Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KUALITATIF KATION

Nama : Mulyana Rahman (24041216278)

Kelas : F (non reguler)

Tanggal praktikum : 25 Oktober 2017

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GARUT
2017/2018
MODUL I

ANALISIS KUALITATIF KATION

I. Tujuan

Mahasiswa mampu :
1. Melakukan reaksi pemisahan kation
2. Mengidentifikasi kation-kation serta uji penegasan dengan menggunakan beberapa
pereaksi yang spesifik

II. Prinsip Kerja


Identifikasi kation berdasarkan cara H2S kation dalam suatu cuplikan dapat
diketahui dengan melakukan uji menggunakan pereaksi-pereaksi yang spesifik,
meskipun agak sulit mendapatkan pereaksi yang spesifik untuk setiap kation. Oleh
karena itu, untuk pengenalan atau identifikasi kation umumnya dilakukan terlebih
dahulu penggolongan kation.

Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. (pbCl2, HgCl2, AgCl).

Golongan II : kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan
ini adalah Ha, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn.

Golongan III : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation
ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral/amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Mn, Zn.

Golongan IV : kation golongan ini bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, III.
Kation ini memebentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah
Ba, Ca, Sr.

Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regenerasi-


regenerasi golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation
golongan ini melputi Mg, K, NH4+
Sebelum dilakukan pengendapan golongan dengan reaksi identifikasi kation dengan
cara basah, cuplikan padat harus dilarutkan dahulu

III. Alat dan Bahan


1. Alat
- Gelas kimia 100mL 2 buah
- Pipet tetes
- Tabung reaksi 10 buah
- Rak tabung reaksi
- Sikat tabung
- Plat tetes
- Kawat nikrom
- Botol semprot
- Kaca kobal
2. Bahan
- AgNo3 0,1 M - AlCl3 0,1M - BaCl2 0,1 M
- Bi(NO3)2 0,2 M - CaCl2 0,5 M - CaCl2 padat
- CdSO4 0,25 M - CH3COOH 1 M - CoCl2 0,5 M
- CrCl3 0,33 M - CuSo4 0,1 M - Dimetil glikosim 1 M
- Difenil karbazida - Eter/amil alkohol - FeCl3 0,5 M
- H2So4 1M - H2O2 - HCl 1M, HCl 2M
- HgCl2 0,1M - Hg(NO3)2 0,05M - K2CrO4 1M
- K4[F2(CN)6]1M - KI 0,1M - KCl 1M
- KCl padat - K2CrO4 0,1M - K4Fe(CN)6 0,1M
- KNO2 padat - KSCN 1M - MgCl 0.5M/MgSO4 0,5M
- MgSO4 padat - MnCl2 0,25M/MnSO4 0,25M - NaCl 1M
- (NH4)2S 1M - NH4SCN 0,1M - (NH4)2 SO4 10%
- NaOH 0,1M - Na2HPO4 0,1M - Natrium kobal nitrit 1M
- NH3 3M - NH4CH3COO 10M - NH4Cl 1M
- NH4OH 5M - NiSO4 0,5M - NO2 butiran
- Logam Zn butiran - Pb (NO3)2 0,25M - pereaksi Nessler
- SnCl2 0,25M - SrCl2 0,25M/Sr(NO3)2 0,25M - SbCl3 0,2M
- SrCl2 padat - Titan kuning - ZnSO4 0,25M

IV. Langkah kerja


Catatan : untuk setiap reaksi identifikasi gunakan kira-kira 1-2 mL larutan kation,
kemudian tuliskan semua pengamatan dan persamaan reaksi yang terjadi.

1. Identifikasi ion Ag+


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua buah tabung reaksi dengan larutan Ag+ dari
AgNO3. Kedalam tabung pertama tambahkan larutan
HCl 2M tetes demi tetes, amati perubahannya.
2 Bila terjadi endapan, larutkan endapan dalam
ammonia encer sampai terjadi perubahan.
3 Ke dalam tabung kedua tambahkan tetes demi tetes
larutan kalium kromat 0,1M

2. Identifikasi Pb2+ (NO3)2


No Cara kerja Pengamatan
1 Masukkan larutan yang mengandung ion Pb2+ ke
dalam dua buah tabung reaksi, ke dalam tabung
pertama tambahkan HCl 2M tetes demi tetes, amati
perubahannya.
2 Panaskan tabung reaksi di atas dan amati
perubahannya setelah pemanasan, kemudian
dinginkan kembali dan amati perubahan yang terjadi.
3 Tambahkan larutan ammonia asetat 10M tetes demi
tetes kedalam larutan/endapan yang telah didinginkan
kembali, amati perunahannya.
4 Kedalam tabung kedua tambahkan larutan kalium
kromat 0,1M tetes demi tetes, amati perubahan yang
terjadi.

3. Identifikasi ion Hg+ dan ion Hg2+


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua tabung reaksi dengan larutan Hg+ ke dalam
tabung pertama, tambahkan larutan HCl 2M tetes demi
tetes, amati perubahannya.
2 Ke dalam tabung kedua tambahkan larutan kalium
kromat 0,1M tetes demi tetes, amati perubahannya.
3 Isi dua tabung dengan larutan Hg2+ ke dalam tabung
pertama tambahkan larutan ammonium sulfida 1M
tetes demi tetes, amati perubahannya.
4 Ke dalam tabung ke dua tambahkan KI 0,1M tetes demi
tetes, amati perubannya tambahkan larutan KI 0,1M
berlebih, amati perubahan yang terjadi.

4. Identifikasi Cu2+ (CuSO4)


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua buah tabung reaksi dengan larutan Cu2+, ke
dalam tabung pertama tambahkan larutan ammonia
3M tetes demi tetes, amati perubahannya
2 Lanjutkan penambahan ammonia sampai berlebih,
amati perubahannya.

3 Ke dalam tabung ke dua tambahkan larutan kalium


ferosianida tetes demi tetes, tuliskan semua
pengamatan.
4 Tambahkan larutan ammonia 3M tetes demi tetes
hingga terjadi perubahan, amati perubahannya.

5. Identifikasi ion Cd2+ (CdSO4)


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua buah tabung reaksi dengan larutan Cu2+, ke
dalam tabung pertama tembahkan larutan ammonia
3M tetes demi tetes, amati perubahannya.
2 Lanjutkan penambahan ammonia 3M hingga
berlebih, amati perubahannya
3 Ke dalam tabung ke dua tambahkan larutan kalium
ferosianida 0,1M tetes demi tetes, tuliskan semua
pengamatan
4 Lanjutkan penambahan ammonia 3M hingga
berlebih, amati perubahan
5 Ke dalam tabung ke dua tambahkan larutan NaOH
0,1M beberapa tetes, amati perubahannya
6 Tambahkan NaOH 0,1M berlebih, amati
perubahannya

6. Identifikasi ion Fe3+


No Cara kerja Pengamatan
1 Isilah tiga buah tabung reaksi dengan larutan fe3+,
ke dala tabung pertama tambahkan larutan NaOH
0,1M tetes demi tetes, amati perubahannya
2 Ke dalam tabung ke dua tambahkan larutan kalium
fersionida tetes demi tetes, amati perubahannya
3 Ke dalam tgabung ke tiga, tambahkan larutan
kalium tiosianat tetes demi tetes, amati
perubahannya.

7. Identifikasi ion Al3+


No Cara kerja Pengamatan
1 Ke dalam tabung yang mengandung ion Al3+
tambahkan NaOH 0,1M tetes demi tetes, amati
perubahannya.
2 Lanjutkan penambahan NaOH hingga berlebih,
amati perubahannya.

8. Identifikasi ion Mn2+ (MnCl2/MnSO4)


No Cara kerja Pengamatan
1 Ke dalam tabung yang mengandung Mn2+
tambahkan H2SO4 encer tetes demi tetes, beberapa
tetes perak nitrat serta beberapa butir kalium
persulfat lalu panaskan, amati perubahannya.

9. Identifikasi ion Zn2+ (ZnSO4)


No Cara kerja Pengamatan
1 Kedalam tabung yang mengandung ion Zn2+
tambahkan beberapa tetes kalium ferosinida, catat
warna endapan
2 Bagi endapan menjadi dua bagian. Periksa kelarutan
bagian pertama dalam HCl encer kemudian
pijarkan. Periksa kelarutan bagian kedua dalam
NaOH 1M amati perbedaannya.

10. Identifikasi ion Ba2+ (BaCl2)


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua buah tabung reaksi dengan larutan Ba2+, ke
dalam tabung pertama tambahkan beberapa tetes
larutan H2SO4 amati perubahannya.
2 Ke dalam tabung ke dua tambahkan tetes demi tetes
kalium kromat, amati perubahannya
3 Lakukan uji nyala terhadap garam barium, amati
warna nyala yang terjadi.
11. Identifikasi ion Cr3+
No Cara kerja Pengamatan
3+
1 Isi dua tabung reaksi dengan larutan Cr , ke dalam
tabung pertama tambahkan NaOH 0,1 M tetes demi
tetes, amati perubahannya
2 Lanjutkan penambahan NaOH hingga berlebih,
amati perubahannya
3 Ke dalam tabung ke dua tambahkan beberapa tetes
larutan HCl encer dan beberapa tetes
difenilkarbazida, tuliskan semua pengamatan

12. Identifikasi ion Al3+


No Cara kerja Pengamatan
1 Ke dalam tabung yang mengandung ion Al3+
tambahkan NaOH 0,1M tetes demi tetes, amati
perubahannya
2 Lanjutkan penambahan NaOH berlebih, amati
perubahannya

13. Identifikasi ion CO2+


No Cara kerja Pengamatan
2+
1 Isis dua buah tabung reaksi dengan larutan CO , ke
dalam tabung pertama tambahkan CH3COOH 0,1
M tetes demi tetes dan beberapa butir KNO2 padat
lalu panaskan, amati perubahannya
2 Ke dalam tabung ke dua tambahkan beberapa
larutan HCl 1 M dan beberapa tetes ammonium
tiosisanat, tuliskan semua pengamatan dengan kuat,
amati perubahannya
3 Tambahkan sevolume yang sama amil alkohol/eter,
kocok dengan kuat amati dan catat perubahannya

14. Identifikasi ion Ni2+


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua tabung reaksi dengan larutan Ni2+, ke dalam
tabung pertama tambahkan CH3COOH 0,1 M tetes
demi tetes dan beberapa KNO2 padat lalu panaskan,
amati perubahannya
2 Ke dalam tabungbke dua tambahkan butir KNO2
padat, panaskan sebentar, apa perbedaan dengan
cara pertama
3 Teteskan larutan Ni2+ ke atas kertas saring yang
telah dibasahi dengan larutan dimetil glioksim,
letakan di atas uap ammonia, amati perubahannya

15. Identifikasi ion Mn2+ (MnCl2/MnSO4)


No Cara kerja Pengamatan
1 Kedalam tabung yang mengandung ion Mn2+
tambahkan H2SO4 encerkan tetes demi tetes
beberapa tetes perak nitrat serta beberapa butir
kalium persulfat lalu panaskan amati perubahannya

16. Identifikasi ion Zn2+ (ZnSO4)


No Cara kerja Pengamatan
2+
1 Ke dalam tabung yang mengandung ion Zn
tambahkan beberapa tetes kalium ferosianida, catat
warna endapar
2 Bagi endapan menjadi 2 bagian. Periksa kelarutan
bagian pertama dalam HCl encer kemudian
pijarkan. Periksa kelarutan bagian kedua dalam
NaOH 1 M amati perbedaannya

17. Identifikasi ion Ba2+ (BaCl2)


No Cara kerja Pengamatan
2+
1 Isi dua buah tabung reaksi dengan larutan Ba , ke
dalam tabung pertama tambahkan beberapa tetes
larutan H2SO4 amati perubahannya
2 Ke dalam tabung ke dua tambahkan tetes larutan
kalium kromat amati perubahannya
3 Lakukan uji nyala terhadap garam barium, amati
warna nyala yang terjadi

18. Identifikasi ion Sr2+


No Cara kerja Pengamatan
1 Kelarutan endapan dalam ammonium sulfat, catat
perubahannya
2 Lakukan uji nyala terhadap garam stronsium, amati
warna nyala yang terjadi

19. Identifikasi ion Ca2+


No Cara kerja Pengamatan
2+
1 Uji larutan yang mengandung ion Ca dengan ion
Ca2+ dengan pereaksi asam sulfat encer. Periksa
kelarutan endapan dalam ammonium sulfat 10%
yang dipanaskan, catat perubahannya
2 Lakukan uji nyala terhadap garam kalsium, amati
warna nyala yang terjadi

20. Identifikasi ion NH4+


No Cara kerja Pengamatan
1 Isi dua tabung reaksi dengan larutan NH4+, ke dalam
tabung pertama tambahkan beberapa tetes larutan
natrium kobal nitrit amati perubahannya
2 Ke dalam tabung ke dua tambahkan tetes demi tetes
pereaksi Nessler amati perubahannya
21. Identifikasi ion Mg2+
No Cara kerja Pengamatan
2+
1 Ke dalam tabung reaksi yang mengandung ion Mg
tambahkan beberapa tetes larutan ammonia dan
dinatrium hydrogen fosfat, amati perubahannya
2 Ke dalam plat tetes masukkan beberapa tetes titan
kuning dan beberapa tetes NaOH, amati
perubahannya

22. Identifikasi ion K+


No Cara kerja Pengamatan
1 Ke dalam plat tetes masukkan beberapa tetes larutan
K+ tambahkan beberapa tetes kobal nitrit amati
perubahannya
2 Lakukan uji nyala terhadap garam kalium dengan
dan tanpa kaca kobal amati warna nyala yang terjadi

23. Identifikasi ion Na+


No Cara kerja Pengamatan
1 Ke dalam plat tetes masukkan berupa tetes larutan
Na+ tambahkan beberapa tetes pereaksi uranil asetat,
amati perubahannya
2 Lakukan uji nyala terhadap garam natrium dengan
dan tanpa kaca kobal amati perubahannya

Anda mungkin juga menyukai