Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOKIMIA II

PERBEDAAN DNA DAN RNA (STRUKTUR, SIFAT DAN REAKSI)

“Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia II ”

DOSEN PENGAMPU: CITRA AYU DEWI, M.Pd

NAMA : VITA SAFITRI

NIM : 18071031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS, TEKNIK DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANADALIKA
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia


nikmatnya sehingga makalah Biokimia yang berjudul “Perbedaan DNA dan RNA
(Struktur, Sifat, dan Reaksi)” ini dapat diselesaikan tepat waktu, Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia II yang diampu oleh Ibu
Citra Ayu Dewi, M.Pd.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu tentunya tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan


makalah ini,baik dari segi EYD, kosa kata,tata bahasa,etika maupun isi. Oleh
karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian,semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan


yang menambah kekayaan intelektual bangsa.

Lingsar, 10 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian DNA................................................................................. 3
B. Pengertian RNA................................................................................. 4
C. Perbedaan DNA dan RNA................................................................. 5
BAB III PENUTUP...................................................................................... 10
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama
sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui
jembatan fosfodiester antara posisi 3? suatu mononukleotida dan posisi 5?
pada mononukleotida lainnya(Harper, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi
keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama
seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam
nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida (Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat (DNA) dan
asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi
dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme
itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis
molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan
inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam
organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (fessenden, 1990).

1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan pada
makalan ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan DNA
2. Apa yang dimaksud dengan RNA?
3. Apa perbedaan DNA dan RNA?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian DNA.
2. Untuk mengetahui pengertian RNA.
3. Untuk mengetahui perbedaan DNA dan RNA.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian DNA
DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid (dalam Bahasa
Indonesia=asam deoksiribonukleat). DNA berasal dari tiga suku kata utama
yakni deoxyribo, dan nucleid acid (asam nukleat). Deoxyribo artinya
(Wikipedia) ialah gula yang kehilangan atom oksigennya, sedangkan arti kata
asam nukleat (Wikipedia) ialah molekul yang terkandung informasi genetik.
DNA adalah suatu asam nukleat yang tersusun dari gen di dalam inti sel.
Di dalamnya, tersimpan seluruh informasi biologis dari setiap makhluk hidup
dan sejumlah virus. Tidak hanya di dalam inti sel, DNA pun ada di dalam
mitokondria, kloroplas, sentriol, plastid, sampai sitoplasma.
Struktur kimia DNA berbentuk makromolekul kompleks yang terdiri atas
3 macam molekul, yakni gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa
nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri atas golongan purin, yakni adenine dan
guanine, serta golongan pirimidin yakni timin dan sitosin.
Peran utamanya dari molekul DNA ialah penyimpanan jangka panjang
informasi. DNA sering dibedakan dengan satu set cetak biru/resep/kode,
karena isinya instruksi yang dibutuhkan guna membangun komponen lain dari
sel, misalnya protein dan molekul RNA. Segmen DNA membawa informasi
genetik ini dinamakan gen, namun urutan DNA lain memiliki tujuan
structural/ terlibat mengatur penggunaan informasi genetik.
DNA dapat mereplikasi membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian
DNA isinya sekuens basis tertentu. Setiap basis menghubungkan molekul gula
dan fosfat. Bila basis telah membentuk anak tangga (horizontal), maka
molekul gula serta fosfat membentuk bagian vertikal tangga tersebut.

3
B. Pengertian RNA
Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang
merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi
genetik.
Asam ribonukleat atau RNA adalah asam nukleat berantai tunggal yang
tersusun atas monomer-monomer nukleotida dengan gula ribosa. RNA
merupakan polimer yang disebut polinukleotida. Setiap polinukleotida
tersusun atas monomer-monomer yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida
tersusun atas tiga bagian, yaitu basa nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat.
Basa nitrogen pada RNA terdidi dari adenin, guanin, sitosin, dan urasil.
Urutan basa-basa nitrogen tersebut dapat mengkode informasi genetik
(Campbell dkk. 2010: 93)
RNA atau asam ribosa nukleat merupakan satu dari tiga makromolekul
utama (bersama dengan protein dan DNA) yang memiliki fungsi penting
dalam segala bentuk kehidupan. RNA mempunyai peran sebagai pembawa
bahan genetik serta memainkan peran utama dalam ekspresi gentik. Didalam
suatu gentika molekular, RNA menjadi seuatu perantara antara informasi yang
dibawa DNA serta ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

4
C. Perbedaan DNA dan RNA
1. Berdasarkan Struktur
a. Struktur DNA
Gen terdiri dari asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid). Selain berbagai jenis virus, molekul berperan
sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme (Genetika,
2007: 53).

Gambar DNA
Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul
deoksiribonukleotida yang saling terikat untuk membentuk rantai
polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini dibentuk oleh ikatan antara C-nomor 3
dan C-nomor 5 pada molekul deoksiribosa melalui kelompok fosfat
(Biokimia Dasar, 2006: 135).
DNA adalah polimer. Rekombinasi DNA adalah proses alami di mana
elemen materi genetik (pecahan polimer DNA) digabungkan untuk
membentuk molekul DNA lain. DNA produk disebut sebagai DNA
rekombinan. (Fessenden, 1982)
b. Struktur RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA), adalah salah 1 dari 3
makromolekul utama (selain DNA & protein), yang memiliki peran
penting dalam semua bentuk kehidupan (Key, 1976: 463). Berikut
perhatikan gamabr di bawah ini

5
Asam ribonukleat berperan membawa bahan genetik dan memainkan
peran penting dalam ekspresi genetik.
Dalam dogma sentral genetika genetik molekuler, RNA memediasi
antara informasi yang ditransmisikan/dibawa oleh DNA dan ekspresi
fenotipik yang diwujudkan sebagai protein (Key, 1976: 463).
RNA terdiri dari rantai polybonucleotide, yang basanya biasanya
adalah guanine, adenine, urasil, dan sitosin. RNA ditemukan di
nukleus dan di sitoplasma sel. Lebih banyak variasi dalam bentuk
RNA daripada DNA.
2. Berdasarkan sifat

Sifat ikatan kimia DNA dan RNA adalah:


 DNA tersusun dari grup fosfat dan gula deoksiribosa yang
menyusun pita heliks ganda serta gugus protein sebagai mata
rantai, yang terdiri atas Cytosin (C), Guanin (G), Thiamin (G) dan
Adenin (A).
 RNA tersusun dari grup fosfat dan gula ribosa yang menyusun pita
heliks tunggal serta gugus protein sebagai mata rantai, yang terdiri
atas Cytosin (C), Guanin (G), Urasil (U) dan Adenin (A).

Fungsi DNA dan RNA:


 DNA berfungsi sebagai cetak biru biologis yang harus diikuti
setiap sel di makhluk hidup dan tetap berfungsi. DNA stabil
sehingga menjadi medium penyimpanan jangka panjang, dalam
transmisi informasi genetik.  

6
 Sementara itu funsgi RNA adalah membantu melaksanakan
panduan cetak biru DNA. ENA berfungsi mentransfers kode
genetik yang diperlukan untuk pembuatan protein dari nukleus ke
ribosom. 
3. Berdasarkan reaksi
Proses terbentuknya DNA sering disebut dengan replikasi DNA.
Proses ini terjadi ketika rangkaian protein dan juga enizm rangkaian
nukleotida di dalam urutan yang sudah ditentukan. Ketika molekul
tersebut berinteraksi dan membelah sel, serta mensintesis dua untai baru
dengan menggunakan helai sebagai cetakan, maka ketika itulah replikasi
DNA terjadi. Sederhananya Proses replikasi DNA membutuhkan
penguraian terlebih dahulu bentuk double helix. Akan tetapi, proses
replikasi DNA tidak perlu menunggu struktur double helix ini dibuka
seluruhnya. Ketika sebagian dari DNA mulai terbuka, maka proses
replikasi ini dapat dimulai, DNA induk menjadi template bagi
terbentuknya DNA yang baru dan replikasinya berlangsung secara
“semikonservatif“.
Berbeda dari DNA, proses pembentuka RNA terdiri dari dua (2)
tahapan dengan bantuan enzim RNA polymerase (RNA) yakni tahap
transkripsi serta tahap translasi. Enzim tersebut mempercepat proses
pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA meliputi:
1. Transkripsi
Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA ialah sebagai
cetakan disistesis RNA messenger. Proses tersebut terdiri atas 3 tahap,
yakni :
a. Inisisasi
Dalam tahap ini enzim RNA polymerase ini menyalin gen,
sehingga terjadi pengikatan RNA polymerase dengan promoter
(tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNA) yang akan
memberikan suatu inisiasi transkripsi. Yang kemudian RNA
polymerase tersebut akan membuka double heliks DNA yang
memiliki fungsi ialah sebagai cetakan yakni rantai sense.

7
b. Elongasi
RNA tersebut akan bergerak sepanjang untai ganda DNA,
membuka double heliks serta merangkai ribonukleotida ke ujung 3
ribonukleotida yang sedang tumbuh, sehingga akan dihasilkan
rantai RNA yang di dalamnya itu mengandung urutan basa nitrogen
pertama ialah sebagai hasil perekaman. Apabila hasil perekaman
tersebut sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yang
berperan sebagai penutup dapat memberikan sinyal inisiasi tahap
translasi serta mencegah terjadinya degradasi RNA akan berkaitan
dengan ujung 5 RNA.
c. Terminasi
Proses terminasi merupakan terhentinya suatu proses
perekaman dan juga molekul DNA baru terpisah dari DNA
template. Tahap tersebut ditandai dengan terdiasosiasinya enzim
RNAp dari DNA dan juga RNA dilepaskan sehingga dihasilkan
produk transkripsi yang lengkap yang disebut dengan messenger
RNA.
2. Translasi
Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet atau
juga kodon dari RNA menjadi asam amino yang pada akhirnya
membentuk sebuah protein. Tiap-tiap triplet tersebut terdiri dari
urutan basa nitrogen yang berbeda sehingga akan diterjemahkan
menjadi asam amino yang juga berbeda. Asam amino ini kemudian
akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk
protein spesifik pula. Proses translasi tersebut bisa berupa:

1. Iniasiasi

Dalam tahap inilah diawali dengan pengenalan kodon AUG


yang terdapat pada bagian akhir mRNA yang disebut dengan
sebutan kodon Start. Kodon AUG tersebut akan mengkode
pembentukan metionin. Yang selanjutnya, metionin tersebut
dibawa oleh tRNA untuk bergabung dengan melalui pembentukan

8
ikatan pada subunit besar ribosom sehingga akan membentuk
ribosom yang lengkap. Molekul tRNA pertama yang terikat pada
ribosom tersebut akan menempati tempat khusus, yakni sisi P
(Polipeptida) yang akan terbentuk rantai yang dikenal dengan
istilahnya itu polipeptida. Sedangkan untuk tRNA berikutnya akan
berikatan dengan kodon kedua serta akan menempati ribosom pada
sisi A (asam amino)

2. Elongasi

Pada tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh


tRNA pada Setiap kodon ke kodon sehingga akan juga dihasilkan
asam amino baru satu per satu. Proses engolasi tersebut membuat
rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino
yang terus bertambah.

3. Terminasi

Pada tahap ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon


yang dibawa oleh tRNA dengan UAA, UAG, atau juga UGA
sehingga menyebabkan berhentinya suatu proses translasi. Yang
akan menimbulkan rantai polipeptida yang dibentuk dari ribosom
itu terlepas dan juga diolah dan membentuk protein fungsional.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DNA atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan suatu asam nukleat
yang tersusun dari gen di dalam inti sel. Di dalamnya, tersimpan seluruh
informasi biologis dari setiap makhluk hidup dan sejumlah virus. Tidak hanya
di dalam inti sel, DNA pun ada di dalam mitokondria, kloroplas, sentriol,
plastid, sampai sitoplasma. Peran utamanya dari molekul DNA ialah
penyimpanan jangka panjang informasi, karena isinya instruksi yang
dibutuhkan guna membangun komponen lain dari sel.
RNA adalah asam nukleat berantai tunggal yang tersusun atas monomer-
monomer nukleotida dengan gula ribosa. RNA merupakan polimer yang
disebut polinukleotida. RNA sendiri mempunyai peran sebagai pembawa
bahan genetik serta memainkan peran utama dalam ekspresi gentik.
Berdasarkan struktruknya terdapat perbedaan, rantai DNA berbentuk
double helix panjang, kemudian RNA bentuk rantainya pendek dan tunggal,
begitu juga dengan fungsi dan sifatnya.
Sifat ikatan kimia antara DNA dan RNA ialah :
1. DNA tersusun dari grup fosfat dan gula deoksiribosa yang menyusun pita
heliks ganda.
2. RNA tersusun dari grup fosfat dan gula ribosa yang menyusun pita heliks
tunggal.
B. Saran
Agar di dalam karya tulis ini bisa bermanfaat , kami sebagai penulis
menyarankan :
1. Belajar dan tahu mengenai pengertian DNA dan RNA.
2. Mengerti berbagai perbedaan DNA dan RNA

10
DAFTAR PUSTAKA

bagaimana sifat DNA dan RNA ?? - Brainly.co.id

https://www.harapanrakyat.com/2020/06/perbedaan-dna-dan-rna

Perbedaan Struktur DNA dan RNA - Fungsi, Struktur Penyusun, Gambar


(yuksinau.co.id)

Campbell,Neil. A and Reece, Jane. B. (2010). BiologiEdisi Kedelapan jilid 3


(Terjemahan Oleh Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga.\

Dage, Yohanis. 1992. Biokimia Dasar. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.

Elrod, Susan L. dan Stansfield, William D. 2007. Genetika. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982. Kimia Organik, diterjemahkan oleh
Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1. Penerbit Erlangga.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1990. Kimia Organik, diterjemahkan oleh
Pudjaatmakan, A. H., Jilid 2. Penerbit Erlangga.

Harper, et al. 1980. Biokimia Review of Physiological Chemistry. Edisi 17.


Jakarta: EGC

Key, L Joe. 1976: 463. Plan Ahli Biokimia.

11

Anda mungkin juga menyukai