KELOMPOK : 7
B. Pemeriksaan fisis
Ada tiga hal penting yang harus didapatkan pada pemeriksaan fisis pasien
dengan GGA : Penentuan status volume sirkulasi, apakah ada tanda-tanda
obstruksi saluran kemih, yang terakhir adakah tanda-tanda penyakit
sisitemik yang mungkin menyebabkan GGA
C. Analisis urin
Meliputi berat jenis urin, glukosa pada urin, protein pada urin,
sedimen eritrosis, silinder leukosit, eosinofil dalam urin, kristal urat dan kristal
oksalat. Dehidrasi menyebabkan peningkatan osmolalitas urin karena banyak
air yang direabsorpsi kembali masuk ke kapiler peritubulus. Hidrasi
berlebihan menyebabkan penurunan osmolalitas urin.
2. Fenoldopam
Merupakan agonis selektif reseptor dopamin-1 yang memiliki kemampuan mencegah
nefropati akibat penggunaan agen radiokontras. Sebenarnya obat ini digunakan sebagai agen
hipertensi. Fenoldopam mengurangi tekanan darah sistemik dan memelihara Renal Blood Flow
(RBF).
3. Asetilsistein
Pemberian asetilsistein oral 600mg 2x sehari sebelum pemberian
radiokontras telah banyak dibuktikan dalam beberapa penelitian mampu
menurunkan angka munculnya GGA. mekanismenya masih belum jelas,
tetapi kemungkinan karena efek antioksidannya.
TATA LAKSANA TERAPI
Ada tiga sasaran dalam penatalaksanaan GGA:
a) Mencegah perluasan kerusakan ginjal.
b) Mengatasi perluasan kerusakan ginjal.
c) Mempercepat pemulihan ginjal.
Individu yang mengalami syok (penurunan tekanan darah)
cepat diterapi dengan penggantian cairan untuk memulihkan
tekanan darah.
Memperbaiki keseimbangan elektrolit.
Tindakan pencegahan fase oligurik untuk menghasilkan
prognosis yang baik antara lain:
• Ekspansi volume plasma secara agresif
• Pemberian diuretic untuk meningkatkan pembentukan urin.
• Vasodilator, terutama dopamine, yang bekerja secara spesifik sebagai
vasodilator ginjal untuk meningkatkan aliran darah ginjal.
Pembatasan asupan protein dan kalium. Selain itu, asupan karbohidrat
tinggi akan mencegah metabolism protein dan mengurangi
pembentukan zat-zat sisa bernitrogen.
Terapi antibiotic untuk mencegah atau mengobati infeksi karena tinggi
akan mencegah metabolism protein dan mengurangi pembentukan zat-
zat sisa bernitrogen.
Terapi antibiotic untuk mencegah atau mengobati infeksi karena
tingginya angka sepsis pada GGA dengan obat non nefrotoksik.
Memperbaiki keseimbangan asam basa dengan Na-HCO3 po/iv.
Dialisis selama stadium oliguria GGA, untuk memberi waktu pada
ginjal untuk memulihkan diri. Dialisis juga mencegah penimbunan zat-
zat bernitrogen, dapat menstabilkan elektrolit, dan mengurangi beban
cairan (Corwin, 2000)
Studi kasus
A. KASUS
Ny I (58 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan letih dan lemas. Dia
mengatakan bahwa dalam 3-4 hari terakhir, konsumsi airnya kurang.
Riwayat penyakit : Hipertensi, Parkinson’s disease, hypotiroidism
Riwayat pengobatan : Carbidopa-Levodopa (Sinemet), Levothyroxine
(Synthroid), HCTZ
Hasil Laboratorium :
Glukosa 66 mg/dl : BUN 41 mg/dl :Cr 1,5 mg/dl : Sodium 142 mmol/L :
Potassium 4,2 mmol/L : Chloride 110 mmol/L :CO2 22 mmol/L : Anion gap 10
mmol/L : Calcium 8,3 mg/dl : Sodium Urine Random 165 mmol/L : Cr Urine
Random 80,8 mg/dl
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah penatalaksanaan terapinya?
2. Monitoring dan informasi apa sajakah yang diperlukan pasien untuk
mendukung terapinya?