Anda di halaman 1dari 17

1.

Sebutkan, gambarkan dan jelaskan secara singkat 10 simbol


bahan kimia berbahaya

1 . Oxidizing (Pengoksidasi)

Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi,
dapat menyebabkan kebakaran dengan
menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan
reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium
perklorat.

2. Toxic (Beracun)

Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat
menyebabkan sakit serius bahkan
kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan
dihirup, hindari kontak langsung dengan
kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
3. Explosive (Mudah Meledak)

Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak
dengan adanya panas atau percikan bunga api,
gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan
tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena
(TNT)

4. Flammable (Mudah Terbakar)

Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala
rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan bunga
api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.

5. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)

Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi,
gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar
pada kulit.Tindakan : Hindari kontak langsung
dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

6. Dangerous for Enviromental (Bahan


Berbahaya bagi Lingkungan)

Nama : Dengerous For the Environment


Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu
atau beberapa komponen lingkungan. Dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan
yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.Beberapa contoh bahan dengan simbol bahan kimia ini
misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum
bensin. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu
R50, R51, R52 dan R53.

7. Corrosive (Korosif)

Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif,
dapat merusak jaringan hidup, dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-
gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit
dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
8. Poison Gas (Gas Beracun)

Nama : Poison Gas


Arti : Simbol yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan
material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan
kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

9. Dangerous when wet (Berbahaya saat basah)

Nama : Dengerous When Wet


Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan
air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat
yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.
10. Flammable Solid (padatan mudah terbakar)

Nama : Flammable Solid


Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan
reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
2.Sebutkan, gambarkan dan jelaskan secara singkat 10 alat yang umum
digunakan di laboratorium.

1. Tabung Erlenmeyer

Fungsi dari labu Erlenmeyer yaitu:

 Sebagai wadah untuk membuat serta mencampur


larutan tertentu
Bentuk yang menyerupai kerucut serta silinder pada bagian
dasarnya, sangat fleksibel sebagai wadah untuk mencampur dan
membuat larutan tertentu

 Sebagai alat untuk mempermudah proses titrasi


Proses titrasi adalah sebuah metode kimia yang digunakan
dalam laboratorium untuk mengetahui konsentrasi dari sebuah
larutan.

2. Alat Labu Destilasi


Alat di dalam laboratorium yang selanjutnya adalah labu
destilasi. Labu destilasi berfungsi untuk melakukan penyulingan
sederhana maupun bertingkat pada larutan atau bahan, di bagian
atas alat labu destilasi terdapat penutup berupa karet dengan
lubang kecil yang berguna sebagai tempat untuk termometer.

3. Alat Pipet Tetes

Alat dengan bentuk pipa berukuran ini berfungsi sebagai


pemindah cairan dalam jumlah yang kecil. Sesuai dengan
namanya, pipet jenis ini hanya bisa memindahkan cairan dalam
bentuk tetesan saja.
4. Alat Labu Ukur

Alat yang berguna dalam proses pengenceran larutan ini banyak


digunakan pada laboratorium kimia, fungsi lainnya dari labu
ukur adalah sebagai alat untuk membuat larutan kimia yang
bersifat analitik dengan akurasi tinggi serta sudah terkonsentrasi
menjadi tersisa

5. Alat Gelas Beaker

Alat dengan bentuk silinder dan beralas datar ini kerap disebut
sebagai gelas kimia, karena mempunyai fungsi menampung
cairan atau larutan tertentu yang mempunyai sifat korosif. Alat
gelas beaker juga berfungsi untuk mencegah kontaminasi
berbahaya akibat cairan kimia.

6. Alat Pipet Volume


Alat ini termasuk salah satu jenis dari pipet yang digunakan di
dalam laboratorium, pipet jenis ini bisa digunakan untuk
mengambil atau memindahkan cairan dengan volume yang
sudah ditentukan.

7. Alat Gelas Ukur

Bentuk dari alat ini yaitu seperti gelas beaker namun ukurannya
lebih kecil dengan volume yang sedikit. Pada bagian bawah
gelas ukur mempunyai alas dengan bentuk agak lebar dan
mempunyai fungsi untuk menahan gelas agar tidak tumbang.
Adapun fungsi dari gelas ukur yaitu untuk menakar cairan
tertentu secara tepat dan akurat. Alat ini biasanya digunakan
bersamaan dengan pipet jenis tetes agar volume cairan bisa
diambil dengan tepat.

8. Sarung Tangan Laboratorium


Salah satu komponen yang tidak kalah penting saat bekerja di
laboratorium adalah sarung tangan khusus untuk laboratorium.
Karena di dalam laboratorium bergelut dengan cairan kimia
yang bisa saja berbahaya, dengan sarung tangan ini maka
keamanan akan terjaga  karena tangan menjadi terlindungi
dengan aman.

9. Alat Tabung Reaksi dan Rak nya

Adapun fungsi lain dari alat tabung reaksi yaitu:

 Merupakan komponen penting dalam pengujian secara


kualitatif
 Digunakan sebagai wadah untuk mengembangbiakan
mikroorganisme di dalam media cair
 Berfungsi sebagai alat untuk memudahkan reaksi i kimia
dalam skala yang lebih kecil
 Wadah penampungan dari reaksi kimia dengan skala
medium
10. Alat Batang Pengaduk

Fungsi dari batang pengaduk yaitu:

 Untuk mencampurkan larutan


 Membantu proses dekantasi larutan
 Pemecah emulsi di dalam suatu ekstraksi larutan
 Berfungsi sebagai induksi apabila terjadi kristalisasi

Lab Coat
Berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia
berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas
lab berkali-kali pakai.

Gas Mask

Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa


mengeluarkan gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas
sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya
tersebut tidak terhirup

.
Safety Shoes
Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai
pelindung. Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu
yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan
tekanan tertentu.

Safety Google

Berfungsi sebagai kaca mata khusus yang tahan terhadap


potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata tersebut terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety
goggles.
Safety Glove

Melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang bisa


membuat kulit Anda gatal atau melepuh.

First Aid Kit


Berfungsi sebagai pertolongan pertama (first aid kit) berguna
bila terjadi kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh
suatu benda tajam.

Fire Extinguisher

Alat pemadam api ringan berguna untuk memadamkan api


ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber lain.

Emergency Exit

Pintu ini khusus untuk digunakan untuk keadaan darurat saja


dan tidak boleh digunakan untuk keperluan umum. Oleh karena
itu, pintu tersebut biasanya didesain untuk tidak bisa dibuka dari
luar laboratorium.

MSDS dan SDS merupakan document yang sangat penting


dalam Pengedalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja.
Bahan kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk
tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika
dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi
dan lingkungan.

MSDS dan SDS memegang peranan yang sangat penting dalam


hal komunikasi bahaya terkait penyimpanan, penggunaan
sampai pembuangan sehingga tidak jarang Data MSDS dan
SDS menjadi protokol standar keamanan dan keselamatan kerja.

SDS atau Lembar Data Keselamatan adalah dokumen yang


diproduksi sesuai dengan Sistem Klasifikasi dan Pelabelan
Bahan Kimia oleh GHS yang Diharmonisasi secara Global yang
harus disediakan oleh produsen, importir, dan/atau distributor
produk kimia kepada para pengguna. Banyak negara yang sudah
mulai mengadopsi perubahan ini. Dan salah satunya adalah
Indonesia, melalui Peraturan Menteri Perindustrian RI No.
23/M-IND/PER/4/2013, telah secara resmi merilis penggunaan
SDS (Safet Data Sheet) atau LDK (Lembar Data Keselamatan).

Sederhananya bahwa SDS adalah MSDS. Dengan kata lain,


lembar data keselamatan (LDK) dan lembar data keselamatan
bahan (LDKB) adalah hal yang sama, yakni sama-sama
merupakan dokumen yang menyertai bahan kimia dan/atau zat
berbahaya yang menjelaskan bahaya, komposisi, penanganan
yang aman, dan pembuangan bahan berbahaya tersebut dan lain-
lain.

1. SDS berlaku umum, dan diterapkan di seluruh dunia


sedangkan MSDS tidak.
2. SDS merupakan product dari GHS sedangkan MSDS bisa
berupa ANSI MSDS, OSHA MSDS dan/atau ISO MSDS.
3. SDS memiliki keseragaman di seluruh dunia yakni 16
sections, sedangkan MSDS memiliki format yang
berbeda-beda. Ada yang terdiri dari 8 sections saja, namun
ada juga yang berisikan 16 sections. Misalnya MSDS
standar OSHA’s Hazard Communication Standard,
4. Kini yang menjadi dokumen standar adalah SDS bukan
MSDS, terutama untuk proses ekspor atau impor bahan
kimia.
5. Informasi standar yang terdapat di dalam SDS ada 16,
yaitu identifikasi produk, identifikasi bahaya, informasi
tentang komposisi bahan kimia, tindakan P3K, tindakan
pada bahaya kebakaran, prosedur tanggap darurat, hal-hal
yang perlu diperhatikan pada proses penanganan dan
penyimpanan, pengendalian paparan, sifat fisik dan kimia,
stabilitas dan reaktifitas, informasi toksikologi, informasi
ekologi, pembuangan, informasi transportasi, informasi
tentang peraturan terkait, dan informasi lain termasuk
revisi

Anda mungkin juga menyukai