) Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus
alcohol yaitu gliserida dan lilin (waxes).
a) Lemak
Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan bentuk cair dari
lemak.
b) Lilin.
Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar dengan bentuk
alkohol monohidrat.
c) Minyak
2) Lipid Kompleks,

3
Lipid kompleks berbeda dari lipid sederhana yaitu selain dibentuk oleh ester
dari asam-asam lemak dan alcohol, lipid kompleks juga mengandung gugus molekul
lain.
a) Fosfolipid.
Lipid yang mengandung residu asam fosfat. Molekul ini mengandung basa
nitrogen dan subtituen lainnya, misalnya gliserofosfolipid memiliki gugus alkohol
berupa gliserol dan spingofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa spingosin.
b) Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat.
c) Lipid kompleks lainnya. Misalnya glikolipid
3) Lipid prekursor dan derivat.
Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol, dan sterol.
➢ Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya gliserol,
atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan sifat
saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu (Shofyan, 2010):
1. Saponifiable:
a. Sederhana: Fats (lemak) dan waxes (lilin)
b. Compound (campuran): Glikolipid dan fosfolipid
2. Nonsaponifiable: Terpena, steroid, prostaglandin
➢ Terdapat beberapa jenis lipid, yaitu (Junaidi, 2010):
a. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
b. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
c. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
d) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid, dan malam (Junaidi, 2010).
1.3 Struktur dari klasifikasi lemak
1. Lemak dan minyak
Lemak dan minyak disusun dari dua jenis molekul, yaitu gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing-
masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka
karbon yang panjang, umumnya 16-18 atom karbon panjangnya (Campbell dkk,
2002). Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul asam
lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida, atau trigliserida.
Pada lemak, satu molekul gliserol dapat mengikat tiga molekul asam lemak, oleh

4
karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Asam lemak yang terdapat dalam alam
ialah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Minyak dan lemak keduanya sama-sama mengandung komponen utama berupa
trigliserida, yaitu molekul yang terdiri atas 1 gliserol yang berikatan ester dengan 3
asam lemak. Walaupun isinya sama-sama trigliserida, ternyata bentuknya pada
suhu kamar bisa berbeda. Minyak berbentuk cair karena memiliki titik leleh yang
lebih rendah dari suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat karena titik
lelehnya lebih tinggi dari suhu kamar. Perbedaan antara keduanya secara
keseluruhan ditentukan oleh perbedaan titik leleh berbagai jenis molekul asam
lemak yang berikatan dalam struktur trigliserida yang dikandung minyak/lemak
tersebut. Secara umum, titik leleh yang rendah dimiliki oleh asam-asam lemak yang
berantai lebih pendek dan bersifat lebih tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh (ALTJ)
adalah asam lemak yang memiliki 1 atau lebih ikatan rangkap, sedangkan asam
lemak jenuh (ALJ) adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
Ketidakjenuhan asam lemak ini patut dipertimbangkan, karena asupan jenis asam
lemak dalam tubuh terkait dengan aspek kesehatan. WHO (2003) menyatakan
bahwa asam lemak jenuh dapat meningkatkan level total kolesterol dan kolesterol
LDL (low density lipoprotein) serta meningkatkan insiden penyakit jantung.
Dengan demikian, adanya perbedaan bentuk atau fase pada minyak dan lemak,
mengindikasikan adanya perbedaan dalam komposisi asam lemak yang
dikandungnya. Lemak berbentuk padat pada suhu kamar karena secara umum
banyak mengandung asam lemak berantai lebih panjang dan dengan kandungan

ALJ yang lebih tinggi. Akan tetapi, dari sisi penggunaannya dalam pengolahan
pangan, karena minyak memiliki kandungan ALTJ yang lebih tinggi, maka
kestabilannya terhadap proses pemanasan tidak sebaik lemak dengan kandungan
ALTJ yang lebih rendah.

5
2. Lilin
Waxes (lilin) adalah ester dari asam lemak dengan alkohol monohidrat
bermolekul tinggi. Seperti lemak, waxes di alam ditemukan dalam bentuk campuran
dari ester yang berbeda dan bersifat padat pada suhu kamar. Waxes tersebar luas
baik dalam tubuh hewan maupun tanaman, dan berperan sebagai pelindung.
Contoh, waxes terdapat dalam kutikula daun dan buah yang berfungsi
meminimumkan kehilangan air karena transpirasi. Sedangkan pada hewan, wool
dan bulu selalu dilindungi oleh zat alami hidrofobik yang mengandung wax untuk
melawan air. Diantara waxes hewan yang diketahui adalah lanolin (ditemukan
dalam wool), beeswax (sekresi insekta/lebah ), spermaceti dari sperma ternak,
khususnya unggas dan monogastrik paus (Abun,2009).
Lilin tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut lemak. Selain itu lilin tidak
mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang
menguraikan lemak. Oleh karena itu lilin tidak berfungsi sebagai bahan makanan
(Poedjiadi dan Titin, 2007).

3. Fosfolipid
Fosfolipid atau fosfotidat merupakan suatu gliserida yang mengandung fosfor
dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karena itu, fosfolipid ialah suatu
fosfogliserida. Merupakan lipid yang mengandung gugus ester fosfat (Poedjiadi dan
Titin, 2007).
Fosfolipid mempunyai kemiripan dengan lemak, namun molekul ini hanya
memiliki dua asam lemak, bukannya tiga seperti pada lemak. Gugus hidroksil
ketiga pada molekul gliserol itu berkatan dengan suatu gugus fosfat, yang
6
bermuatan negative. Molekul kecil tambahan, umumnya bermuatan atau polar,
dapat berikatan dengan gugus fosfat membentuk berbagai macam fosfolipid
(Campbell dkk, 2007).
Fosfolipid menunjukkan perilaku ambivalen terhadap air. Ekornya yang terdiri
atas hidrokarbon, bersifat hidrofobik dan tidak dapat bercampur dengan air. Namun
demikian, gugus fosfat dan ikatannya akan membentuk sebuah kepala hidrofilik
yang memiliki afinitas yang kuat terhadap air). Pada permukaan suatu sel, fosfolipid
tersusun dalam suatu bilayer atau lapisan ganda. Kepala hidrofilik molekul yang
berada pada bagian luar bilayer itu, berhubungan langsung dengan larutan aqueous
di bagian dalam dan bagian luar sel. Ekor hidrofobik mengarah ke bagian dalam
membran, menjauhi air. Bilayer fosfolipid akan membentuk suatu perbatasan antara
sel dari lingkungan ekstraselnya, pada kenyataannya, fosfolipid merupakan
komponen utama membran sel (Campbell dkk, 2007).

7
4. Spingolipid
Spingolipid merupakan derivate spingosin yaitu mengandung spingosine
(amina alcohol berantai Panjang) dan tidak mengandung gliserol. Spingolipid
banyak ditemukan baik pada tumbuhan dan hewan.

5. Glikolipid
Glikolipid adalah molekul lipid yang mengandung gugus gula. Molekul ini
terdistribusi secara asimetrik pada membran, gugus gula terpapar terhadap
permukaan luar sel, molekul ini berperan pada interaksi sel dengan lingkungan
sekitarnya.

6. Asam Lemak
Asam lemak tersusun dari komponen hidrofobik berupa rantai hidrokarbon dan
komponen hidrofilik berupa gugus karboksil. Asam lemak disebut juga asam

8
karboksilat, diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak. Jenis lipid ini terdiri
atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Umumnya asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap seperti asam oleat dapat
disintesis oleh organisme tingkat tinggi dari karbohidrat. Golongan asam lemak ini
disebut asam lemak nonesensial. Sedangkan asam lemak tak jenuh yang
mempunyai lebih dari dua ikatan rangkap seperti linoleat tidak dapat disintesis oleh
organisme tingkat tinggi. Golongan asam lemak ini disebut lemak esensial.
Organisme tingkat tinggi seperti mamalia tidak dapat hidup tanpa asam lemak tak
jenuh. Sumber asam lemak esensial banyak terdap at pada lemak mentega, minyak
kelapa, biji sayuran, minyak hewan, dan lain-lain.
Struktur Asam Lemak
Asam lemak terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai
karbon panjang dengan rumus umum:

Rantai karbon yang jenuh adalah rantai karbon yang tidak memiliki ikatan
rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantau karbon tidak
jenuh. Pada umumnya asam lemak memiliki jumlah atom karbon genap. Asam
lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Asam oleat
mengandung satu ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap ini memungkinkan
terjadinya isomer sis-trans (Poedjiadi dan Titin, 2007).
7. Triasilgliserol
Triasilgliserol merupakan komponen utama lemak simpanan pada sel hewan dan
sel tumbuhan, terutama pada jaringan adipose vertebrata. Triasilgliserol adalah
gliserol dimana semua gugus hidroksilnya diganti oleh asam lemak.

9
Semua triasilgliserol tidak larut dalam air dan jua tidak memperlihatkan
kesanggupan untuk membantu dispersi misel yang tinggi. Tetapi diasil dan
monoasilgliserol dapat membentuk misel karena mempunyai gugus hidroksil bebas.
Asli gliserol larut dalam eter, kloroform benzena dan etanol. Alkohol panas adalah
pelarut lemak yang baik.

8. Sterol (steroid)
Sterol yaitu steroid yang mengandung gugus hidroksil dan tidak mengandung gugus
karbonil. Steroid merupakan suatu alcohol yang berintikan perhidroksiklopentano
fenantren. Struktur dari steroid terdiri dari 4 cincin hidrokarbon yang menyatu, yaitu
3 cincin mempunyai 6 karbon dan 1 cincin mempunyai 5 karbon.

1.4 Fungsi Lipid


1. Sebagai Cadangan Energi
Apabila lemak yang anda konsumsi berlebih, maka lemak tersebut akan
tersimpan pada berbagai tempat seperti pada lapisan bawah kulit sebagai cadangan
energi.
2. Sebagai Pelindung Tubuh dari Hawa Dingin

10
Lemak atau lipid yang terdapat di dalam tubuh dapat melindungi tubuh dari suhu
lingkungan yang rendah dan dapat menjaga keseimbangan suhu tubuh.
3. Sebagai Pelindung Organ Vital
Lemak dapat melindungi organ-organ vital seperti ginjal dan jantung ketika terjadi
goncangan, karena lemak tersebut memiliki struktur seperti bantalan.
4. Sebagai Komponen Penyusun Membran Sel dan Membran Organel Sel
Lemak merupakan salah satu bahan dasar yang diperlukan untuk memproduksi
hormonevitamin, membran sel, serta membran organel sel.
5. Sebagai Pelarut Vitamin A, D, E, Serta K.
Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin a, d, e, dan k supaya dapat lebih mudah
diserap tubuh.
6. Sebagai Bahan Penyusun Empedu serta Asam Oksalat
7. Dapat Mengoptimalkan Fungsi Pencernaan
Lemak dapat memperlambat sistem pencernaan ketika proses pencernaan
berlangsung, sehingga rasa lapar tidak muncul terlalu cepat.
1.5 Transportasi Lipid
Lipid harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ tubuh untuk digunakan sebagai
energi maupun di simpan sebagai cadangan makanan. Namun lipid bersifat hidrofobik,
sehingga tidak dapat begitu saja memngalami pengangkutan dalam plasma. Oleh karena itu,
lipid di transportasikan dalam pembuluh darah dengan mengikat senyawa lipid yang nonpolar
dengan lipid amfipatik (Memiliki gugus polar dan non polar seperti fosfolipid) dan protein
untuk membentuk lipoprotein sehingga dapat bercampur dengan darah.
Lipoprotein terdiri dari :
1. Kilomikron
2. VLDL
3. LDL
4. HDL
Terdapat 4 jalur transport lipid yaitu :
1. Pengangkutan lipid ke berbagai jaringan
Lipid harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ tubuh untuk digunakan
sebagai energi maupun di simpan sebagai cadangan makanan. Namun lipid bersifat
hidrofobik, sehingga tidak dapat begitu saja mengalami pengangkutan dalam
plasma. Oleh karena itu, lipid di transportasikan dalam pembuluh darah dengan

11
mengikat senyawa lipid yang nonpolar dengan lipid amfipatik (Memiliki gugus polar
dan non polar seperti fosfolipid) dan protein untuk membentuk lipoprotein sehingga
dapat bercampur dengan darah.
Jalur transport lipoprotein :
• Eksogen : Pengangkutan dari luar tubuh, Pengangkutan trigliserida,
kolestrol, dan vitamin yang berasal dari makanan ke jaringan perifer.
• Endogen : Pengankutan dari dalam tubuh misalnya dari usus, ke jaringan
yang dibutuhkan.
2. Lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron).
Kilomikron berperan dalam pengangkutan seluruh lipid yang diperoleh
dari makanan ke dalam sirkulasi darah. Ketika jumlah trasigliserol yang diserap
semakin besar maka pembentukan kilomikron akan semakin meningkat.
Pembentukan kilomikron di awali dengan sintesis Apo B-48 di RE. Kemudian pada
saat yang sama, kolestrol yang telah diabsorbsi, di konversi menjadi ester kolestril,
sedangkan asam lemak dan gliserol di konversi Kembali menjadi triasigliserol di
SER ( Smoot endoplasma reticulum).
Ketika Apo-B8 meninggalkan RE menuju golgi, enzim microsomal trigliserida
transfer protein menggabungkan triasigliserol, ester kolesteril, vitamin larut lemak
dan fosfolipid ke dalam Apo B48 untuk membentuk kilomikron nascent. Kemudian
kilomikron nascent dilepaskan kedalam sistem limfatik (lacteal) dan akhirnya
berpindah melalui saluran toraks menuju sirkulasi sistemik.
3. Lipid yang disintesis dalam tubuh (Endogen) dari hati ke jaringan lain
(VLDL dan LDL).
VLDL merupakan precursor dari IDL, dan IDL merupakan precursor LDL.
VLDL berperan dalam mengangkut TAG (Triasilgliserol) dari hati ke jaringan
esktra hepatic misalnya jaringan otot dan jaringan adiposa. VLDL dibentuk oleh sel
parenkim hati, di dalam sel hepatosit terjadi penggabungan trigliserida, koleterol,
fosfolipid dengan Apo B-100 untuk membentuk VLDL nascent. Jadi pada VLDL
Apo B yang berperan adalah Apo B-100.
➢ Sekresi VLDL (Very Low Density Lipoprotein) akan meningkat Ketika :
✓ Keadaan kenyang
✓ Diet kaya karbohidrat
✓ Kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam darah

12
✓ Konsumsi etanol
✓ Kadar insulin darah tinggi
➢ VLDL di bentuk di sel parenkim hati, VLDL yang baru lahir akan mengangkut
trigliserida dan juga koleterol, dimana nascent VLDL ini sudah memiliki Apo b-100,
Apo E, dan Apo C. Apo c dan Apo E yang di transfer VLDL ini menjadi VLDL yang
lebih matang. Apo C dan Apo B ini belum dapat menjalankan fungsinya dengan baik
Ketika nantinya masuk ke dalam peredaran darah sehingga HDL harus mengtransfer
Apo C dan Apo E lainnya sehingga VLDL menjadi lebih matang darI pada nacent
VLDL. Kemudian VLDL ini akan masuk ke dalam jaringan ekstrahepatik yang
memang dibutuhkan oleh tubuh kita misalnya jaringan adiposa, jaringan otot dan lain
sebagainya. Untuk trigliserida akan terkonversi menjadi asam lemak dan juga gliserol,
gliserol akan masuk ke dalam peredaraan darah karena sifatnya hidrofilik sehingga
dapat langsung di angkut dalam peredaran darah.
Asam lemak yang di butuhkan misalnya simpanan lemak, Ketika ATP sudah baik
dalam tubuh kita makan akan di simpan dalam bentuk trigliserida sedangkan Ketika
masih di butuhkan energi maka asam lemak akan di konversi menjadi ATP.
➢ VLDL yang telah mengtransfor trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, maka
VLDL akan terkonversi menjadi IDL yang memiliki trigliserida yang lebih sedikit
daripada dengan VLDL. Pada perjalannya VLDL Mengtransfer Apo C Kembali pada
HDL karena Apo C telah menjalankan fungsinya sebagai kofaktor pada Lipo protein
lipase.
➢ Pada proses selanjutnya IDL akan terkonversi menjadi LDL. Untuk trigliserida yang
terdapat pada IDL akan ditransfer ke hati untuk dipecah menjadi asam lemak dan juga
gliserol, sedangkan kolesterol yang masih tersisa pada IDL, IDL akan terkonversi
menjadi LDL yang akan mengangkut kolesterol ke dalam jaringan. Jadi setiap partikel
LDL ini berasal dari satu partikel VLDL.
➢ LDL mengandung banyak kolesterol, LDL akan mengtransfer koleterol ke dalam
jaringan ektra hepatic melalui LDL reseptor dengan proses endositosis (transpor
makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel). Kolesterol yang masih
terisisa di angkut oleh HDL. Di hati terdapat LDL reseptor dimana apo B-100 berfungsi
sebagai ligan pada LDL reseptor, fungsinya agar dapat berikatan dengan LDL reseptor.
Jadi untuk kolesterol yang terdapat pada LDL akan masuk kedalam jaringan
ekstrahepatik dan juga masuk ke dalam hati, 30 % LDL yang diuraikan ke jaringan
ekstrahepatik dan 70 % sisanya di hati
13
4. Reverse transport kolesterol dan jaringan ekstra hepatik ke hati
(HDL).
HDL disintesis dan disekresikan oleh hati dan usus halus, HDL akan mengangkut
kolesterol dari jaringan ke hati untuk di konversi menjadi asam empedu.
➢ Terbentuknya HDL diawali dengan disintesisnya Apo A-1 yang merupakan
struktur inti pra beta-HDL
➢ Selanjutnya Apo -1 masuk ke dalam peredaran darah
➢ Protein transporter membrane (ABCA1) menyalurkan kolesterol bebas dan
fosfolipid yang berasal dari hepatosit, enterosit, dan sel eksttrahepatik ke
Apo A-1
➢ Kerusakan atau mutasi pada ABCA1 (pada penyakit tangier) akan
mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi mature HDL sehingga
terjadi penurunan kadar HDL dalam tubuh.
➢ Setelah diproduksi Apo A-1 yang merupakan inti dari Prebeta HDL, akan
masuk ke dalam peredaran darah, HDL yang berbentuk seperti cakram yang
mengandung kolesterol, fosfolipid, apo A-1 dan LCAT (lechitin cholesterol
acyltransferase). Untuk enzim LCAT ini berfungsi untuk mengeksterifikasi
kolesterol menjadi ester kolesteril sehingga HDL dapat mengambil
kolesterol bebas yang masih terdapat dalam peredaran darah.
➢ ABCG1 dan SR-B1 berperan dalam transport kolesterol dan jaringan ke
HDL, semakin banyak kolesterol yang terdistribusi ke dalam HDL maka
bentuk kolesterol akan menjadi lebih bundar.
➢ Untuk HDL-2 akan masuk ke dalam hati, sebagian besar kolesterol pada hati
diabsorbsi oleh hati yang dimediasi oleh SR-B1. Transfer kolesterol ke hati
akan menyebabkan terbentuknya HDL yang hanya mengandung sedikit
kolesterol, memiliki inti Apo A-1. Apo A-1 terfilter oleh glomerulus dan
terabsorbsi Kembali oleh tubulus renal, ginjal berperan dalam penguraian
Apo A-1
➢ Kolesterol yang diabsorbsi hati di konversi menjadi asam empedu.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang
pada satu ujungnya mempunyai gugus hidroksil (COOH) dan pada ujung lainnya memiliki
gugus metil (CH3). Asam lemak jenuh yang paling umum dijumpai pada ikan adalah miristat,
palmitat , dan stearat yang bergantung pada spesiesnya (Guillaume et al., 1999). Asam lemak
dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhan, yaitu asam lemak jenuh (saturated fatty acid/
SFA) dan asam lemak tak jenuh. Kolestrol merupakan salah satu komponen lemak atau zat
lipid seperti yang kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. 1.
Lipid sederhana, 2 Lipid Kompleks, Lipid kompleks berbeda dari lipid sederhana yaitu selain
dibentuk oleh ester dari asam-asam lemak dan alcohol, lipid kompleks juga mengandung
gugus molekul lain. 3, Lipid prekursor dan derivate.
Terdapat beberapa jenis lipid: a.Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh. Lemak dan minyak Lemak dan minyak disusun dari dua jenis molekul, yaitu
gliserol dan asam lemak. Pada lemak, satu molekul gliserol dapat mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Oleh karena itu, lipid di transportasikan :
1. Lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron).
Kilomikron berperan dalam pengangkutan seluruh lipid yang diperoleh dari makanan
ke dalam sirkulasi darah. Ketika jumlah trasigliserol yang diserap semakin besar maka
pembentukan kilomikron akan semakin meningkat.
2. Lipid yang disintesis dalam tubuh (Endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL dan
LDL).
3. Reverse transport kolesterol dan jaringan ekstra hepatik ke hati.
3.2 SARAN
Setelah membahas makalah ini, semoga kita semua kedepannya semakin paham dan
mengerti defenisi, klasifikasi, struktur dan fungsi dari Lipid. Penulis menyadari Penulis
menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangatlah penulis harapkan demi perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat
menjadi khazanah pengetahuan khususnya bagi penulis dan juga kita semua

15
DAFTAR PUSTAKA
Abun. 2009. Lipid dan Asam Lemak. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/lipid_asam_lemak.pdf. diakses 28 Oktober 2011
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Anggraini 2009. Metabolisme Lipid. http://greenhati.blogspot.com/2009/01/metabolisme-
lipid.html. Diakses pada 28 Oktober 2011
Anies. 2015. Kolestrol dan Penyakit Jantung Koroner. Jokjakarta: Ar-Ruzz Media.
Budirmarwati, 2010. Analisis Lipid.
https://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131877177/analisis%lipid.pdf.diakses 28
Oktober 201.
Campbell, Neil A, Jane B. Riece, dan Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga
Jakarta
Junaidi, W. 2010. Metabolisme Lipid.
https://wawanjunaidi.blogspot.com/2010/01/metabolisme-lipid.html. Diakses 28
Oktober 2010
Murray, R.K., Branner, D.K., Mayes, P.A., Rod, & Well, V.W. (2000). 1 larper's Biochemistry
29J, Now York: MC Graw Hill, p.160-71.
Poeddjiadi, Anna dan F. M Titin Supriyanti. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta
Shofyan. 2010. Lipid. http://forum.upi.edu/v3/indeks.php?topic=15636.0. Diakses pada 28
Oktober 2011
World Health Organization. The World Health Report: Shaping the Future. Geneva,
Switzerland: WHO; 2003.

16

Anda mungkin juga menyukai