Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Kriteria
Intervensi NIC Hasil NOC
. Keperawatan Evaluasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini banyak sekali masalah peyakit yang timbul pada bayi dan
anak. Banyak sekali faktor pencetus yang membuat anak tersebut mengidap
penyakit tersebut, seperti faktor keturunan, faktor bawaan , ataupun karena
terinfeksi oleh bakteri ataupun virus.
Salah satu dari penyakit yang berisiko tinggi untuk anak anak adalah
fimosis. Fimosis adalah peyakit menganggu saluran perkemihan atau eliminasi
pada anak yang baru lahir. Penyebab penyakit ini adalah infeksi bakteri yang
menyerang pada penis bayi yang baru lahir, Sampai saat ini penyebab lain dari
penyakit ini. Dan untuk pencegahanya juga belum diketahui dengan pasti
untuk mencegah penyakit ini supaya tidak dapat timbul.
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN
1. ETIOLOGI
1. PATOFISIOLOGI
Pada bayi, preputium normalnya melekat pada glans tapi sekresi materi
subaseum kental secara bertahap melonggarkannya. Menjelang umur 5 tahun,
preputium dapat ditarik ke atas glans penis tanpa kesulitan atau paksaan.
1. PATHWAY
Masuknya bakteri
Menginfeksi propesium
Fimosis
infeksi
1. MANIFESTASI KLINIS
c. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat BAK karena timbul rasa sakit.
d. Kulit penis tak bias ditarik kea rah pangkal ketika akan dibersihkan
1. PEMERIKSAAN PENUJANG
1. PENGKAJIAN
a. Auto anamnesa
b. Pengkajian fisik
c. Pemeriksaan penunjang
Sampai saat ini pada pasien fimosis belum ada pemeriksaan penunjang.
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. FOKUS INTERVENSI
Intervensi :
a) Kaji skala nyeri
K.H :
Intevensi :
K.H :
Intervensi :
Intervensi :
K.H :
Intevensi :
A. Pengertian
1. Fimosis adalah tercerutnya kepala zakar oleh lubang kulup yang terlalu sempit.
2. Fimosis adalah kondisi dimana prepusium tidak dapat diretraksi dari glans penis.
4. Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat di retraksi ( ditarik ke proksimal
5. Fimosis adalah ketidakmampuan kulup zakar untuk diretraksi pada umur tertentu yang
6. Fimosis adalah penyempitan lubang prepusium sehingga tidak dapat ditarik ke atas
http://www.kompas.com/read/xml/penis.kok,sembunyi )
B. Etiologi
Fimosis penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang
1. Kongenital
2. Inflamasi/peradangan
3. Oedema
C. Patofisiologi
Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adesi alamiah
antara prepusium dengan glans penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan
berkembang dan debris yang dihasilkan oleh epitel prepusium ( smegma ) mengumpul di
dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium dari glans penis. Pemisahan
secara kehamilan 7 minggu. Selama proses pemisahan, prepusium harus diretraksi agar
menjaga hygiene sehari-hari.smegma dihasilkan dari personal hygiene yang buruk yang
D. Pathway
E. Manifestasi klinis
1. Fimosis menyebabkan gangguan aliran urin berupa sulit BAK, pancaran urin mengcil
dan deras menggelumbungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan pada
2. Hygiene local yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium
( postitis ), infeksi pada galns penis ( balanitis ) atau infeksi pada glans penis dan
prepusium penis.
3. Kadang ada benjolan lunak di ujung penis karena adanya korpus smegma ( timbunan
F. Komplikasi
1. Retensi urin
2. Karsinoma penis
3. Perdarahan
4. Stenosis ineatus
5. Fimosis persisten
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
0,1% yang dioleskan 3-4 kali sehari dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian
pada klien. Dengan bertambahnya usia, fimosis akan hilang dengan sendirinya.
1) Menjaga kebersihan bagian alat kelamin untuk mencegah adanya kuman atau
2) Penis harus dibersihkan secara seksama dan bayi tidak boleh ditinggalkan
sendiri berbaring seperti popok yang basah dalam waktu yang lama.
penyembuhan.
3) Mengajarkan orang tua tentang personal hygiene yang baik bagi anak.
4) Membersihkan daerah luka setiap hari dengan sabun dan air serta menerpkan
prinsip protektif.
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Post Operasi
C. Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
1. Diagnosa 1
Kriteria Hasil :
Keterangan skala :
2: jarang menunjukkan
3: kadang menunjukan
4: sering menunjukkan
5: selalu menunjukkan
Intervensi :
2. Diagnosa II
Kriteria Hasil :
4) Tidur adekuat.
Keterangan skala:
2: jarang menunjukkan
3: kadang menunjukan
4: sering menunjukkan
5: selalu menunjukkan
Intervensi :
6) Temani pasien.
3. Diagnosa III
4) Mendeskripsikan komplikasi.
Keterangan skala:
2: jarang menunjukkan
3: kadang menunjukan
4: sering menunjukkan
5: selalu menunjukkan
7) Instruksikan pada klien dan keluarga tentang tanda dan gejala untuk
Post operasi
1. Diagnosa 1
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri
berkurang.
Kriteria hasil :
Keterangan skala :
2: jarang dilakukan
3: kadang dilakukan
4: sering dilakukan
5: selalu dilakukan
Intervensi :
2. Diagnosa II
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan resiko
Keterangan skala:
2: jarang menunjukkan
3: kadang menunjukan
4: sering menunjukkan
5: selalu menunjukkan
Intervensi :
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan cairan
terpenuhi.
Kriteria hasil :
Keterangan skala:
2: jarang menunjukkan
3: kadang menunjukan
4: sering menunjukkan
5: selalu menunjukkan
Intervensi :
1) Timbang popok jika diperlukan.
4) Monitor TTV.
D. Evaluasi
1. Diagnosa 1
2. Diagnosa II
d) Tidur adekuat. 4
3. Diagnosa III
d) Mendeskripsikan komplikasi. 3
Post Operasi
1) Diagnosa 1
3) Diagnosa III