Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KIMIA ORGANIK: LIPID

Diajukan untuk memenuhi tugas :

Mata kuliah : Kimia Organik

Dosen Pengampu :Dr. Kartimi M.Pd

Disusun oleh :

1. Fahmi Ishfahul Hadi : 180810619

2. Nadiah Rohadatul Aisy : 1808106154

3. Rahma Laila : 1808106149

Kelas / semester : Biologi-D / 2

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan by pass sunyaragi kesambi cirebon Telp. 0231481264 fax
02318491642
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Lipida.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................ Error! Bookmark not defined.

2.1 Pengertian .......................................................... Error! Bookmark not defined.

2.2 Struktur Lipid ...................................................................................................... 6

2.3 Sifat Fisika dan Kimia Dari Lipid ..................................................................... 11

2.4 Tata Nama Lipid ................................................................................................ 13

2.5 Cara Pembuatan ................................................................................................. 14

2.6 Manfaat Lipid .................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 17

3.1 Simpulan ............................................................................................................ 18

3.2 Saran 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan


sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut
dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid
tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu
sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan
dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi
struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam.Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana
(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan(derived lipid).

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan


(animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke
dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat
di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak
dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah
ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa
lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak
dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis
lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan
hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida
satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus

1
alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan
minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester
gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat
satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Lipid?
2. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari Lipid?
3. Bagaimana Tata Nama dari Lipid?
4. Bagaimana cara pembuatan Lipid?
5. Bagaimana manfaat dari Lipid?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Lipid
2. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari lipid
3. Untuk mengetahui Tata Nama dari Lipid
4. Untuk mengetahui cara pembuatan Lipid
5. Untuk mengetahui manfaat dari Lipid

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan


hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air,
tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti alcohol, eter atau kloroform. Fungsi
biologis terpenting dari lipid diantaranya untuk menyimpan energy, sebagai
kompoonen structural membrane sel, dan sebagai penysinyalan molekul.

Lipid adalah senyawa organic yang diperoleh dari proses dehydrogenase


endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom atau membrane lain dalam
lingkungan basah.

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sitonim dari lemak.


Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
(termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfo lipid, juga metabolit yang
mengandung sterol, sepertikolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki
metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat
dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.

Istilah lipida mencakup golongan senyawa heterogen yang memiliki


keanekaragaman str-uktur dan memiliki kekerabatan karna sifat fisiknya bukan
sifat kimianya. Kelompok ini memiliki sifat umum seperti tidak dapat larut
dalam air dan larut dalam pelarut non polar. Tidak ada skema penggolongan lipid
yang bisa diterima di seluruh dunia. Walaupun demikian para ahli biokimia
bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika
seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Dengan
demikian kelompok lipid itu mencakup asam lemak, minyak, malam dan

3
senyawa lain yang berhubungan. Lipid dapat diklasifikasikan menjadi lipid
sederhana, lipid kompleks dan drivat lipid.

1. Lipid sederhana

Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alcohol.


Seperti lemak (ester asam lemak dengan gliserol) dan malam (ester asam lemak
dengan alcohol monohidrat dengan berbobot molekul lebih tinggi)
(Robert.2003:148).

2. Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus


lain disamping alcohol dan asam lemak. Contohnya sebagai berikut:

a. Fosfolipid, yaitu kelompok lipid yang selain mengandung asam lemak dan
alcohol juga mengandung residu asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid ialah
suatu fosfogliserida.

b. Glikolipid, yaitu Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung


karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi
istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula
tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau
pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida kelompok lipid
yang mengandung asam lemak, spingosin, dan karbohidrat.

c. Lipid kompleks lain, seperti sulfolipid, lipoprotein dan aminolipid


(Robert.2003:148).
3. Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid
sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak.
Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

4
a. Asam Lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat
tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak merupakan asam monokarboksilat
rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Jumlah Nama Rumus


atom umum/molekul
Trivial Sistematik
karbon

2 Asam asetat Asam binoat CH3(CH2)COOH

4 Asam butirat Asam tetranoat CH3(CH2)2COOH

6 Asam kaproat Asam hekdanoat CH3(CH2)4COOH

8 Asam kaprilat Asam oktanoat CH3(CH2)6COOH

10 Asam kaprat Asam dekanoat CH3(CH2)8COOH

12 Asam laurat Asam dodekanoat CH3(CH2)10COOH

14 Asam miristat Asam tetradekanoat CH3(CH2)12COOH

16 Asam palmitat Asam heksadekanoat CH3(CH2)14COOH

18 Asam stearat Asam oktadekanoat CH3(CH2)16COOH

20 Asam arakidat Asam eiokosnoat CH3(CH2)18COOH

b. Terpen
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh
tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Senyawa dasar

5
terpen merupakan satuan C5 disebut isoprena. Pada awalnya terpen merupakan suatu
golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan dengan perbandingan 5 : 8
dengan rumus empiris C5H8 (unit isoprene), yang bergabung secara head to tail
(kepala-ekor). Oleh sebab itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpenoid
sama halnya dengan senyawa terpen tetapi mengandung gugus fungsi lain seperti
gugus hidroksil, aldehid dan keton. Dimana baik terpen maupun terponoid
dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid). Contoh : Limoena dalam
buah jeruk, Geraniol dalam mawar. Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon
yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan
vakuola selnya. Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan
modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid
dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Di
samping sebagai metabolit sekunder, terpena merupakan kerangka penyusun
sejumlah senyawa penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawa-senyawa
steroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Nama
"terpena" (terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin (turpentine).

2.2 Struktur Lipid


Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya
merupakan molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air merupakan molekul
yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti
benzena, eter, heksena, dan metanol. Lipida merupakan suatu kelompok senyawa
heterogen yang mimiliki sifat umum hampir sama. (Robert. 2006: 148). Berikut ini
adalah beberapa jenis senyawa dari lipida beserta strukturnya.
1. Lemak atau Trigliserida
Lemak atau trigliserida merupakan ester dari akohol gliserol dengan asam lemak.
Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam
pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hamper keseluruhannya merupakan asil
gliserol campuran (Robert,2003: 151).

6
Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR”. Dimana
R, R’ dan R” masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang.

struktur trigliserida

2. Lilin

Lilin ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai
rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom. Lilin adalah senyawa yang terbentuk
dari ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya
adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya
adalah mirisil palmitat. Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan
alkohol allifatik bermolekul besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar
antara C25 sampai C35.Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses
terjadinya lilin adalah merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan
alkohol berantai panjang.

Contohnya adalah setilalkohol dan mirisilalkohol:

CH3 – (CH2)14 – CH2 OH (Setilalkohol )

CH3 – (CH2)28 – CH2 OH (mirisilalkohol)

3. Fosfolipid

(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides,


glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian.
Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus

7
alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang
berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat.

Fosfolipid merupakan kelompok lipid yang mengandung asam fofat, asam lemak
dan alcohol. contonhya asam prospatidat, fosfatidigliserol, gliserofosfolipid,
sfingofosfolipid, dll. Pada umumnya senyawa fosfolipid merupakan fosfoasil gliserol.
Artinya senyawa ini mengandung gliserol kecuali sfingofosfolipid. Senyawa
fosfolipid dapat dianggap sebagai derivate asam fosfatidat yang gugus fosfatnya
mengalami estrifikasi dengan gugus –OH pada alcohol yang sesuai (Robert. 2006:
152).

Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam


dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di dalam metabolisme
dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup
banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai
kelainan saraf.

Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah


fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina
(PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan sebagai
komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra- dan
antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti
fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah
kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus
hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit terdapat
gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen). Terdapat
juga varian dialkileter pada arkaebakteria.
Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi
sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi sn-1
dalam kasus archaea.

8
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi
yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain,
misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan
komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum
dijumpai adalah:
a. Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
b. Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang
diikatnya.

4. Glikolipid

Glikolipid yaitu lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan karbohidrat.
Berikut ini adalah gambar dari struktur glikolipit yang mengandung asam lemak,
spingosin dan karbohidrat. Berikut ini adalah suatu glikolipid dalam bentuk senyawa
galaktosilseramida yang mengandung karbohidrat berupa galaktosa.

5. Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam-asam karboksilat berkarbon-20 yang
mengandung cincin-cincin siklopentana. Senyawa-senyawa ini dibiosintesis dari

9
asam-asam lemak tak jenuh berkarbon -20. Prostaglandin merupakan lipida yang
mengandung gugus hidroksil (OH) di posisi atom C nomor 9, C nomor 11 dan C
nomor 15, dan memiliki ikatan rangkap pada atom C no 13. Itulah alasannya
mengapa asam lemak tak jenuh diperlukan dalam makanan-makanan yang baik.
Sebenarnya prostagladin adalah asam prostanoat tak jenuh yang sering
digolongkan sebagai turunan asam lemak. Tempat utama sintesis prostagladin yaitu
di membran sel, tempat dimana fosfolipid menyiapkan prazat asam lemak yang
diperlukan. Asam linolenat adalah salah satu dari asam lemak penting yang
diperlukan untuk pembentukan prostagladin. Asam arakidonat adalah prazat penting
kelompok prostagladin. (Stanley.1980,: 932)
6. Terpena

Terpene berasal dari unit isoprena, yang memiliki rumus molekul C5H8. Rumus
molekul dasar senyawa terpen merupakan kelipatan dari itu, (C5H8) n di mana n
adalah jumlah unit isoprena terkait. Ini adalah aturan isoprena atau aturan C5.
Isoprena unit dapat dihubungkan bersama-sama "kepala ke ekor" untuk membentuk
rantai linier atau mereka dapat diatur untuk membentuk cincin. Satu dapat
mempertimbangkan unit isoprena sebagai salah satu blok bangunan umum alam.

ISOPRENE

7. Steroid.
Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu
tiga cincin 6 dan 1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan
adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan perhidroksisiklopentano fenantren.
Contohnya adalah kolesterol yang banyak terdapat dalam otak, system saraf,

10
membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat fitosterol, misalnya
stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur
dan ragimisalnya elgosterol yang merupakan bahan baku vitamin D.

2.3 Sifat fisika dan kimia dari Lipid


A. Sifat-sifat fisika
Sifat fisika lipid yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa, berat
jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak
eteris pada pembuatan parfum. Jika berbentuk padat disebut sebagai lemak.

Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair, lipid mempunyai titik lebur tinggi
mengandung asam lemak jenuh sedangkan lipid yang mempunyai titik didih
rendah mengandung asam lemak tak jenuh, lemak yang mengandung asam lemak
rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak
rantai panjang tidak larut dalam air, semua lemak larut dalam kloroform dan
benzene. Alcohol panas merupakan pelarut yang baik.

B. Sifat-sifat kimia

Sifat kimia minyak/lemak merupakan sifat yang dimilki oleh komponen kimia
minyak/lemak untuk berubah secara kimia, seperti bereaksi dengan zat
lain,terdegradasi dan teroksidasi dengan panas, serta pembaentukan radikal oleh
energi matahari. (Robert, 2003: 194)

11
1. Esterifikasi
Esterifikasi adalah suatu reaksi ioni, yang mana gabungan dari reaksi adisi
dan reaksi penataan ulang eliminasi. Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-
asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat
dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interfikasi atau penukaran ester yang
didasarkan pada prinsip transentifikasi Fiedel-Craft.

2. Hidrolisis
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam
lemak bebasdan gliserol. Reaksi ini mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak.
Hal ini disebabkan adanya sejumlah air dalam lemak atau minyak tersebut. Proses
ini berjalan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu.

3. Penyabunan
Sabun adalah merupakan logam alkali (biasanya gram natrium) dari asam-
asamlemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18 namun dapat juga
mengandung bebrapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah.

Reaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada


trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol
dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.

12
4. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon
asam lemak atau minyak. Pada asam lemak jenuh proses hidrogenasi ini berperan
dalam memutus ikatan rangkap.

5. Oksidasi
Oksidasi dapat brlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan
lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik
pada lemak atau minyak. Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan
peroksida dan selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan
terjadinya bau dan rasa yang tidak enak atau tengik.

2.4 Tata Nama dari Lipid


Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang
diikatnya.
1. Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama
senyawa lemak sebagai berikut. Gliserol + jumlah asam (mono-, di-,tri-) +
asam lemak
Gliserol tristearat
Senyawa tersebut terdiri dari tiga asam lemak yang sama yaitu asam stearat
sehingga disebut dinamakan gliserol tristearat.
2. Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama
senyawa lemak seperti berikut: Gliserol + asam lemak menurut letaknya
(akhiran asamnya diubah dengan penambahan huruf “o” kecuali yang terakhir)

13
2.5 Cara pembuatan dan Reaksi Kimia Lipid
A. Cara pembuatan lipid
1. Biosintesis trigliserida
Trigleserida dapat disintesis melelui reaksi estrifikasi asam lemak dengan
gliserol, seperti berikut ini :

2. Sintesis dan biosintesi steroid


Skualena adalah prazat untuk biosintesis steroid. Dalam suatu runtunan
reaksi dengan bantuan enzim yang menarik perhatian, yang menyangkut
pembentukan serentak dan migrasi, skualena-2,3-epoksida membentuk
lanosterol. Tertutupnya lingkar karena kemampuan skualena untuk mengambil
suatu konformasi yang persyaratan stereoelektronya untuk proses seluruhnya-anti
sudah terpenuhi. pengubahan dengan enzim dari lanosterol menjadi kolesterol
memerlukan penyingkiran tiga gugus metil dan pergantian ikatan rangkap-dua
(Hart, 1983: 154)

3. Biosintesis prostaglandin
Senyawa-senyawa prostagladin dibiosintesis dari asam-asam lemak tak
jenuh berkarbon-20. Biosintesis prostaglandin berlangsung dengan mekanisme
radikal bebas. Abstraksi sebuah hidrogen alilik-rangkap, diikuti diikuti dengan
suatu penataan ulang alilik dari satu ikatan rangkap, menghasilkan suatu
serangan oleh sebuah radikal hidroksil pada karbon 15 dari asam lemak.
(Fessenden.1986: 416).

14
B. Reaksi Kimia
Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:
1. Hidrolisis

Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan


bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas
dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3
daripada posisi 2 dari triasilgliserol.

2. Penyabunan

Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah


gliserol dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.

3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid

Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak
pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri.
Oksigen udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk
membentuk ikatan peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun
sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Timbal atau tembaga mengkatalisis
ketengikan. Mengasingkan oksigen atau menambah zat antioksidan menghambat
proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan dihasilkan selama pembentukan
peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup kecuali terdapat antioksidan,
misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi radikal-radikal bebas.

2.6 Manfaat dari Lipid

Lipid memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu

1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP.
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.

15
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai
pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena
keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi).
5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon
endrogen, estrogen.
6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi
biologis yang penting. (Somardjo,2000: 80)
8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang
berbentuk pellet.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Lipid adalah
senyawa organic yang diperoleh dari proses dehydrogenase endotermal rangkaian
hidrokarbon. Penamaan lipid atau lemak bergantung pada asam lemak yang
diikatnya. Pembuatan lipid dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
yaitu biosintesis trigliserida, sintesis dan biosintesis steroid, dan biosintesis
prostalgladin. Fungsi dari lipid sendiri yaitu sebagai penyerap dan pembawa
vitamin A, D, E dan K, sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP, Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan
fungsi-fungsi biologis yang penting.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
membangun dan saran mengenai penulisan makalah ini agar kedepannya penulis
dapat memperbaiki dan membuat makalah yang jauh lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden.1986.Kimia Organik Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Hart,Harold.1983.Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat (edisi ke 6). Jakarta:Erlangga.

Murray,K.Robert.2003.Biokimia Harper.Jakarta;EGC.

Poedjiadi,Anna.2006.Dasar Dasar Biokimia (edisi revisi).Jakarta:Universitas


Indonesia Press.

Pine,H.Stanley. 1980.Kimia Organik 2.Bandung:ITB.

Somardjo,Darmin. 2000. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran.Jakarta:Mandera.

18

Anda mungkin juga menyukai