Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN ANAK : COVID-19

Disusun Oleh :

Ainiyatul Lukluk Atul Lababah (20204663002)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN : COVID-19
KONSEP DASAR COVID-19
A. DEFINISI
Covid-19 atau disebut Corona Virus Disase-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada hewan dan manusia. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Midle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindorm Pernapasan Akut Berat / Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit
ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin. Covid-
19 bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat dinonaktifkan oleh desinfektan yang
mengandung klorin, eter, alkohol, pelarut lipit dengan suhu 56ºC selama 30 menit. Asam perioksiasetat,
detergen non ionik, formalin, axidixing, agent dan kloroform. (Wang D, 2020)
B. ETIOLOGI
Infeksi virus Corona atau Covid-19 disebabkan oleh coronavirus yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang seperti flu. Akan tetapi virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa covid-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui
bahwa covid-19 juga menular dari manusia ke manusia. Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja tetapi
efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada lansia, ibu hamil, orang yang memiliki
penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita
kanker.
C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala COVID-19 pada anak cenderung ringan seperti pilek biasa, atau bahkan bisa tanpa gejala. Hal ini
diduga karena pada anak-anak kelenjar timus yang terlibat dalam sistem imun tubuh masih bekerja
secara maksimal.
Gejala infeksi virus Corona yang bisa muncul pada anak meliputi:
 Demam
 Pilek
 Radang tenggorokan atau tenggorokan kering
 Batuk-batuk
 Sesak napas
 gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa terjadi meskipun sangat jarang.
D. PENCEGAHAN
1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar
Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik.
Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung
kuku. Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan,
setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin atau bisa mneggunakan antispetik
berbahan dasar alcohol dapat membunuh virus .
2. Biasakan anak menggunakan masker
Penggunaan masker juga dapat mencegah penularan virus Corona pada anak, meskipun tidak
seefektif penggunaan masker pada orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang
lain. Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan anak untuk memakai
masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai
masker yang benar dan ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh
masker.
3. Berikan anak makanan bergizi
Asupan nutrisi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan
jeruk, diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk
infeksi virus Corona. Membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona
pada anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan telah
dimasak hingga matang.
4. Ajak anak untuk rutin berolahraga
Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan
infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari.

5. Mengajarkan etika batuk dan bersin dengan cara mneutup mulut dan hidung dengan siku
terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Dengan
mengikuti etika batuk dan bersin dapat melindungi orang-orang disekitar dari virus-virus
seperti batuk pilek, flu, dan covid- 19.

E. KOMPLIKASI
Berikut ini merupakan beberapa tanda komplikasi yang dapat ditemukan pada pasien COVID-19:
- Sianosis sentral
Tanda sianosis sentral, berupa kebiruan pada kulit dan membran mukosa, dapat
menunjukkan penurunan saturasi oksigen <85%.
- Ekstremitas dingin dan kulit lembap
Ekstremitas dingin dan kulit lembap merupakan salah satu tanda dari kegagalan sirkulasi.
- Tanda gagal jantung kanan
Pasien dengan pneumonia berat dapat menyebabkan cor pulmonale, yang ditandai dengan
edema perifer, hepatomegali, dan hipoksia.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah

 Darah lengkap : pada fase awal dapat ditemukan leukosit meningkat, normal, atau leucopenia

disertai limfoperia. Pada beberapa kasus didaptkan trombositopnenia.

 CRP : normal atau meningkat pada fase lanjut

 Prokalsitonin : normal/meningkat pada fase lanjut.

 Untuk menilai komplikasi lakukan pemeriksaan fungsi hati, ginjal.

 Laktat, GDA, elektrolit, HIV, dan pemeriksaan lain atas indikasi.

b. Foto toraks:

 Pada ODP dan PDP tanpa pneumonia tidak rutin dilakukan, tergantung kondisi pasie dan

penilaian dari klinisi.

 Dilakukan pada PDP pneumonia, kasus probable dan kasus konfirmasi

 Hasil : seuai gambaran pneumonia ringan sampai berat.

 Dapat ditemukan perfusi pleura.

c. CT-Scan toraks

 Bisa dilakukan jika terindikasi dan kondisi memungkinkan (pertimbangkan risiko penularan

akibat membawa pasien ke ruang CT –Scan).


 Pada tahap awal didapatkan gambaran multiple small plaques dan interstitial changes, terutama

di daerah perifer. Pada kondisi lanjut bisa didapatkan bilateral multiple ground-glass opacity

dan/atau infiltrate

 Konsolidasi paru bisa didapatkan pada kasus yang berat.

d. Pemeriksaan untuk mendeteki SARS-CoV-2 dengan metode RT-PCR dan sequencing

 Spesimen yang dikirim untuk pemeriksaan mikrobiologi adalah swab nasofaring,

sputum dan serum. Bila memungkinkan: bilasan bronkus, bronchoalveolar lavage,

dan bila menggunakan endotracheal tube dapat berupa aspirat endotracheal.

 Pengambilan spesimen nasofaring dan serum:

- Perlu koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk penyediaan viral transport

media (VTM) dan cara pengirimannya.

 Pemeriksaan rapid test

Pemeriksaan rapid test harus berhati-hati dalam menginterpretasikan hasilnya dengan

memperhatikan waktu kontak dan timbulnya gejala mengingat false negative yang tinggi. Perlu

dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengkonfirmasi diagnosis.

 Pemeriksaan lain yang terindikasi sesuai kondisi pasien.


G. WOC

Droplet

Corona Virus
Disase-19

Masuk saluran
pernafasan

Inkubasi virus selama


14 hari

Mengaktifkan antibody Kontraksi otot-otot


tubuh (leukosit) polos saluran nafas

Terjadi inflamasi
Penyempitan saluran
pernafasan

Terjadi peningkatan suhu tubuh

Sesak nafas

MK : Hipertermi
MK : Pola Napas
Tidak Efektif
H. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi   nama,   umur,   jenis   kelamin,   alamat, suku/bangsa, agama, tanggal masuk rumah sakit,
nomor register dan diagnosa medic

b. Anamnesis
Manifestasi klinis COVID-19 pada anak sangat bervariasi, dari yang asimptomatik sampai
menunjukkan gejala sesak yang berat. Pada anamnesis, tanyakan:
Gejala:

 Gejala sistemik: demam, malaise, fatigue, nyeri kepala, mialgia


 Gejala saluran pernapasan: batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sesak
napas
 Gejala lain: diare, mual, muntah.
Faktor risiko:
 Kontak erat dengan PDP, kasus probabel, atau kasus terkonfirmasi COVID-19
 Tinggal atau bepergian ke negara atau area terjangkit.
c. Pemeriksaan Fisis:
Tergantung derajat keparahan penyakit, pada pemeriksaan bisa didapatkan tanda berikut:

 Kesadaran: kompos mentis sampai penurunan kesadaran


 Desaturasi (Sa02 <92%)
 Tanda utama: demam dan peningkatan laju napas sesuai kriteria WHO
 Napas cuping hidung
 Sianosis
 Retraksi subkostal dan/atau interkostal
 Suara paru: ronki, wheezing
 Lain-lain: pembesaran tonsil.
I. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif
Definisi : inspirasi atau ekpirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
Penyebab
1) Depresi pusat pernapasan
2) Hambatan upaya napas (mis, nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernafasan)
3) Deformitas dinding dada
4) Deformitas tulang dada
5) Gangguan neuromuscular
6) Gangguan neurologis (mis, elektroensefalogram [EEG] positif, cedera
kepala, gangguan kejang)
7) Imaturitas neurologis
8) Penurunan energy
9) Obesitas
10) Posisi tubuh yang menghambat ekpansi paru
11) Sindrom hipovemtilasi
12) Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 keatas)
13) Cedera pada medulla spinalis
14) Efek agen farmakologis
15) Kecemasan
Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
1. Dispnea 1. Penggunaan otot bantu
pernafasan
2. Fase ekpirasi memanjang
3. Pola napas abnormal (mis,
takipnea, bradipnea,
hiperventilasi, Kussmaul,
Cheyne-Stokes)

Gejala Dan Tanda Minor


Subjektif Objektif
1. Ortopnea 1. Pernapasan Pursed-Lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter thoraks arterior-
posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekpirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Eksursi dada berubah

Kondisi Klinis Terkait


1) Depresi sistem saraf pusat
2) Cedera kepala
3) Trauma thoraks
4) Gullian Barre Syndrome
5) Multiple Sclerosis
6) Myasthenia Gravis
7) Stroke
8) Kuadriplegia
9) Intoksikasi alkohol
1) Hipertermi D.0130
Defiisi : suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh
Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
Tidak tersedia 1. Suhu tubuh diatas normal

Gejala dan tanda minor


Subjektif Objektif
Tidak tersedia 1. Kulit merah
2. Kejang
3. Takikardi
4. Takipnea
5. Kulit terasa hangat

Kondisi klinis terkait


1. Proses infeksi
2. Hipertiroid
3. Stroke
4. Dehidrasi
5. Trauma
6. Prematuritis
I. Intervensi Keperwatan

No Dignosa Luaran Intervensi


Keperawatan
1. Pola nafas tidak Pola Nafas : L.01004 Pemantauan oksigen : I.01026
efektif
Definisi : Inspirasi atau Definisi : memberikan tambahan
ekpirasi yang oksigen untuk mencegah dan
memberikan ventilasi mengatasi kondisi kekurangan
adekuat oksigen jaringan

Ekspektasi : Membaik Tindakan :


1. Observasi
Kriteria hasil :  Monitor kecepatan aliran
1. Dispnea (5) oksigen
2. Penggunaan  Monitor alat terapi oksigen
otot bantu nafas  Monitor tanda-tanda
(5) hipoventilasi
3. Frekuensi nafas  Monitor tanda dan gejala
(5) toksikasi oksgien dan
atalektasis
 Monitpr tanda kecmasan
akibat terapi oksigen
 Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
2. Terapeutik
 Bersihkan secret pada mulut,
hidung dan trakea
 Pertahnkan ketepatan jalan
nafas
 Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
 Berikan oksigen tambahan
 Tetap berikan oksigen aat
pasien ditransportasi
 Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien
3. Edukasi
 Ajarkan pasien dan keluarga
cara menggunakan oksigen
dirumah
4. Kolaborasi
 Kolaborasi penetuan dosis
oksigen
 Kolaborasi penggunaan
oksgien aat aktivita atau tidur
2. Hipertermi Termogulasi : Manajem hipertermi I.15506
L.14134 Definisi : mengidentifikasi dan
Definisi : pengaturan mengelola peningkatan suhu tubuh
suhu tubuh agar tetap akibat disfungsi termogulasi
berda pada rentang Tindakan :
normal 1. Obervasi
Ekpekstasi : Membaik  Identifikasi penyebab
Kriteria hasil : hipertermi (mis, dehidrasi,
- Suhu tubuh (5) terpapar lingkungan panas,
- Tekanan darah penggunaan incubator)
(5)  Monitor suhu tubuh
- Pucat (5)  Monitor kadar elektrolit
- Takikardi (5) 2. Terapeutik
- Bradikardi (5)  Longgarkan atau
lepaskan pakaian
 Berikan cairan oral
 Lakukan pendinginan
eksternal (mis, selimut
hipotermi atau
kompres dingin padsa
dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
 Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
DAFTAR PUSTAKA
Wang D. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal

Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415

WHO, 2020. (2020). Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks, (April).

Kemenkes RI. Pedoman kesiapsiagaan menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19)

revisi kedua. Kemenkes RI, Jakarta. 2020.

World Health Organization. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) situation report-59.

2020. Tersedia di: https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-

reports/20200315- sitrep-59-covid-19.pdf?sfvrsn=33daa5cb_6

Aprisunadi et.al. 2016. Standar diagnosisi keperawatan Indonesia : Jakarta. Dewan

pengurus pusat PPNI

Harif Fidlillah et.al. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Jakarta. Dewan

pengurus pusat PPNI

Harif Fidlillah et.al.. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Jakarta. Dewan

pengurus pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai