Anda di halaman 1dari 44

Sari General Sains (SGS) "Ilmu Tanpa Iman Luntur, Iman Tanpa Ilmu Nglantur"

Selasa, 24 Juni 2014


Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN

SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang............................................................................................................iii
B. RumusanMasalah.......................................................................................................iii
C. Tujuan.........................................................................................................................iii
D. Metode yang digunakan.............................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL...................................................1
1. Karbohidrat...........................................................................................................1-2
2. Lemak (Lipid)........................................................................................................2
3. Protein....................................................................................................................2-3
4. Asam Nukleat........................................................................................................3

B. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


1. Struktur sel prokariotik dan eukariotik.................................................................3-6
2. Bagian sel dan organel sel.....................................................................................6-13
3. Transpor melalui Membran Sel.......,....................................................................13-15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan
struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel
disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang
terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses
metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup
bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Mengidentifikasi Bagian sel dan organel sel
3. Mengidentifikasi Transpor melalui Membran Sel
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2. Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang
bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu
ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL


Selmerupakan unit organisasiterkecil yang
menjadidasarkehidupandalamartibiologis.Semuafungsikehidupandiaturdanberlangsung di
dalam sel. Olehkarenaitu,
seldapatberfungsisecaraautonomasalkanseluruhkebutuhanhidupnyaterpenuhi.Seldisusunoleh
molekul-molekulutamakehidupanyaitukarbohidrat, protein, lipid, danasamnukleat.
1. Karbohidrat
Karbohidrat sangat vital untuk proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup. Berdasarkan
fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :
- Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
- Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi
- Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H), rumus molekul
karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Pada tumbuhan karbohidrat di bentuk oleh sel-sel berhijau daun
(kloroplas yang mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis. Contoh Penyakit yang
berhubungan dengan Karbohidrat antara lain :
1. Penyakit kurang kalori
2. Penyakit kegemukan (Obesitas)
3. Diabetes Melitus (penyakit kencing manis).
Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah atom C
pada molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.
b. Disakarida (Cn(H2O)n-1)
Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisisakan menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya adalah sukrosa (gula tebu) yang terdapat
pada sel batang tebu dan laktosa (gula susu) yang terdapat pada kelenjar susu (kelenjar
mamae).

c. Polisakarida
Polisakarida memilki rumus molekul (C6H10O5)n. Ada dua macam polisakarida, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida
yang sama, sedangkan heteropolisakarida di bangun oleh berbagai macam-macam
monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh homopolisakarida :
1) Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis.
2) Glikogen, terdapat pada sel-sel hati dan sel-sel otot
3) Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan.
4) Lignin, terdapat pada sel xilem.
5) Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai pelindung
sel.
Contoh heteropolisakarida
1) Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik dan kumbang
2) Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai zat
antikoagulasi.
2. Lemak (Lipid)
Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, sepeti eter, kloroform, dan alkohol. Pada
sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain sebagai komponen membran plasma, hormon
dan vitamin.Contoh penyakit pada Lemak (Lipid) : Perut Terlihat Buncit akibat kolesterol
tinggi.
3. Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks. Pada sel hidup, protein
mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik ditunjukkan
oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.Contoh penyakit akibat
kekurangan protein : penyakit Marasmus, Kwashiorkor, Cachexia.
Berdasarkan komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein
sederhana dan protein gabungan.
a. Protein Sederhana
Jika protein sederhana dihidrolisis, hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya adalah
protein albumin dan glubulin.
b. Protein Gabungan
Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain.
Contohnya adalah sebagai berikut :
1) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
2) Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
3) Lipoprotein, mengandung protein dan lipid
4) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan hemosianin).
4. AsamNukleat
Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam nukleat, yaitu asam ribonukleat
(RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik.
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan :
a. Fosfat (P)
b. Gula pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa
c. Basa netrogen (basa organik)
Berbagai macam penyakit yang terjadi pada Asam Nukleat antara lain : Virus penyebab
penyakit ebola, Virus penyebab penyakit AIDS.
B. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
1. Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun
1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri
atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus
merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel
hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes
Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max
Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat
dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti
sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang
lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil).
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung
organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam
nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang
berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran
plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau
biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak
dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh
lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal)
yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2).
Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya
terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran
(tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain
sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah.
Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa
ruang.
Sel TumbuhanSel Hewan
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
Struktur Prokariotik Eukariotik
Membran Nukleus - +
Membran Plastida - +
Nukleus - +
Plastida - +/-
Mitokondria - +
Badan Golgi - +
DNA + +
RNA + +
Histon - +
Pigmen + +

Keterangan: (+) memiliki, (-) tidak memiliki


Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok,
yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan
jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel
somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan
makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai
jumlah kromosom n (haploid).
Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal
sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi
vakuola.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik,
sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi.
Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
2. Bagian sel dan organel sel
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat
memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang
mendukung fungsi-fungsi tertentu.
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a. Membran plasma
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang
membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari
fosfolipid dan protein (lipoprotein). Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel, yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel. Contoh penyakit pada
membran plasma antara lain : Penyakit CerebrotendinousXanthomatosis, Sitosterolemia,
Gaucher’s.
b. Nukleus (Inti sel)
Inti sel eukariotik memiliki membran inti. Susunan molekul membran inti sama dengan
susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
Di dalam inti terdapat :
1) Nukleolus (anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (ribonukleat)
yang digunakan dalam perakitan ribosom. Ribosom penting bagi sintesis protein dalam sel.
2) Nukleoplasma (cairan inti), merupakan zat yang tersusun dari protein.
3) Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel tidak
membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut
kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan
organel sel. Sitoplasma bersifat koloid, yang tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri atas
air yang didalamnya terlarut banyak molekul kecil,ion dan protein. Ukuran partikel terlarut
adalah 0,001-0,1 mikron, dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat mengalami
perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika
konsentrasi air rendah. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
1. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan perluasan membran yang saling berhubungan
yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung didalam sitoplasma. Saluran-
saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke
bagian sel lainnya. beberapa penyakit pada Retikulum Endoplasma (RE) diantaranya
:Diabetes, Hipoksia, neurodegeneration, penyakit jantung.Dalam sel terdapat dua tipe RE
yaitu RE kasar dan RE halus.
Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma
A) Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Disebut REK karena dipermukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tanpak seperti
helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis
pada ribosomyang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel. Fungsi Rek adalah
mendukung sintesis protein yang menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan
sitoplasma.
Gambar 2.7. Nukleus dan Retikulum Endoplasma kasar (Campbell, et al 2006)
B) Retikulum Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaanya halus. REH memiliki enzim-enzim pada
permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid sperti
kolesterol, gliserida, dan hormon.
2. Aparatus Golgi (Badan Golgi)
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10 sampai 20
badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi.
Fungsi Badan Golgi antara lain:
a) Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk dinding sel tumbuhan.
d) Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur
dan pembentukan lisososm.
Contoh penyakit pada Aparatus Golgi (Badan Golgi) adalah : penyakit Ginjal
3. Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA
ribosom dan protein. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap
ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran. Dua subunit ini saling berhubungan
dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.Ribosom berfungsi umtuk sintesis
protein. Pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok membentuk poliribosom
(polisom). Contohpenyakit pada ribosom adalah penyakit animania
4. Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makro molekul. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada
protozoa atau sel darah putih. Lisosom juga berperan dalam autofagus. Sebagai contoh, pada
waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya secara bertahap diserap. Sel-sel ekornya
yang kaya akan lisosom, mati dan hasil penghancurannnya digunakan untuk pertumbuhan
sel-sel baru yang berkembang. Lisosom terutama di temukan pada sel hewan. Adapun contoh
penyakitnya adalah Silikosis dan Rematik.
5. Peroksisom dan Glioksisom (Badan Mikro)
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai
enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase mengkatalisis perombakan
hidrogen proksida (H2O2). Hindrogen Proksida merupakan produk metabolisme sel yang
berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-
padian. Aleuron merupakan bntuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakula.
Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpanan lemak dari biji yang berkecambah.
Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut
menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan. Contoh penyakit pada proksisom
yaitu menyebabkan berkurangnya fotosintesa bersih (netto) dari tumbuhan
6. Mitokondria
Mitkondria adalah organel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan
membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan
halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut krista. Sel-sel yang
aktif atau memiliki metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung, mitokondrianya banyak
mengandung krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang, yaitu ruang
intermembran dan matriks mitokondria.
Gambar 2.5. Mitokondria (Campbell, et al 2006)
A) Ruang intermembran
Ruang intermembran merupakan ruangan diantara membran luar dan membran dalam.
B) Matriks mitokondria
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.
Contoh penyakit mitokondria yaitu : Penyakit mitokondria yang diwariskan dapat
disebabkan oleh mutasi DNA mitokondria atau gen nuklir yang menyandi protein
mitokondria. Meskipun banyak gangguan mitokondria yang bersifat multisistemik, beberapa
gangguan jaringan tertentu-misalnya neuropati optik, tuli sensorineural, dan diabetes mellitus
tipe 2. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa gangguan telah dikaitkan dengan mutasi gen
nuklir yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan DNA mitokondria dan fungsi, dan
potensi kontribusi kelainan mitokondria pada penyakit neurodegeneratif progresif seperti
penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer telah diakui.
7. Plastida
Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga macam
plastida, yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas.
- Kromoplas adalah plastida berwarna karena mengandung pigmen selain klorofil
- Leukoplas yaitu plastida yang berwarna putih dan berfungsi untuk menyimpan amilum
(amiloplas), minyak (elaioplas), dan protein (aleuroplas).
- Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam
melingkupimatriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat perpasangan yang
disebut lamela. Secara berkala, lamela ini membesar sehingga terbentuk gelembung pipih
terbungkus membran yang dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip
koin. Tumpukan tilakoid dinamakan granum.
Gambar 2.6. Kloroplas (Campbell, et al 2003)
Contoh penyakit pada plastida adalah penyakit malaria, Jantung Koroner.
8. Vakuola (rongga sel)
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu membran
atau selaput yang disebut tonoplas. Vakuola terbentuk oleh pelipatan ke dalam dari membran
sel. Sel tumbuhan muda berisi banyak vakuola kecil. Akan tetapi, dengan semakin matangnya
usia sel, akan terbentuk vakuola yang semakin membesar.
Vakuola berisi antara lain :
a) Asam organik
b) Asam amino
c) Glukosa
d) Gas
e) Garam-garam kristal
f) Alkaloid
9. Sentriol
Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosom, yaitu pusat sel, daerah sitoplasma
yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai
kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau miosis. Dari sentriol memancar benang-
benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut.
Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub
masing-masing.
10. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu
mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
A) Mikrofilamen atau filamen aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein
yang disebut aktin.
B) Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung
berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter
mikrotubul lebih kurang 25 monomer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun sitoskeleton
terbesar.
C) Filamen antara (serabut antara)
Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit.
Disebut serabut antara karena berukuran di antara ukuran mikrotubul dan mikrofilamen.
Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun
atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut :
(1) Memberi kekuatan mekanik pada sel
(2) Menjadi kerangka sel
(3) Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain
d. Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel muda, dinding sel tersusun dari
zat pektin. Pada sel dewasa, dinding sel terbentuk dari bahan selulosa yang bersifat kaku
sehingga bentuk sel tumbuhan cenderung tetap.
Pada dinding sel terdapat bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah.
Melalui noktah ini terjadi hubungan plasma sel satu dengan sel yang lain yang disebut
plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar
masuknya zat.
Noktah pada batang pinus Plasmodesmata
Contoh penyakit pada Dinding sel adalah kolesterol dan asam urat
3. Transpor melalui Membran Sel
Membran sel atau membran plasma terletak disebelah luar sitoplasma. Didalam
sitoplasma terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh
membran. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama
dengan membran sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein.
Protein yang tersumbul diantara dua lapis fosfolipid disebut protein ekstrinsik (perifer).
Protein yang tenggelam diantara dua lapis fosfolipid disebut protein intrinsik (integral).
Protein ekstrinsik bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan protein intrinsik bersifat hidrofobik
(menolak air). Karena susunan membran sel yang demikian , maka membran sel bersifat
semipermeabel atau selektif permeabel. Artinya, membran sel hanya dapat dilalui oleh air dan
zat-zat tertentu yang terlarut didalamnya. Membran sel berfungsi mengatur materi atau
tranformasi dari dan keluar sel. Tranformasi melalui membran sel dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu transfor pasif dan transfor aktif.
a. Transfor Pasif
Transfor pasif adalah transfor yang tidak memerlukan energi. Transfor ini berlangsung
akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transfor pasif terdiri dari difusi,
osmosis, dan difusi terbantu.
1) Difusi
Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat, atau cair) dengan atau tanpa melewati membran,
dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga
konsentrasi zat menjadi sama. Contoh suatu tabung berisi suatu air, kemudian ditambahkan
cairan dengan konsentrasi gula tinggi, maka ion atau molekul gula tadi akan bergerak menuju
kearah air, cairan hasil campuran tadi konsentrasinya menjadi sama.
2) Osmosis
Difusi suatu pelarut (biasanya air) melalui membran semipermeable secara deferensial dari
suatu cairan yang berkonsentrasi tinggi ke cairan yang berkonsentrasi rendah. Konsentrasi
disini adalah konsentrasi pelarutnya (Air).Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar, dan
mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.
3) Difusi terbantu (Facillitated Difussion)
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein, misalnya enzim. Contoh
bakteri Escherichia coli jika dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka
metabolismenya menurun. Salah satu sebabnya adalah membran selnya tidak dapat dilalaui
laktosa (impermeabel).
b. Transfor aktif
Transfor aktif adalah tranfor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam
sel adalah ATP (adenosin trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi
sel. Transfor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel. Contoh sitoplasma sel
darah merah manusia mempunyai kadar ion kalium 30 kali lebih besar dari pada cairan
ekstrasel, yaitu plasma darah. Di lain pihak, kadar ion natrium plasma darah 11 kali lebih
besar dari pada sel darah merah. Untuk itu, perlu pengangkutan ion kalium dan ion natrium.
Transfor aktif melalui membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis.
1) Endositosis
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel di
transfer ke dalam sel. Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri
penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan menangkapnya dalam suatu vakuola
makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom.Endositosis antara lain pinositosis dan
fagositosis.
a. Pinositosis
Tahapan proses pinositosis adalah sebagai berikut. Mula-mula, zat pemicu menempel pada
reseptor khusus membran sel. Kemudian terjadi lekukan (invaginasi) dari membran sel
membentuk gelembung/ kantong atau saluran pinositosik. Di dalam sel, gelembung dapat
pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.
b. Fagositosis
Proses fagositosis sama dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang berukuran
lebih besar. Fagositosi terjadi misalnya saat rotifera, Ciliata, atau organisme mikroskopik lain
ditelan oleh amoeba. Amoeba memangsa paramecium dengan cara menangkapnya dengan
kaki semu (pseudopodium), kemudian mengurungnya dalam vakuola (fagosom). Selama
fagositosis, mangsa menjadi tak berdaya karena sekresi enzim pencerna dari sel pemangsa
(fagositik). Contoh penyakitnya yaitu : bakteri dan virus
2) Eksositosis
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang megeluarkan protein dalam
juamlah besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi
membran dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan
mengosongkan isinya keluar.Contoh neuron atau sel saraf, yang menggunakan eksositosis
untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang sel otot. Ketika sel tumbuhan sedang
membuat diding sel, eksositois mengeluarkan karbohidrat dari vesikula golgi kebagian luar
selnya.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869)
mengadakanperubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881),
seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang
pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf
Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel
(retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan
organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom,
aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri
dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca
buku atau majalah-majalah yang memuat tentang Sel

DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Gunawan Dkk.2007.Biologi.PT Grasindo,Jakarta.
D.A. Pratiwi Dkk.Biologi.Erlangga

Soal-soal
1. Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
Jawab : pada sel prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang
tidak dikelilingi oleh membran. Sedangkan sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti sel yang
sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
2. Jelaskan dua tiori sel serta siapa yang mengemukakan teori tersebut!
Jawab :
A. Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding.
B. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-
sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
3. Bagaimana terjadinya perubahan fase sol menjadi fase gel dan sebaliknya pada sitoplasma?
Jawab : koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya.
Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah.
4. Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda. Sebutkan dan
jelaskan?
Jawab :
1. Mikrofilamen atau filamen aktin adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis,
terdiri dari protein yang disebut aktin.
2. Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung
berlubang.
3. Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit.
5. Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok!
Ssebutkan dan jelaskan?
Jawab : sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh,
dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sedangkan Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).

6. Apa peranan protein bagi suatu sel?


Jawab : Pada sel hidup, protein mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan
mekanik. Peran katalitik ditunjukkan oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh
protein otot.
7. Jelaskan mengapa membran sel plasma bersifat semipermiabel dan selektif ?
Jawab : bersifat selektif artinya hanya zat-zat tertentu yang dibutuhkan sel saja yang dapat
melalui sel, sehingga zat-zat berbahaya tidak dapat melalui membran sel. Sedangkan
semipermabel artinya beberapa zat dapat melalui sel.
8. Jelaskan 4 fungsi membran plasma !
Jawab :
a. Sebagai reseptor (penerima rangsang dari luar)
b. Melindungi agar isi sel tak keluar meninggalkan sel
c. Mengontrol zat-zat yang keluar masuk sel
d. Tempat terjadinya kegiatan biokimiawi
9. Jelaskan jika sel tumbuhan dimasukkan kedalam
a. Larutan hipotonis
b. Larutan hipertonis
Jawab :
a. Larutan hipotonis : sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami
peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.
b. Larutan hipertonis : sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis
(lepasnya membran sel dari dinding sel)
10. Sebutkan 5 fungsi transport aktif
Jawab :
1. Mengangkut ion Na+ keluar sel
2. Mengangkut K+ kedalam sel
3. Mengangkut Glukosa dan enzim amiko kedalam sel
4. Perpindahan molekul atau ion menggunakan energi
5. Memelihara keseimbangan didalam sel

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Sel Sebagai Dasar Kehidupan” ini dapat saya selesaikan
dengan lancar. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum. Tak lupa
saya ucapakan terimakasih kepada Dosen Pengampuh Biologi Umum yang telah
membimbing dalam penulisan makalah ini. Juga ucapan terimakasih kepada pihak yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung.
Harapan penulis, semoga makalah Sel Sebagai Dasar Kehidupan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan disana
sini, maka dari itu penulis juga berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sehingga untuk kedepannya makalah yang penulis susun lebih baik lagi.

Sumenep, 15 juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Manfaat penulisan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel.................................................................................................... 2
B. Sejarah Sel.......................................................................................................... 2
C. Stuktur Sel......................................................................................................... 2
D. Perbedaan Sel Tumbuhan, Hewan Dan Bakteri................................................. 4
E. Diferensiasi Sel.................................................................................................. 5
F. Penyakit-Penyakit Sel....................................................................................... 5
G. Pertanyaan Beserta Jawaban.............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Biologi memiliki banyak bagian dan aspek yang menjadi penyusun penting di
dalamnya, salah satunya adalah sitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
sel. Secara umum sel dapat didefinisikan sebagai satuan organisasi terkecil yang menyusun
tubuh makhluk hidup dan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Hingga saat ini,
penelitian masih terus dilakukan untuk dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana
sebenarnya sel itu.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian sel?
2. Bagaimana sejarah sel!
3. Bagaimana stuktur sel dalam makhluk hidup?
4. Apakah perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
5. Apakah penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup?

C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian beserta sejarah sel!
2. Untuk mengetahui stuktur sel dalam makhluk hidup!
3. Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup!
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup yang
terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan
makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel merupakan suatu protoplasma pembangun kehidupan. Sel merupakan unit
struktural dan unit fungsional kehidupan. Sel merupakan satu kesatuan kehidupan. Pada
dasarnya, semua bentuk kehidupan di bumi disusun oleh sel. Mereka ada yang di kenal
sebagai organisme uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang berupa organisme multi seluler
(bersel banyak). Pada organisme multiseluler, setiap sel tidak berdiri sendiri, melainkan
bersatu menjadi bagian yang lebih besar. Dengan adanya pembagian kerja, sel-sel yang
berbeda mampu melakukan tugas yang bersifat khusus

B. SEJARAH SEL
Pada tahun 1665 Robert Hooke, merupakan orang yang pertama kali menemukan
sel. Ia mengamati stuktur seperti kotak yang terdapat pada sayatan gabus tutup botol.
Kemudian pada tahun 1674 Antonie Van Loeuwenhoek menemukan mikroskop lensa
tunggal dengan perbesaran bayangan benda mencapai 270 kali. Pada tahun 1839 di Jerman
Matthias Schleiden dan Thomas Schwann menemukan teori tentang sel. Schleiden
meyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun dari sel. Pernyataan serupa juga dikemukakan
oleh Schwann, ia menyatakan bahwa semua hewa juga tersusun dari sel.

C. STUKTUR SEL
Sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup, baik itu hewan makro
maupun mikro. Sel pada makhluk hidup yang satu berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
Namun sel harus terdiri atas 3 komponen utama yang harus ada, yaitu:
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur yang kuat tersusun dari bahan selulosa yang terdapat di
sebelah luar membran sel. Dinding sel berfungsi memberi kekuatan dan perlindungan sel dan
hanya terdapat pada sel tumbuhan.
2. Selaput Sel
Selaput sel merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan dan sel hewan. Membran
plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran plasma bersifat semipermeabel yang
tersusun dari senyawa lemak dan protein. Fungsinya mengatur transportasi zat antar sel. Pada
sel tumbuhan, membran plasma dilindungi oleh dinding sel yang tersusun dari selulosa yang
kuat dan kenyal.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel berupa cairan kental yang terletak di antara selaput sel
(membran plasma) dan inti sel (nukleus). Didalamnya terlarut bermacam-macam zat organik,
seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Didalam sitoplasma terdapat bagian-bagian yang
disebut organel, seperti mitokondria, lisosom, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi,
plastida, sentrosom, dan vakula.

BENTUK DAN FUNGSI ORGANEL DALAM SEL


NO. ORGANEL BENTUK FUNGSI
Lipatan membran yang
Retikulum Pembuatan (sintesis)
1. terbentang dari inti ke
Endoplasma protein
membran sel.
Butiran yang melekat pada
Sebagai tempat proses
2. Ribosom retikulum endoplasma dan
pembuatan protein.
sitoplasma.
Seperti kantong yang Sekresi partikel atau
3. Badan Golgi
dibungkus membran. zat-zat sisa.
4. mitokondria Batang atau bulat lonjong Respirasi sel
Sebagai organel
5. Lisosom Bulat lonjong
pencernaan intrasel.
Penyimpanan sampah
Berbentuk bintik terang, seperti sel dan bahan-bahan
6. vakuola
gelembung udara yang tidak langsung
dipakai.
Pembentukan dan
7. Plastida Bulat lonjong
penyimpanan subtansi
untuk proses
metabolisme

Tidak semua organel di dalam sel tumbuhan terdapat di dalam sel hewan, demikian
pula sebaliknya. Contohnya adalah plastida dan sentrosom. Plastida merupakan organel yang
hanya dimiliki oleh sel tumbuhan, sedangkan sentrosom merupakan organel yang hanya
dimiliki oleh hewan.
4. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel merupakan bagian sel yang berukuran relatif besar dan berbentuk bulat atau
bulat telur. Bentuk inti sel pada sel darah putih tidak teratur. Inti sel merupakan pusat
pengendali kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat pada keturunannya.
Inti sel terdiri atas kromosom, anak inti (nukleolus), cairan inti (nukleoplasma), dan
selaput inti. Pada kromosom terdapat asam nukleat jenis DNA (deoxyribonucleic acid) yang
mengandung gen sebagai pembawa sifat menurun sehingga menentukansifat suatu makhluk
hidup. Anak inti kaya dengan asam nukleat jenis RNA (ribonucleic acid). Pada cairan inti
terlarut barmacam-macam zat dan kromosom. Struktur selaput inti sama dengan selaput sel.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun susunannya.

D. PERBEDAAN SEL TUMBUHAN, HEWAN DAN BAKTERI


Oleh karena organisme sel terbagi menjadi 2 golongan yaitu sel prokariota dan sel
eukariota. Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri secara umum mempunyai beberapa
perbedaan seperti berikut:
SEL TUMBUHAN
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel hewan lebih kec
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai b
Mempunyai plastida Tidak mempunyai p
Tidak mempunyai v
Mempunyai vakuola yang besar sel hewan uniseluler
Yang biasa dimiliki
Menyimpan tenaga dalam bentuk pati. Menyimpan tenaga d
Tidak mempunyai sentrosom Mempunyai sentroso
Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
Nukleus lebih kecil dari vakuola Nukleus lebih besar
E. DIFERENSIASI SEL
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan
untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak. Diferensiasi
sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak
pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah
stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan
berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang
spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik
terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada
jumlah gen yang diekspresikan.Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi
karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada
ekspresi gen indera lainnya.

F. PENYAKIT-PENYAKIT SEL
1. Penyakit Pada Eritrosit (Sel Darah Merah)
a. Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai
yang diperlukan tubuh.
b. Gejala Anemia
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
c. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah
merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh
darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah
komplit (CBC). Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit
(CBC).
d. Penyebab Dari Anemia
Perdarahan hebat, Kronik (menahun), Akut (mendadak), Pecah pembuluh darah,
Pembedahan, Pendarahan hidung, Kecelakaan, Persalinan, Wasir, Genetik, Kanker disaluran
pencernaan, Ulkus peptikum, Tumor ginjal di kandung kemih, Pendarahan menstruasi yg
sangat banyak, Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena : =>Kekurangan zat besi
=>Kekurangan vitamin B12 =>Kekurangan asam folat =>Kekurangan vitamin C =>Penyakit
kronik
2. Penyakit Pada Leukosit (Sel Darah Putih)
a. Pengertian Leukimia
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah
bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya,
sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan
tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan
menggantikannya. Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru
ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti
seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel
darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
b. Gejala Leukimia
Demam atau keringat malam, infeksi yang sering terjadi, merasa lemah atau letih sakit
kepala, mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-
bintik merah kecil di bawah kulit), nyeri di tulang atau persendian, pembengkakan atau rasa
tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa), pembengkakan, terutama di leher atau
ketiak, kehilangan berat badan.
c. Penyebab Dari Leukimia
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor
yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a) Radiasi
b) Faktor leukemogenik
c) Epidemiologi
3. Penyakit Pada Trombosit (Keping Darah)
a. Pengertian Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan
perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan
untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan
sulitnya darah untuk membeku secara normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi
dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga cacat
dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan
perdarahan spontan yang berat dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun
b. Gejala Hemofilia
Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit
permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk
membeku. Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan
perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan,
Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen
akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot
sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia
dapat membahayakan jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh
yang vital seperti perdarahan pada otak.
c. Macam-Macam Hemofilia
Penyakit hemofilia dibedakan menjadi 2 yaitu:
 Hemofilia A
Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama Hemofilia Klasik karena jenis hemofilia ini
adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Terjadi karena
kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
 Hemofilia B
Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama Christmas Disease karena ditemukan untuk
pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada. Terjadi karena
kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
G. PERTANYAAN BESERTA JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan sel....?
Jawab: satuan stuktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
2. Siapkah ilmuan yang pertama kali memperkenalkan sel.........?
Jawab: Robert Hooke
3. Sebutkan 2 perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan...!
Jawab:
Sel tumbuhan Sel hewan
 Sel tumbuhan lebih besar daripada sel
 Sel hewan lebih kecil daripada sel
hewan. tumbuhan.
 Mempunyai bentuk yang tetap  Tidak mempunyai bentuk yang tetap

4. Sebutkan penyakit yang terdapat di sel darah merah....!


Jawab: anemia
5. Jelaskan secara singkat gejala hemofilia....!
Jawab: Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan,
kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan
pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat
peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar
sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya
6. Siapakah ilmuan yang pertama kali menemukan hemofilia B....!
Jawab: Steven Christmas asal Kanada
7. Jelaskan yang dimaksud dengan ribosom....?
Jawab: organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein
8. Jelaskan yang dimaksud dengan badan golgi....?
Jawab: organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel
9. Jelaskan fungsi dari dinding sel......?
Jawab: memberi kekuatan dan perlindungan sel dan hanya terdapat pada sel tumbuhan.
10. Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi leukemia....?
Jawab: Radiasi, faktor leukemogenik, epidemilogi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Semua organisme tersusun dari sel, mulai dari organisme terkecil seperti bakteri
hingga organisme yang besar seperti gajah. Organisme ada yang tersusun dari satu sel yang
disebut uniseluler. Ada juga organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme
multiseluler. Sel-sel tubuh organisme multiseluler membentuk jaringan, kumpulan beberapa
jaringan membentuk organ, dan beberapa organ membentuk sistem organ.

B. SARAN
Setelah makalah biologi ini selesai harapan saya, apa yang telah saya kerjakan bisa
bermanfaat bagi saya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kadaryanto, S.Pd. dkk. 2006. Biologi 1. Jakarta:yudhistira

Diposkan oleh Yuliana Putri Sari di 20.16


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Open to This SGS Blog

Bismillah hirrahman nirrahim

Camera Animation

Elektronik

Anak Ayam Animation

Fun lagi Kebingungan


calender
Welcome
My Blog Is The Best Choice

Yuliana Putri Sari


Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼ 2014 (64)
o ► Juli (10)
o ▼ Juni (54)
 Puisi Chairil Anwar
 What Is Beauty?
 Soal Matematika
 MAKALAH MANUSIA DAN PERADABAN
 PENGANTAR KIMIA
 Makalah Bahaya Merokok bagi Kesehatan
 Dialog percakapan Bahasa Arab
 PANCA INDRA MANUSIA
 Sistem Saraf
 Sistem Pencernaan Makanan
 SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
 Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
 Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
 Makalah Sistem Transportasi
 MAKALAH BIOLOGI UMUM “Sistem Pernafasan”
 Sistem Reproduksi pada Manusia
 Kumpulan Makalah Sistem Hormon pada Manusia
 Kumpulan Makalah Sistem Ekskresi
 Toleransi Antar Umat Beragama
 PANTUN TANYA JAWAB
 Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
 Budaya Korupsi Di Kalangan Masyarakat Indonesia
 Teks Eksposisi Tentang Pentingnya Berhijab Bagi Ka...
 KIMIA
 Tanda-Tanda Sebelum Kematian Dalam Agama Islam
 Binatang Menyusui(Mamalia)
 Computer
 PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
 Kebugaran Jasmani
 5 Eksperimen Fisika Yang Sangat Sederhana
 MAKING OUTCASTS (MEMBUAT PENAMPILAN ORANG
BARU)
 IS DRINKING COFFEE GOOD FOR US?
 MODAL AUXILIARY
 HUBUNGAN ANTARA DAYA PIKIR, DAYA RASA DAN DAYA
NAF...
 Kawan Sejati
 IDE
 Dunia
 Menurut pandangan kalian bagaimana tentang Matemat...
 SISTEM PENCERNAAN MAKANANPADA MANUSIA
BY YULIANAPU...
 Manfaat Internet Bagi Pendidikan
 Perkembangan dan Masalah Pendidikan
 Rendahnya Kualitas Pendidikan
 PENDIDIKAN SEKARANG & MASA DEPAN
 Stres
 Keep Our Culture
 Limbah Rumah Tangga
 Bentuk Negara (Federal Menuju Kesatuan)
 Pengenalan Tugas Perkembangan Pada Usia Anak
 Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Otonomi Sekolah
 Pendidikan Keluarga
 Membangun Pendidikan Berbasis Masyarakat
 Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan
 Konsep Otonomi Pendidikan
 lemahnya penguasaan matematika

jam animation
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
Syahla's Blog

semoga bermanfaat :)

80311

Kamis, 25 April 2013


Sel Sebagai Unit Dasar Kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN

Makhluk hidup tersusun atas berbagai jenis sel yang berbeda, tetapi semuanya memiliki
karakter yang sama. Ada beberapa organisme yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Segala
fungsi hidup hanya dijalankan oleh satu sel saja. Hal ini sungguh berbeda dengan organisme
multiseluler. Teori sel merupakan hal penting yang harus kita pahami dalam kajian Biosel (Biologi
Sel). Kita mengetahui bahwa Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun tubuh
mahluk hidup.

Dalam makalah ini juga menjelaskan tentang Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang
mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi
rangsangan.Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak.Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut keorgan yang bersangkutan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sel Sebagai Unit Dasar Kehidupan

1. Teori Sel

Kata sel berasal dari bahasa Inggris “cell” yang artinya kotak kecil. Hal ini sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan oleh Robert Hooke saat pertamakali melihat sel dari sayatan tipis gabus
dengan mikroskop buatannya sendiri. Yang tampak pada saat itu hanyalah kotak-kotak kecil yang
kosong tanpa isi.

Definisi sel antara lain sebagai berikut :

 Sel merupakan kesatuan struktural suatu makhluk hidup

 Sel merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan


 Sel merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup

 Sel merupakan kesatuan hereditas

Banyak sekali ilmuwan-ilmuan yang berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan
tersusun atas sel pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah, namun hal tersebut masih
diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden
menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya
nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel,
namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang
setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan
sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh
hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh
semua organisme adalah pembentukan sel.

Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah
Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden
mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari
pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui
pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang
terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).

2. Sifat Dasar Sel


1. Hidup
2. Sel sangat kompleks dan terorganisasi
3. Sel mempunyai tata letak organel yang konsisten dan bentuknya pun konsisten
4. Sel memiliki program genetik
5. Organisme terbentuk berdasarkan informasi yang dikode oleh gen.
6. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
7. Sel dihasilkan dari pembelahan
8. Sel memerlukan dan menggunakan energi
9. Sel melakukan berbagai reaksi kimia
10. Keseluruhan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel mewakili metabolisme sel tersebut.
11. Sel melakukan berbagai aktivitas mekanik
12. Materi di transport dari satu tempat ke tempat lain, struktur dibangun dan secara cepat dibongkar.
13. Sel mampu memberikan respon terhadap stimulan
14. Sebagian besar sel memiliki reseptor yang dapat berinteraksi dengan substansi lingkungan dengan
cara yang sangat spesifik.
15. Sel mampu mengatur dirinya sendiri

3. Sel Prokariot dan Eukariot


Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu sel prokariot dan sel
eukariot. Pada sel prokariot, materi (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh
membran inti. Contoh sel prokariot ialah bakteri dan ganggang biru yang termasuk Monera.
Sedangkan pada sel eukariot terdapat membran inti yang memisahkan materi inti (DNA dan protein
histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariot dijumapai pada tumbuhan, hewan,
Cendawan, dan Protista.

Perbedaan Sel Prokariot dengan Eukariot

Prokariot Eukariot

Inti Materi inti tanpa membran inti dan Materi inti diselubungi
disebut nukleoid membran inti dan disebut
nukleus

Struktur DNA Kromosom sirkular tunggal Molekul linier yang


berasosiasi dengan protein
histon.

Sitoplasma Tanpa organel bermembran kecuali Berisi berbagai organel


mesosom yang merupakan bermembran, seperti
pelekukan membran plasma kloroplas, mitokondria,
vakuola, RE, badan golgi, dan
vesikel

Transport materi Difusi sederhana Transport materi secara


langsung

Sitoskeleton Tidak ada ada

Pembelahan mitosis Sederhana Kompleks

Pembelahan meiosis Tidak ada ada

Reproduksi Nonseksual, beberapa dapat Nonseksual dan seksual


berkonjugasi

4. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan


Secara umum, hal-hal yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan adalah sebagai berikut :
a. Sel Hewan
1) Tidak memiliki dinding sel
2) Tidak memiliki plastida
3) Memiliki lisosom
4) Memiliki sentrosom
5) Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6) Bentuk tidak tetap
7) Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit
b. Sel Tumbuhan
1) Memiliki dinding sel dan membran sel
2) Umumnya memiliki plastida
3) Tidak memiliki lisosom
4) Tidak memiliki sentrosom
5) Timbunan zat berupa pati
6) Bentuk tetap
7) Memiliki vakuola ukuran besar dan banyak
5. Macam-macam organela sel dan fungsinya
Organel sel antara lain adalah retikulum endoplasma, mitokondia, badan golgi, kloroplas,
nukleus, lisosom, peroksisom, dan vakuola. Disamping organel yang dibungkus membran ada pula
organel yang tidak dibatasi membran seperti ribosom

1. Retikulum endoplasma
Fungsinya antara lain :
 Tempat biosintesis protein. Protein disintesis pada REG
 Tempat penambahan molekul karbohidrat
 Tempat biosinteis fospolipid dan kolesterol
 Tempat detoksifikasi proses ini berlangsung pada REA sel-sel usus dan ginjal

2. Badan Golgi
Kompleks golgi berfungsi sebagai:
 Tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid berkarbohidrat tinggi.
 Berperan dalam pemulihan membran sel
 Berperan dalam mencekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan yang akan
disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau granula sekretoris.
 pada sel tumbuhan kompleks golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.
3. Lisosom dan peroksisom
Organel ini penting untuk melindungi sel dari penimbunan H2O2. Pada biji yang sedang tumbuh
perosisom berperan dalam perimbakan asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi gula yang
diperlukan untuk tubuh.

4. Mitokondria
Mitokondria mempunyai banyak fungsi metabolik, terutama untuk menghasilkan energi pada
metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut juga respirasi), sintesis ATP dan lain-lain.

5. Kloroplas
Fungsi kloroplas adalah tempat fotosintesis dan sintesis ATP pada sel tumbuhan.

6. Sentrosoma
Sentrosoma merupakan argenel yang bentuknya agak bulat dan terletak dekat ini. Pada
sentrosoma terdapat dua sentriol yang tersusun tegak lurus satu dengan yang lain. Sentrosoma
berperan dalam pembelahan sel.
7. Ribosom
Merupakan struktur terkecil yang terdapat dalam sel, dan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis.
8. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berisi cairan, dan dibatasi oleh membran plasma, vakuola
umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan yang muda terdapat banyak vakuola-
vakuola kecil, tetapi dengan bertambahnya umur sel, maka terbentuk vakuola tengah yang besar.
Vakuola berfungsi untuk menyimpan sementara bahan makan terlarut dan sia-sia metabolisme.
6. Komposisi sel berdasarkan senyawa penyusunnya

1. Karbohidrat (sakarida)
Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsur yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai ”hidrat
dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh
karbohidrat melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu senyawa
termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting
ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang
terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus
fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul
karbohidrat, maka senyawa tersebut didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon. Istilah sakarida sendiri berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis
senyawa karbohidrat sederhana. Karbohidrat terbagi dalam 4 kelompok besar, yaitu :

1. Monosakarida (CnH2nOn)
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu , sacchar: gula) adalah senyawa karbohidrat
dalam bentuk gula yang paling sederhana. Monosakarida yang tidak bias dihidrolisis menjadi bagian
yang lebih kecil. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya
(triosa, tetrosa, pentosa, heksosa)

2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O
dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida.

2. Lipida
Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui Lipid mencakup
asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen, dan streroid.
Asam lemak berperan penting sebagai penyusun selaput plasma.

Macam-macam lipida yang terdapat didalam makhluk hidup :

 Lipida sederhana ialah ester alcohol atau trigliserida yang asam lemak dan alcohol.
 Lipida gabungan merupakan ester asam lemak yang dihidrolisa menghasilkan asam lemak, alcohol
dan zat-zat yang lain. Lipida gabungan terdapat dalam protoplasma sel hewan dan sel tumbuhan
yaitu : fosfolipida, spingolipida.

3. Protein
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul protein berukuran lebih
besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida. Satuan penyusun protein adalah asam
amino. senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandungkarbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting
dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering
dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai
monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan
basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam
deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic
acid (RNA).

Fungsi asam nukleat adalah :

 Mengontrol aktivitas biosintesis pada sel


 Membawa informasi genetik
Diposkan oleh Zuraida Syahla di 10.33

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Makalah

Lokasi: Kota Medan, Indonesia

Zuraida Syahla

berasal dari keluarga sederhana, bahkan sangat sederhana...


tetapi tetap semangat menjalani hidup...
karena saya percaya bahwa kesuksesan itu bukan hanya milik mereka yang berada, tapi juga milik
saya dan anda...
tinggal kita yang mau berusaha atau sebaliknya
TAKE IT or LEAVE IT...
Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

graduation

my ig

me

with friend
Air Terjun Dwiwarna

Mengenai Saya

Zuraida Syahla
berasal dari keluarga sederhana, bahkan sangat sederhana...
tetapi tetap semangat menjalani hidup...
karena saya percaya bahwa kesuksesan itu bukan hanya milik mereka yang berada, tapi juga
milik saya dan anda...
tinggal kita yang mau berusaha atau sebaliknya
TAKE IT or LEAVE IT...

Lihat profil lengkapku

asmaul husna

VanDa

Free Blog Content

Payphone :)

divine-music.info

Entri Populer

Uji Validitas dan Reliabelitas Penelitian Kualitatif

 KUNCI SUKSES DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI


 Sel Sebagai Unit Dasar Kehidupan
 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
 Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
 Karakteristik Inovasi Pendidikan

Kurikulum 1994

 STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA

Inovasi Pendidikan

 PENGEMBANGAN KOMPETENSI, INDIKATOR, DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

my pic

me n friends

Arsip Blog
 ► 2016 (1)

 ► 2014 (17)

 ▼ 2013 (20)
o ► Desember (1)
o ► November (9)
o ► Oktober (5)
o ► Mei (2)
o ▼ April (3)
 Sel Sebagai Unit Dasar Kehidupan
 KUNCI SUKSES DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI
 Media Pengajaran

 ► 2012 (6)
Google+ Followers
me n friends

Windows Live Messenger + Facebook


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai