DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang............................................................................................................iii
B. RumusanMasalah.......................................................................................................iii
C. Tujuan.........................................................................................................................iii
D. Metode yang digunakan.............................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL...................................................1
1. Karbohidrat...........................................................................................................1-2
2. Lemak (Lipid)........................................................................................................2
3. Protein....................................................................................................................2-3
4. Asam Nukleat........................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan
struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel
disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang
terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses
metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup
bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Mengidentifikasi Bagian sel dan organel sel
3. Mengidentifikasi Transpor melalui Membran Sel
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2. Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang
bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu
ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Polisakarida
Polisakarida memilki rumus molekul (C6H10O5)n. Ada dua macam polisakarida, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida
yang sama, sedangkan heteropolisakarida di bangun oleh berbagai macam-macam
monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh homopolisakarida :
1) Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis.
2) Glikogen, terdapat pada sel-sel hati dan sel-sel otot
3) Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan.
4) Lignin, terdapat pada sel xilem.
5) Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai pelindung
sel.
Contoh heteropolisakarida
1) Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik dan kumbang
2) Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai zat
antikoagulasi.
2. Lemak (Lipid)
Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, sepeti eter, kloroform, dan alkohol. Pada
sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain sebagai komponen membran plasma, hormon
dan vitamin.Contoh penyakit pada Lemak (Lipid) : Perut Terlihat Buncit akibat kolesterol
tinggi.
3. Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks. Pada sel hidup, protein
mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik ditunjukkan
oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.Contoh penyakit akibat
kekurangan protein : penyakit Marasmus, Kwashiorkor, Cachexia.
Berdasarkan komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein
sederhana dan protein gabungan.
a. Protein Sederhana
Jika protein sederhana dihidrolisis, hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya adalah
protein albumin dan glubulin.
b. Protein Gabungan
Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain.
Contohnya adalah sebagai berikut :
1) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
2) Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
3) Lipoprotein, mengandung protein dan lipid
4) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan hemosianin).
4. AsamNukleat
Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam nukleat, yaitu asam ribonukleat
(RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik.
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan :
a. Fosfat (P)
b. Gula pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa
c. Basa netrogen (basa organik)
Berbagai macam penyakit yang terjadi pada Asam Nukleat antara lain : Virus penyebab
penyakit ebola, Virus penyebab penyakit AIDS.
B. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
1. Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun
1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri
atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus
merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel
hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes
Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max
Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat
dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti
sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang
lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil).
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung
organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam
nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang
berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran
plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau
biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak
dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh
lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal)
yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2).
Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya
terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran
(tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain
sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah.
Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa
ruang.
Sel TumbuhanSel Hewan
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
Struktur Prokariotik Eukariotik
Membran Nukleus - +
Membran Plastida - +
Nukleus - +
Plastida - +/-
Mitokondria - +
Badan Golgi - +
DNA + +
RNA + +
Histon - +
Pigmen + +
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869)
mengadakanperubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881),
seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang
pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf
Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel
(retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan
organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom,
aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri
dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca
buku atau majalah-majalah yang memuat tentang Sel
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Gunawan Dkk.2007.Biologi.PT Grasindo,Jakarta.
D.A. Pratiwi Dkk.Biologi.Erlangga
Soal-soal
1. Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
Jawab : pada sel prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang
tidak dikelilingi oleh membran. Sedangkan sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti sel yang
sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
2. Jelaskan dua tiori sel serta siapa yang mengemukakan teori tersebut!
Jawab :
A. Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding.
B. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-
sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
3. Bagaimana terjadinya perubahan fase sol menjadi fase gel dan sebaliknya pada sitoplasma?
Jawab : koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya.
Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah.
4. Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda. Sebutkan dan
jelaskan?
Jawab :
1. Mikrofilamen atau filamen aktin adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis,
terdiri dari protein yang disebut aktin.
2. Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung
berlubang.
3. Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit.
5. Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok!
Ssebutkan dan jelaskan?
Jawab : sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh,
dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sedangkan Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Sel Sebagai Dasar Kehidupan” ini dapat saya selesaikan
dengan lancar. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum. Tak lupa
saya ucapakan terimakasih kepada Dosen Pengampuh Biologi Umum yang telah
membimbing dalam penulisan makalah ini. Juga ucapan terimakasih kepada pihak yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung.
Harapan penulis, semoga makalah Sel Sebagai Dasar Kehidupan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan disana
sini, maka dari itu penulis juga berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sehingga untuk kedepannya makalah yang penulis susun lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Manfaat penulisan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel.................................................................................................... 2
B. Sejarah Sel.......................................................................................................... 2
C. Stuktur Sel......................................................................................................... 2
D. Perbedaan Sel Tumbuhan, Hewan Dan Bakteri................................................. 4
E. Diferensiasi Sel.................................................................................................. 5
F. Penyakit-Penyakit Sel....................................................................................... 5
G. Pertanyaan Beserta Jawaban.............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Biologi memiliki banyak bagian dan aspek yang menjadi penyusun penting di
dalamnya, salah satunya adalah sitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
sel. Secara umum sel dapat didefinisikan sebagai satuan organisasi terkecil yang menyusun
tubuh makhluk hidup dan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Hingga saat ini,
penelitian masih terus dilakukan untuk dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana
sebenarnya sel itu.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian sel?
2. Bagaimana sejarah sel!
3. Bagaimana stuktur sel dalam makhluk hidup?
4. Apakah perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
5. Apakah penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian beserta sejarah sel!
2. Untuk mengetahui stuktur sel dalam makhluk hidup!
3. Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup!
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup yang
terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan
makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel merupakan suatu protoplasma pembangun kehidupan. Sel merupakan unit
struktural dan unit fungsional kehidupan. Sel merupakan satu kesatuan kehidupan. Pada
dasarnya, semua bentuk kehidupan di bumi disusun oleh sel. Mereka ada yang di kenal
sebagai organisme uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang berupa organisme multi seluler
(bersel banyak). Pada organisme multiseluler, setiap sel tidak berdiri sendiri, melainkan
bersatu menjadi bagian yang lebih besar. Dengan adanya pembagian kerja, sel-sel yang
berbeda mampu melakukan tugas yang bersifat khusus
B. SEJARAH SEL
Pada tahun 1665 Robert Hooke, merupakan orang yang pertama kali menemukan
sel. Ia mengamati stuktur seperti kotak yang terdapat pada sayatan gabus tutup botol.
Kemudian pada tahun 1674 Antonie Van Loeuwenhoek menemukan mikroskop lensa
tunggal dengan perbesaran bayangan benda mencapai 270 kali. Pada tahun 1839 di Jerman
Matthias Schleiden dan Thomas Schwann menemukan teori tentang sel. Schleiden
meyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun dari sel. Pernyataan serupa juga dikemukakan
oleh Schwann, ia menyatakan bahwa semua hewa juga tersusun dari sel.
C. STUKTUR SEL
Sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup, baik itu hewan makro
maupun mikro. Sel pada makhluk hidup yang satu berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
Namun sel harus terdiri atas 3 komponen utama yang harus ada, yaitu:
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur yang kuat tersusun dari bahan selulosa yang terdapat di
sebelah luar membran sel. Dinding sel berfungsi memberi kekuatan dan perlindungan sel dan
hanya terdapat pada sel tumbuhan.
2. Selaput Sel
Selaput sel merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan dan sel hewan. Membran
plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran plasma bersifat semipermeabel yang
tersusun dari senyawa lemak dan protein. Fungsinya mengatur transportasi zat antar sel. Pada
sel tumbuhan, membran plasma dilindungi oleh dinding sel yang tersusun dari selulosa yang
kuat dan kenyal.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel berupa cairan kental yang terletak di antara selaput sel
(membran plasma) dan inti sel (nukleus). Didalamnya terlarut bermacam-macam zat organik,
seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Didalam sitoplasma terdapat bagian-bagian yang
disebut organel, seperti mitokondria, lisosom, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi,
plastida, sentrosom, dan vakula.
Tidak semua organel di dalam sel tumbuhan terdapat di dalam sel hewan, demikian
pula sebaliknya. Contohnya adalah plastida dan sentrosom. Plastida merupakan organel yang
hanya dimiliki oleh sel tumbuhan, sedangkan sentrosom merupakan organel yang hanya
dimiliki oleh hewan.
4. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel merupakan bagian sel yang berukuran relatif besar dan berbentuk bulat atau
bulat telur. Bentuk inti sel pada sel darah putih tidak teratur. Inti sel merupakan pusat
pengendali kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat pada keturunannya.
Inti sel terdiri atas kromosom, anak inti (nukleolus), cairan inti (nukleoplasma), dan
selaput inti. Pada kromosom terdapat asam nukleat jenis DNA (deoxyribonucleic acid) yang
mengandung gen sebagai pembawa sifat menurun sehingga menentukansifat suatu makhluk
hidup. Anak inti kaya dengan asam nukleat jenis RNA (ribonucleic acid). Pada cairan inti
terlarut barmacam-macam zat dan kromosom. Struktur selaput inti sama dengan selaput sel.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun susunannya.
F. PENYAKIT-PENYAKIT SEL
1. Penyakit Pada Eritrosit (Sel Darah Merah)
a. Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai
yang diperlukan tubuh.
b. Gejala Anemia
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
c. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah
merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh
darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah
komplit (CBC). Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit
(CBC).
d. Penyebab Dari Anemia
Perdarahan hebat, Kronik (menahun), Akut (mendadak), Pecah pembuluh darah,
Pembedahan, Pendarahan hidung, Kecelakaan, Persalinan, Wasir, Genetik, Kanker disaluran
pencernaan, Ulkus peptikum, Tumor ginjal di kandung kemih, Pendarahan menstruasi yg
sangat banyak, Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena : =>Kekurangan zat besi
=>Kekurangan vitamin B12 =>Kekurangan asam folat =>Kekurangan vitamin C =>Penyakit
kronik
2. Penyakit Pada Leukosit (Sel Darah Putih)
a. Pengertian Leukimia
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah
bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya,
sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan
tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan
menggantikannya. Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru
ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti
seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel
darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
b. Gejala Leukimia
Demam atau keringat malam, infeksi yang sering terjadi, merasa lemah atau letih sakit
kepala, mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-
bintik merah kecil di bawah kulit), nyeri di tulang atau persendian, pembengkakan atau rasa
tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa), pembengkakan, terutama di leher atau
ketiak, kehilangan berat badan.
c. Penyebab Dari Leukimia
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor
yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a) Radiasi
b) Faktor leukemogenik
c) Epidemiologi
3. Penyakit Pada Trombosit (Keping Darah)
a. Pengertian Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan
perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan
untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan
sulitnya darah untuk membeku secara normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi
dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga cacat
dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan
perdarahan spontan yang berat dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun
b. Gejala Hemofilia
Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit
permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk
membeku. Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan
perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan,
Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen
akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot
sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia
dapat membahayakan jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh
yang vital seperti perdarahan pada otak.
c. Macam-Macam Hemofilia
Penyakit hemofilia dibedakan menjadi 2 yaitu:
Hemofilia A
Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama Hemofilia Klasik karena jenis hemofilia ini
adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Terjadi karena
kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
Hemofilia B
Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama Christmas Disease karena ditemukan untuk
pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada. Terjadi karena
kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
G. PERTANYAAN BESERTA JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan sel....?
Jawab: satuan stuktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
2. Siapkah ilmuan yang pertama kali memperkenalkan sel.........?
Jawab: Robert Hooke
3. Sebutkan 2 perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan...!
Jawab:
Sel tumbuhan Sel hewan
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel
Sel hewan lebih kecil daripada sel
hewan. tumbuhan.
Mempunyai bentuk yang tetap Tidak mempunyai bentuk yang tetap
A. KESIMPULAN
Semua organisme tersusun dari sel, mulai dari organisme terkecil seperti bakteri
hingga organisme yang besar seperti gajah. Organisme ada yang tersusun dari satu sel yang
disebut uniseluler. Ada juga organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme
multiseluler. Sel-sel tubuh organisme multiseluler membentuk jaringan, kumpulan beberapa
jaringan membentuk organ, dan beberapa organ membentuk sistem organ.
B. SARAN
Setelah makalah biologi ini selesai harapan saya, apa yang telah saya kerjakan bisa
bermanfaat bagi saya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Poskan Komentar
Camera Animation
Elektronik
Arsip Blog
▼ 2014 (64)
o ► Juli (10)
o ▼ Juni (54)
Puisi Chairil Anwar
What Is Beauty?
Soal Matematika
MAKALAH MANUSIA DAN PERADABAN
PENGANTAR KIMIA
Makalah Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Dialog percakapan Bahasa Arab
PANCA INDRA MANUSIA
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan Makanan
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
Makalah Sistem Transportasi
MAKALAH BIOLOGI UMUM “Sistem Pernafasan”
Sistem Reproduksi pada Manusia
Kumpulan Makalah Sistem Hormon pada Manusia
Kumpulan Makalah Sistem Ekskresi
Toleransi Antar Umat Beragama
PANTUN TANYA JAWAB
Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Budaya Korupsi Di Kalangan Masyarakat Indonesia
Teks Eksposisi Tentang Pentingnya Berhijab Bagi Ka...
KIMIA
Tanda-Tanda Sebelum Kematian Dalam Agama Islam
Binatang Menyusui(Mamalia)
Computer
PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
Kebugaran Jasmani
5 Eksperimen Fisika Yang Sangat Sederhana
MAKING OUTCASTS (MEMBUAT PENAMPILAN ORANG
BARU)
IS DRINKING COFFEE GOOD FOR US?
MODAL AUXILIARY
HUBUNGAN ANTARA DAYA PIKIR, DAYA RASA DAN DAYA
NAF...
Kawan Sejati
IDE
Dunia
Menurut pandangan kalian bagaimana tentang Matemat...
SISTEM PENCERNAAN MAKANANPADA MANUSIA
BY YULIANAPU...
Manfaat Internet Bagi Pendidikan
Perkembangan dan Masalah Pendidikan
Rendahnya Kualitas Pendidikan
PENDIDIKAN SEKARANG & MASA DEPAN
Stres
Keep Our Culture
Limbah Rumah Tangga
Bentuk Negara (Federal Menuju Kesatuan)
Pengenalan Tugas Perkembangan Pada Usia Anak
Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Otonomi Sekolah
Pendidikan Keluarga
Membangun Pendidikan Berbasis Masyarakat
Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan
Konsep Otonomi Pendidikan
lemahnya penguasaan matematika
jam animation
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
Syahla's Blog
semoga bermanfaat :)
80311
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup tersusun atas berbagai jenis sel yang berbeda, tetapi semuanya memiliki
karakter yang sama. Ada beberapa organisme yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Segala
fungsi hidup hanya dijalankan oleh satu sel saja. Hal ini sungguh berbeda dengan organisme
multiseluler. Teori sel merupakan hal penting yang harus kita pahami dalam kajian Biosel (Biologi
Sel). Kita mengetahui bahwa Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun tubuh
mahluk hidup.
Dalam makalah ini juga menjelaskan tentang Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang
mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi
rangsangan.Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak.Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut keorgan yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Sel
Kata sel berasal dari bahasa Inggris “cell” yang artinya kotak kecil. Hal ini sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan oleh Robert Hooke saat pertamakali melihat sel dari sayatan tipis gabus
dengan mikroskop buatannya sendiri. Yang tampak pada saat itu hanyalah kotak-kotak kecil yang
kosong tanpa isi.
Banyak sekali ilmuwan-ilmuan yang berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan
tersusun atas sel pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah, namun hal tersebut masih
diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden
menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya
nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel,
namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang
setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan
sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh
hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh
semua organisme adalah pembentukan sel.
Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah
Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden
mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari
pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui
pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang
terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).
Prokariot Eukariot
Inti Materi inti tanpa membran inti dan Materi inti diselubungi
disebut nukleoid membran inti dan disebut
nukleus
1. Retikulum endoplasma
Fungsinya antara lain :
Tempat biosintesis protein. Protein disintesis pada REG
Tempat penambahan molekul karbohidrat
Tempat biosinteis fospolipid dan kolesterol
Tempat detoksifikasi proses ini berlangsung pada REA sel-sel usus dan ginjal
2. Badan Golgi
Kompleks golgi berfungsi sebagai:
Tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid berkarbohidrat tinggi.
Berperan dalam pemulihan membran sel
Berperan dalam mencekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan yang akan
disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau granula sekretoris.
pada sel tumbuhan kompleks golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.
3. Lisosom dan peroksisom
Organel ini penting untuk melindungi sel dari penimbunan H2O2. Pada biji yang sedang tumbuh
perosisom berperan dalam perimbakan asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi gula yang
diperlukan untuk tubuh.
4. Mitokondria
Mitokondria mempunyai banyak fungsi metabolik, terutama untuk menghasilkan energi pada
metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut juga respirasi), sintesis ATP dan lain-lain.
5. Kloroplas
Fungsi kloroplas adalah tempat fotosintesis dan sintesis ATP pada sel tumbuhan.
6. Sentrosoma
Sentrosoma merupakan argenel yang bentuknya agak bulat dan terletak dekat ini. Pada
sentrosoma terdapat dua sentriol yang tersusun tegak lurus satu dengan yang lain. Sentrosoma
berperan dalam pembelahan sel.
7. Ribosom
Merupakan struktur terkecil yang terdapat dalam sel, dan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis.
8. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berisi cairan, dan dibatasi oleh membran plasma, vakuola
umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan yang muda terdapat banyak vakuola-
vakuola kecil, tetapi dengan bertambahnya umur sel, maka terbentuk vakuola tengah yang besar.
Vakuola berfungsi untuk menyimpan sementara bahan makan terlarut dan sia-sia metabolisme.
6. Komposisi sel berdasarkan senyawa penyusunnya
1. Karbohidrat (sakarida)
Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsur yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai ”hidrat
dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh
karbohidrat melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu senyawa
termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting
ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang
terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus
fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul
karbohidrat, maka senyawa tersebut didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon. Istilah sakarida sendiri berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis
senyawa karbohidrat sederhana. Karbohidrat terbagi dalam 4 kelompok besar, yaitu :
1. Monosakarida (CnH2nOn)
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu , sacchar: gula) adalah senyawa karbohidrat
dalam bentuk gula yang paling sederhana. Monosakarida yang tidak bias dihidrolisis menjadi bagian
yang lebih kecil. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya
(triosa, tetrosa, pentosa, heksosa)
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O
dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida.
2. Lipida
Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui Lipid mencakup
asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen, dan streroid.
Asam lemak berperan penting sebagai penyusun selaput plasma.
Lipida sederhana ialah ester alcohol atau trigliserida yang asam lemak dan alcohol.
Lipida gabungan merupakan ester asam lemak yang dihidrolisa menghasilkan asam lemak, alcohol
dan zat-zat yang lain. Lipida gabungan terdapat dalam protoplasma sel hewan dan sel tumbuhan
yaitu : fosfolipida, spingolipida.
3. Protein
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul protein berukuran lebih
besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida. Satuan penyusun protein adalah asam
amino. senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandungkarbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting
dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering
dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai
monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan
basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam
deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic
acid (RNA).
Label: Makalah
Zuraida Syahla
Poskan Komentar
graduation
my ig
me
with friend
Air Terjun Dwiwarna
Mengenai Saya
Zuraida Syahla
berasal dari keluarga sederhana, bahkan sangat sederhana...
tetapi tetap semangat menjalani hidup...
karena saya percaya bahwa kesuksesan itu bukan hanya milik mereka yang berada, tapi juga
milik saya dan anda...
tinggal kita yang mau berusaha atau sebaliknya
TAKE IT or LEAVE IT...
asmaul husna
VanDa
Payphone :)
divine-music.info
Entri Populer
Kurikulum 1994
Inovasi Pendidikan
my pic
me n friends
Arsip Blog
► 2016 (1)
► 2014 (17)
▼ 2013 (20)
o ► Desember (1)
o ► November (9)
o ► Oktober (5)
o ► Mei (2)
o ▼ April (3)
Sel Sebagai Unit Dasar Kehidupan
KUNCI SUKSES DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI
Media Pengajaran
► 2012 (6)
Google+ Followers
me n friends