M.Zulhardiansyah
Helmi Bahar
Fenny Lasma
ALKOHOL
CH3
CH3CHCH3
CH3OH
CH3 C CH3
Metanol OH
OH
2-Propanol
(isopropil alkohol) 2-Metil-2-propanol
CH3CH2OH (tert-butil alkohol)
Etanol
Atom karbon dapat berupa suatu atom
karbon dari gugus alkenil atau gugus
alkunil.
Atau dapat pula berupa suatu atom karbon
jenuh dari suatu cincin benzena.
H C C O H CH2OH
H H
H O H
Geraniol
(alkohol 10 dgn H
aroma mawar)
CH3
Mentol
(alkohol 20 dalam
OH
minyak peppermint)
CH
H3C CH3
H tert-Butil alkohol
(suatu alkohol 30)
H C H
H H OH
H3C C CH
H C C C H
H H
H O H
H H H
O
Noretindron
(kontrasepsi oral dgn gugus alkohol 30)
Tata Nama Alkohol
CH3
4-Metil-1-heksanol
1-Propanol
OH CH3
2-Butanol 4-Metil-1-pentanol
3 2 1 CH3
ClCH2CH2CH2OH
1 2 3 4 5
3-Kloro-1-propanol CH3CHCH2CCH3
OH CH3
4,4-Dimetil-2-pentanol
Alkohol sederhana sering dinamai dengan
nama radikofungsional umum yang juga telah
disetujui oleh IUPAC.
Beberapa contoh alkohol sederhana adalah
sebagai berikut ini:
H3C C OH CH3CCH2OH
CH3CHCH2OH
Isobutil alkohol CH3
CH3
tert-Butil alkohol Neopentil alkohol
OH OH OH OH OH OH
Sifat Fisik Alkohol
Alhohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan eter
atau hidrokarbon yang sebanding.
Titik didih butil alkohol (MW = 74) adalah 117,7C.
Molekul-molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan
hidrogen, sementara eter dan hidrokarbon tidak dapat.
Makin banyak cabang maka titik didihnya akan semakin menurun
Dalam air, methanol, etanol dan propanol mudah larut, sedangkan
mulai butanol hanya sedikit larut
Berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala
perbandingan
Mudah terbakar
Bentuk fasa pada suhu ruang :
dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
Metanol, etanol, propil alkohol, isopropil
alkohol, dan tert-butil alkohol campur
sempurna dengan air.
Butil alkohol, isobutil alkohol, dan sec-butil
alkohol memiliki kelarutan antara 8,3 dan 26,0
g per 100 mL.
Kelarutan alkohol dalam air menurun secara
bertahap sebanding rantai hidrokarbon yang
semakin panjang.
Alkohol rantai panjang bersifat lebih mirip
alkana dan oleh karena itu kurang mirip
dengan air.
Sintesis Alkohol
1 Hidrasi Alkena
Adisi air pada ikatan rangkap alkena
dengan katalis asam.
Metode pembuatan alkohol dengan berat
molekul rendah (kegunaan utama pada
proses industri skala besar).
Katalis asam yg paling sering digunakan:
asam sulfat & asam fosfat.
Reaksi bersifat regioselektif.
Adisi air pada alkena mengikuti hukum
Markovnikov.
Reaksi secara umum sebagai berikut:
H+
C C + H OH C C
H OH
Sebagai contoh adalah hidrasi 2-metilpropena
CH3 CH3
+
H
H3 C C CH2 + H OH H3 C C CH2 H
250C
2-Metilpropena OH
tert-Butil alkohol
Sesuai hukum Markovnikov: reaksi tidak
menghasilkan alkohol primer, kecuali kasus
khusus pada hidrasi etena.
H3PO4
H2 C CH2 + H OH
0
CH2 CH2 OH
300 C
CH3 CH3 H
H cepat
Langkah 2 H3 C C + O H H3 C C O H
CH3 CH3
CH3 H CH3 H
H cepat
Langkah 3 H3 C C O H+ O H H3 C C O H + H O H
CH3 CH3
Tahap penentu kecepatan adalah tahap 1:
pembentukan karbokation.
Dihasilkan tert-butil alkohol karena tahap 1
mengarah pada pembentukan kation tert-butil
yang lebih stabil dibandingkan kation isobutil
yang kurang stabil.
CH2 CH2
H H
sangat
H3 C C + H O H H3 C C H + O H
lambat
CH3 CH3
karbokation 10
Kerumitan yang terjadi adalah adanya
penataan ulang (rearrangement).
Karbokation awal yang terbentuk akan
mengalami penataan ulang menjadi suatu
karbokation yang lebih stabil.
Jika 3,3-dimetil-1-butena dihidrasi akan
dihasilkan 2,3-dimetil-2-butanol sebagai
produk utama.
CH3 OH
H2SO4
H3 C C CH CH2 H3C C CH CH3
H 2O
CH3 CH3 CH3
3,3-Dimetil-1-butena 2,3-Dimetil-2-butanol
(produk utama)
OH Hg OCCH3
C C O + OH + NaBH4 C C + Hg + CH3CO
demerkurasi
OH Hg OCCH3 OH H
CH3(CH2 )2 CHCH3 + Hg
OH
2-Pentanol (93%)
CH3 H3C OH H3 C OH
Hg(OAc)2 HgOAc NaBH4
+ Hg
THF - H2O H OH
(20 s) (6 min)
1-Metilsiklopentena 1-Metilsiklopentanol
Penataan-ulang rangka karbon jarang terjadi
pada oksimerkurasi-demerkurasi.
Dicontohkan pada reaksi oksimerkurasi-
demerkurasi dari 3,3-dimetil-1-butena yang
menghasilkan 3,3-dimetil-2-butanol sebagai
produk utama.
CH3 CH3
(1) Hg(OAc)2/THF - H 2O
H3 C C CH CH2 H3 C C CH CH3
-
(2) NaBH 4, OH
CH3 CH3 OH
3,3-Dimetil-1-butena
3,3-Dimetil-2-butanol
(94%)
3 Reaksi Hidroborasi - Oksidasi
Adisi elemen air pada suatu ikatan rangkap
dapat pula dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan diboran atau THF : BH3.
Adisi air adalah bersifat tidak langsung dan
melibatkan dua tahap reaksi.
Pertama adalah adisi boran pada ikatan
rangkap yang disebut hidroborasi.
Kedua adalah oksidasi dan hidrolisis senyawa
antara organoboron menghasilkan suatu
alkohol dan asam borat.
Lebih tersubstitusi Kurang tersubstitusi
CH3CH CH2
CH3 CH CH2 CH3CHCH2 BH2 (CH3 CH2CH2 )2BH
Propena
H
CH3CH CH2
+
(Faktor sterik)
H BH2
Tripropilboran(CH3 CH2 CH2 )3 B
(1) THF:BH3
CH3CH2CH2 CH2CH CH2 -
CH3CH2 CH2CH2 CH2CH2OH
(2) H2O2, OH
1-Heksena 1-Heksanol (90%)
Atom oksigen dari suatu alkohol mem-polarisasi
ikatan CO dan ikatan OH dari alkohol tersebut.
Polarisasi ikatan OH menyebabkan atom hidrogen
bermuatan positif parsial, dan hal ini menjelaskan
mengapa alkohol bersifat asam lemah.
Polarisasi ikatan CO menyebabkan atom karbon
bermuatan positif parsial.
O
C H
Jadi meskipun OH bukan basa kuat dan bukan
gugus pergi yang baik, namun atom karbon dari
alkohol bersifat reaktif terhadap serangan
nukleofilik.
Pasangan elektron pada atom oksigen membuatnya
bersifat basa dan nukleofilik.
Protonasi alkohol mengubah suatu gugus pergi
yang buruk (OH) menjadi gugus pergi yang baik
(H2O). H
C O H + H A C O H + A
Alkohol
terprotonasi
Karena alkohol adalah nukleofil, maka alkohol
dapat bereaksi dengan alkohol terprotonasi. Ini
menjadi langkah penting dalam sintesis eter.
H H
SN 2
R O + C O H R O C + O H
H H
Eter terprotonasi
R O H O H R O + H O H
Ion alkoksida
Alkohol (terstabilkan oleh
solvasi)
Pada alkohol dengan halangan ruang besar, solvasi ion negatif
(alkoksida) terhambat sehingga ion alkoksida kurang terstabilkan
dan menjadi asam yang lebih lemah.
Harga pK a
beberapa asam lemah
ASAM pK a
CH3 OH 15,5
H2 O 15,74
CH3 CH2 OH 15,9
(CH3 )3 COH 18,0
HC CH 25
H2 35
NH3 38
CH3 CH3 50
Alkohol bersifat asam yang lebih kuat dibandingkan
dengan alkuna, dan sangat lebih kuat dibandingkan
dengan hidrogen, amonia dan alkana.
Keasaman relatif :
(10 atau 2 0)
H Cl
Alhohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan eter
atau hidrokarbon yang sebanding
Dalam air, methanol, etanol dan propanol mudah larut, sedangkan mulai
butanol hanya sedikit larut
Mudah terbakar
Bentuk fasa pada suhu ruang :
dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
Pertanyaan 2
Hal ini tidak pasti karena tidak semua alkohol punya titik didik lebih
tinggi maupun lebih rendah dari pada air (H2O)
Pertanyaan 4
In chemistry, regioselectivity is the preference of one direction of chemical
bond making or breaking over all other possible directions