Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan warna dari klorofil a dan
klorofil b dari daun tanaman pepaya menggunakan kromatografi kertas, serta dapat
mengetahui cara pemisahan warna menggunakan kromatografi kertas tersebut.
B. Dasar Teori
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling
sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk
melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang
farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Kromatografi Lapis tipis (KLT) merupakan bentuk kromatografi planar, selain
kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda dengan kromatografi kolom yang
mana fase diamnya diisikan atau dikemas didalamnya, pada kromatografi lapis tipis
fase diamnya berupa lapisan yang seragam pada permukaan bidang datar yang
didukung oleh lempeng kaca, plat alumunium, atau plat plastik. Dan dapat dikatakan
bentuk terbuka dari kromatografi kolom. (Gandjar 2007)
Pigmen hayati adalah kelas pigmen yang dihasilkan secara alami oleh
organisme, mikroorganisme atau makhluk hidup lainnya, terutama dihasilkan oleh
tumbuhan, alga, sejumlah bakteri dan beberapa jenis fungi. Pigmen hayati memiliki
fungsi metabolik penting, terutama sebagai penangkap energi cahaya atau penetral
oksidan (Wikipedia, 2014)
Jenis pigmen dalam tanaman menentukan warna dari bahan tanaman itu
sendiri.Pigmen Klorofil (Chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh-
tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa yunani Khloros (hijau kekuningan) dan
phullon (daun). Nama klorofil pada mulanya diberikan pada pigmen-pigmen hijau
yang berperan pada proses fotosintesis tanaman tingkat tingi, yang kemudian
diperluas kepada semua golongan pigmen porfirin fotosintetik. (Anonim, 2015)
Perbedaan dari pigmen klorophil a dan klorophil b sendiri dari perbedaan penyerapan
spektrum, kuning-hijau untuk klorofil-a dan biru-hijau tua untuk klorofil-b. Dengan
eluen aseton : heksana dimana pigmen yang memiliki kepolaran leih tinggi akan
langsung terikat oleh eluen (aseton) tetapi yang nonpolar akan ikut terbawa oleh eluen
(n-heksana) dengan urutan kepolaran yaitu klorophil a kemudian klorophil b dan
kemudian xanthofil. (Anonim, 2009).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
- Dua gelas beker
- Batang Pengaduk
- Corong
- Pisau
- Alat Vorteks
- Dua Tabung Reaksi
- Rak Tabung Reaksi
- Mortar dan Alu
- Kertas Saring
- Lidi
- Tissue
- Alat tulis menulis
- Kamera handphone
2. Bahan
- Daun Tanaman Pepaya Warna Hijau
- Daun Tanaman Pepaya Warna Kuning
- Alkohol 95%

D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Memotong kecil-kecil daun pepaya warna hijau seperlunya menggunakan pisau.
3. Memasukan potongan daun pepaya hijau ke dalam mortar lalu menggerus
menggunakan alu sampai daun pepaya hijau halus.
4. Menambahkan alkohol 95 % sebanyak 10 mL kedalam mortar yang berisi daun
pepaya hijau tersebut lalu menggerus lagi hingga tercampur rata.
5. Memindahkan larutan klorofil daun pepaya hijau tadi ke dalam tabung reaksi.
6. Memvorteks larutan klorofil daun pepaya hijau yang berada di tabung reaksi
menggunakan alat vorteks sampai benar-benar terpisah antara larutan dan
sedimennya.
7. Memindahkan Larutan yang telah divorteks kedalam gelas beker dengan
menggunakan Corong yang telah dilapisi kertas saring.
8. Mengukur kertas saring sepanjang 15 cm lalu batasi dengan pensil diukuran 12
cm, kemudian 3 cm sisanya digulung menggunakan lidi sampai batas garis
tersebut.
9. Memasukan kertas saring yang telah diukur kedalam gelas beker yang berisi
larutan klorofil daun pepaya hijau dan mengamati selama 10 menit.
10. Mengangkat kertas saring tersebut dan keringkan, kemudian mengamati warna
yang terlihat di kertas saring tersebut.
11. Mengulangi langkah 1-10 pada daun tanaman pepaya kuning.

E. Data Pengamatan

Warna yang dihasilkan pada kertas saring yang telah di


Klorofil keringkan
Daun Pepaya Warna Hijau Daun Pepaya Warna Kuning
Klorofil a Kuning Hijau Muda dan kuning
Klorofil b Hijau Tua Hijau kekuningan
F. Pembahasan

Berdasarkan data pengamatan diatas, Saat larutan klorofil daun pepaya hijau
dengan alkohol pada kertas saring mendapatkan warna klorofil a dan b yaitu daun
pepaya hijau menghasilkan klorofil a berwarna kuning dan klorofil b berwarna hijau
tua, sehingga dalam larutan daun pepaya warna hijau terdapat klorofil a maupun
klorofil b. Sementara untuk larutan klorofil daun pepaya warna kuning menghasilkan
klorofil a berwarna hijau muda dan berwarna kuning sedangkan warna klorofil b yang
paling tidak larut dalam alkohol adalah pigmen warna hijau-kekuningan. Percobaan
ini menggunakan alkohol sebagai pelarut yang dapat memisahkan komponen warna
dengan menggunakan teknik kromatografi ini. Pigmen warna yang paling larut dalam
alkohol adalah pigmen warna kuning (Xanthopil) sehingga ia akan bergerak lebih
mudah dalam fase yang diam ataupun gerak. Sehinggga pada bagian atas kertas saring
terdapat pigmen kuning tersebut. Kemudian diikuti oleh pigmen lain yakni pigmen
hijau untuk klorofil a dan yang paling tidak larut dalam alkohol adalah pigmen hijau-
kekuningan dari klorofil b.
Selain itu, dari data diatas membuktikan bahwa semakin hijau warna daun
maka, semakin tinggi kadar klorofilnya sehingga hal ini membuktikan bahwa kadar
klorofil dipengaruhi oleh pigmen daun.

DAFTAR PUSTAKA

Aufia. 2016. Laporan Praktikum Kromatografi.


https://www.slideshare.net/wafaaufia/laporan-praktikum-kromatografi-3-klt-
61542603 (23 Mei 2018)
Lampiran

larutan klorofil
larutan klorofil daun pepaya hijau
daun pepaya
kuning

Anda mungkin juga menyukai