Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI FARMASI & PARASITOLOGI


“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

DOSEN PENGAMPU
1. Apt.Margareta Retno P, M.Sc
2. Atalia Tamo Ina Bulu,M.Farm,Apt
Disusun Oleh :

1. Anita Ruiwsta ( A1201007 )

2. Ida Fira Asyika ( A1201023 )

3. Khatrin Indah Pratama ( A1201026 )

4. Lazi Khotut Takwiyah ( A1201029 )

5. Maria Yunita ( A1201032 )

Rombel: Karyawan A

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA
SEMARANG
2021
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan berbagai macam pengujian sifat sifat bakteri
2. Mahasiswa dapat membedakan dan menggolongkan bakteri berdasarkan sifat sifat
biokimia

II. LANDASAN TEORI


Uji biokimia adalah pengujian larutan atau zat-zat kimia dari bahan-bahan dan
proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami
proses kehidupan dari sisi kimia (Lehninger, 1995).
Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu
dengan lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam
pengamatan logika molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap
hukum-hukum yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah
memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di
dalam kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi,
reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat, melampaui
kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger, 1995).
Ciri biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi
spesimen bakteri yang tak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri
yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai
mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan.
Karakteristik dan klasifikasi sebagai mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi
enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media
memproduksi metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan reagen
test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen (Murray, 2005).
Uji fisiologi bisanya identik dengan uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya
dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji
katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang
sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim, 1998).
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji MR-VP, uji gula-gula, uji SIM, Uji TSIA,
Uji Indol, dan Uji Simmons Citrate (Dwidjoseputro, 1954).

Metode Uji Biokimia


Berikut beberapa uji biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri, antara lain:
1. Reaksi Fermentasi Karbohidrat (Gula-gula)
Fermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang dilakukan oleh mikroba.
Fermentasi adalah proses pengunahan senyawa makromolekul organik menjadi senyawa
yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat
menghasilkan berbagai senyawa akhir, contohnya fermentasi karbohidrat yang dapat
menghasilkan berbagai senyawa asam seperti asam laktat dan propionet, ester-ester, keton
dan gas (Pelczar, 2008).
Sebagian besar mikroorganisme memperoleh energi dari substrat berupa karbohidrat
yang selanjutnya di fermentasi menghasilkan asam-asam organik (seperti asam laktat,
format, asetat), dengan disertai atau tidak disertai pembentukan gas. Organisme-
organisme yang berbeda akan menggunakan karbohidrat/gula-gula yang berbeda
tergantung dari komponen enzim yang dimilikinya. Perbenihan gula-gula digunakan
untuk melihat adanya pembentukan asam yaitu dengan adanya perubahan warna indikator
(merah fenol atau biru bromtimol) yang terdapat dalam perbenihan menjadi kuning yang
sebelum ditanami berwarna merah (indikator merah fenol) atau berwarna biru (indikator
biru bromtimol) serta untuk pembentukan gas, yaitu dengan terlihatnyaudara di dalam
tabung peragian/fermentasi (tabung durham). Jenis karbohidrat yang digunakan pada uji
fermentasi karbohidrat antara lain: Sukrosa, Laktosa, Maltosa, Manitol. Glukosa dapat
langsung masuk dalam jalur fermentasi tahap pertama. Sedangkan, sukrosa, laktosa
mantol, dan maltosa akan di hidrolisis terlebih dahulu menjadi monosakarida
penyusunnya. Laktosa dihidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa. Monosakarida jenis
manosa dan galaktosa terlebih dahulu akan diubah menjadi glukosa melalui reaksi
epimerisasi. Sedangkan fruktosa akan diubah terlebih dahulu menjadi fruktosa 6-fosfat
dan kemudian fruktosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat dan
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
glukosa hasil epimerisasi galaktosa dan manosa akan masuk dalam tahap awal proses
fermentasi untuk menghasilkan asam piruvat, asam asetat dan CO2 dan kemudian pada
tahap kedua fermentasi asam piruvat dan asam asetat di reduksi kembali oleh atom
hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membentuk asam laktat dan etanol (Volk
dan Wheeler, 1993).

2. Uji Imvic (Indol, Methyl Red, Voges-Proskauer, Simmon’s Citrate)


Identifikasi basil enterik sangat penting dalam mengendalikan infeksi usus dengan
mencegah kontaminasi pasokan makanan dan air. Kelompok bakteri yang dapat
ditemukan di saluran usus manusia dan mamalia yang lebih rendah diklasifikasikan
sebagai anggota family Enterobacteriaeae. Yang termasuk dalam keluarga ini adalah:
1) Pathogen seperti anggota genera Salmonella dan Shigella
2) Sesekali pathogen seperti anggota genera Proteus dan Klabsiella
3) Yang normal flora usus seperti Escherichia anggota marga dan Enterobacter,
yang merupakan penduduk saprophytic dari saluran usus.

Diferensiasi kelompok utama Enterobacteriaceae dapat dicapai atas dasar sifat biokimia
dan reaksi enzimatik di hadapan substrat tertentu. Seri tes IMViC, indol, metil-merah,
Voges-Preskauer, dan pemanfaatan sitrat dapat digunakan untuk identifikasi ini.

1) Indol
Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami oksidasi
dengan cara kegiatan enzimatik beberapa bakteri. Konversi triptofan menjadi produk
metabolik di mediasi oleh enzim Tryptophanase. Media ini biasanya digunakan dalam
indetifikasi yang cepat. Perbenihan indol digunakan untuk melihat kemampuan bakteri
mendegradasi asam amino triptofan secara enzimatik. Hasil uji indol yang diperoleh
negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan
biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbon,
yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovaks. Asam amino triptofan
merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein
(Volk dan Wheeler, 1993).

2) MR-VP
Uji MR Perbenihan ini digunakan untuk mendeteksi bakteri yang memiliki
kemampuan untuk mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam berkonsentrasi
tinggi yang stabil sehingga menyebabkan pH media turun hingga dibawah 4,4 yang
ditandai dengan hasil positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan Methyl Red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen
glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP
(Lehninger, 1995).

3) Uji VP
Dengan hasil negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah
ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri inibukan asetil
metil karbinol (asetolin) (Volk dan Wheeler, 1993).

4) Simmon’s Citrate
Perbenihan ini digunakan untuk melihat kemampuan organisme enterik
berdasarkan kemampuan memfermentasi sitrat sebagai sumber karbon. Perbenihan
Simmon’s Citrate ini mengandung indikator biru bromtimol yang akan berubah menjadi
biru pada reaksi positif dan tetap hijau jika reaksi negatif (Volk dan Wheeler, 1993).

5) Uji katalase
Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk
mengetahui apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau
anaerob obligat dan digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk
menguraikan hidrogen peroksida dengan menghasilkan enzim katalase. Bakteri yang
memerlukan oksigen manghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang sebenarnya beracun
bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya anti metabolit
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul
ini meningkatkan dengan nyata kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan
berlangsung sangat lambat. Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang
dikatalisnya, enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh
reaksi-reaksi ini. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses
metabolisme. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu reaksi. Suatu enzim
adalah suatu katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim. Enzim
merupakan katalis yang lebih efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau
industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu
pengendalian laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas katalis lain. Kespesifikan
enzim disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau nonpolar)
yang terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim bekerja bersama suatu
kofaktor non protein, yang dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Hidrolisis
Gelatin terdapat enzim-enzim yang menguraikan golongan potein disebut
protenase/protease, kedua nama ini dianggap sinonim. Contoh pada hidrolisis gelatin
dimana protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan penghubung dan
tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang mensintesis enzim
proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat
apabila berada di dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolisis oleh mikroba,
maka akan tetap bersifat cair (Hadioetomo, 1993).
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Cawan petri Peptone dillution fluid (PDF),
Ose Nutrient agar
Tabung reaksi Larutan NaCl steril
Erlenmeyer Gula-gula(glukosa, sukrosa, fruktosa, maltosa, manitol),
Inkubator Trytose Water (indol)
Simmons Citrat Agar (SCA),
Metyl Red – voges proskouer (MRVP),
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Urea agar, Mc Conkey agar, MSA,
H2O2, reagen kovaks, metyl red, KOH, α-naphtol,
Aquadest steril
bakteri S. aureus
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
IV. SKEMA KERJA
1. Uji deret gula-gula

Disiapkan seri uji gula-gula masing-masing dalam tabung reaksi yang


berisi glukosa,sukrosa, fruktosa, maltosa dan manitol.

. Dalam media tersebut terdapat indikator yang dapat menunjukkan perubahan pH

Setiap sampel diinokulasi pada satu deret uji gula-gula dengan menggunakan ose

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati perubahan media, tentukan hasil uji gula-gula.

Uji gula glukosa dilengkapi dengan tabung durham, diamati apakah terbentuk gas
didalamnya.

2. Uji SIM

Media SIM disiapkan dalam tabung

dalam media tersebut diinokulasikan bakteri yang diamati menggunakan ose lurus
yang ditusukkan tegak lurus pada tengah media sampai mendekati dasar tabung
(tidaksampai dasar)

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam


“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3

Diamati perubahan yang terjadi, mulai dari bentuk tusukkan yang menunjukkan
motilitas bakteri, timbulnya warna hitam yang menunjukkan terbentuknya sulfur.

Dalam media inkubasi ini tambahkan reagen kovax, bila terbentuk cincin merah,
menunjukkan bakteri menghasilkan indol

3. Uji TSIA

Diinokulasikan biakan pada media TSIA dengan cara inokulasi tusuk kemudian
dilanjutkan dengan diulaskan lurus tegak pada agar miring

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada teori
diatas

4. Uji MR-VP

Diinokulasikan biakan pada media masing-masing MR dan PV

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada teori
diatas
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
5. Uji Simon sitrat dan urea

Diinokulasikan biakan pada media masing-masing simon sitrat dan urea dengan
menggores streak dipermukaan agar miring.

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam


“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3

V. DATA HASIL PENELITIAN

Hasil pengamatan media Uji dengan bakteri S. aureus:


No Media Uji Kegunaan Media sebelum uji Media Setelah Uji Keterangan
1. Gula-Gula bakteri mampu Timbul gelembung +
(Sukrosa) memfermentasi gas
karbohidrat.

2. SIM Mengetahui +
produksi H2S,
indol dan
motilitas atau
pergerakan
suatu bakteri.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
3. TSIA Melihat +
kemampuan
mikroorganisme
dalam
memfermen-
tasikan gula

4. MR-VP digunakan +
untuk
mendeteksi
bakteri yang
memiliki
kemampuan
untuk
mengoksidasi
glukosa
menghasilkan
produk asam.
5. Simmon digunakan +
citrate untuk melihat
kemampuan
organisme
enterik
berdasarkan
kemampuan
memfermentasi
sitrat sebagai
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
sumber karbon.
6. Urea terbentuk t.a.p (tidak terjadi -
amonia yang perubahan)
berubah warna
indikator
kuning menjadi
merah.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
VI. PEMBAHASAN
Bakteri yang memecah karbohidrat akan memberikan suasana asam dengan
indikator phenol red media menjadi berwarna kuning. Bakteri yang tidak memecah
karbohidrat akan memberikan suasana basa dengan indikator phenol red media menjadi
berwarna merah. Bakteri yang menghasilkan H2S memanfaatkan Iron (II) sulfate
membentuk endapan hitam (FeS).
Kemudian, pada percobaan kali ini menggunakan bakteri S.aureus. Pada
medium SIM diperoleh hasil positif, yaitu terjadi perubahan warna dari warna kuning
menjadi warna warna kuning keruh yang menandakan bahwa bakteri S.aureus
membentuk asam dari fermentasi medium SIM. Kandungan dari medium SIM : Nutrisi
(salah satunya pepton yang mengandung asam amino termasuk Triptofan), Iron, dan
Natrium thiosulfat. Dari kandungan inilah bakteri S.aureus dapat mengurai SIM untuk
metabolisme dirinya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan
medium SIM untuk untuk jenis bakteri S.aureus.
Pada medium sukrosa diperoleh hasil positif yaitu timbul gelembung gas, pada
medium ketiga yaitu TSIA diperoleh hasil positif yaitu adanya perubahan warna dari
merah menjadi kuning,kemudian pada medium MR-VP diperoleh hasil positif yaitu dari
warna putih menjadi kuning itu karena adanya bakteri yang memiliki kemampuan untuk
mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam.
Simmon citrate pada medium ini diperoleh hasil positif ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna biru mengendap.
Pada medium urea diperoleh hasil negatif,yang dimana tidak terjadi perubahan
warna dan tidak bertumbuhnya bakteri Karena bakteri S. aureus membutuhkan urea untuk
proses fermentasinya, begitupun pada medium acid. Komposisi dari urea, yaitu: buffer,
urea, sedikit nutrient, indicator phenol red. Dari kandungan inilah S.aureus dapat
mengurai urea untuk proses metabolismenya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil
pengamatan medium urea untuk jenis bakteri S.aureus.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3
VII. KESIMPULAN
 Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk
identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan uji biokimia yaitu uji sukrosa, methyl
red, sitrat, urea, katalase dan fermentasi karbohidrat,
 S. aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat
aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dddan tidak motil. Bakteri ini biasanya
terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada
saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit,
hanya berperan sebagai karier.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”

Kelompok 3

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Dwidjoseputro. 1954. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang
http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/
(Diakses pada: 23 April 2014, pukul: 21.00 WITA)
2. Hadioetomo. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/
(Diakses pada: 23 April 2014, pukul: 21.00 WITA)
3. Lehninger. 1995. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley. Publishing
company: California.http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-
metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23 April 2014, pukul: 21.00 WITA)
4. Lim. 1998. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley Publishing
company: California.http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-
metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23 April 2014, pukul: 21.00 WITA)
5. Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.Pelczar. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan,
Malang.http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-
bakteri/ (Diakses pada: 23 April 2014, pukul: 21.00 WITA)

Anda mungkin juga menyukai