1. DONI PRANATA
2. HASNA SALSABILA
3. INDAH RIANI
PALEMBANG
TEKNIK KIMIA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai ’’Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.
Palembang, Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan............................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Kelarutan.......................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh
garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya.Garam-garam
yang sukar larut seperti, AgCl, HgF2. Jika dimasukkan dalam air murni lalu
diaduk, akan terlarut juga walaupun hanya sedikit sekali. Karena garam-garam
ini adalah elektrolit, maka garam yang terlarut akan terionisasi, sehingga
dalam larutan akan terbentuk suatu kesetimbangan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai Kelarutan (s) suatu larutan?
2. Bagaimana penjelasan mengenai Hasil Kali Kelarutan(Ksp) ?
C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai Kelarutan (s) suatu larutan,
2. Mengetahui penjelasan mengenai Hasil Kali Kelarutan(Ksp).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelarutan (s)
s = n/v
Di mana :
s = kelarutan (mol/L)
v = volume (L)
n = jumlah mol
Contoh soal :
Jawab :
= 1,31 x 10-5 mol
= 1,31 x 10-4 mol/L
B. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Melalui percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi
proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses pengkristalan
dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat
kesetimbagan antara zat padat tak larut dengan larutannya. Harga K[AxBy]
sangat kecil karena merupakan senyawa ion yang sukar larut. Oleh karena itu,
harga K[AxBy] dianggap tetap konstan sehingga disebut tetapan hasil kali
kelarutan.
Kc = [Ag+]2[ CrO42-]
Keterangan :
Ksp atau konstanta hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-
ion dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya.
• AgCl
• Al(OH)3
Jawab :
Ksp = [Al3+] [OH-]3
s 2s s
Ksp = [Ag+]2[CrO42-]
= ( 2s )2 (s)
= 4s3
Contoh:
Jawab:
s s s
= (s)(s)
= (2x10-6) (2x10-6)
= 4 x 10-12
Apa yang akan terjadi bila konsentrasi ion H+ dan ion OH- pelarut air
mengalami perubahan? Jika konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH
juga akan berubah. Selain itu, pH mempengaruhi tingkat larutnya berbagai zat.
Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan
sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa.
* Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya
akan sukar larut dalam larutan basa.
Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut
dalam air, tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang
mengandung endapan BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi
dalam larutan:
BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO32-(aq)
Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+ dari
HCl dengan ion CO3- dari BaCO3.
H+(aq) + CO32-(aq) ⇄ HCO3-(aq)
Harga tetapan ion asam karbonat ada 2 yang diturunkan dari reaksi ion :
H2CO3(aq) ⇄ H+(aq) + HCO3-(aq)
HCO3-(aq) ⇄ H+(aq) + CO32-(aq)
Sehingga :
[HCO3-] [H2CO3]
Oleh karena harga K yang rendah dari kedua tetapan ion asam karbonat,
maka ion hydrogen akan segera bergabung dengan ion karbonat yang terdapat
dalam larutan (hasil peruraian BaCO3) dengan mula-mula terbentuk ion
hydrogen karbonat kemudian membentuk asam karbonat yang pada akhirnya
akan terurai menjadi air dan gas karbondioksida yang biasanya keluar dari
system. Jika ion H+ yang ditambahkan cukup banyak, maka keseimbangan
akan bergeser kearah kanan dan akhirnya BaCO3 terurai dan melarut.
Contoh soal :
Jawab:
2 x 10-11 = 3 x 10-1 [OH-]2
[OH-]2 = 10-10
[OH-] = 10-5
pOH =5
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5
pH =9
E. Reaksi Pengendapan
Contoh soal :
Jawab :
(Sr2+)(CrO42-) = (1.10-3)(5.10-2)
= 5.10-5
5.10-5 > 4.10-5
Ksp = [Sr2+] [CrO42-]
= 4.10-5 / 1.10-3
= 4.10-2 M
F. Faktor yang mempengaruhi Kelarutan
1. Jenis pelarut
2. Suhu
Kalian sudah mengetahui bahwa gula lebih cepat larut dalam air
panas daripada dalam air dingin, bukan? Kelarutan suatu zat berwujud
padat semakin tinggi, jika suhunya dinaikkan. Dengan naiknya suhu
larutan, jarak antarmolekul zat padat menjadi renggang. Hal ini
menyebabkan ikatan antarzat padat mudah terlepas oleh gaya tarik
molekul-molekul air, sehingga zat tersebut mudah larut.
3. Pengadukan
Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut
dalam air jika diaduk. Dengan diaduk, tumbukan antarpartikel gula
dengan pelarut akan semakin cepat, sehingga gula mudah larut dalam
air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Meilianti, S.T., M.T, dkk. 2017. Bahan ajar Kimia Fisika.