DOSEN PENGAMPU
1. Apt.Margareta Retno P, M.Sc
2. Atalia Tamo Ina Bulu,M.Farm,Apt
Disusun Oleh :
Rombel: Karyawan A
Kelompok 3
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan berbagai macam pengujian sifat sifat bakteri
2. Mahasiswa dapat membedakan dan menggolongkan bakteri berdasarkan sifat sifat
biokimia
Kelompok 3
Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji MR-VP, uji gula-gula, uji SIM, Uji TSIA,
Uji Indol, dan Uji Simmons Citrate (Dwidjoseputro, 1954).
Kelompok 3
glukosa hasil epimerisasi galaktosa dan manosa akan masuk dalam tahap awal proses
fermentasi untuk menghasilkan asam piruvat, asam asetat dan CO2 dan kemudian pada
tahap kedua fermentasi asam piruvat dan asam asetat di reduksi kembali oleh atom
hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membentuk asam laktat dan etanol (Volk
dan Wheeler, 1993).
Diferensiasi kelompok utama Enterobacteriaceae dapat dicapai atas dasar sifat biokimia
dan reaksi enzimatik di hadapan substrat tertentu. Seri tes IMViC, indol, metil-merah,
Voges-Preskauer, dan pemanfaatan sitrat dapat digunakan untuk identifikasi ini.
1) Indol
Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami oksidasi
dengan cara kegiatan enzimatik beberapa bakteri. Konversi triptofan menjadi produk
metabolik di mediasi oleh enzim Tryptophanase. Media ini biasanya digunakan dalam
indetifikasi yang cepat. Perbenihan indol digunakan untuk melihat kemampuan bakteri
mendegradasi asam amino triptofan secara enzimatik. Hasil uji indol yang diperoleh
negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan
biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbon,
yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovaks. Asam amino triptofan
merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein
(Volk dan Wheeler, 1993).
2) MR-VP
Uji MR Perbenihan ini digunakan untuk mendeteksi bakteri yang memiliki
kemampuan untuk mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam berkonsentrasi
tinggi yang stabil sehingga menyebabkan pH media turun hingga dibawah 4,4 yang
ditandai dengan hasil positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan Methyl Red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen
glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP
(Lehninger, 1995).
3) Uji VP
Dengan hasil negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah
ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri inibukan asetil
metil karbinol (asetolin) (Volk dan Wheeler, 1993).
4) Simmon’s Citrate
Perbenihan ini digunakan untuk melihat kemampuan organisme enterik
berdasarkan kemampuan memfermentasi sitrat sebagai sumber karbon. Perbenihan
Simmon’s Citrate ini mengandung indikator biru bromtimol yang akan berubah menjadi
biru pada reaksi positif dan tetap hijau jika reaksi negatif (Volk dan Wheeler, 1993).
5) Uji katalase
Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk
mengetahui apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau
anaerob obligat dan digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk
menguraikan hidrogen peroksida dengan menghasilkan enzim katalase. Bakteri yang
memerlukan oksigen manghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang sebenarnya beracun
bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya anti metabolit
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul
ini meningkatkan dengan nyata kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan
berlangsung sangat lambat. Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang
dikatalisnya, enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh
reaksi-reaksi ini. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses
metabolisme. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu reaksi. Suatu enzim
adalah suatu katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim. Enzim
merupakan katalis yang lebih efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau
industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu
pengendalian laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas katalis lain. Kespesifikan
enzim disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau nonpolar)
yang terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim bekerja bersama suatu
kofaktor non protein, yang dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Hidrolisis
Gelatin terdapat enzim-enzim yang menguraikan golongan potein disebut
protenase/protease, kedua nama ini dianggap sinonim. Contoh pada hidrolisis gelatin
dimana protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan penghubung dan
tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang mensintesis enzim
proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat
apabila berada di dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolisis oleh mikroba,
maka akan tetap bersifat cair (Hadioetomo, 1993).
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Cawan petri Peptone dillution fluid (PDF),
Ose Nutrient agar
Tabung reaksi Larutan NaCl steril
Erlenmeyer Gula-gula(glukosa, sukrosa, fruktosa, maltosa, manitol),
Inkubator Trytose Water (indol)
Simmons Citrat Agar (SCA),
Metyl Red – voges proskouer (MRVP),
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Urea agar, Mc Conkey agar, MSA,
H2O2, reagen kovaks, metyl red, KOH, α-naphtol,
Aquadest steril
bakteri S. aureus
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
IV. SKEMA KERJA
1. Uji deret gula-gula
Setiap sampel diinokulasi pada satu deret uji gula-gula dengan menggunakan ose
Uji gula glukosa dilengkapi dengan tabung durham, diamati apakah terbentuk gas
didalamnya.
2. Uji SIM
dalam media tersebut diinokulasikan bakteri yang diamati menggunakan ose lurus
yang ditusukkan tegak lurus pada tengah media sampai mendekati dasar tabung
(tidaksampai dasar)
Kelompok 3
Diamati perubahan yang terjadi, mulai dari bentuk tusukkan yang menunjukkan
motilitas bakteri, timbulnya warna hitam yang menunjukkan terbentuknya sulfur.
Dalam media inkubasi ini tambahkan reagen kovax, bila terbentuk cincin merah,
menunjukkan bakteri menghasilkan indol
3. Uji TSIA
Diinokulasikan biakan pada media TSIA dengan cara inokulasi tusuk kemudian
dilanjutkan dengan diulaskan lurus tegak pada agar miring
Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada teori
diatas
4. Uji MR-VP
Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada teori
diatas
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
5. Uji Simon sitrat dan urea
Diinokulasikan biakan pada media masing-masing simon sitrat dan urea dengan
menggores streak dipermukaan agar miring.
Kelompok 3
2. SIM Mengetahui +
produksi H2S,
indol dan
motilitas atau
pergerakan
suatu bakteri.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
3. TSIA Melihat +
kemampuan
mikroorganisme
dalam
memfermen-
tasikan gula
4. MR-VP digunakan +
untuk
mendeteksi
bakteri yang
memiliki
kemampuan
untuk
mengoksidasi
glukosa
menghasilkan
produk asam.
5. Simmon digunakan +
citrate untuk melihat
kemampuan
organisme
enterik
berdasarkan
kemampuan
memfermentasi
sitrat sebagai
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
sumber karbon.
6. Urea terbentuk t.a.p (tidak terjadi -
amonia yang perubahan)
berubah warna
indikator
kuning menjadi
merah.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
VI. PEMBAHASAN
Bakteri yang memecah karbohidrat akan memberikan suasana asam dengan
indikator phenol red media menjadi berwarna kuning. Bakteri yang tidak memecah
karbohidrat akan memberikan suasana basa dengan indikator phenol red media menjadi
berwarna merah. Bakteri yang menghasilkan H2S memanfaatkan Iron (II) sulfate
membentuk endapan hitam (FeS).
Kemudian, pada percobaan kali ini menggunakan bakteri S.aureus. Pada
medium SIM diperoleh hasil positif, yaitu terjadi perubahan warna dari warna kuning
menjadi warna warna kuning keruh yang menandakan bahwa bakteri S.aureus
membentuk asam dari fermentasi medium SIM. Kandungan dari medium SIM : Nutrisi
(salah satunya pepton yang mengandung asam amino termasuk Triptofan), Iron, dan
Natrium thiosulfat. Dari kandungan inilah bakteri S.aureus dapat mengurai SIM untuk
metabolisme dirinya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan
medium SIM untuk untuk jenis bakteri S.aureus.
Pada medium sukrosa diperoleh hasil positif yaitu timbul gelembung gas, pada
medium ketiga yaitu TSIA diperoleh hasil positif yaitu adanya perubahan warna dari
merah menjadi kuning,kemudian pada medium MR-VP diperoleh hasil positif yaitu dari
warna putih menjadi kuning itu karena adanya bakteri yang memiliki kemampuan untuk
mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam.
Simmon citrate pada medium ini diperoleh hasil positif ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna biru mengendap.
Pada medium urea diperoleh hasil negatif,yang dimana tidak terjadi perubahan
warna dan tidak bertumbuhnya bakteri Karena bakteri S. aureus membutuhkan urea untuk
proses fermentasinya, begitupun pada medium acid. Komposisi dari urea, yaitu: buffer,
urea, sedikit nutrient, indicator phenol red. Dari kandungan inilah S.aureus dapat
mengurai urea untuk proses metabolismenya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil
pengamatan medium urea untuk jenis bakteri S.aureus.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk
identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan uji biokimia yaitu uji sukrosa, methyl
red, sitrat, urea, katalase dan fermentasi karbohidrat,
S. aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat
aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dddan tidak motil. Bakteri ini biasanya
terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada
saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit,
hanya berperan sebagai karier.
“UJI BIOKIMIA DAN GULA GULA”
Kelompok 3