KEPERAWATAN ANAK
Disusun oleh :
20204663101
2020
A. Pengertian
Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir
lengkap akibat kegagalan fungsi renal atau disfungsi tubular atau glomerular.
Gagal ginjal akut adalah : kehilangan fungsi ginjal yang tiba-tiba (beberapa jam
sampai beberapa hari) yang ditandai dengan peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan
Gagal ginjal akut adalah : hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir
lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tabular dan glomerular yang
dimanifestasikan dengan oliguria, poliuria atau volume urine normal (Brunner dan
Suddarth, 2002).
B. Etiologi
1. Prarenal
• Dehidrasi
• Sepssis / syok
• Hemoragi
• Gagal kardiovaskuler
2. Intrarenal / renal
Meliputi kejadian fisiologis yang secara langsung mempengaruhi fungsi dan struktur
• GNA
• Neoplasma
• DM
3. Post Renal
Merupakan obstruksi aliran urine dari duktus kolingentes pada ginjal sampai orifisium
uretra eksternal atau aliran darah vena dari ginjal. Kondisi-kondisi yang menyebabkan
• Batu ginjal
• Prostatis
• Tumor
• Obtruksi uretra
C. Patofisiologi
Patofisiologi atau perjalanan klinis dari GGA ini biasanya dibagi atas tiga stadium yaitu :
Dalam fase ini jumlah urine kurang dari 400 ml/24 jam terjadi peningkatan serum
kreatinin, urea, asam urat, asam organik, kalium dan magnesium. Fase ini berakhir 3
sampai 5 hari pada bayi dan anak-anak, dan 10 sampai 14 hari pada remaja atau orang
dewasa.
2. Fase diuretik
Fase ini dimulai ketika haluaran urine melebihi 500 ml/24 jam fase ini berakhir ketika
3. Fase pemulihan
Asimptomatik, berlangsung sampai 1 tahun dan selama masa itu anemia dan
kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik. Tetapi beberapa pasien
D. WOC
E. Manifestasi Klinik
Hampir semua sistem tubuh dipengaruhi jika terjadi kegagalan mekanisme pengaturan ginjal
Oliguria
Edema
Letarrgi
Pernafasan kussmaul
Hipertensi, hipotensi
Selain itu nilai abnormalitas laboratorium yang ditemukan pada gagal ginjal akut adalah :
Anemia
F. Penatalaksanaan
1. Konservatif
Pengobatan yang ditujukan pada penyakit primer yang menyebabkan gagal ginjal
obstruksi.
Diuretik diberikan dini pada fase oliguria pada gagal ginjal akut pada upaya
pemasukan oral
2. Pemberian cairan IV
Diberikan jika terjadi dehidrasi dan juga untuk mengganti cairan yang keluar. Selain itu
curah jantung juga tergantung pada volume sirkulasi, juka kekurangan cairan maka akan
3. Koreksi asidosis
Tindakan yang dilakukan adalah ventilasi dan juga bisa dengan pemberian Natrium
Pembatasan diet
Memberikan agen pengikat fosfat yaitu jel aluminium hidroksida (Amphojel, Basalgel)
6. Pertimbangan nutrisi
Berikan kalori tinggi, diet rendah/sedang protein. Termasuk kompleks karbohidrat dan
sumber lemak untuk memenuhi kebutuhan kalori (hindari sumber gula pekat)
7. Pemberian sediaan besi, karena pembatasan protein akan mengakibatkan defisiensi besi
8. Pemberian kalsium, agar kadarnya kembali normal dalam serum dan berguna untuk
memperbaiki fungsi jantung dan neuromoskular, pembekuan darah, dan metabolisme tulang
9. Pemberian vitamin
Vitamin B kompleks, vital sebagai koenzim pada pertumbuhan sel dan kerjanya. Pemasukan
dan untuk menghiangkan toksin. Dialisisi dapat dilakukan dengan cara hemodialisisi,
1. Airway
2. Breathing
Perkusi : redup
Penanganan : pasang O2 bila PCO2 turun koreksi biknat, posisi ½ fowler (miring)
3. Circulation
jantung.
Untuk hipertensi à pembatasan Na dan cairan, dan penggunaan diuretik bila perlu.
Pemantauan cairan parenteral dan masukkan oral serta medikasi discrinning cairan
cermat untuk memastikan sumber kalium tersembunyi tidak diberikan atau tidak
4. Dissability
G. Komplikasi
3. Kejang
4. Edema paru
mengeksresikan kalium.
7. Anemia akibat penurunan eritropoitin, lesi gastrointestinal uremik, penutrunan usia sel
darah merah, dan kehilangan darah yang biasanya pada saluran GI.
F. Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut
1. Pengkajian.
a. Riwayat Kesehatan
Adanya keluhan disuria, nokturia, polluria serta inkontinensia. Rasa nyeri didaerah
panggul.
Pasien mengalami sakit kepala, penhlihatan kabur dan kram otot Pasien mengalami
Pasien mengalami sesak nafas, batuk dan edema teruma pada ekstremitas dll..
Adanya riwayat penyakit dengan dehidrasi, sepsis, syok hipovolemik, obstruksi vena
kava, trauma dengan perdarahan, luka bakar, hemoragi, trombosis arteri renalis,
Riwayat penyakit GNA, iskemia renat berat, penggunaan zat kimia, obat-obatan
Adanya riwayat anggota keluarga dengan penyakit ginjal (Nefritis herediter). Riwayat
b.Pemeriksaan Fisik
•Sistem Kardiovaskuler
diakibatkan kehamilan)
Disritmia jantung
kuat (hipervolemia)
Edema jaringan umum (termasuk aica preorbital, mata kaki sakrum) Pucat,
kecenderungan perdarahan
•Sistem Pernapasan
•Sistem Perkemihan
Perubahan warna urine ( urine kuning pekat, merah, coklat. berawan) Oliguria
•Sistem Gastrointestinal
ulu hati
Penggunaan diuretik
•Sistem Integumen
•Sistem Neurology
c. Pemeriksaan Diagnostik
•Pemeriksaan laboratorium
pH : asidosis metabolik (< 7,2) dapat terjadi karena penurunan kemampuan ginjal
•Pemeriksaan radiologi
penyempitan, dan lambatnya pengisian dan pengosongan sebagai akibat GGA KUB
dan massa
ureter, retensi
Ultrasound ginjal : menentukan ukuran ginjal dan hanya massa kista, obstruksi pada
CT Scan : gambaran bagian menyilang dari ginjal dan saluran perkemihan mendeteksi
adanya/luasnva penyakit
Urine:
Volume : < 400 ml/hari (fase oliguria), jadi dalam 24-28 jam sete lah ginjal rusak
porfirin
Berat jenis : < 1,020 menunjukkan penyakit ginjal contoh GN, pielonefritis, dengan
Osmolaritas : < 350 mos/kg menunjukkan kerusakan ginjal, dan rasio urine/serum
sering I : I
Klirens kreatinin : mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan kreatinin
Natrium : biasanya menurun tapi dapat > 40 mEq/L bila ginjal tidak mampu
mengabsorpsi natrium
SDM : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau peningkatan GF
SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah (1-2) dan SDM dapat
menunjukkan infeksi atau nefritis interstitial. Pada NTA biasanya ada proteinuria
minimal
warna tambahan : biasanya tanda penyakit ginjal atau infeksi. Warna tambahan seluler
dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular ginjal terdiapostik pada
Darah :
Endourogi : penglihatan langsung dapat dilakukan pada ureter dan ginjal untuk
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
3. Hudak dan Gallo. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Vol. 2, Ed. 6. Penerbit
4. Doenges, et at. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Penerbit EGC, Jakarta. 2000