Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK DASAR KI406

“ANALISIS KUALITATIF KATION”


Tanggal: 15 September 2021
Dosen Pengampu:
Drs. Asep Suryatna, M.Si.

Nama: Andrean Esa Yudhistira


NIM: 2006051

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
ANALISIS KUALITATIF KATION Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ dan Co2+

1. Tujuan
a. Mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada pemisahan dan
identifikasi ion-ion tertentu dalam suatu larutan
b. Menguasai pemisahan zat anorganik secara kualitatif

2. Dasar Teori
Analisa kation adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam
sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang
terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa kation secara kualitatif merupakan analisa yang
dilakukan untuk mengetahui adanya kation serta jenis kation apa saja yang terdapat dalam
suatu sampel. (Yusuf, 2019)
Pendekatan yang digunakan untuk memisahkan kation ke dalam golongannya adalah
melalui pengendapan. Hasil akhir dari analisa suatu sampel adalah penetapan ada atau
tidaknya masing- masing ion dalam bagan analisis kualitatif. (Petrucci, 1992:352)
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima golongan
berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan membentuk endapan
atau tidak. Sehingga klasifikasi kation didasarkan pada perbedaan kelarutan kation tersebut
terhadap klorida, sulfide, dan karbonat. (Wardiyah, 2016:24)
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua kelompok campuran yang
massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat
pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula
dan berbeda sifat fisiknya. (Harjadi, 1990:58)
Prosedur umum untuk memisahkan ion-ion dengan menambahkan reagen pengendap
pada larutan tak diketahui:
a. Kation golongan I. Jika HCl encer ditambahkan pada suatu larutan yang belum
diketahui, hanya ion Ag+, Hg2+, dan Pb2+ yang mengendap sebagai klorida tak larut. Ion-
ion lain yang kloridanya dapat larut, tetap berada dalam larutan.
b. Kation golongan II, setelah endapan klorida dipisahkan dengan penyaringan, hidrogen
sulfida direaksikan dengan larutan asam yang tak diketahui. Pada keadaan ini,
konsentrasi ion S2- dalam larutan dapat diabaikan. Penambahan asam pada larutan akan
menggeser kesetimbangan ini ke kiri sehingga hanya logam sulfida yang paling kurang
larut, yaitu nilai Kspnya paling kecil, akan mengendap dari larutan. Endapan ini ialah
Bi2S3, CdS, CuS, dan SnS2.
c. Kation golongan III. Pada tahap ini, natrium hidroksida ditambahkan pada larutan untuk
membuatnya basa. Dalam larutan basa, kesetimbangan bergeser ke kanan. Jadi sulfida
yang lebih larut (CoS, FeS, MnS, NiS, ZnS) akan mengendap dari larutan. Ion Al 3+ dan
Cr3+ sebenarnya mengendap sebagai hidroksida Al(OH)3 dan Cr(OH)3, bukan sebagai
sulfida, sebab hidroksidanya kurang larut.
d. Kation golongan IV, natrium karbonat ditambahkan ke larutan basa untuk
mengendapkan ion Ba2+, Ca2+ dan Sr2+ sebagai BaCO3, CaCO3, dan SrCO3.
e. Kation olongan V. Pada tahap ini, kation yang mungkin tersisa dalam larutan ialah Na +,
K+, dan NH4+.
(Chang, 2005: 155-156)
Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum, kearah
manakah perhatian harus diberikan dalam analisis kualitatif. Pengamatan warna pada
larutan senyawa-senyawa mampu menunjukkan jenis warna khas baik dalam bentuk
padatan maupun larutan. logam-logam tembaga, nikel, mangan, kromium, kobalt dan besi
menghasilkan garam-garam berwarna. Pengamatan warna ini akan membantu menentukan
jenis ion yang ada dalam sampel. (Chadijah, 2012: 82)

3. Alat dan Bahan


3.1 Alat
N
Nama Alat Ukuran Jumlah
o
1. Tabung reaksi - 4
2. Alat sentrifuse - 4
3. Tabung sentrifuse - 4
4. Botol semprot - 1
5. Pipet tetes - 7
6. Gelas kimia. - 1

3.2 Bahan
N Rumus Warna
Nama Bahan Konsentrasi Wujud Jumlah
o Kimia
HNO3 Tidak
HNO3 3 M dan 6 M Cair 63 tetes
berwarna
Larutan Na3PO4 Tidak
2. Na3PO4 0,3 M Cair 35 tetes
berwarna
Larutan NH3 Tidak 12 tetes dan
NH3 3 M dan 6 M Cair
berwarna 54 tetes
Larutan Kalium Kuning
K4Fe(CN)6 0,2 M Cair 35 tetes
ferosianoferat (II)
Larutan NaOH Tidak
NaOH 6M Cair 93 tetes
berwarna
Aquades Tidak
H2O - Cair -
berwarna
Larutan CaCl2 Tidak
CaCl2 0,2 M Cair 40 tetes
berwarna
Larutan CuSO4 CuSO4 0,2 M Cair Biru 40 tetes
Larutan Al(NO3)3 Tidak
Al(NO3)3 0,2 M Cair 40 tetes
berwarna
Larutan Co(NO3)2 Merah
Co(NO3)2 0,2 M Cair 40 tetes
muda
Larutan Zn(NO3)2 Tidak
Zn(NO3)2 0,2 M Cair 40 tetes
berwarna
4. Prosedur, Hasil dan Pengamatan
N Prosedur Hasill dan Pengamatan
o
1 Uji Kation Zn2+ Zn(NO3)2 0,2M berwujud larutan, berwarna
keruh dan tidak berbau.
Tabung reaksi I Tabung 1:
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam + NH3 terbentuk endapan putih dan
tabung reaksi larutannya tidak berwarna
+ Na3PO4 terbentuk endapan putih dan
 Menambahkan 2 tetes NH3 3M dan 7 tetes larutan tidak berwarna tidak berbau
larutan Na3PO4 0,3M.
Tabung reaksi II Tabung 2:
+ HNO3 larutan menjadi tidak berwarna
tidak berbau
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam + K4Fe(CN)6 terbentuk endapan putih dan
tabung reaksi larutan tidak berwarna tidak berbau
 Menambahkan 2 tetes HNO3 3M dan 7 tetes
larutan Tabung 3:
Tabung reaksi III
K4Fe(CN)6 0,2 M.
+NaOH (3 tetes) terbentuk endapan putih
dan larutan tidak berwarna tidak berbau
+NaOH (2 tetes) endapan menjadi larut dan
larutan tidak berwarna tidak berbau

 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam Tabung 4:


tabung reaksi +NaOH (3 tetes) terbentuk endapan putih
 Menambahkan 3 tetes larutan NaOH 6M dan larutan tidak berwarna tidak berbau
tanpa dikocok +NaOH (2 tetes) endapan menjadi larut dan
larutan tidak berwarna tidak berbau
 Menambahkan 2 tetes larutan NaOH 6M lalu
Tabung reaksi IV
dikocok
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10
tetes larutan NH3 6M.

 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam


tabung reaksi
 Menambahkan 3 tetes larutan NaOH 6M
tanpa dikocok
 Menambahkan 2 tetes larutan NaOH 6M lalu
dikocok
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10
tetes larutan HNO3 6M.

2 Uji Kation Ca2+ CaCl2 0,2M larutan tidak berwarna, dan


Tabung reaksi I tidak berbau.

 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam Tabung 1:


tabung reaksi + NH3 tidak terjadi perubahan

Tabung reaksi II
Tabung reaksi III

 Menambahkan 2 tetes NH3 3M dan 7 tetes + Na3PO4 terbentuk endapan putih dan
larutan Na3PO4 0,3M. larutan tidak berwarna tidak berbau

Tabung 2:
+ HNO3 tidak ada perubahan
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam + K4Fe(CN)6 larutan menjadi berwarna
Tabung reaksi
tabung IV
reaksi kuning tidak berbau
Terjadinya senyawa kompleks.
 Menambahkan 1 tetes HNO3 3M dan 7 tetes
larutan K4Fe(CN)6 0,2 M. Tabung 3:
+NaOH (1 tetes) membentuk endapan putih
dengan larutan keruh
+NaOH (10 tetes) membentuk endapan
putih dengan larutan keruh tidak berbau
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
tabung reaksi Tabung 4:
+NaOH (1 tetes) membentuk endapan putih
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M dengan larutan keruh
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6M +NaOH (10 tetes) membentuk endapan
putih dengan larutan keruh tidak berbau
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan Endapan yang dihasilkan lebih banyak
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10 dibandingkan pada tabung 3
tetes larutan NH3 6M.

 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam


tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6M
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 2
tetes larutan HNO3 3M.

3 Uji Kation Cu2+ CuSO4 0,2M larutan berwarna biru, dan


Tabung reaksi I tidak berbau.
Tabung 1:
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam +NH3 larutan menjadi berwarna biru pekat
tabung reaksi +Na3PO4 terbentuk endapan berwarna biru
dan larutan biru muda tidak berbau
 Menambahkan 4 tetes NH3 6M dan 7 tetes
larutan Na3PO4 0,3M. Tabung 2:
Tabung reaksi II +HNO3 larutan menjadi warna hijau seulas
+K4Fe(CN)6 terbentuk endapan berwarna
coklat kemerahan dan larutan cokelat
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam kemerahaan seulas tidak berbau
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes HNO3 3M dan 7 tetes Tabung 3:
Tabung reaksi III +NaOH (1 tetes) terbentuk endapan biru
larutan K4Fe(CN)6 0,2 M.
dan larutan berwarna biru
+NaOH (10 tetes) endapan menjadi
berwarna hijau dan larutan berwarna biru
tidak berbau
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6M Tabung 4:
+NaOH (1 tetes) terbentuk endapan biru
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan dan larutan berwarna biru seulas
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10 +NaOH (10 tetes) endapan menjadi
tetes larutan NH3 6M. berwarna hijau dan larutan berwarna biru
seulas tidak berbau
Tabung reaksi IV Endapan yang dihasilkan lebih banyak
dibandingkan tabung 3
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 15
tetes larutan HNO3 3M.

4 Uji Kation Al3+ Al(NO3)2 0,2M berwujud larutan, tidak


Tabung reaksi I berwarna, dan tidak berbau.
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam Tabung 1:
tabung reaksi + NaOH terbentuk endapan putih dan
 Menambahkan 1 tetes NaOH 6M dan 7 tetes larutan tidak berwarna
larutan Na3PO4 0,3M. + Na3PO4 endapan putih seperti gel dan
Tabung reaksi II larutan tidak berwarna

Tabung 2:
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
HNO3 3M berwujud larutan, tidak
tabung reaksi
berwarna, dan tidak berbau.
 Menambahkan 1 tetes HNO3 3M dan 7 tetes + HNO3 tidak terjadi perubahan
Tabung reaksi III
larutan K4Fe(CN)6 0,2 M. + K4Fe(CN)6 larutan menjadi warna
kuning tidak berbau

Tabung 3:
+NaOH (1 tetes) terbentuk endapan
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam putih dan larutan tidak berwarna tidak
tabung reaksi berbau
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M +NaOH (7 tetes) endapan menjadi larut
Tabung reaksi IV dan larutan tidak berwarna tidak berbau
 Menambahkan 7 tetes larutan NaOH 6M
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan Tabung 4 :
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10 +NaOH (1 tetes) terbentuk endapan
tetes larutan NH3 6M. putih dan larutan tidak berwarna tidak
berbau
+NaOH (7 tetes) endapan menjadi larut
dan larutan tidak berwarna tidak berbau
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M
 Menambahkan 7 tetes larutan NaOH 6M
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 15
tetes larutan HNO3 3M.

5 Uji Kation Co2+ Co(NO3)2 0,2M larutan berwarna merah


Tabung reaksi I muda, dan tidak berbau.
Tabung 1:
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam + NH3 larutan tidak berwarna dan terbentuk
tabung reaksi endapan biru
+ Na3PO4 endapannya berwarna biru
 Menambahkan 8 tetes NH3 3M dan 7 tetes keunguan dan larutannya tidak berwarna
larutan Na3PO4 0,3M.
Tabung reaksi II Tabung 2:
+ HNO3 tidak terjadi perubahan
+ K4Fe(CN)6 larutannya tidak berwarna
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam terbentuk endapan hijau tidak berbau
tabung reaksi
 Menambahkan 2 tetes HNO3 3M dan 7 tetes Tabung 3:
Tabung reaksi III +NaOH (1 tetes) terbentuk endapan biru
larutan K4Fe(CN)6 0,2 M.
dan larutan berwarna merah muda
+NaOH (10 tetes) endapan menjadi warna
merah muda dan larutan tidak berwarna
tidak berbau
Warna larutan lebih keruh dibandingkan
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam endapan pada tabung 4
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M Tabung 4:
+NaOH (1 tetes) terbentuk endapan biru
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6M dan larutan berwarna merah muda tidak
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan berbau
+NaOH (10 tetes) endapan menjadi warna
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 10
merah muda dan larutan tidak berwarna
tetes larutan NH3 6M.
tidak berbau

Tabung reaksi IV
 Mengambil 10 tetes larutan uji ke dalam
tabung reaksi
 Menambahkan 1 tetes larutan NaOH 6M
 Menambahkan 10 tetes larutan NaOH 6
 Jika endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan 15
tetes larutan HNO3 3M.

Tabel Pengamatan
Kation Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV
Endapan putih dan Endapan putih dan Larutan tidak Larutan tidak
Zn2+ larutan tidak larutan tidak berwarna tanpa berwarna tanpa
berwarna berwarna endapan endapan
Endapan putih dan Larutan berwarna Endapan putih Endapan putih
Ca2+ larutan keruh kuning dengan larutan dengan larutan
keruh keruh
Endapan biru dan Endapan coklat Endapan berwarna Endapan
Cu2+ larutan biru muda kemerahan dan hijau dan larutan berwarna hijau
larutan cokelat berwarna biru dan larutan
kemerahaan seulas berwarna biru
Endapan putih dan Larutan berwarna Larutan tidak Larutan tidak
Al3+ larutan tidak kuning berwarna tanpa berwarna tanpa
berwarna endapan endapan
Endapan biru Endapan hijau dan Endapan merah Endapan merah
Co 2+
keunguan dan larutan tidak muda dan larutan muda dan larutan
larutan tidak berwarna tidak berwarna tidak berwarna
berwarna

5. Perhitungan dan Persamaan Reaksi


A. Perhitungan
-
B. Persamaan Reaksi
1) Kation Zn2+
Zn2+ (aq) + PO43- (aq)  Zn3(PO4)2 (s) endapan putih
3Zn2+ (aq) + 2Fe(CN)63-  Zn3[Fe(CN)6]2 (s) endapan putih
Zn2+(aq) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 4NH3(aq)  [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)
Putih TB TB
2+ - + 2+
Zn (aq) + 2 OH (aq)  Zn(OH)2 (s) + 2H (aq)  Zn (aq) + H2O (l)
Putih TB TB
2+
2) Kation Ca
Ca2+ (aq) + PO43- (aq)  Ca3(PO4)2 (s) endapan putih
3Ca2+ (aq) + 2 Fe(CN)63-  Ca3[Fe(CN)6]2 (s) endapan putih
Ca2+(aq)+2OH-(aq)  Ca(OH)2(s) + 4NH3(aq)  [Ca(NH3)4]2+(aq) +2OH-(l)
Putih TB TB
2+ - + 2+
Ca (aq) + 2 OH (aq)  Ca(OH)2 (s) + 2H (aq)  Ca (aq) + H2O (l)
Putih TB TB
2+
3) Kation Cu
Cu2+ (aq) + PO43- (aq)  Cu3(PO4)2 (s) endapan biru
3 Cu2+ (aq) + 2 Fe(CN)63-  Cu3[Fe(CN)6]2 (s) endapan coklat kemerahan
Cu2+(aq) + 2OH-(aq)  Cu(OH)2(s) + 4NH3(aq)  [Cu(NH3)4]2+(aq) +2OH-(l)
Hijau TB TB
2+ - + 2+
Cu (aq) + 2 OH (aq)  Cu(OH)2 (s) + 2H (aq) → Cu (aq) + 2H2O (l)
Hijau biru TB
3+
4) Kation Al
Al3+ (aq) + PO43- (aq)  AlPO4 (s) endapan putih
Al3+ (aq) + Fe(CN)63-  Al[Fe(CN)6] (aq) larutan kekuningan
Al3+ (aq) + 2OH- (aq)  Al(OH)3 (s) + 4NH3(aq) → [Al(NH3)4]3+ + OH-
Berlebih putih TB TB
Al3+ (aq) + 2OH- (aq)  Al(OH)3 (s) + 2H+ (aq) → Al3+ (aq) + 3H2O (l)
berlebih Putih TB TB
2+
5) Kation Co
Co2+ (aq) + PO43- (aq)  Co3(PO4)2 (s) endapan biru keunguan
3Co2+ (aq) + 2 Fe(CN)63-  Co3[Fe(CN)6]2 (s) endapan hijau
Co2+(aq) + 2OH- (aq)  Co(OH)2(s) + 4NH3(aq)  [Co(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(l)
Berlebih Coklat kemerahan coklat/merah muda TB
Co (aq) + 2OH (aq)  Co(OH)2 (s) + 2H (aq) → Co2+ (aq) + 2H2O (l)
2+ - +

Berlebih coklat kemerahan merah muda TB

6. Diskusi dan Pembahasan


Praktikum yang analisis kualitatif Kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+, Co2+ memiliki tujuan
mengidentifikasi dan kation-kation dalam suatu pereaksi tertentu serta mempelajari
pengelompokan dalam golongan-golongan kation dan menguasai pemisahan zat anorganik
secara kualitatif. Prinsip dasar dalam praktikum ini yaitu kelarutan. Analisis uji kation
ditandai dengan terbentuknya endapan dan perubahan warna.
Pada uji kation Zn2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 membentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna tidak berbau karena Zn2+ bereaksi dengan PO43- membentuk padatan
Zn3(PO4)2. Sama halnya saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6 membentuk endapan putih
dan larutan tidak berwarna tidak berbau karena Zn2+ bereaksi dengan [Fe(CN)6]4-
membentuk K2Zn3[Fe(CN)6. Pada saat penambahan NaOH 3 tetes endapan yang dibentuk
berwarna putih, tetapi saat ditambahkan lagi 2 tetes endapannya pun berangsur-angsur larut.
Hal ini disebabkan konsentrasi NaOH yang semakin besar dan mampu melarutkan endapan
tersebut.
Pada uji kation Ca2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna tidak berbau karena Ca2+ bereaksi dengan PO43- membentuk padatan
Ca3(PO4)2. Namun saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6 membentuk larutan kuning
seulas tidak berbau dan tidak membentuk endapan, hal ini dikarenakan faktor kesalahan
salah satunya kesalahan konsentrasi pada pereaksi yang digunakan yang menyebabkan
terbentuknya senyawa kompleks. Saat penambahan NaOH terbentuk endapan putih dan
larutan keruh tidak berbau, begitu pula sama hal nya saat penambahan NaOH yang tidak
dikocok, tetapi endapan pada tabung 4 (tidak dikocok) lebih banyak dibandingkan tabung 3.
Hal ini diakibatkan proses pengocokan NaOH menyebabkan lebih banyak zat yang
dilarutkan karena NaOH sendiri berperan sebagai pelarut.
Pada uji kation Cu2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk endapan biru dan
larutan biru muda tidak berbau karena Cu2+ bereaksi dengan PO43- membentuk padatan
Cu3(PO4)2. Namun saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6 membentuk endapan cokelat
kemerahan dan larutan cokelat kemerahaan seulas tidak berbau karena karena Cu 2+ bereaksi
dengan [Fe(CN)6]4- membentuk Cu2[Fe(CN)6]. Saat penambahan NaOH terbentuk endapan
hijau dan larutan biru tidak berbau berbeda dengan penambahan NaOH yang tidak dikocok
membentuk endapan hijau dan larutan berwarna biru seulas tidak berbau. Pada saat
penambahan NaOH 1 tetes endapan yang dibentuk berwarna biru, tetapi saat ditambahkan
secara berlebih membuat endapan menjadi warna hijau, karena NaOH berlebih dapat
membuat pudar warna endapan dan melarutkan endapan itu sendiri karena NaOH sendiri
berperan sebagai pelarut.
Pada uji kation Al3+ saat ditambahkan NaOH dan Na3PO4 membentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna tidak berbau karena Cu2+ bereaksi dengan PO43- membentuk padatan
Al(PO4). Namun, saat ditambahkan HNO3 dan K4Fe(CN)6 membentuk larutan kuning seulas
tidak berbau karena karena Al3+ bereaksi dengan [Fe(CN)6]4- membentuk larutan
Al[Fe(CN)6]. Pada saat penambahan NaOH 1 tetes terbentuk endapan putih namun saat
ditambahkan 10 tetes lagi endapannya berangsur-angsur larut. Hal ini disebabkan
konsentrasi NaOH yang semakin besar dan mampu melarutkan endapan tersebut.
Pada uji kation Co2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 membentuk endapan biru
keunguan dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Namun saat ditambahkan HNO3 dan
K4Fe(CN)6 membentuk endapan hijau dan larutan tidak berwarna tidak berbau. Pada saat
penambahan NaOH terbentuk endapan merah muda dan larutan tidak berwarna tidak berbau
sama halnya dengan saat penambahan NaOH yang tidak dilakukan pengocokan. Namun,
hasil larutan pada tabung 3 lebih keruh dibandingkan pada tabung 4 karena pada saat
pengocokan lebih banyak zat yang larut dan membuat warna larutan lebih pekat.

7. Kesimpulan
Praktikum yang berjudul Analisis Kualitatif Kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+, Co2+ memiliki
tujuan mengidentifikasi dan kation-kation dalam suatu pereaksi tertentu serta mempelajari
pengelompokan dalam golongan-golongan kation dan menguasai pemisahan zat anorganik
secara kualitatif. Prinsip dasar dalam praktikum ini yaitu kelarutan. Analisis uji kation
ditandai dengan terbentuknya endapan dan perubahan warna. Dari hasil uji yang didapat
dapat ditentukan bahwa kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ dan Co2+ termasuk dalam kation
golongan III.

8. Pertanyaan
Pra Lab
1) Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Ca2+, kemukakan
bagaimana anda memberikan atau menyangkal bahwa suatu larutan mengandung kation
Ca2+?
Jawab:
Apabila larutan yang diberi ditambahkan larutan yang mengandung ion Fe(CN) 64- akan
membentuk larutan warna kuning sedangkan apabila ditambahkan larutan yang
mengandung PO43- akan membentuk endapan warna putih.

2) Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya kation Zn 2+ dan/atau Al3+, kemukakan
bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada, atau hanya satu dari
kedua ion tersebut yang ada atau kedua ion tersebut ada dalam larutan?
Jawab:
 Jika larutan tidak mengandung keduanya saat ditambahkan PO43- tidak akan
membentuk endapan putih
 Jika hanya mengandung salah satu, saat ditambahkan PO43- akan membentuk
endapan warna putih. Zn2+ akan larut sendikit dan Al3+ endapannya akan larut jika
ditambah NaOH berlebih
 Jika mengandung keduanya saat ditambahkan PO43- akan membentuk endapan warna
putih dan jika ditambah NaOH tidak berlebih akan membentuk endapan putih

3) Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Cu 2+ dan/atau Co2+,
kemukakan bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada atau hanya
ada salah satu?
Jawab:
 Jika larutan tidak mengandung kation Cu2+ dan/atau Co2+ apabila ditambahkan
NaOH tidak akan menghasilkan reaksi apapun.
 Jika hanya mengandung ion Cu2+ saat ditambahkan NaOH endapan tidak larut. Jika
hanya mengandung ion Co2+ saat ditambahkan NaOH endapan akan larut dan
berubah menjadi coklat kemerahan.
 Jika mengandung keduanya ketika ditambahkan NaOH akan membentuk endapan
biru.

4) Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn 2+, Ca2+, Cu2+, Al3+
dan/ atau Co2+, kemukakan bagaimana anda membenarkan atau menyangkal bahwa
suatu larutan mengandung tiap kation tersebut. Anda dapat merancang suatu skema
analisis seperti ditunjukkan pada contoh berikut.
Ion Co2+

Dicuc
Ditam
dikoc
didek

Endapan
berwarna
coklat (Co2+

9. Daftar Pustaka

Chadijah, Siti. (2012). Dasar-Dasar Kimia Analitik. Samata: Alauddin University Press.

Chang. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Gelora
Aksara Pratama.

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia

Petrucci, Ralph H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga

Rejeki, Sri. 2016. Modul Bahan Ajar Farmasi: Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Pusdik
SDM Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Yusuf, Y. (2019). Belajar Mudah Kimia Analisis. Jakarta: EduCenter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai