KELAS : B
SEMESTER : II
JURUSAN KIMIA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
ini. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai dampak dari adanya ion senama
memahami materi ini dengan baik. Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini belum
lengkap oleh karenanya, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… I
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………….. II
1.2 PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………. II
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………… II
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KELARUTAN…………………………………………………. 1
2.2 EFEK ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN…………………………… 3
BAB 3 : PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………………….... 5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 6
1.4
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam mempelajari kelarutan zat, salah satu materi yang juga akan dipelajari
adalah pengaruh dari adanya penambahan zat yang memiliki ion senama. Adanya
penambahan ion senama dalam larutan jenuh ini akan mempengaruhi kelarutan zat
tersebut dan juga akan mengakibatkan terjadinya endapan.
Reaksi pengendapan penting dalam industri, obat-obatan, dan kehidupan sehari-
hari. Contohnya, pembuatan macam-macam bahan kimia industri yang penting
seperti natrium karbonat (Na2CO3) memanfaatkan reaksi pengendapan. Pelarutan
email gigi, yang terutama terbuat dari hidroksiapatit [Ca5(PO4)3OH], dalam medium
asam mengakibatkan pembusukan gigi. Barium sulfat (BaSO 4), suatu senyawa tak
larut yang dapat dilihat dengan sinar-x, digunakan untuk mendiagnosis kerusakan
dalam saluran pencernaan. Stalaktit dan stalagmit, yang terdiri atas kalsium karbonat
(CaCO3), dihasilkan melalui reaksi pengendapan, demikian juga banyak makanan,
seperti fudge (sejenis permen empuk).
Oleh karenanya dalam makalah ini akan dibahas mengenai efek ion senama
terhadap kelarutan.
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.3 TUJUAN
2. Menjelaskan dampak atau efek dari ion senama terhadap kelarutan zat.
BAB 2
PEMBAHASAN
Kelarutan, ialah kuantitas suatu zat yang larut dalam sejumlah tertentu air. Dalam
dalam 1 liter larutan jenuh. Satuannya adalah gram per liter (g/L ). Larutan jenuh
yaitu larutan yang hasil kali ionnya (Q) sama dengan hasil kali kelarutan (Ksp)
apabila Q>Ksp, maka disebut larutan lewat jenuh. Apabila larutan lewat jenuh maka
akan terjadi endapan sampai terjadi sekali lagi kesetimbangan antara hasil kali ion
Berikut ini adalah aturan umum untuk memprediksi kelarutan senyawa ionik
3. Semua senyawa yang mengandung nitrat (NO3-), klorat (ClO3-), dan perklorat
5. Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida (Cl -), bromide (Br-), atau
pengecualiannya adalah senyawa-senyawa dari ion logam alkali dan ion amonium.
sulfat (AgSO4) sedikit larut. Barium sulfat (BaSO4), merkuri (II) sulfat (HgSO4),
Aturan umum kelarutan ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi secara
kuantitatif berapa banyak senyawa ionik tertentu yang akan larut dalam air.
Dalam konteks kualitatif, ahli kimia membagi zat-zat sebagai dapat larut, sedikit
larut, atau tak dapat larut. Zat dikatakan dapat larut apabila zat tersebut sebagian besar
melarut bila ditambahkan air. Jika tidak, zat tersebut digambarkan sebagai sedikit
larut atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik adalah elektrolit kuat, namun daya
Banyak sedikitnya kelarutan suatu senyawa ionik dalam air dapat diihat dari nilai
Ksp senyawa tersebut. Semakin kecil nilai Ksp suatu senyawa ionik, semakin
Dua kuantitas lain yang menyatakan kelarutan zat yaitu: kelarutun molar dan
kelarutan. Kelarutan molar yaitu jumlah mol zat terlarut dalam I L larutan jenuh (mol
per liter), dan kelarutan seperti yang sudah dibahas diatas, yaitu jumlah gram zat
1. Dari data kelarutan senyawa (gram/L) yang kita miliki, kita ubah kedalam
3. Setelah kita mengetahui konsentrsai kation dan anion, kita dapat menghitung
Misalkan kita mengkaji larutan yang mengandung dua zat terlarut yang memiliki
ion senama, misalnya AgCl dan AgNO3. Selain penguraian AgCl, proses berikut juga
H2O
AgNO3(s) Ag+(aq) + NO3- (aq)
Jika larutan AgNO3 ditambahkan pada larutan AgCl jenuh, maka meningkatnya
[Ag+] akan membuat hasil kali ion lebih besar daripada hasil kali kelarutan:
Q>Ksp
sebagian AgCl akan terendapkan dari larutan, sebagaimana diprediksi oleh Asas Le
Châtelier, sampai hasil kali ion sekali lagi sama dengan Ksp. Asas Le Châtelier
merupakan suatu aturan umum untuk membantu kita memprediksi kearah mana reaksi
kesetimbangan akan bergeser bila terjadi perubahan konsentrasi, tekanan, volume atau
suhu.
Asas Le Châtelier (diambil dari nama kimiawan Perancis, Henry Le Châtelier)
menyatakan, bahwa jika suatu tekanan eksternal diberikan kepada suatu sistem yang
setimbang, system ini akan menyesuaikan diri sedemikian rupa untuk mengimbangi
(AgCl) dalam larutan. Dalam hal ini juga [Ag+] tidak lagi sama dengan [Cl-] pada
Pada suhu tertentu, hanya kelarutan senyawa yang berubah (menurun) karena efek
ion senama. Hasil kali kelarutannya yang merupakan konstanta kesetimbangan tetap
sama baik ada atau tidak ada zat lain dalam larutan.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kelarutan, ialah kuantitas suatu zat yang larut dalam sejumlah tertentu air. Dalam
dalam 1 liter larutan jenuh. Satuannya adalah gram per liter (g/L ).
2. efek dari penambahan ion senama yaitu, menurunkan kelarutan garam dalam
larutan.
3. Apabila hasil kali ion (Q) suatu senyawa ionik lebih besar dari hasil kali
kelarutannya (Ksp) disebut (larutan lewat jenuh), maka akan terjadi endapan
sampai hasil kali ion (Q) sekali lagi sama dengan hasil kali kelarutan (Ksp).
DAFTAR PUSTAKA