Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nur Hayati

NPM : 230210180067
Mata Kuliah : Biokimia
Program Studi : Ilmu Kelautan

RESUME MATERI LIPID

Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak mencakup
polimer. Senyawa yang disebut lipid dikelompokkan bersama karena meiliki satu ciri penting,
yaitu lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Perilaku hidrofobik lipid
didasarkan pada struktur molekulernya. Meskipun lipid bisa memiliki beberapa ikatan polar
yang berikatan dengan oksigen, lipid sebagian besar terdiri atas hidrokarbon (Campbell et al.,
2002).
Lipid merupakan zat - zat gizi yang memiliki fungsi - fungsi biologis untuk membantu
metabolisme tubuh. Lipid ( Minyak atau Lemak ) merupakan komponen bahan makanan yang
penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan
tersebut dalam keadaan cair atau padat.Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut
minyak, sebaliknya bila dalamkeadaan padatdisebut lemak.Lipid atau lipida lebih merupakan
istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak maupun lemak.Dalam pustaka asing, lipida yang
kita makan umumnya disebu tditery fat, yang dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak
secara kimiawi tersusun oleh sekelompk senyawa yang berbeda (Campbell et al., 2002).
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang
biasadisimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan makanan.Lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol
dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan
gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat
melalui jalur ini (Kimball, 1992).

Karakteristik Lipid
Adapun karakteristik dari lipid sebagai berikut:
 Lipid relatif tidak larut dalam air.
 Mereka larut dalam pelarut non-polar, seperti eter, kloroform, metanol.
 Lipid memiliki kandungan energi tinggi dan dimetabolisme untuk melepaskan kalori.
 Lipid juga bertindak sebagai isolator listrik, mereka melindungi akson saraf.
 Lemak mengandung asam lemak jenuh, mereka solid pada suhu kamar. Contoh, lemak
hewan.
 Lemak tumbuhan tak jenuh dan cair pada suhu kamar.
 Lemak murni tidak berwarna, mereka memiliki rasa yang sangat hambar.
 Lemak yang sedikit larut dalam air dan karenanya dijelaskan adalah zat hidrofobik.
 Mereka bebas larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton dan benzene.
 Titik leleh lemak tergantung pada panjang rantai asam lemak penyusun dan tingkat
jenuh.
 Isomerisme geometris, kehadiran ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dari
molekul lipid menghasilkan isomerisme geometris atau cis-trans.
 Lemak memiliki penyekat kapasitas, mereka adalah konduktor panas yang buruk.
 Emulsifikasi adalah proses dimana massa lipid dikonversi ke sejumlah tetesan lipid
kecil. Proses emulsifikasi terjadi sebelum lemak dapat diserap oleh dinding usus.
 Lemak yang dihidrolisis oleh enzim lipase untuk menghasilkan asam lemak dan
gliserol.
 Hidrolisis lemak oleh alkali disebut saponifikasi. Reaksi ini menghasilkan
pembentukan gliserol dan garam asam lemak yang disebut sabun.
 Ketengikan hidrolitik disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang
mengeluarkan seperti enzim lipase. Ini membagi lemak menjadi gliserol dan asam
lemak bebas (Hart, 2003).

Klasifikasi Lipid
Pengklasifikasian lemak pada dasarnya cukup banyak dan bermacam-macam, berikut
pembagiannya :

1. Klasifikasi Lipid Menurut Bloor


 Lipid Sederhana
 Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari Lemak netral
adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Lemak netral terdiri atas
monogliserida, digliserida, dan trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2
atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan
dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting
dari sumber lipid (Poedjadji et al., 2005).
Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga asam lemak.( atau
lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida ) Pada manusia , Trigliserida terletak di
adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas didistribusikan dalam tubuh. Trigliserida
dihidrolisis dalam usus dan diserap sebagai asam lemak dan monogliserida.Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh
sel-sel yangmembutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
Smenghasilkan energi,karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Gambar 1. Struktur Kimia Trigliserida


(Sumber: Poedjadji et al., 2005)

 Ester asam lemak dengan alkohol


Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin ( waxes ). Lilin tidak larut di
dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit,
rambut dan lain-lain.Lilin merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

 Lipid Majemuk (Kompleks)


 Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Fosfolipid merupakan
komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida lemak dan minyak pada tubuh hewan
.Fosfolipid berbentuk lemak padat yang berwarnakuning dan sifatnya larut dalam pelarut lemak
(pelarut organik) selain aseton. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding
sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fosfolipid
merupakan senyawa yang menyusun struktur lipid bilayer pada membran sel yang berperan
dalam mengatur sistem transport dari dalam ke luar sel. Saat ini telah banyak hasil riset yang
menunjukkan fungsi lain dari fosfolipid sebagai pengatur proses biologis dalam tubuh, seperti:
koneksi sistem saraf dan beberapa penyakit terkait kerja saraf (Hart, 2003).
Meskipun fosfolipid bukan termasuk senyawa essensial, namun keberadaannya dalam
makanan memiliki dampak positif bagi kesehatan antara lain: mencegah penyakit liver,
pengontrol kadar kolesterol, perkembangan sistem otak dan saraf. Fosfolipid menyusun 20-
25% berat kering otak manusia dewasa. Fosfolipid berperan dalam membentuk kerangka
membran sel otak, sehingga kinerja fosfolipid akan sangat berpengaruh pada tingkat
kecerdasan manusia.
 Glikolipid
Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah glikolipid biasanya dipakai untuk
lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat
diturunkan dari gliserol atau pingosine dansering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida
(Marks et al., 2003).
Glikolipid adalah lapisan yang tersusun atas gugus karbohidrat di bagian luar dan gugus
lipid atau lemak di bagian dalam. Glikolipid adalah unsur pembentuk membran sel yang
penting dalam bagian jaringan saraf. Glikolipid mengandung seramida dan satu/lebih gula.
Galaktosilseramida adalah glikosfingolipid utama pada otak dan jaringan saraf lain. Bentuk ini
dapat diubah menjadi sulfogalaktosilseramida (sulfatida) yang terdapat dalam mielin.
 Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai zat
penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.c\ Asam
lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga
dapat berupa hasil sintesis tubuh dari karbohidrat atau protein (Supriyantini, 2006).
Asam lemak adalah asam karboksilat yang digunakan sebagai prekursor triasilgliserol
(trigliserida). Asam lemak merupakan asam organik atas rantai hidrokarbon lurus yang pada
satu ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam
lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap yang berkisar
antara empat sampai dua puluh dua karbon (Almatsier, 2004: 52).
Asam lemak yang disimpan sebagai triasilgliserol berfungsi sebagai bahan bakar dan
merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Gliserofosfolipid dan sfingolipid yang
mengandung asam – asam lemak ester ditemukan pada membran dan di dalam lipoprotein
darah di antar muka (interface) antara komponen lemak struktur – struktur tersebut dengan air
di sekelilingnya. Lemak-lemak membran ini membentuk sawar hidrofobik diantara
kompartemen-kompartemen subseluler serta antara konstituen-konstituensel dan lingkungan
eksternal (Marks et al., 2000: 95)

Gambar 2. Pembentukan trigliserida dengan menggunakan asam lemak dan gliserol


(Sumber: Supriyantini, 2006)
Berdasarkan kejenuhannya asam lemak diklasifikasikan menjadi asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh (adanya ikatan rangkap). Asam lemak jenuh berwujud padat (lemak)
pada suhu ruang, yang diperoleh dari lemak hewan. Asam lemak tidak jenuh berwujud cair
(minyak) pada suhu ruang, yang diperoleh dari tanaman atau minyak sayuran (vegetable oil).

Gambar 3. Struktur Kimia Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh


(Sumber: Rukmini dan Raghuram, 1991)

 Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel
otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang
sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (fungsi
pencernaan).
Kolestrol terdapat di dalam semua macam jaringan hewan dan manusia. Kolestrol
merupakan komponen sel membran dan prekursor hormon steroid. Kolestrol memiliki 27 atom
karbon, 15 atom berasal dari gugus metil dan 12 dari gugus karboksil molekul asetat.
Tahap reaksi biosintesis kolesterol dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Pembentukan
asam mevalonat dari asetat; Pembentukan skualin dari asam mevalonat dan Pembentukan
kolesterol dari skualin.

Gambar 5. Struktur Kimia Kolestrol


(Sumber: Riawan, 1990)

Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah :


1. Merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem membran dari spesieshewan
eukariotik, bersama dengan phospholipid dan protein. Jumlah kolesteroldalam jarngan hewan
ekuivalen dengan sistem membran.
2. Prekursor senyawa sterol penting yang terdapat dalam tubuh. seperti asam empedu,hormon-
hormon steroid (meliputi androgen, estrogen dan corticosteroid) danvitamin D3.
3. Kolesterol juga berperanan penting dalam pengnyerapan lemak dalam usus halusdan dalam
transportasi lebih lanjut ke sistem peredaran darah atau haemolymph.Disini kolesterol
bergabung dengan asam lemak untuk membentuk ester kolesterolyang sangat larut dan lebih
emulsif daripada molekul asam lemak bebas

 Lipid Berdasarkan asalnya


 Lemak Nabati
Lemak nabati berasal dari tumbuhan. Mengandung lemak tak jenuh dan tidak
mengandung kolestrol. Di dapat dari kelapa, kemiri, alpukat, durian, dll. Lemak nabati
berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol, mencegah terjangkitnya penyakit jantung
koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.
 Lemak Hewani
Lemak hewani berasal dari hewan.Mengandung lemak jenuh dan kolestrol. Didapat
dari daging, telur, susu, keju, mentega, dll.Lemak hewani mengandung kolesterol yang tinggi.
Kolesterol sebagai komponen penting dalam asam empedu dimana asam empedu membantu
melarutkan lemak globular dari makanan sehingga dapat larut dalam air atau enzim lipase, dan
bereaksi dengan molekul lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan lemak (Riawan,
1990).

 Lipid Berdasarkan Ikatannya


 Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lemak umumnya diperoleh dari
hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh
mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls
tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang
mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Sedangkan minyak umumnya
diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh.
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada
rantai hidrokarbonnya . Fungsi dari lemak dan minyak adalah sebagai salah satu penyusun
dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul , Sumber energi yang efektif dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat,karena lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna akan
menghasilkan 9 kalori/liter gram lemak atau minyak. Sedangkan protein dan karbohidrat hanya
menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau karbohidrat, dan Mencegah timbulnya
penyumbatan pembuluh darah yaitu pada asam lemak esensial.

 Berdasarkan Kelas dari Lemak


 Lipid fungsi primer. Contoh Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai zat
penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.Asam
lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga
dapat berupa hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau protein.
 Gliserida
Gliserida terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.
o Gliserida netral
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida
merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid (Supriyantini, 2006).
o Fosfogliserida (Fosfolipid)
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fospfolipid berperandalam pengemulsian lipid
dalam saluran pencernaan dan sebagai unsur lipoproteindengan kecepatan yang tinggi dari
transpor lipid dalam tubuh
 Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak dan termasuk dalam
Lipid non gliserida. Lipid non gliserida yaitu Lipid yang tidak mengandung gliserol. Jadi asam
lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol Penggunaan primer dari sfingolipid
adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid.
 Steroid
Steroid berasal dari kolesterol. Steroid adalah zat yang sangat penting dan tersebar luas
dalam tubuh hewan. Steroid meliputi sterol, asam empedu, hormon adrenal, dan hormon sex.
Steroid mempunyai sifat yang sangat luas didalam tubuh dan mempunyai unit struktur dasar
inti phenanthrene yang bergabung dengan cincin siklopentana. Masing-masing senyawa
berbeda dalam jumlah dan posisi ikatan rangkapnya dan biasanya terdapat pada sisi cincin atom
karbon ke-17. Dalam tubuh manusia steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa hormon
reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesterone. Steroid lainnya adalah
kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya (Rukmini dan
Rakhguram, 1991).
Steroid ialah senyawa yang mengandung inti steroid. Inti steroid mirip dgn fenantren
(cincin A, B, dan C) yang ditempeli oleh cincin siklopentana (cincin D). Sumber semua steroid
lain dalam tubuh manusia adalah kolesterol. Kolesterol tidak disintesis oleh tumbuhan.
Kolesterol dapat bereaksi dengan asam lemak membentuk ester kolesterol. Ester kolesterol
adalah bentuk penyimpanan kolesterol dalam sel dan lipoprotein.

Gambar 4. Struktur Kimia Steroid


(Sumber: http://klikfarmasi.com/artikel-ilmiah/steroid/)

Lipid biasanya diklasifikasikan berdasarkan jenis dan jumlah atom C yang


dikandungnya, tetapi dapat juga diklasifikasikan dengan kriteria lain atau terikatnya senyawa
lain misalnya lipid yang mengikat gugus pospor disebut phospilipid. Beberapa golongan lipid:
Gliserida dan asam lemak (termasuk didalamnya minyak dan lemak) Phospolipid, Spingolipid,
Glikolipid, dan Terpenoid, termasuk didalamnya getah steroid. Salah satu jenis lipid adalah
lemak yang terdiri dari asam-asam lemak. Asam lemak adalah salah satu bahan baku untuk
semua lipid pada makhluk hidup. Asam lemak dapat ditemukan dalam bentuk bebas (karena
lemak yang terhidrolisis) maupun dalam bentuk gliserida. Asam lemak memiliki rantai panjang
atom C, yang biasanya jumlahnya berkisar antara 14 – 24 atom karbon. Semakin panjang rantai
atom C, lipid akan semakin mudah membeku dan semakin sukar larut dalam air. Berdasarkan
ada tidaknya ikatan rangkap, asam lemak terbagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh (Endo, 1997).

C. Fungsi Lipid
Lipid ( Lemak ) merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. Lemak
berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi dan kanak-
kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk menghasilkan tenaga serta
berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta
aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem saraf.
Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan.Penggunaan secara
banyak di dalam industri makanan telah menimbulkan kebimbangan kepada pengguna
terhadap kandungan nutrisi di dalam makanan terproses ini. Di Malaysia, pengguna lebih
memahami keperluan pemakanan, di Kuba memaksimumkan fungsi makanan untuk
memperbaiki kesehatan serta pembuatan makanan yang mudah dan cepat saji. Pengguna kini
lebih mementingkan produk makanan yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan
garam, tinggi kandungan karbohidrat kompleks serta fiber.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu :
 Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
 Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliranair ion, dan
molekul lain, keluar dan masuk kedalam sel
 Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
 Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
 Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energy di dalam tubuh dan komponen yang
membentuk membrane semua jenis sel.
 Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan
vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
 Pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial; yang bersifat sebagai pemeliharadan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasanfosfolipid
sebagai agen pengemulsi.
 Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologisyang
penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaanmembran,
untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan,adrenal dan
kortikosteroid).
 Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yangberbentuk
pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperandalam
kelezatan makanan (Sutresna, 2009: 81).
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.


Campbell, N. A. 2000. Biologi Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.
Endo, Y., H. Sanae dan F. Kenshiro. 1997. Autooxidation of Synthetic Isomers of
Triacylglycerol Containing Eicosapentaenoic Acid. J.Am.Oil Chem.Soc. 74. 5. 543
– 548.
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta. Erlangga.
Kimball, J. W. 1992. Kimia Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.
Marks, Dawn B, Allan D Marks dan Collen M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar
Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta. EGC.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta. Universitas
Indonesia Press.
Riawan S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Jakarta. Binarupa Aksara.

Rukmini C, Raghuram TC. 1991. Nutritional and Biochemical Aspects of the Hypolipidenic
Action of Rice Bran Oil. Journal of the American College of Nutrition. 1(6) : 593-595.
Supriyantini, E. 2006. Lipid. Semarang. Universitas Diponegoro Press.

Sutresna, Nana. 2009. Kimia. Bandung. Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai